Hotel Surga Dou, Restoran.
"Sudah dua jam lebih saya menunggunya disini? Kapan anak itu akan---Hmm? Akhirnya kembali juga..."
Ning Wei yang sebelumnya ingin mengeluh didalam hatinya karena terlalu lama menunggu Allen kembali langsung menarik kembali keluhan yang dilakukan olehnya sesaat dirinya melihat seseorang yang sangat dikenali olehnya masuk ke dalam hotel.
Ning Wei segera bangkit dari tempat duduknya, pergi membayar seluruh makanan dan minuman yang telah dikonsumsi olehnya kemudian pergi menemui Allen yang saat ini sedang berbicara dengan karyawan resepsionis hotel tersebut.
"Apa itu? Logam? Untuk apa dia membelinya?"
Pada saat Ning Wei keluar dari restoran, dia melihat karyawan resepsionis hotel memberikan sebuah logam yang berukuran besar kepada Allen. Ning Wei mengambil kesimpulan bahwa logam itu adalah barang yang dibeli oleh Allen kemudian diminta dikirim ke tempat ini. Ning Wei melihat Allen segera memasukan logam tersebut ke dalam ruang penyimpanan miliknya.
"Akhirnya kamu kembali juga" Ning Wei yang berada hanya beberapa meter dari Allen segera mengangkat suaranya, "Dua jam lebih untukku menunggumu disini"
"Hmm?"
Allen segera mengalihkan perhatiannya melihat kearah Ning Wei. Dia tidak terkejut dengan kemunculan dari Ning Wei berhubung Allen telah mengetahui keberadaan dari Ning Wei yang berada di hotel tempat dirinya menginap.
"Dua jam? Itu lumayan lama" Allen sedikit malu dan membalasnya, "Saya minta maaf. Jika saja saya tahu bahwa anda berada disini. Saya pasti akan kembali dengan cepat"
"Tidak perlu minta maaf. Itu juga salahku karena tidak memberitahukan kepadamu" Ning Wei melambaikan tangannya dengan santai, "Bagaimana jalan-jalannya? Sepertinya kamu menemukan sesuatu menarik di sini"
"Yah," Allen mengangguk dengan senyum kecil muncul diwajahnya, "Sangat menyenangkan. Ada banyak hal menarik yang ada di kota ini. Saya juga banyak menemukan hal-hal yang tidak mungkin ditemukan olehku di Kota Nouding"
"Tentu saja. Kota ini dan Kota Nouding sangatlah berbeda. Meski Kota Nouding adalah kota yang bisa dikatakan kota besar. Jika dibandingkan dengan kota ini, jauh perbandingan diantara keduanya" Ning Wei membalasnya, "Ngomong-ngomong, kenapa kamu membeli sebuah logam? Apa kamu berniat untuk membuat sebuah senjata dengan logam itu?"
"Rencananya seperti itu" Allen mengangguk, "Saya berniat untuk membuat sebuah pedang"
"Pedang? Apa kamu memiliki keterampilan dalam menggunakan pedang?"
"Tidak," Allen menggelengkan kepalanya, "Tapi, saya akan belajar untuk menggunakannya. Saya perlu menambah keterampilan yang dimiliki olehku guna tidak menyusahkan pasanganku dimasa depan"
"Kamu memiliki pemikiran yang baik. Akan tetapi, kurasa kamu juga memahami kelemahan yang dimiliki oleh seorang master jiwa dengan Jiwa Bela Diri tipe bantuan. Kekuatan fisik yang dimiliki oleh mereka relative rendah. Agak sulit bagimu untuk bisa berlatih menggunakan pedang. Dengan tingkat kesulitan semacam ini, apa kamu masih berniat--- Ugh, kurasa pertanyaan yang diajukan olehku ini cukup bodoh"
Ning Wei terkekeh dengan lembut, "Karena kamu telah memutuskannya, kamu seharusnya memahami konsekuensinya"
"Yah," Allen mengangguk, "Saya berniat melakukannya. Meski memang sangat sulit untuk melakukannya. Tetap, saya akan melakukannya. Saya belum mencobanya. Selama belum dicoba, hasil yang diperoleh belum bisa diketahui. Mungkin hasil yang diketahui sekarang hanyalah bagian dari berbagai kejadian yang pernah terjadi dimasa lalu. Tapi, hasil bisa saja berubah karena sebuah alasan dan sebab akibat"
"Yah," Ning Wei mengangguk, dia kemudian melanjutkan, "Seharusnya kamu sudah tahu tujuanku menemuimu disini"
"Bagaimana hasilnya?" Allen bertanya dengan penuh minat, "Apa Kepala Sekte menerima permohonan dariku?"
"Berdasarkan pembicaraan yang didengarkan dan dilakukan olehku sebelumnya bersama dengan Kepala Sekte dan Dua Tetua Sekte, kamu bisa mendapatkan izin untuk mengakses perpustakaan yang dimiliki oleh sekte"
"Apa ada syarat yang harus dilakukan olehku?" Allen langsung menebak arah pembicaraan tersebut.
