Garis Takdir || Lokal || [END...

By Aescha_kimwei

648 236 6

☆★JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA, TINGGALKAN VOTE DAN JUGA KOMENTARNYA★☆ Menceritakan tentang hubungan rumah... More

Prolog
Main Cast
Chapter 2 : Perjodohan
Chapter 3 : Perjodohan II
Chapter 4 : Tak ditakdirkan bersama
Chapter 5 : Kehidupan baru
Chapter 6 : Dicampakkan
Chapter 7 : Tersakiti
Chapter 8 : Hanya pura-pura
Chapter 9: Hubungan lain
Chapter 10 : Cemburu
Chapter 11 : Penentangan
Chapter 12 : Membutuhkan perhatian
Chapter 13 : Berhasil
Chapter 14 : Tergoda
Chapter 15 : Pelampiasan
Chapter 16 : Kedekatan
Chapter 17 : Manja
Chapter 18 : Tergoda II
Chapter 19 : Bermain-main
Chapter 20 : Tak bisa memilih
Chapter 21 : Tak terkendali
Chapter 22 : Orang yang sama
Chapter 23 : Tak sadar
Chapter 24 : Hanya sebagai pemuas
Chapter 25 : Tak bisa meningalkannya
Chapter 26 : Kabar gembira
Chapter 27 : Sadar
Chapter 28 : Akur
Chapter 29 : Mulai perhatian
Chapter 30 : Menyadari kesalahan
Chapter 31 : Kebahagiaan yang di inginkan
Chapter 32 : Keharmonisan dan cinta

Chapter 1 : Awal yang bahagia

31 7 0
By Aescha_kimwei

Di sebuah Universitas, pagi itu semua mahasiswa/i tengah mempersiapkan persiapan untuk kelulusan mereka minggu depan. Di samping itu, ada Ireen dan juga Jo. Setelah selesai menyiapkan kesemuanya, Ireen dan Jo pergi ke taman kampus dan bahkan mereka juga mengambil beberapa foto.

Ireen dan Jo telah sepakat, setelah lulus, mereka akan menikah. Dari jauh-jauh hari, mereka berdua sudah menyiapkan persiapan pernikahan.

Di sisi lain, ada Arsya dan juga Wulan. Mereka yang telah lulus beberapa tahun yang lalu pun juga akan segera menikah. Hubungan mereka masih berjalan sekitar 4 tahun. Mereka juga sama-sama bekerja di perkantoran dan menjalani bisnis keluarga.

Hingga pada suatu hari, Arsya membawa Wulan ke rumah untuk mengenalkannya pada kedua orang tuanya. Orang tua Arsya yang melihat penampilan Wulan tidak terlalu tertarik dengannya, terlebih lagi sang mama. Lalu mama Arsya banyak menanyakan detail keluarga Wulan. Dan Wulan menjawab sesuai dengan kenyataan. Dan di situ juga, sang mama tak merestui hubungan pernikahan itu dan akan mencarikan seseorang untuk putra semata wayangnya.

Di karenakan, orang tua Arsya tak mau mempunyai menantu yang bermartabat tinggi juga, sama seperti mereka. Mereka takut jika pilihan putra mereka akan mengambil alih perusahaan keluarga Andra.
Setelahnya, sang mama dan juga papa Arsya pun berlalu meninggalkan keduanya.

Setelah mengetahui hal itu, Wulan mencoba mencari jalan keluarnya dengan mengajak Arsya ke rumahnya dan mengenalkannya pada kedua orang tuanya. Namun, setelah orang tua Wulan mengetahui hal itu, bukannya di restui, justru mereka juga menolak pernikahan itu. Karena, keluarga Wulan sendiri tak kalah jauh dari keluarga Asrya. Mereka takut jika harta mereka jatuh ke tangan Arsya, sang pengusaha yang pintar.

Merasa di tolak mentah-mentah oleh orang tua mereka, Arsya dan Wulan berencana akan nikah diam-diam. Tapi sayangnya kedua orang tua mereka mengetahuinya dan akan mengambil aset-aset mereka jika mereka benar-benar akan menikah. Hal itu membuat keduanya kecewa dan membatalkan pernikahan.

"Aakkhh, bagaimana ini? Kenapa orang tua kita sangat menakutkan hal seperti itu terjadi?" tanya Arsya mengeluh.

"Huhh, entahlah, aku juga tak mengerti😓," jawab Wulan sedih.

"😒Entah gadis seperti apa yang mama ku akan pilihkan!" kesalnya.

"Sudahlah, tenangkan dirimu dulu, Sya," ucap Wulan pun mengusap lengan Arsya.

"Jangan kebawa emosi, okay?"

"Bagaimana aku tak emosi, aku tak mau menikah dengan gadis lain, selain dirimu," jawab Arsya dengan nada tinggi.

"Arsya~" panggil Wulan dengan lembut sembari menangkup wajahnya.

"Tenangkan dirimu, berpikirlah dengan kepala dingin. Kita akan pikirkan cara lain☺️."

