✧(｡•̀ᴗ-)✧
!!VOTE!!
!!KOMEN!!
Hari demi hari doyoung dan haruto lewati, tidak ada masalah di antara mereka.karena mereka adalah pasangan yang serasi.lewati hari hari bersama walau banyak hal sulit yang harus mereka lewati.
Contohnya Sekarang, ini bisa lebih dari kata sulit.mereka harus menghadapi masalah yang serius sekarang.
Kali ini papah dan mamah nya doyoung sedang berkunjung ke rumah.
"Eum.., jadi kalian udah pacaran berapa bulan?" Tanya papah.
"Kurang lebih 1 bulan pah" jawab doyoung.
Papah dan mamah mengangguk.
"Oh iya! Denger denger di berita, vampir makin menjadi jadi. Kamu harus hati hati dobby.." pesan papah.
Doyoung menoleh sekilas ke arah haruto lalu mengangguk sambil tersenyum ke arah papah.
"Iya pah.." ucap doyoung.
"Mamah jadi khawatir, mamah takut. Banyak banget berita yang bilang kalo vampir itu bahaya, korbannya juga gak sedikit, udah banyak!" jelas mamah.
Doyoung mengangguk angguk.
"Tapi emangnya papah sama mamah gak mikir gitu?" Tanya doyoung.
"Mikir apa?" Tanya papah balik.
"Yaa.., mikir gitu kalo misalnya ada vampir baik. Kan bisa aja vampir ada yang baik, gak semuanya jahat" jawab doyoung.
Papah sedikit curiga.
"Sebenarnya papah masih gak yakin soal itu.tapi tetep aja kamu harus waspada" ucap papah.
Doyoung diam sejenak.haruto masih bingung harus berbuat apa.
"Pah..mah.." panggil doyoung.
"Kalo seandainya aku ketemu vampir gimana?" Tanya doyoung.
Papah dan mamah langsung berfikir. Sedangkan haruto terus menatap ke arah doyoung.
"Papah punya sesuatu buat kamu, nanti bakal papah kasih, barangnya juga masih ada di rumah" jelas papah.
Doyoung mengangguk angguk.
"Pah!" Panggil haruto.
"Iya?" Sekarang papah menaruh perhatiannya ke arah haruto.
"Haruto takut gak bisa jaga doyoung" ucap haruto.
Papah langsung duduk di samping Haruto.
"Kenapa ngomong kayak gitu? Kamu pasti bisa, 1 bulan itu gak sebentar loh, yang artinya kamu udah bisa jaga doyoung dengan baik" jelas papah.
Haruto tersenyum.
"Pokoknya kamu jagain doyoung, jangan sampe ada vampir yang ngedeketin dia!" peringatan dari papah.
"Papah sebenci itu sama vampir?" Tanya doyoung yang sedikit takut.
"Ya iyalah! Kamu liat berita, udah banyak korban. Dan papah gak mau anak kesayangan papah satu satunya ini deket sama vampir, gak peduli vampir itu jahat atau baik. Kalo vampirnya baik juga apa gunanya?" Jawab papah.
Doyoung menunduk sedikit.tak lama dari itu jari jemarinya di genggam oleh haruto.
"Iya pah! Saya bakal jaga doyoung dengan baik" ucap haruto sambil tersenyum ke arah papah.
"Ya intinya kamu sebagai pacar juga harus tanggung jawab buat jagain pasangan" ucap papah.
Haruto mengangguk, ia melihat ke arah doyoung.bisa ia lihat, doyoung termenung seperti orang putus asa.
"Dobby!" Panggil mamah.
Doyoung tersadar.
"Iya mah?" Respon doyoung.
"Kamu jangan takut sayang..., Ada haruto yang siap jagain kamu kapan pun" ucap mamah.
Doyoung menoleh ke arah haruto. Ia Sangat bingung.haruto sendiri kan vampir, kalau papah sama mamah tau udah pasti dia bakal di jauhin dari haruto. Mereka berdua harus terpaksa menjadi asing satu sama lain.
"Aku takut mah..., Tapi takutnya bukan karna itu.." jelas Doyoung.
Mamah mengelus kepala doyoung lembut.
"Takutnya karna apa sayang.., sini ngomong sama mamah.." ucap mamah.
Doyoung menggeleng.
"Nanti aja mah.., aku belum siap" jawab doyoung.
Mamah tersenyum.
"Yaudah gak papa, nanti kalo udah siap langsung cerita ya ke mamah atau papah" ucap mamah.
Doyoung hanya terdiam.
"Kayak biasa, papah sama mamah gak bisa lama lama di sini, masih banyak kerjaan yang harus di kerjain, jadi kalau ada apa telfon aja ya.." ucap papah.
Doyoung mengangguk.
Mereka berempat berdiri.lalu doyoung dan haruto mengantarkan papah dan mamah keluar dari rumah.
"Jaga diri baik baik ya..., Kalo mau apa apa bilang aja, nanti biar papah sama mamah beliin" ucap mamah.