"Syarat yang diminta tidak terlalu sulit" Ning Wei berkata, "Kamu hanya perlu menemui Kepala Sekte"
"Menemui Kepala Sekte?" Allen sedikit kaget mendengar hal tersebut. "Apa saya perlu menemuinya sekarang?"
"Semakin cepat menemuinya semakin cepat kamu mendapatkan izin. Tentunya kamu bisa memilih untuk menemuinya besok"
"Tidak, temui saja sekarang. Hanya saja..." Allen berhenti sejenak dan melihat pakaian yang dikenakan olehnya saat ini, "Bisakah berikan waktu bagiku sebentar? Saya merasa tidak pantas untuk menemui Kepala Sekte dengan pakaian yang dikenakan olehku saat ini. Terlebih, saya belum mandi dari tadi pagi. Saya takut akan membuat Kepala Sekte dan Dua Tetua dari Sekte Seven Treasure Glazed Tile Pagoda merasa tidak nyaman"
Ning Wei berpikir sejenak dan mengangguk, "Oke, tapi jangan lama. Saya ingin segera kembali sekarang menemui keluargaku"
"Jangan khawatir, saya akan selesai lima belas menit. Tunggu sebentar"
Allen segera berjalan menuju kearah kamarnya dengan cepat. Sementara itu, Ning Wei pergi berjalan menuju kearah sofa yang ada di lobby hotel dan duduk disana menunggu Allen selesai mempersiapkan dirinya.
*******
Sekte Seven Treasure Glazed Tile Pagoda.
Pada salah satu kamar utama yang dimiliki oleh Sekte Seven Treasure Glazed Tile Pagoda. Kamar tersebut memiliki ukuran yang relative besar dibandingkan kamar-kamar yang ada di dalam sekte tersebut. Kamar itu dihiasi dengan berbagai macam furniture mewah dan indah. Ada juga berbagai macam aksesoris mewah yang biasanya disukai oleh Wanita kalangan atas atau bangsawan. Tepat di dalam kamar tersebut, terlihat seorang anak perempuan yang usianya sekitar enam sampai tujuh tahun.
Anak perempuan itu memiliki penampilan yang imut dan manis. Dia memiliki rambut berwarna coklat yang halus dan panjang. Kulitnya putih. Dia mengenakan pakaian yang dibuat menggunakan Bahasa berkualitas tinggi. Anak perempuan itu saat ini sedang fokus untuk berlatih meningkatkan kekuatan jiwanya dengan cara meditasi.
Anak perempuan itu bernama Ning Rongrong.
Ning Rongrong adalah anak perempuan yang dimiliki oleh Ning Fengzi. Sejak kecil, Ning Rongrong telah mendapatkan berbagai macam perhatian dan kasih sayang. Bukan hanya Ning Fengzi yang memberikan kasih sayang dan perhatian penuh, melainkan dua Tetua dari Sekte Seven Treasure Glazed Tile Pagoda memberikan kasih sayang dan perhatian penuh kepadanya. Kedua Tetua, Tetua Pedang dan Tetua Tulang bahkan telah mengganggap Ning Rongrong sebagai cucu perempuan mereka.
Kasih sayang dan perhatian yang didapatkan oleh Ning Rongrong menjadi semakin besar sejak dia berhasil membangkitkan Jiwa Bela Dirinya. Jiwa Bela Diri yang dibangkitkan oleh Ning Rongrong adalah Jiwa Bela Diri Seven Treasure Glazed Tile Pagoda yang menjadi Jiwa Bela Diri utama milik Sekte Sekte Seven Treasure Glazed Tile Pagoda dan juga Jiwa Bela Diri ini dikatakan sebagai Jiwa Bela Diri bantu terbaik di Daratan Douluo.
Pada saat Ning Rongrong membangunkan Jiwa Bela Dirinya. Dia membangkitkan kekuatan jiwa tingkat sembilan yang dimana itu menyebabkan kegemparan di Sekte Seven Treasure Glazed Tile Pagoda karena ini adalah kali pertama dalam Sejarah seseorang yang berasal dari Sekte Seven Treasure Glazed Tile Pagoda dan membangkitkan Jiwa Bela Diri Seven Treasure Glazed Tile Pagoda memiliki kekuatan jiwa tingkat sembilan pada saat dia baru saja membangkitkan Jiwa Bela Dirinya.
Sejak saat ini, Ning Rongrong mulai mendapatkan perhatian yang sangat penuh dari Ning Fengzi, Chen Xin, Gu Rong, dan seluruh anggota dari Sekte Seven Treasure Glazed Tile Pagoda.
"Berhasil!"
Suara seruan penuh semangat tiba-tiba terdengar dari dalam kamar tersebut. Nampak terlihat Ning Rongrong telah membuka matanya, dia telah menyelesaikan Latihan yang baru saja dilakukan olehnya dengan ekspresi wajah penuh semangat.
"Hehehe ~ Akhirnya menembus level 12. Saya benar-benar jenius" Ning Rongrong tertawa dengan penuh semangat.
