Headmaster [BL]

By Hulk_Ijok

253K 12.4K 333

[MINIMAL FOLLOW LAH YA BIKIN CERITA SUSAH ‼️] [Ganti Cover💞] [BANTU PROMOSI CERITA INI. TERIMA KASIH 💞💐] "... More

01
02
03
04
05
07
08
09
10
11 🔞🔞
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

06

9.3K 554 7
By Hulk_Ijok

sekali sekali minta vote di awalan😅
janlupa vote ya.

Happy reading 🤟🏻

Gabriel yang melihat kelakuan kaum Hawa dan Uke memutarkan mata nya malas.

"Pada kenapa sih?!, padahal masih gantengan gua juga dari tu orang." pede Gabriel.

"Kalo kata gua sih memang tu kepala sekolah ganteng, liat visual nya kayak om om wattpad njirr." bisik Saka dari sebelah kiri Gabriel.

"Malas gua ngomong ama lu." Gabriel meluruskan pandangan nya ke depan mendengar kan perkataan kepala sekolah.

"Perkenalkan nama saya Darren Aldebaran, saya akan mengantikan posisi pak Larma di sini."

Upacara selesai, semua murid bubar dan masuk ke kelas masing-masing beda dengan Gabriel dan kedua teman biadab nya, mereka pergi ke Rooftop untuk bolos.

"Gua ke kelas bentar yhe, mau ambil korek." kata Gabriel turun ke bawah kekelas nya.

Gabriel turun dengan berlari kecil saat hendak berbelok Gabriel tidak sengaja' menabrak seorang pria.

"Ungh."
"Mati gua pasti ini pak Asep." dumel Gabriel yang masih terduduk sambil menunduk. Pak Asep bukan hanya sekedar guru mata pelajaran tapi ia juga seorang BK yang terkenal galak.

"GABRIEL!!. Kenapa gak masuk kelas?! bolos?!! bener bener ya kamu!."

"Adududuh pak! pak! pak! sakit!." Pak Asep menjewer telinga Gabriel dengan sedikit kasar sampai Gabriel berdiri.

"Minta maaf sama kelapa sekolah."

"Gak ah!."

"Cepat!!."

"Gak mau!."

"GABRIEL!!."

"Iya pak!?!."

"Cepat!!."

"Gak mau!."

"Bener bener ya kamu!!."

"AKHH! Adududuh pak!."

"Cepat!!." Pak Asep lagi menjewer telinga Gabriel, kali ini jewera nya kasar.

"Iya iya iya." tangan pak Asep lepas dari telinga Gabriel.

"Kdrt ini nama nya pak!."

"Bodoh amat!."

"nanti atu laplolin loh cama polici." suara Gabriel di imut imutin pak Asep yang dengar langsung merinding.

"Bener bener ya kamu!!."

"EH! Iya iya iya saya minta maaf."

"Pak saya minta maaf ya pak, saya enggak bolos kok saya cuma cari udara seger."

"

Emang harus ke Rooftop?!." tanya pak Asep dengan kedua tangannya berada di punggung nya. Pak Asep sebenarnya sudah menahan malu akibat ulah manusia Daj*jal satu ini, gimana gak malu bikin masalah didepan kepala sekolah baru.

Gabriel tidak fokus dengan omongan pak Asep saat ini mata nya sedang melihat kearah kepala sekolah nya, dari ujung kaki sampai ujung kepala. "Jadi tampang yang begini yang di sukain para kaum Hawa dengan Uke-uke?. padahal masih tampanan gue." Batin Gabriel sedang membandingkan dirinya dengan kepala sekolah.

"GABRIEL!!." Bentak pak Asep yang membuat Gabriel terkejut setengah mati begitu juga dengan Darren kepala sekolah.

"Kamu dengar gak yang saya bilang?!."

"Denger kok pak."

"Coba ulangi!."

"Um... bapak jelek!!."

"Kamu!!."

