My Alpha is My Prince

By dianBee29

1.1M 104K 4.5K

Seo Heachan seorang omega biasa yang selama ini menyembunyikan aroma feromon manisnya dengan parfum menyengat... More

part1
part2
part3
part4
part5: ujian
part7:Serangan
part8:My Omega
part9: Siapa Haechan?
part10
part11
part12
13
part14
part15
part16
part17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27.
28
29
30
Part31
part32
part33
34
part35
part36
part37
part38
part39
40
48
41
42
43
44
45
46
47
49
50
51: Ekstra Part

part6:Bersama pangeran

25.5K 2.2K 13
By dianBee29

Pagi ini Haechan sudah bersiap dengan penampilannya yang biasa saja dan siap untuk berangkat ke ruang bersantai.

Tapi Renjun dan Jaemin yang tidak sengaja melihat penampilan Haechan yang biasa saja membuat mereka sangat gemas dan langsung menariknya, Taeyong yang tidak sengaja melihat keduanya menarik Haechan begitu kasar membuatnya begitu penasaran dan langsung menghampiri ketiganya.

"Kenapa kalian berdua menarik Haechan seperti itu?" tanya Taeyong dan membuat ketiganya seketika itu menunduk memberi hormat.

"Kami ingin merubah penampilannya yang mulia namun dia menolak. Apakah boleh?" ucap Jaemin dengan  sopan.

Taeyong mengulas senyumnya dengan penuh semangat. "Aku setuju, aku akan ikut mendandaninya."

Mendengar ucapan Taeyong yang sangat semangat membuat Haechan menghela napas kasar dan Jaemin serta Renjun tersenyum puas.

"Baik yang mulia, mari ikut saya masuk ke dalam kamar saya." ucap Renjun dengan sangat semangat, lalu mereka semua segera masuk ke dalam kamar Renjun dan mendadani Haechan agar terlihat lebih menarik.

Mereka mengganti pakain Haechan dengan pakaian ala pangeran dan saat mengganti pakaian, mereka melihat lengan tangan Haechan yang terbalut kain berwarna putih.

"Kau terluka Haechan?" tanya Renjun yang khawatir.

"Saya baik-baik saja pangeran. Beberapa waktu yang lalu lengan saja memang terluka." ucap Haechan dengan kebohongannya dan menunduk tidak berani menatap.

"Astaga Haechan, kenapa tidak bilang? Jika masih sakit kau bisa ke ruang kesehatan terlebih dahulu." Taeyong juga khawatir.

"Iya benar apa yang dikatakan yang mulia permaisuri jika masih sakit kau bisa ke ruang kesehatan terlebih dahulu." ucap Jaemin yang setuju.

"Tidak saya baik-baik saja." tolak Haechan halus, dia tidak sakit tapi dia menutupi sebuah fakta besar jika semuanya tahu maka seleksi menjadi omega pangeran Mark akan ditiadakan.

"Baiklah sekarang saatnya kau bertemu dengan pangeran Mark, kau sudah tampak menawan." ucap Jaemin yang gemas saat memperhatikan riasan Haechan yang menambah kesan manis omega itu.

"Benar sekali." puji Taeyong dengan tersenyum.

"Lakukan yang terbaik, kami mendukungmu." ucap Renjun dengan senyum senangnya. Haechan mengangguk mengerti lalu bersiap untuk pergi ke ruang teh.

Di ruang teh terlihat Haechan yang datang sangat awal bahkan pangeran Mark serta nona muda Mina saja belum datang menunjukkan batang hidungnya.

Tak lama pintu dibuka dan memperlihatkan Mark serta Mina yang memasuki ruangan dengan berdampingan, Haechan melihat mereka seperti sepasang kekasih dan dia adalah tamu yang datang di rumah mereka. Apa perlu untuk Haechan pergi saja dan tidak mengganggu waktu mereka berdua?

"Pelayan Haechan bahkan datang lebih awal dari kita pangeran, dia sangat bersemangat." ucap Mina dengan senyum anggunnya tapi bagi Haechan dia seperti sedang mengejeknya.

