Guruku suamiku || MewGulf

By Nanyongie

50K 3.6K 610

Gaada spoiler, kalo penasaran sama ceritanya langsung masuk ke bab aja, Oke!! @Nanyongie 1821 More

PROLOG
1|Gulf John Starley
2|terjatuh dari meja
chapter 3
chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9 🔞
Chapter 10🔞
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13🔞
Chapter 15🔞
Chapter 16.
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27🔞🔞
Bukan update
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
🔞
Chapter 34
Chapter 35
Finall

Chapter 14

1.1K 71 12
By Nanyongie

                                         .





mew dengan wajah suramnya masih memperhatikan dua punggung yang sudah tidak terlihat itu, ada air mata menggenang dikedua sisi matanya dan ada ketidak iklasan dihatinya

"Dia tidak salah, dari awal dia menikah karena terpaksa, lalu, apa yang aku harapkan, sikapnya seolah memberitahuku bahwa hadirku memang tidak pernah dia anggap."gumamnya dalam hati , lalu mew menaiki anak tangga dan masuk kedalam kamar

******
Gulf mengecup dahi wanita itu,
"Besok ketemu lagi ya, sayang." Ucap jane dengan nada yang manja, tubuhnya masih memeluk tubuh pria jangkung itu

Kini keduanya sudah berada didepan rumah yang tak lain adalah rumah tantenya jane

"waktu berjalan sangat cepat ya jan, padahal aku masih kangen sama kamu," ucap gulf begitu, ia memandangi langit yang penuh dengan bintang itu

"Besok masih bisa ketemu kan, sayang?." Menatap ke arah gulf, jane berbicara dengan nada yang manja, membuat gulf ingin menelannya

"Iya bawelku, besok ketemu, ditaman tempat kita dulu, ." Ucap gulf mengacak rambut panjang wanita itu

"Hmm, kau membuat rambutku berantakan." Ucap jane mengkrucutkan bibirnya gemas

"Aa-aaa, besok ku traktir belanja, udah lama kan ga belanja."

"emm, perhatian sekali." Senyum wanita itu, langsung memeluk lagi dan lagi tubuh kurus gulf

"kalo kamu peluk aku terus kapan masuknya?."

"Auw, jika bisa memilih aku ingin terus bersamamu, tidak mau pulang, aku kurang nyaman dirumah tante yuli."
Ucap jane lagi dengan wajah yang sedikit murung

"jika terjadi apa apa beritahu aku, aku disini selalu ada untukmu, ya sayang, sekarang masuk sudah malam, "

Jane mengangguk ngangguk, gadis itu begitu penurut jika sedang bersama gulf karena itu, gulf sangat menyayanginya.

Untuk malam ini keduanya berpisah dahulu, walaupun keduanya merasa sangat berat ingin rasanya terus bersama, namun tidak mungkin gulf harus bersekolah besok



*****
Ceklek

Suara pintu membuat mew menoleh ke arahnya

"Apa aku membangunkanmu? Atau suara pintu terdengar sangat keras ketika aku membukanya?."ucap gulf menutup rapat kembali pintu kamar yang baru saja dia buka,

"Tidak apa, aku belum tertidur sedari tadi." Ucap mew, ia terbaring diatas ranjang

Gulf menghampiri kasur embuk itu, membuat pembatas menggunakan bantal guling, lalu tanpa ragu membaringkan tubuhnya disebelah mew

"Gulf.." panggil mew dari arah sampingnya

"Aku akan tidur, mataku sudah mengantuk, jangan ganggu ."

"Ahh satu lagi, jangan melewati batasmu, kalo tidak kamu akan menerima akibatnya."
Ucap gulf dengan mata yang sudah terpejam dan saat itu juga gulf langsung terlelap

Mew hanya bisa menghela nafas kasar, dirinya benar benar tidak beri waktu untuk berbicara.

******
"Auw, bapak sedang apa?."tanya gulf yang sudah rapih dengan pakaian sekolahnya, namun ketika ia hendak pergi, gulf teralihkan oleh suara pak mew yang berada didapur

"Memasak nasi goreng untukmu."
Ucap mew, yang kini tengah menyiapkan bahan bahan sesuai yang ia butuhkan

"tidak usah repot repot, saya bisa makan dikantin,"

"Tidak apa apa gulf, kamu tunggu sebentar dan silahkan duduk dimeja makan, sebentar lagi akan siap." Begitu ucap mew, namun jika dilihat sepertinya dia sudah pintar memasak

Gulf yang tadinya hendak pergi kearah luar terpaksa harus duduk diatas kursi, lalu menyimpan tas yang sudah ia pakai diatas meja makan