"Aaaa kabur!!!." Gabriel lari setengah mati untung pak Asep tidak mengejar nya kalau mengejar nya wahh udah dipastikan Gabriel akan di hukum cuci toilet selama 1 bulan.

"Ah! mari pak kita lanjutkan keliling nya." ajak pak Asep yang membuat Darren kepala sekolah yang menatap kearah Gabriel yang sedang berlari menjadi terputus, entah lah tiba-tiba Darren merasa ada yang aneh dengan dirinya, tapi ia juga tidak tau apa yang aneh. Tolol.

"Oh! iya mari."

"Hahh... hah.... hahh." Gabriel sampai di depan kelas nya dengan napas yang tidak beraturan akibat lari, saat hendak masuk langkah nya terhenti ternyata sudah ada guru di kelas nya.

"Baik anak anak, silahkan kumpulkan pr Minggu kemarin, Syifa ambil buku pr teman teman mu bawa kedepan."

Gabriel menguping dari balik pintu. "Mampus gue belum lagi." Mampus lu el.

Brukk.
"Shiaa!!." Gabriel jatuh, ternyata ada satu teman nya yang melihat Gabriel sedang menguping dari balik pintu luar, dengan rencana cerdasnya teman kelas nya membuka pintu secara tiba-tiba yang membuat Gabriel terjatuh.

Dari sisi lain terlihat Afgan dan Saka sedang mengintip dari dinding tak jauh dari kelas nya, sementara Gabriel ia disuruh berdiri di depan kelas sambil mengangkat satu kaki nya dan kedua tangannya mencubit kedua telinga nya.

"Sialan! seharusnya gue ajak juga Afgan sama saka!. Sial!!"

Teman teman sekelasnya asik memandangi wajah Gabriel yang sedang  merasa tertekan, sementara teman teman nya sibuk mentahan tawa akibat melihat wajah Gabriel.

Ting Ting Ting....

Bel istirahat bunyi Gabriel, Afgan dan Saka sedang memakan soto  nya masing-masing, perihal hukuman tadi Gabriel udah damai. Gimana gak damai coba tiap hari dihukum mulu, pasti bawaan nya santai karena udah sering.

"Di beritahu kepada Gabriel Algantara segera keruangan kepala sekolah."
[Lupa aku nama alat pemanggil nya]

Gabriel dengan santai berdiri dan berjalan ke arah kantor guru dengan kul pasti nya. Sementara kedua teman nya memandang wajah Gabriel dengan biasa aja seolah gak terjadi apa apa. udah biasa sih itu.

tok tok tok....

Gabriel mengetuk ruang kepala sekolah, entah kenapa tiba-tiba jantung Gabriel berdebar-debar seolah mau ketemu pacar. Tak sampai satu menit pintu kebuka terlihat Darren kepala sekolah sedang tersenyum ke arah Gabriel yang membuatnya merinding, bulu bulu tubuh nya seketika naik akibat merinding sampai sampai jembut nya juga berdiri.

"Pagi pak." sapa lembut Gabriel. Apa apaan nih tiba tiba ngomong lembut.

"Ayok masuk." Tanpa menjawab Gabriel masuk kedalam ruangan tentu dengan jantung yang masih kejer kejedor gak karuan.

Sekarang posisi Gabriel dan Darren berhadapan Darren menatap wajah Gabriel dengan penuh nafsu yang membuat Gabriel menunduk kepalanya, bukan takut tapi lebih kerisih. Gimana gak risih tatapan nya itu loh.

"Kalo mau jadi milik saya bilang." omongan Darren seketika membuat Gabriel nge-lag, Gabriel sama sekali gak konek apa yang diomongin Darren mana mulut nya mangap lagi. Mingkem el.

"M-maksud bapak apa?." Gabriel yang tadi nya gak konek sekarang konek, jadi sekarang dia ditembak sama kepala sekolah?.