"Saya hanya sedang memilih untuk datang tepat waktu nona Mina." balas Haechan dengan sopan dan tanpa minat.

"Baiklah duduklah kalian semua, kita bisa berbincang santai di sini." ucap Mark dengan tersenyum tipis.

Mina dan Haechan segera duduk bersama, Haechan yang menuangkan teh dengan tata cara kerajaan, menjadi pelayan tentu dia sangat tahu bagaimana tata caranya.

Sedangkan Mina hanya menatapnya remeh, Haechan akui omega wanita itu sangat pintar dalam menarik sebuah pembicaraan sedari tadi hanya mereka berdua yang berbincang sedangkan Haechan lebih memilih diam, dengan sesekali menanggapinya jika dia diajak untuk berbicara.

"Ah, Haechan yang aku tahu kau adalah pelayan setia dari permaisuri Taeyong dan kau tidak pernah terlihat begitu tertarik dengan pangeran Mark, jadi apa motivasimu mengikuti seleksi menjadi omega pangeran Mark? Jika aku boleh tahu." ucap Mina dengan senyum manisnya yang sopan tapi seolah ingin mengejeknya. "Apa kau ingin menaikkan strata kehidupanmu?"

Haechan tidak menyukai ucapan wanita itu jika tidak karena permaisuri Taeyong yang menginginkannya untuk mengikuti seleksi, dia juga tidak akan mengikutinya dan Mina sebenarnya tidak perlu menghinanya dengan secara halus, dia sangat sadar posisinya.

Mark juga penasaran dengan alasan omega manis itu yang sering kali dia perhatikan tampak begitu menghindari tatapannya.

"Tidak ada maksud lain ataupun ingin menaikkan posisi saya ke tingkat lebih tinggi, tapi jika ada kesempatan itu mengapa saya tidak boleh untuk mencobanya? Menjadi omega Pangeran Mark juga tidak buruk, dia seorang pangeran yang sangat bertanggung jawab dan tentunya sangat diidamkan oleh semua omega dan ternyata saya juga tidak menyangkah, bisa sampai di posisi sekarang ini nona Mina." ucap Haechan dengan tersenyum tipis serta santai dan membalas ucapan Mina.

Mina tidak menyukai ucapan Haechan yang seolah menyindir kemampuannya setara dengan dirinya, Mark tersenyum miring mendengar jawabannya.

"Lalu apakah kau tahu tentang diriku yang pernah memiliki hubungan dengan pangeran Mark?" tanya Mina dengan ekspresinya yang culas.

"Saya tahu tapi itu semua hanyalah masa lalu dan saat ini kita sedang bertarung secara halus untuk mendapatkan pangeran Mark. Saya rasa tidak tepat jika membicarakan masa lalu tentang kalian berdua dan pangeran Mark juga akan adil, serta idak akan mencampur adukkan antara hubungan pribadi dengan seleksi ini. Dia akan memilih kita semua berdasarkan kemampuan kita bukan masa lalu kita, kecuali jika omega pangeran Mark yang akan datang." ucap Haechan dengan tersenyum puas.

"Iya kau benar Haechan, aku akan adil dan jika omega ku datang maka seleksi akan berhenti saat itu uga." ucap Mark dengan senyum tipisnya dan mendukung ucapan Haechan membuat Mina mengepalkan tangannya ditangan meja, meskipun harus tetap menampilkan senyum palsunya. "Ah, iya Haechan setelah ini temani aku untuk berburu. Kau mendapatkan poin penuh."

"Baiklah yang mulia." ucap Haechan pelan serta terkesan pasrah tidak ada raut semangat ataupun malu-malu semuanya biasa saja.

Mina terlihat sangat kesal dan Mark semakin tertarik dengan Haechan yang terlihat tidak begitu tertarik dengan dirinya.

Selesai dari minum teh bersama, Mark dan Haechan segera pergi berburu bersama, hanya berdua tanpa siapa pun dan hanya menggunakan satu kuda.

Awalnya Haechan ingin menolak halus tapi melihat Mark yang tidak ingin dibantah membuatnya dengan sangat terpaksa menurutinya.