Doyoung mengangguk.
Kemudian kedua orang tau tersebut masuk ke dalam mobil.
Setelah itu doyoung dan haruto melambaikan tangan ke arah mobil yang sudah jalan keluar dari area rumah. Mobil tersebut melaju dengan kecepatan sedang untuk pergi dari sana.
Lalu doyoung menghela nafasnya.
"Ruto.." panggil doyoung.
"Iya sayang?" Haruto menoleh.
"Aku takut.." doyoung mendusel di dada haruto.
Sang dominan langsung menggendong doyoung ala koala.
"Takut kenapa, hm?" Sambil tangannya juga mengelus kepala doyoung.
Ia membawa doyoung masuk ke dalam rumah, hari sudah mulai gelap. Makanya mereka buru buru untuk masuk.
Sekarang mereka sedang di dalam kamar.
"Aku takut mamah papah bakal tau kalo kamu vampir" ucap doyoung.
Haruto tersenyum.
"Aku usahain gak akan ketauan" ucap haruto.
Doyoung menggeleng ribut.
"Tapi tetep aja aku takut! Takdir gak ada yang tau! Aku mau terus sama kamu!" Doyoung langsung masuk ke dalam pelukan haruto.
"Kita bakal terus bareng by, jangan takut" haruto berusaha menenangkan doyoung.
"Ya itu kalo mamah sama papah gak tau kamu itu sebenarnya vampir, kalo tau-" doyoung mendongak.
Haruto menatap mata doyoung yang berkaca kaca.
"Kalo mereka tau bisa aja kita bakal asing, kamu gak tau seberapa kejam papah aku kalo udah benci sama hal yang bener bener dia benci" suara doyoung bergetar.
Haruto terdiam sejenak.kemudian ia memegang pipi kanan doyoung lalu mencium bibir doyoung lumayan lama, setelah itu ciuman terlepas.
"Tenang..., Aku janji bakal terus bareng kamu walau papah sama mamah tau aku itu vampir" ucap haruto.
"Caranya? Caranya gimana to..., Aku tetep takut.." doyoung bener bener gak mau kehilangan haruto.
"Udah udah jangan pikirin itu terus, mending sekarang kamu pikiran deh, malem ini kamu mau makan apa" saran haruto.
Doyoung cemberut.
"Gak mood makan" ucap doyoung.
"Kok gitu? Jangan gitu.., nanti kamu laper.., kamu mau apa nanti aku beliin" haruto tuh perhatian banget sama doyoung.
Sang empu menggeleng ribut.ia langsung duduk di atas pangkuan haruto.
"Maunya meluk kamu aja" ucap doyoung sambil mendusel ke leher haruto.
"Jangan kayak gitu.., geli tau..." Haruto sedikit sensitif di leher.
Doyoung malah tertawa kecil karena udah jail kepada haruto.
"Yuk makan! Aku beli teokkpokki mau?!" Tawar haruto.
Doyoung menggeleng.
"Kimbab mau? Aku laper nih mau makan kimbab.." ucap haruto.
Doyoung memukul pelan di dada haruto.
"Kamu kan vampir! Mana ada laper terus makannya kimbab, kan harusnya darah.." doyoung gak percaya.
Haruto terkekeh.
"Yaudah kalo gitu.."
"Pegang sikit boleh?" Canda haruto.
Doyoung yang ngerti candaannya langsung konek.
"AH! AAAAAAA!" doyoung langsung rusuh di atas pangkuan haruto.
Sang dominan merasakan sesuatu.
"Ah.. ah.., jangan gerak!" Peringatan dari haruto.
Doyoung reflek berhenti ngeberontak, perhatiannya langsung tertuju pada haruto yang seperti sedang merasakan sesuatu yang aneh.
"Kamu kenapa ruto.." doyoung khawatir.
Haruto menatap ke arah doyoung.
"Yang di bawah kegesek" jawab haruto.
Pipi doyoung auto memerah.ia langsung turun dari pangkuan haruto kemudian melihat ke arah bagian bawah, alias itu nya haruto. Ada gundukan di sana.
"Gak mauuuu!" Doyoung langsung kabur dari kamar.
"Sayang! Jangan kabur! Kamu harus tanggung jawab!" Haruto mengejar doyoung.
Akhirnya mereka lari larian di dalam rumah.
"Aku lagi gak mau!" Teriak doyoung.
"Harus mau, kamu yang udah bangunin!" Teriak haruto balik.
"Aku lagi capekkkkk!!!"
Yahhh...beginilah keseharian mereka, jangan heran kalo doyoung bilang lagi cape, soalnya mereka setelah pacar udah sering ngewe:)
Hahhhh....
Maaf Kalo ada typo 🙏🙏🙏
Segini dulu ya.., kalo penggemar bini yang udah dari awal pasti tau, kalo isi chapternya mulai sedikit artinya apa.
!!VOTE!!
!!KOMEN!!
TBC
PUBLIKASI
[04-11-2023]