Dan tanpa membutuhkan waktu yang lama nasi gorengpun siap, mew memberikan satu piring nasi goreng spesial untuk gulf

Dicium dari aromanya sepertinya enak, begitu kata gulf, tanpa membutuhkan waktu yang lama gulf langsung melahap nasi goreng buatan mew itu

"Bagaimana?." ucap mew, ia mengambil satu kursi lalu duduk disebelah gulf

"Hm,lumayan, rasanya hampir sama dengan nasi goreng yang ada disekolah," gulf makan dengan sangat lahap, hingga tidak membiarkan mulutnya kosong,

Mew masih memainkan nasi goreng dalam piringnya, matanya teralihkan oleh wajah menggemaskan istrinya itu, "anak itu benar benar sangat menggemaskan," ucap mew dalam batinnya

"Sudah habis, saya harus pergi ke sekolah."
Gulf langsung meneguk satu gelas air putih yang telah mew siapkan sejak tadi,

gulf bangkit dari duduknya, ketika ia hendak memakai spatunya tiba tiba

"Biar saya pakaikan," ucap mew ia langsung mengambilkan spatu milik gulf yang berada dirak spatu, lalu berusaha untuk memakaikannya,

"Apa yang kau lakukan pak?."

"Tangan saya masih sanggup untuk melakukan itu,."ucap gulf lagi, matanya sedikit melotot melihat apa yang terjadi, "apa yang salah kepada dirinya, mengapa bertingkah seperti ini." ucap gulf dalam batinnya, tangannya berusaha menolak perlakuam mew, namun mew berhasil menepis secara berulang kali tangan gulf dan berhasil memakaikan spatunya tersebut.

"Sudah siap," begitu kata mew, mew mulai terbangun dari posisinya lalu tersenyum ke arah gulf

Gulf masih mematung tidak percaya, mew melihat gulf yang tidak bergerak itu lalu melampai lambaikan tangannya tepat didepan gulf, hingga membuat gulf tersentak kaget

"Kamu melamun?."ucap mew memastikan

"Aa tidak pak, sudahlah lain kali jangan lakukan itu, saya tidak enak."

"Tapi sayang ingin melakukannya,

"Tapi kan, saya ga suka jangan sekali kali lagi."ucap gulf mengancam lalu bergegas pergi le arah luar.

Mew melumat bibirnya, lalu pergi menyusul gulf


_____
Disekolah

"Ayoklah ke kantin."ucap evan yang datang dari arah pintu kelas, lalu menghampiri gulf yang sedang terduduk manis dibangkunya, gulf tidak sendiri, ada evan dan vero disampinya, hari ini evan agak terlambat,

"Tumben lu terlambat, biasanya lu lebih dulu sampe kesekolah dibanding gue sama fero." Ucap evan yang menyilangkan kedua tangannya tepat dibawah dadanya

"Hee-eh motor gue mogok."
Ucap evan lalu melemparkan tasnya ke arah kursi tempatnya belajar

"Kalem kalem."ucap gulf yang sedari tadi memperhatikan gelagat temannya itu, evan terlihat sedikit kesal,

Evan melihat ke arah kanan dan kiri, masih cukup pagi namun tumben sepagi ini mereka sudah berada didalam kelas, biasanya kan dikantin

"Auw, ga sarapan, biasanya jam segini kita lagi dikantin,"

"kalo gue sih ngikut aja, cuman kayaknya sigulf gaada tanda tanda mau ke kantin deh."

"Ngapain kekantin."tanya gulf, mulutnya masih tersenyum senyum kecil tidak tau apa yang membuatnya tersenyum seperti itu

"Lu kenapa si? Kesurupan."tanya evan malah semakin bingung

"Abis dapet jatah ya?." Ucap fero dengan pertanyaan konyolnya

"ngapain gue beli sarapan kalo gue punya istri dirumah."ucap gulf cengar cengir

"Hah."evan masih bingung, ia menggaruk kepalanya

"Istri? Maksud lu, sijane tinggal serumah sama lu? Apa gimana sih, ko gue ngelag."ucap vano penasaran

"kalo sijane ga bakal gue suruh masak, dia bakal gue ratuin."
Ucap gulf berbisik ke arah evan

"Sialan, ngayal aja terus, cape gue lama lama sama lu."

"Hahahha,,, yaudah gue serius nih."
"Apa ."

"Sini deketin dulu kepala lu."ucap gulf lalu kepala mereka berdekatan,

"Pak mew."ucapnya dengan pelan
Hingga membuat ketiganya kaget terutama evan, ia langsung mengucek telingannya , karena bisikan gulf seolah sampai ke dalam telinganya yang paling dalam

"Auw, dia jadi istri lu? Begimana sih ceritanya."