"Jadi pacar saya." Darren mendekat kan wajah ke Gabriel yang membuat dirinya memundurkan wajahnya.

"Kalo saya gak mau gimana?."

"Bakal saya pastiin kamu mau."

"Kalo saya beneran gak mau?."

"Saya unboxsing sekarang juga disini." Gabriel yang tadi nya mau nyela omongan Darren seketika mingkem, Unboxsing? maksud nya dieweh? Anjir yang bener aja masa cuma ditolak langsung mau di Unboxsing, wahh kepala sekolah gak bener ini.

"Mau jadi pacar saya?."

"Gak!."

"Yakin? hM."

"Y-yakin." Secara tiba-tiba Darren mencium bibir Gabriel bukan hanya mencium tapi juga melumut nya, awal nya Gabriel menolak untuk membuka mulutnya tapi Darren mengigit bibirnya yang membuat nya terpaksa membuka mulutnya.

"umgh.... sialan!." Gabriel mengdenguh  yang membuat Darren tersenyum, selang beberapa menit Gabriel memukul dada Darren berkali kali nafas nya serasa mau habis.

"Hahh.... hahh.... hah..."

plak!.

Sepontan Gabriel menampar pipi Darren dengan keras sampai kepala Darren mengikuti arah tamparan Gabriel, dalam hati nya bukan marah tapi ia takut jika Gabriel menjauh darinya, Gabriel pasti tidak mau bertemu dengan dirinya.

"Kalo mau cipokan itu tau tempat."

"Makanya jadi pacar saya."

"Kasih gue 50jt baru gue mau jadi pacar lu."

"Deal!."

"E-eh!! gak! gak! gak! ya kali cuma 50jt, 1M?."

"Deal!."

"2M deh!."

"Deal."

"5M 5M."

"Deal."

"ishh kapan si lu bilang gak dil?."

"Saya itu kaya."

"Siyi iti kiyi." ejek Gabriel, bukan nya marah Darren malah mencubit pipi Gabriel.

"Jadi sange."

"Tau umur Om!."

"Om?."

"Iya Om lo kan udah tua jadi patut dipanggil Om."

"Kamu kira saya udah tua!."

"Iya, udah keliatan dari tampang om."

"Saya bilang saya bukan om om."

"Lah gue bukan bilang lo om om kok, gue itu bilang elo itu pantas dipanggil om."

"Sama aja Gabriel."

"Beda omm."

"Sama!."

"Beda!!."

"Sama!".

"Beda!."

"Sama!."

"Beda beda beda!!."

"Sama sama sama!!."

"BEDA!."

"SAMA!."

"BEDA!!."

"JADI PACAR SAYA!!."

"GAK."

"MAU."

"ENGGAK!."

"MAU."

"ENGGAK!."

"ENGGAK."

"MAU!! E-eh!?."

"Nah itu mau!."

"Ihhh om mahh."

"Pulang nanti aku antar."

"Gak!." Gabriel dengan cepat keluar dari ruangan kepala sekolah dengan muka yang marah plus merah kaya orang salting.

"Aku tunggu!." Gabriel tidak menghiraukan omongan Darren ia tetap melanjutkan jalan nya, ternyata ia sudah 30 menit bersama kepala sekolah itu.

"30 menit gue terbuang buang akibat tu orang. Grahh!!." Gabriel mengacak acak rambut nya entah kenapa perkataan Darren berterbangan di kepalanya.

"WOIII ELL!!." teriak Afgan ke arah telinga Gabriel.

Bugk.
"SETAN LU."  Gabriel memukul kepala Afgan cukup keras, gimana gak mukul coba teriak di dekat telinga, Gabriel tuli tau rasa.

"shh.." Desis Afgan akibat pukulan Gabriel. "makanya orang panggil tuh nyaut." lanjut Afgan.

"Btw lu kekantor kenapa??." tanya Saka dengan penasaran biasa nya Gabriel dipanggil tu gak bakalan lama 15 menit pasti udah keluar, tumben aja gitu baru pertama kali lama keluar kantornya jadi teman biadab nya pasti kepo.