"Hmm baiklah," jawab Arsya sembari menggenggam tangan Wulan.

"Ya sudah, sekarang sebaiknya kita beristirahat. Besok kita harus kembali bekerja. Kamu juga ada meeting di siang hari kan?"

"Hm ya, itu benar," jawabnya seraya berjalan ke kasur.

"Selamat malam, Sya," ucap Wulan sembari menyelimuti dirinya dan juga Arsya.

"Emh, malam juga Lan," sahut Arysa yang kemudian memeluk Wulan.

Tak berapa lama Wulan pun tertidur dalam pelukan Arsya.

Sepekan pun berlalu, kini tiba saat kelulusan bagi Ireen dan juga Jo. Mereka akhirnya selesai juga menyelesaikan pendidikan mereka. Setelah acara kelulusan, Jo mengajak Ireen ke taman untuk memberinya kejutan.

"Ireen~" panggil Jo sembari mendekati Ireen.

"Ya Jo? Ada apa?"

"Apa kamu punya rencana nanti sore?"

"🤔Gak tau sih, mungkin aku akan ada di butik. Aku kan harus kerja☺."

"Ehmm, tapi aku mau mengajakmu ke taman. Aku punya kejutan untukmu🤭."

"Kejutan? Kenapa tak sekarang aja?"

"Rahasia😉. Jadi, apa kamu bisa?"

"Emh, tentu bisa dong," jawab Ireen sambil mengunyel pipi Jo.

"Baiklah, aku akan menjemputmu nanti sore jam 4."

"Oke deh.
Kalau gitu ayo kita samperin yang lain," ajak Ireen.

"Yukk."

Jo pun menggandeng tangan Ireen untuk menghampiri teman-teman mereka yang lain.

Setelah acara berakhir, Jo mengantar Ireen pulang. Sesampainya di rumah, Ireen mendapati ada tamu di rumahnya. Ireen dengan ramah memberikan salam dan juga hormat kepada tamunya.

"Emhh ma, mereka siapa?" tanya Ireen pelan pada mamanya.

"Ehmm nak, perkenalkan, ini Tuan Andra, dan ini Nyonya Anggi," jawab papanya.

"Selamat siang Om, Tan," sapa Ireen.

"Selamat siang," jawab keduanya.

"Kalian teman papa mama ya. Salam kenal Om, Tan, saya Ireen," ucap Ireen sopan.

Nyonya Anggi lalu menanyakan hal yang mereka perbincangkan tadi kepada Ireen.

"Oh ya nak Ireen, kami ingin mengundang kalian makan malam bersama, apa kamu dan keluarga mu bersedia?" tanyanya dengan lembut.

"Emhh, atas dasar apa ya tante mengundang kami makan malam?" tanya Ireen bingung.

"Kami hanya ingin makan malam bersama, nak☺️."

"U-untuk itu, terserah mama sama papa aja tan, Saya bakal ngikut apa kata mereka," jawab Ireen sambil menoleh kearah orang tuanya.

"Kalau begitu kami akan datang," jawab sang papa.

"Senang mendengarnya," jawab Nyonya Anggi.

"Kalau begitu kami akan menunggu kehadiran kalian," timpal Tuan Andra.

Setelah perbincangan itu, mereka pun berpamitan pulang.

"Emmhh, pa, ma, nanti sore Ireen mau pergi sebentar sama Jo. Setelah pulang dari butik. Gak lama kok ma, sebelum senja Ireen bakal pulang," jelasnya.

Kedua orang tua Ireen bingung harus menjawabnya bagaimana. Namun, mereka tak pernah menolak kemauan Ireen selagi itu membuatnya bahagia.

Sang mama hanya tersenyum paksa, dan membiarkan putrinya pergi dengan Jo untuk ke terakhir nya.

"Baiklah, tapi ingat untuk segera pulang ya," jawab mama dengan lirih.

"Emh, iya ma☺."

Ireen pun berlalu ke kamarnya dan bersiap untuk pergi ke butik.

Setelahnya, Ireen pun berpamitan kepada kedua orang tuanya dan pergi ke butik sebelum hari menjelang sore.

Sore harinya, setelah Ireen selesai kerja, Jo menjemputnya.
Tempat tinggal Jo tak jauh dari butik tempat Ireen kerja. Lalu, mereka pun berjalan bersama untuk pergi ke taman. Di perjalanan, Ireen tak sengaja tersandung saat ia tengah asik berjalan dengan Jo dan membuat kakinya sakit. Lalu Jo pun memeriksanya.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Jo khawatir.

"Sepertinya kakiku keseleo🤭," jawabnya beralasan.

"Ehmm, kalau begitu aku gendong ya," ucapnya sembari berjongkok di depan Ireen.

"🤭Oke deh," jawab Ireen sembari naik ke punggung Jo.

"Emang, kamu kuat gendong aku?" tanyanya sebelum Jo menggendongnya.