"Gaada cerita cerita, aslinya gue risih, lu bayangin aja sampe ke spatu dia yang pakein, dia kira gue ga punya tangan apa."

"Tuh kan lu kagak jelas lagi, tapi lu senyum senyum sumbringah, tiba tiba emosi, ga ngerti gue sama otak lu."
Ucap vero mengegas

"ko lu lebih galak sih, ketimbang gue."gulf menaikan satu kakinya

"Trus kemaren lu bawa si jane kemana, jangan bilang kalo lu bawa dia ke rumah lu, trus kepergok sama pak mew, aduh gue gabisa bayangin deh." Ucap evan ekpresi wajahnya seperti benar benar sudah melihat sesuatu yang menggerikan

vano hanya tertawa melihat evan

"Kalo iya emang kenapa?."

"Lu lebih jahat dari yang gue kira." Ucap fero menunjuk ke arah gulf

"Trus masalah buat lu, ."

"Anjir sialan, "




*****

Perkataan tante yuli sukses membuat jane menangis sampai sesegukan, air mata itu terus meluncur membasahi pipi mulus milik gadis itu,
bagaimana tidak tantenya sendiri mengatakan bahwa jane anak pembawa sial, karena dia lah ayahnya jane harus jatuh sakit,

"ANAK GA TAU DIUNTUNG, BOKAP LAGI SAKIT BUKANNYA DIRUSUIN MALAH HAPPY HAPPY DISINI"

"Saya udah jagain ayah ko tan, sekarang giliran bunda yang jagain, saya disini cuman beberapa minggu aja." Ucap jane masih menangis sesegukan

"ALAH ANAK GA TAU DIRI ."ucap tante yuli, ia melemparkan koper beserta baju bajunya jane ke arah lantai

"KAMU PERGI DARI SINI, SAYA GA SUDI PUNYA KEPONAKAN  PEMBAWA SIAL KAYAK KAMU." begitu ucap tante yuli dengan suara yang sangat keras

Jane berlari mengahampiri dimana barang barangnya dibuang ke sembarang arah, sambil  menangis jane mengambil pakaiannya yang berada dibawah sana

"LAIN KALI GAUSAH KERUMAH GUE, DASAR ANAK BANGKE." Ucap nya lalu menutup pintu dengan keras hingga membuat tubuh jane tersentak kaget.

jane yang tidak tahan dengan perlakuan tantenya itu langsung menelpon gulf.

"Ke kantin yu, laper nih "ucap fero menempelkan tanganya ke perut,

"Kuy lah, gue juga belum sarapan." Sambar evan langsung meranjak dari kursinya

Gulf baru saja hendak meranjak dari kursinya  untuk pergi ke kantin, namun belum juga keluar dari ruangan tiba tiba saja ponselnya berdering,

"Halo.."

"Kamu dimana?."ucapnya dengan suara tangisan.

"Apa yang terjadi, kenapa kamu menagis?." Ucap gulf khawatir raut wajahnya tidak berbohong, ketika suara itu muncul dari dalam ponsel dibarengi dengan isak tangis gulf sudah yakin bahwa ada yang tidak beres dengan gadisnya itu

"Aku didepan rumah tante yuli, kamu kesini ya gulf."

Tanpa berpikir panjang, gulf bergegas berlari ke arah parkiran, tanpa memperdulikan temannya ia langsung melajukan mobilnya dengan cepat

"tu anak kenapasi?."

"lu ga liat tadi ekpsresinya kaya gimana?."

"Iya gue liat, perasaan gue tu cewek ribet banget sih."

"Suuut diem, kalo si gulf denger bisa bisa lu ditendang sama dia."ucap evan memperingati fero

"Dari pada ngomongin si gulf mending makan aja kuy," ucap vano , kini ketiganya sudah sampai dikantin dan mulai memesan,

Tiba tiba muncul sosok pria berseragam guru yang datang menghampiri mereka,

"Kalian ada yang liat gulf? " tanya mew menghampiri mereka bertiga

Evan yang sudah mulai menyuap lalu menoleh ke arah sumber suara tersebut, Ia menatap gurunya itu tapi langsung mengalihkan pandangannya ke arah vano, ketiganya tengah bertatapan, tidak tahu harus berbicara apa

"Kenapa, ko kalian diam." Tanya pak mew dengan heran, dengan posisi yang masih mematung disebelah muridnya itu, mew lalu mengulang pertanyaannya yang sama