"Gue ditembak." jawab sepontan Gabriel yang membuat kedua teman nya cengok.

"Hah!! ada yang luka gak?!."

Bugk. Ah satu pukulan lagi mendarat di kepala Afgan, nih anak bego apa tolol sih?.

"Lu bego apa tolol sih?."

"Dua dua nya, puas lu."

"Pantass..."

"Eh! jadi jadi siapa yang nembak lo? pak Asep?, Bu Ani?, pak Herman?." pertanyaan Saka dapat gelengan dari Gabriel.

"Terus siapa njig!?." Sedikit nge-gas gak ngaruh.

"Kepala sekolah." lagi dan lagi kedua teman biadab nya cengok plus mangap.

"Mingkem dack." secara bersamaan kedua nya mingkem.

"Serius njirr? lu ditembak kepala sekolah?." pertanyaan Afgan diangguki oleh Gabriel.

"Lu terima kagak?" sekarang giliran Saka yang nanya, yang bener aja kepala sekolah nembak siswa, mana yang ditembak cowok lagi.

"hM." mata Afgan dan Saka melebar gak karuan.

"Lu gay?." tanya Saka.

Bugk. kali ini Saka yang kena pukulan Gabriel.

"Serius njirr?."

"Udah ah, kekelas yok." Sebenarnya Saka dan Afgan lagi penasaran, tapi pasti tar kena tampol lagi sama Gabriel, tapi kalo boleh jujur Saka sama Afgan benar benar penasaran, yang benar aja Siswa yang terkenal nakal ditembak sama kepala sekolah nya sendiri.

Dikelas, entah kenapa ruangan jadi sunyi biasa nya pasti ribut. Iya lah sunyi orang yang biasa bikin ribut lagi diam di pojokan, tau siapa? Yap Gabriel siapa lagi coba kalo bukan Gabriel.

Tapi dengan keanehan ini bukan nya buat tenang malah buat merinding, gak biasanya Gabriel diam.

"Ada yang mau ditanya kan?." tanya Bu Ani. Bu Ani juga ngerasain ada yang aneh selama mata jam pelajaran nya, kayak ada yang kurang gitu.

Krik kirk krik...

ya kelas sekarang jadi sunyi. Sumpah bulu kekuk Saka dan Afgan udah berdiri sedari tadi.
























































TBC.....
Yuk mampir ke ig author : @Hulk_Ijokxx

Saka : Bjirr.... ngeri tau gk liat Gabriel diam, kaya ada sethan nya.

Afgan : gak lagi deh nyuruh Gabriel diam, bulu jembut gua jadi bediri.

Gabriel : Yhe... gua cuma diam bentaran doang kok.

Saka : tapi ngeri njing!.



Maaf ya lama gak up😅.

Kalo ada typo bilang okey, soal nya ini langsung di up.

Author nya lagi sibuk nonton only friend 😅

jangan lupa untuk votmen!

[100 vote lanjut!!!]

Papaiii💐

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 87.1K 46
Di satukan oleh keponakan crush Kisah seorang gadis sederhana, yang telah lama menyukai salah satu cowo seangkatannya waktu sekolah dulu, hingga samp...
274K 8.8K 62
Cerita Pendek Tanggal update tidak menentu seperti cerita yang lainnya. Berbagai tema dan juga kategori cerita akan masuk menjadi satu di dalamnya.
435K 26.6K 37
Kehidupannya yang awalnya tenang berubah, semua berubah sejak kedatangannya "Dia Papa mu, Ken!" Bugh! Bugh! Bugh! "KENNIRO!!"
10K 112 1
Malvin Jongcheveevat & Melvin Jongcheveevat. "Punya lo punya gwe juga!" Giona Traipipattanapong "Malvin Melvin, punya gwe!" *** MewGulf ☀️🌻