"Tentu saja aku kuat," jawabnya percaya diri.

"Ahhh ya baiklah☺."

Jo pun menggendong Ireen dan membawanya ke suatu tempat.

"Air mancur nya indah ya," ucap Jo dengan masih menggendong Ireen.

"Sangat, sangat indah😊."

"Aku menyiapkan sesuatu untukmu," ucap Jo sembari menurunkan Ireen.

"Aku harap kamu akan suka dengan apa yang sudah ku siapkan," sambungnya gugup.

Setelah mengatakannya, Jo berlutut dihadapan Ireen dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya.

"Ireen, maukah kamu membuatku menjadi pria paling bahagia di dunia ini?"

Jo membuka sebuah kotak kecil yang didalamnya terdapat dua buah cincin.

"Menikahlah denganku, Ireen."

Ireen pun terkejut dan mulai menitikkan air mata karena terharu.

"😢I-iya Jo, aku mau menikah dengan mu," jawab Ireen bahagia.

Jo yang mendengar jawaban Ireen pun senang dan segera memeluknya erat.

"Terima kasih, Ireen😖.
Aku akan menjagamu dengan baik," ucapnya memakaikan cincin ke jari manis Ireen.

Ireen tak bisa berkata-kata lagi. Ia menangis haru dalam dekapan Jo.

"Ehmm, aku bahagia sekali."

Jo memeluk Ireen dengan erat sembari menangis haru.

"Kapan kamu akan meminta restu dari orang tua ku?" tanya Ireen menatap Jo.

"Bagaimana kalau besok?"

"😊Emh, baiklah. Lebih cepat lebih baik."

"Hahhaha iya, kamu benar☺️."

"Oh ya Jo, aku kayanya gak bisa lama-lama deh. Soalnya aku harus pulang sebelum senja," ucap Ireen.

"Ahh, benarkah?"

"Iya Jo. Maaf banget ya😖. Aku sebenarnya mau ngabisin waktu sama kamu, tapi nanti malam aku dan keluargaku ada undangan makan malam dari teman papa," jelas Ireen sembari menggenggam tangan Jo.

"Owhh, begitu ya," ucapnya mengangguk mengerti.

"Enggak masalah kok, kita bisa menghabisi waktu lain kali, okay?"

"Emh, oke Jo," jawab Ireen seraya memeluk leher Jo dengan dirinya berjinjit agar bisa menggapainya.

"Aku anter pulang yukk," ucapnya seraya memeluk pinggang Ireen.

"Tapi apa gak apa-apa? Rumah ku sama rumah mu lumayan jauh loh," cibirnya.

"Ya gak masalah dong," jawab Jo manja.

"Aku kan mau lebih lama sama kamu," rengek Jo sembari cemberut.

"☺Haa ya sudah, tapi setelahnya kamu harus segera pulang ya," ucap Ireen sambil mengusap kepala Jo.

"Iya, sayangku☺."

"🤨Sejak kapan nih mulai berani manggil sayang? Biasanya cuman manggil Ren gitu doang."

"Kamu gak suka ya?" tanya Jo sedih.

"Bukan gitu Jo. Ckk kamu ini," jawab Ireen gemas.

"Hehhehe, boleh ya aku panggil kamu sayang sekarang🤭."

"Huhh, iya bocil ku🤭."

"Ckk, kita cuma beda setahun ya.
Jadi jangan panggil aku bocil," cemberutnya.

"Terus? Aku harus manggil kamu apa dong?" tanya Ireen yang ingin berlalu.

"Ada banyak pilihan," jawab Jo sembari kembali memeluk Ireen.

"Ada sayang, baby, babe, my love, suamiku😉," godanya.

"Yaa terserah kamu deh," jawab Ireen ingin melepaskan diri.

"Kamu kenapa mau lepasin pelukanku?
Aku kan mau peluk kamu😖," rengek Jo manja.

"Setengah jam lagi senja. Kalau kita berlama-lama, ntar kemalaman loh."

"Eh iya juga😅. Ya udah, ayo ku antar pulang."

"Gendong lagi😋," pinta Ireen.

"Hahhaha, iya tuan putri🤭."

Jo pun kembali menggendong Ireen dan membawanya kembali.

TBC
#03 November 2023

Continue Reading

You'll Also Like

57.8K 6.8K 22
"JAEMIN, GUE SUKA SAMA LO!!" -Jeno, anaknya Pak RT. "GUE JUGA!!!" -Jaemin, anaknya Pak RW. "AKHIRNYA SAYA BISA PENSIUN!!!" -Pak Bambang, guru BK yang...
8.2K 762 13
Ini kisah tentang Averyl dan semua dendam yang membayanginya. Sejak lahir keberadaannya tidak diketahui oleh publik walau keluarganya adalah keluarga...
2.9K 139 46
pengalaman dan luahan hati yang dijadikan sebuah buku ^_^ #RANDOM #Imhere
31.9K 2.8K 7
perjuangan dan kisah cinta oh sehun dan Kim jongin