"Apakah kalian melihat gulf?."tanya mew lagi kepada tiga muridnya

"Emm, Gg-gulf tadi sama kita pak, tapi tiba tiba ada yang menelpon trus dia pergi bawa mobil."ucap evan begitu, dengan suara terbata bata

"Gulf ga bilang dia mau kemana?."tanya mew lagi

"Engga pak, soalnya dia kaya buru buru gitu, heheh".  Ucap evan lagi

Fero menyentuh tangan evan, seolah ingin memberitahu, namun evan yang tidak tau apa maksudnya fero hanya bisa berbicara seadanya

"Oke baiklah, terima kasih ."ucap nya lalu berjalan meninggalkan kantin tersebut

"Lu kenapa bilang sih, CEPU."
Ucap sifero, sedari tadi ia mengisyaratkan agar evan tidak ceplas ceplos kepada gurunya itu

"Lah anjir, gue kan cuman bilang apa adanya, "

"iya juga sih, lagian kasian juga si tu guru."

"Kasian tu guru apa kasian lu, kalo kata gue mah kasian sama lu deh,." Sambar vano langsung menyambar obrolan evan dan fero

"Kasian lu maksudnya, apa yang kasiahanin dari gue?."tanya fero wajahnya sudah mulai sinis kearah vano

"Kasian karena lu jomblo, hahahah."

"Anjing bacot.."





_____
Halaman rumah tante yuli

Gulf menghentikan mobilnya tepat didepan rumah tanye yuli, gulf bergegas turun dari mobil, nampak seorang wanita berparas cantik dan berkulit putih tengah berdiri dihalaman rumah itu

Dengan mata yang sebab dan sedikit bengkak gulf langsung menghampirinya dan menarik tubuh mungil gadis itu kedalam pelukannya

tangisan gadis itu pecah, dikala gulf memeluknya,

Gulf memegangi kedua pipi mulus milik gadisnya itu, lalu mengusap air mata yang terus berjatuhan sedari tadi

"apa yang terjadi, kenapa kamu menagis seperti ini?." Tanya gulf wajahnya penuh dengan kekhawatiran

"Tante yuli ngusir aku, dia bilang aku anak pembawa sial, aku yang nyebabin ayah sakit," ucapnya dibarengi dengan isak tangis

gulf menatap dalam mata gadis itu, ada penderitaan disana, gulf memeluk lagi tubuh gadis itu,

"Oke, gapapa sayang, Jangan nangis ya, aku ada disini untuk kamu,." Gulf menungkup kedua pipi gadis itu lagi, mengusap pipi yang yang banjir oleh cairan bening yang keluar dari sudut  matanya

Gulf mengambil koper yang tergeletak disamping mereka, jane sudah merapikan semua pakaiannya dan memasukan ke dalam koper sedari tadi, gulf langsung menyimpan koper tersebut ke dalam bagasi mobil, lalu menuntun gadisnya untuk masuk kedalam mobil

Gulf segera melajukan mobilnya dan meninggalkan tempat tersebut

"Mau kemana sekarang?."menoleh ke arah jane

"Hikss..."

Tangan gulf meraih gadis itu,

"Cup cup, aku cariin hotel ya?."

Jane mengangguk pelan

Dari banyaknya hotel yang berada dibangkok gulf memilih Hotel Akara menurutnya ini adalah hotel yang tepat untuk gadisnya ini,

Gulf memilih hotel terbaik yang ada dibangkok, dengan fasilitas yang lumayan wah banget dan terdapat kolam berenang dan mendapatkan sarapan khusus dari dalam hotelnya

Setelah mengisi formulir dan data divalidasi oleh resepsionis gulf langsung mendapatkan kan kunci kamarnya,

Tanpa membutuhkan waktu yang lama gulf langsung sampai dikamar yang dimaksud,

"sayang kenapa harus ke hotel sih, kenapa ga cari kos kosan aja."
Jane masih celingak celinguk menelusuri ruangan mewah tersebut

"Gapapa, aku takut kamu ga nyaman kalo ngekost."

"Ini terlalu mewah, hotel yang biasa aja kan banyak."

Gulf mengampiri jane yang masih berdiri ditengah ruangan, gulf memeluk gadis itu dari belakang dan melingkarkan keduanya tangannya tepat dipinggang ramping gadis itu

Nanggung nih, next chapter😅

Continue Reading

You'll Also Like

695K 5.2K 26
di jadikan pembantu di rumah pengusaha kaya raya dan anak dari pengusaha kaya itu jatuh cinta kepada pembantu itu bahkan saat baru awal bertemu ia su...
745K 21.2K 55
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
989K 30.8K 43
-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...
439K 33.6K 42
"Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cu...