Matanya kemudian tiba-tiba menunjukkan kilatan kegembiraan, Ning Rongrong langsung bangkit dari posisinya saat ini kemudian berkata, "Ayo pergi temui Ayah dan Kedua Kakek. Saya ingin mendapatkan hadiah menarik dari mereka karena kekuatanku telah meningkat!"
Ning Rongrong dengan penuh semangat langsung turun dari tempat tidurnya. Dia kemudian berjalan menuju kearah pintu kamarnya.
Tepat pada saat dia berjalan keluar, seorang pelayan keluar mereka tiba-tiba lewat disana.
"Nona Muda" Pelayan itu segera memberikan hormat kepada Ning Rongrong.
Ning Rongrong segera menatap kearah pelayan itu dan bertanya, "Apa kamu tahu dimana Ayah dan Kedua Kakek?"
"Melapor kepada Nona Muda. Kepala Sekte dan Dua Tetua saat ini sedang berada di Aula Kepala Sekte"
"Aula Kepala Sekte? Kenapa mereka berada disana?" Ning Rongrong berpikir sejenak kemudian tiba-tiba mengingat sesuatu, "Tunggu sebentar! Apa mungkin orang itu telah hadir? Kenapa Ayah dan Kedua Kakek tidak memberitahukan kepadaku tentang kehadiran orang itu?!"
"Siapa yang ditemui oleh Ayah dan Kedua Kakek?"
Meski Ning Rongrong memiliki pemikiran sendiri. Dia masih ingin mengkonfirmasi sesuatu dengan bertanya langsung kepada pelayan tersebut.
"Melapor kembali. Ada dua orang yang ditemui oleh Kepala Sekte dan Dua Tetua Sekte. Salah satunya adalah Anggota Sekte Ning Wei sementara yang lainnya, saya juga kurang tahu orangnya, Nona Muda"
"Ning Wei?!"
Tepat setelah nama dari Ning Wei disebutkan oleh pelayan tersebut. Mata Ning Rongrong langsung menunjukkan sentuhan kegembiraan. Dia tahu bahwa pemikiran yang dimiliki olehnya terbukti benar.
Ning Rongrong adalah orang yang sangat menyukai karya yang ditulis oleh Allen. Bahkan dia tahu informasi yang dimiliki oleh Allen melalui Ning Fengzhi. Ning Rongrong selalu meminta untuk bisa dipertemukan dengan Allen. Akan tetapi, permintaan itu selalu ditolak oleh Ning Fengzi maupun Chen Xin maupun Gu Rong.
Meski mendapatkan penolakan untuk permintaan bertemu. Ning Fengzhi telah menjanjikan kepada Ning Rongrong untuk bisa bertemu dengan Allen di ulang tahun sekte dimana Ning Fengzhi berniat mengundang Allen datang ke acara tersebut.
Sementara itu, perihal Ning Rongrong mengenal Ning Wei. Sebenarnya Ning Rongrong tidak mengenal Ning Wei. Bagaimanapun, Ning Wei hanyalah anggota tingkat rendah di Sekte Seven Treasure Glazed Tile Pagoda. Hanya saja, pada saat acara makan malam tadi, Ning Fengzhi menyebutkan bahwa Allen akan datang bersama dengan salah satu anggota dari sekte mereka.
Hal tersebut yang menyebabkan Ning Rongrong mengenal nama Ning Wei.
"Nona Muda" Pelayan itu dengan lembut memanggil Ning Rongrong, "Saya diperintahkan oleh Kepala Sekte menemui anda untuk memberitahukan bahwa orang yang ingin ditemui oleh anda saat ini sudah tiba di Aula Kepala Sekte. Kepala Sekte meminta anda untuk datang kesana sekarang"
Perkataan dari pelayan itu langsung mengkonfirmasi tebakan yang dimiliki oleh Ning Rongrong. Tanpa memberikan waktu pelayan itu mengatakan sesuatu, Ning Rongrong langsung berlari menuju ke Aula Kepala Sekte demi bisa bertemu dengan sosok yang ingin ditemui olehnya tersebut.
"Akhirnya! Akhirnya! Akhirnya! Akhirnya bertemu juga! Saya pasti akan mendapatkan jawaban atas akhir dari cerita itu!"
Alasan dibalik Ning Rongrong ingin bertemu dengan Allen hampir sama dengan alasan dibalik Ning Fengzhi ingin bertemu Allen. Dia ingin tahu akhir dari kisah Naka dan Nazuha. Apakah keduanya bisa bersama atau tidak.
Sepanjang perjalanan, Ning Rongrong bertemu dengan banyak anggota dari Sekte Seven Treasure Glazed Tile Pagoda. Semuanya memberikan hormat penuh kepadanya. Akan tetapi, dia tidak menghiraukan semua hal itu. Perhatiannya saat ini tertuju kepada sosok tersebut. Dia ingin segera menemuinya kemudian bertanya akhir dari kisah tersebut.