Haechan duduk di depan dengan Mark yang berada di belakangnya, Haechan merasa bersemu merah dengan detak jantung yang berdetak begitu kencang saat dia berada di pelukan seorang pangeran Mark yang dipuja banyak omega.

Dia tidak bisa mengendalikan letupan rasa senang sisi omeganya saat bisa dekat dengan alphanya, tapi pikiran Haechan memaksanya untuk menepis rasa itu dan membuat simbolnya terasa panas tapi dia harus bisa menahan rasa sakitnya.

Sedangkan Mark sendiri entah mengapa dia juga merasa sangat bahagia dan senang dengan kedekatannya bersama Haechan, bagaimana omega itu yang menegang dipelukannya, dia jadi teringat cahaya dewi bulan yang bersinar di atas kepala Haechan dan membuatnya tidak teralihkan, seolah mengatakan Haechan adalah Omeganya, bisa dirinya percaya?

"Jangan terlalu tegang, aku tidak akan membuatmu jatuh. Biasa saja jika kau menjadi omega ku, kau akan selalu berdekatan denganku jadi biasakan." bisik Mark dengan menggoda. Haechan menegang kaku, dia tidak bisa mengatakan hal apapun.

"Baik yang mulia." ucapnya dengan gugup dan Mark terkekeh.

Mereka memasuki hutan bersama dan Haechan mengeratkan pegangannya di tali kekang dan Mark mengendalikan kudanya dengan sangat baik.

Hingga tak lama mereka berhenti di sebuah tempat yang terasa sangat sepi dan sunyi, jujur Haechan sedikit takut sekarang.

"Kita ada di mana sekarang Yang Mulia?" tanya Haechan yang menelisik sekitar. Dia melihat sebuah gubuk tua yang terlihat menakutkan, namun ditumbuhi oleh bunga mawar berwarna biru terlihat sangat alami.

"Di poros tengah hutan larangan." jawab Mark santai.

"Apa! Hutan larangan sangat terlarang untuk kita masuki yang mulia. Bagaimana jika ada roh pemakan jiwa, atau hewan buas kita tidak membawa pengawal, bagaimana jika mereka menyakiti anda?" Haechan sangat terkejut dan panik.

"Tenanglah, aku menjamin kita akan baik-baik saja. Kau bilang jika aku sangat bertanggung jawab bukan, jadi percayalah denganku." ucap Mark yang santai.

Lalu dia mengajak Haechan untuk turun dari kudanya dan Mark membantunya dengan memegangi dirinya.

"Kita harus masuk dalam lingkaran bunga mawar ini, kita aman di sini." ucap Mark dengan lembut dan menarik kudanya untuk masuk.

Setelah itu mereka duduk di teras gubuk tua itu bersama, "Sebenarnya gubuk tua ini milik siapa yang mulia?"

"Milikku, aku yang membangunnya untuk diriku beristirahat dan menenangkan diriku. Bunga mawar yang melingkari gubuk ini berfungsi sebagai pelindung, aku yang membuatnya dari energiku." jawab Mark dengan lembut.

"Jadi kita akan aman di sini Yang Mulia?" tanya Haechan dengan polos.

"Tentu, pelindungku tidak akan mudah dihancurkan sekalipun roh pemakan jiwa ingin merusaknya." jawab Mark dengan santai dan penuh percaya diri.

Haechan memang mengakui jika kekuatan dan energi magis yang dimiliki oleh alphanya tidak bisa diremehkan dengan elemen api yang dia miliki, sebagai anggota kerajaan memiliki kekuatan elemen suatu hal yang biasa dan Mark memegang elemen tertinggi yaitu api.

"Oh ya boleh aku bertanya bagaimana dirimu bisa melakukan tarian bulan waktu itu, kau terlihat sangat memukau." ucap Mark membangun percakapan, karena dia melihat Haechan yang tampak diam dengan berusaha menghindari kontak matanya dan dia tidak begitu menyukai hal itu.

"Aku belajar dari ibuku dan terima kasih untuk pujiannya yang mulia." ucap Haechan dengan lembut dan menunduk.

"Haechan aku membaca jawabanmu dan aku menilai kau terkesan menolakku tanpa basa-basi, mengapa kau tidak menginginkan aku untuk menjadi alphamu?" tanya Mark lagi dengan penasaran serta serius dan membuat Haechan terkejut  serta langsung mengangkat kepalanya, tidak percaya juga Mark akan menanyakan hal itu.

"Bukan bermaksud untuk menolak anda yang mulia, hanya saja saya ingin melajang sampai bisa membuat ibu saya bahagia dan menendang pantat alpha brengsek yang telah melecehkan ibu saya, hingga beliau menjadi depresi seperti sekarang." ucap Haechan dengan jujur dan Mark terkekeh mendengar ucapan Haechan yang ingin menendang pantat alpha yang pernah melecehkan ibunya.

"Apa kau membenci semua alpha?" tanya Mark lagi.

"Tidak, aku hanya membenci para alpha brengsek yang tidak bertanggung jawab." jawab Haechan dengan menggebu.

"Kau bilang aku sangat bertanggung jawab, jadi jika aku masuk dalam hidupmu apa aku bisa menjadi alphamu?" tanya Mark lagi dengan penuh harap dan membuat Haechan menatap matanya.

Tatapan Haechan yang teduh benar-benar membuat detak jantung Mark semakin tidak beraturan, dia merasakan rasa aneh yang selama ini tidak pernah dia rasakan, simbol fate pairnya menghangat serta sangat nyaman.

Sepertinya membawa Haechan untuk berburu harus berubah rencana dengan mengajaknya berbincang santai mengenai dirinya dan kepribadiannya yang membuat Mark tertarik.

"Yang Mulia, apa anda akan menerima diriku yang hanya seorang pelayan, serta seorang omega yang lahir dari hasil pelecehan seorang alpha yang tidak bertanggung jawab? Anda dan diriku begitu jauh yang mulia anda sangat sempurna berbeda dengank yang penuh noda, aku hanya berharap anda bahagia dengan seseorang yang pantas bersanding dengan anda." ucap Haechan dengan lembut, namun entah mengapa bagi Mark itu terdengar sangat menyakitkan.

"Haechan sebuah rasa cinta tidak bisa dilihat dari sisi pasanganmu yang satu harus sempurna maka kau juga harus sempurna, tidak seperti itu. Sebuah pasangan itu saling melengkapi satu sama lain. Jika kau berhasil mendapatkan hatiku, maka aku akan menerima dirimu dengan segala kekurangan dan kelebihanmu sekalipun aku tidak akan bisa memberikan cintaku, karena rasa cinta dan duniaku hanya milik omegaku." ucap Mark yang serius dan Haechan tertegun mendengar ucapan Mark.

"Apa anda berharap omega anda datang menemui anda?" tanya Haechan dengan penasaran.

"Tentu aku sangat mengharapkan kehadirannya, betapa bahagianya jika kau bisa bertemu pasangan yang telah ditakdirkan untukmu. Aku ingin memiliki omega seperti ibuku, aku ingin kisah cintaku sama seperti ayah dan ibuku yang disatukan oleh takdir dan membangun keluarga kecilku dengan penuh kebahagiaan." jawab Mark dengan tersenyum tulus.

Ucapan Mark membuat hati Heachan terasa teriris, dia merasa sangat bersalah harus menyembunyikan identitasnya. "Maafkan aku yang mulia."

Setelah itu tiba-tiba saja Mark mengajaknya untuk berdiri dan keluar dari lingkaran mawar biru itu, dia akan mengajak Haechan untuk berburu.

TbC

Continue Reading

You'll Also Like

1.5K 281 9
Tentang mereka. Mereka yang melakukan sumpah tak masuk akal. Untuk bersama selamanya.
1.8K 261 17
Remake fanfic lama #drama #comedyromance #fantasy
425K 4.5K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
32.2K 3.8K 31
Nakamoto Yuta, CEO Nakamoto Corp, mencari seorang sekretaris untuk membantunya mengurus pekerjaan kantor. Namun, saat sekretaris itu mulai bekerja, Y...