DEAR, LOVE

Oleh kimbabjuseyo

128K 14.3K 1.6K

[END] Di balik kehidupannya yang sederhana, ia tidak pernah menyangka bahwa sesungguhnya bahwa ia adalah cucu... Lebih Banyak

Prolog
Chapter 01: Kim & Jeon
Chapter 02: We meet again
Chapter 03: Accidentally kiss
Chapter 04: Curious?
Chapter 05: I do (not) care!
Chapter 06: I Like...
Chapter 07: What's the feeling?
Chapter 08: Honey...
Chapter 09: Confession
Chapter 10: Trust me, baby!
Chapter 11: Together
Chapter 12: I'm his fiance!
Chapter 13: I'm with you!
Chapter 14: Agreement
Chapter 15: Mine!
Chapter 16: Morning kiss
Chapter 17: I love you!
Chapter 18: What if...
Chapter 19: Sorry, Taehyungie...
Chapter 20: Run to you 🔞
Chapter 21: Break up?
Chapter 22: I miss you
Chapter 23: Happiness is you
Chapter 25: Pregnant?
Chapter 26: Baby aegi
Chapter 27: Be careful!
Chapter 28: Don't Go!
Chapter 29: The baby smile...from the sky
Chapter 30: Finally
Chapter 31: Sweet Nite (M) 🔞
Chapter 32: My Happiness (End)

Chapter 24: Lovely

3.8K 433 55
Oleh kimbabjuseyo

***

Jungkook kembali memeluk Taehyung dan menangis sejadi-jadinya, meskipun tanpa suara. Taehyung tahu bahwa tubuh Jungkook bergetar. Satu hal yang ia tahu dan sangat yakin, pemuda manis itu sangat menyesali perbuatannya dan tidak ada alasan lagi untuk tidak memaafkannya. Taehyung pun mengeratkan kembali pelukannya, mencoba menenangkan kembali Jungkook. Taehyung bahkan menggeser tubuh Jungkook dan mengangkatnya agar duduk di pangkuannya, menghadapnya. Taehyung mengusap lembut punggung Jungkook dan sesekali mencium pelipis pemuda itu lembut.

"Berhenti menangis, sayang...bukankah aku sudah memaafkanmu? Kalau sepertinya ini kau benar-benar seperti baby. Jangan menangis lagi, hm? Bisa-bisa matamu bengkak, baby..."

"Hyungie...huks! Huks! Terima kasih sudah memaafkan Jungie. Jungie menyayangimu..." balas Jungkook dengan suara membenam. Ia masih memeluk erat leher Taehyung dan mengusalkan wajahnya pada ceruk leher kekasihnya. "Terima kasih sudah memaafkan Jungie. Maaf kalau Jungie pernah mengecewakan hyungie...huks...huks!"

"Aku juga sangat menyayangimu, baby." Jeda sejenak, Taehyung tampak mencium pucuk kepala Jungkook, membuat pemuda manis itu semakin mengusalkan wajahnya pada leher Taehyung. "Sebentar lagi kita sampai. Coba lihat dulu wajahmu..."

Jungkook melepaskan sejenak pelukannya. Dengan bibir mengerucut, ia menatap Taehyung lamat. Matanya merah sedikit bengkak, hidungnya masih merah, malah membuat Taehyung gemas padanya. Taehyung mengusap wajah Jungkook lembut, lalu menangkup wajah mungil itu. Di detik berikutnya, Taehyung mendekatkan wajah Jungkook lalu mencium pipinya kanan dan kiri sayang. Kedua mata yang masih sedikit basah pun tidak lepas dari kecupan Taehyung. Dan sebagai penutup, pria tampan itu mencium lembut bibir Jungkook.

"Aku mencintaimu, baby... Jangan menangis lagi, hm? Lupakan masalah kemarin, kita ulang dari awal lagi, hm?"

Jungkook pun mengangguk. Ia akhirnya mencium pipi Taehyung kanan dan kiri dan kembali memeluk leher Taehyung manja. Hingga setelah beberapa saat, akhirnya mereka pun sampai di area lobby apartemen Seokjin. Taehyung keluar lebih dahulu lalu Jungkook keluar setelah itu. Taehyung mengulurkan tangannya pada Jungkook dan Jungkook pun langsung menyambut uluran tangan Taehyung seraya tersenyum. Mereka berjalan menuju lift, namun tiba-tiba Jungkook berhenti dan membuat genggaman tangan Taehyung terlepas. Taehyung menoleh, menatap Jungkook yang tampak menatapnya.

"Hm? Kenapa?" tanya Taehyung lembut. Jungkook kemudian tersenyum, ia kembali melihat tatapan hangat Taehyung dan suara lembut yang biasa ia dengar saat berbicara padanya. "Ayo, mereka sudah menunggu," ajak Taehyung lagi.

Tak mengucapkan apapun, Jungkook menghampiri Taehyung dan saat jarak mereka semakin dekat, ia melompat. Kini Taehyung menggendong Jungkook ala koala. Dan Jungkook kembali memeluk Taehyung erat dan menumpukan dagunya di bahu Taehyung. Taehyung tersenyum lalu mengusap punggung Jungkook lembut. Rupanya, Jungkook sedang ingin bermanja dengan kekasihnya.

"Aku masih ingin memeluk hyungie seperti ini," gumam Jungkook dengan suara membenam. Taehyung akhirnya kembali melangkah menuju lift. Tak perlu menunggu lama, pintu lift itu pun terbuka dan Taehyung melangkah masuk, masih menggendong Jungkook, tentu saja. "Aku suka parfum hyungie...aroma musk..."

"Jadi...apa saja yang kau lakukan selama ini, baby?" tanya Taehyung.

"Merindukan hyungie, melihat foto hyungie, melihat foto kita, uhm...aku bahkan sering menangis kalau melihat foto hyungie... Aku cengeng sekali," adunya. Jungkook lalu mengeratkan pelukannya.

"Kata Jimin, kau datang ke perusahaan bersama seorang laki-laki. Dan itu bukan Cha Eun Woo. Bagaimana mungkin kau merindukanku?" Taehyung sedikit cemburu. "Apa hukuman untuk orang berbohong, baby?"

"Aku tidak berbohong. Aku datang bersama Bamie....ddaㅡ daddy..."

"Ah, Bamie rupanya," balas Taehyung. Jungkook pun mengangguk ribut. "Apa si Cha Cha itu menghubungimu selama kita berpisah?" sidik Taehyung. Namun, belum sempat Jungkook menjawab, pintu lift itu pun terbuka. Taehyung menaikkan tubuh Jungkook yang sedikit turun. "Kau tadi memanggilku apa?"

"DADDY...DADDY..." Jungkook bersemangat, meskipun Taehyung tidak melihat wajahnya karena Jungkook masih mengusalkan wajahnya di ceruk lehernya, ia tahu Jungkook sangat bahagia. "Daddy, apa Seokjin hyung akan membuat kue lagi?"

"Sepertinya, baby. Kau ingin membuatnya juga?"

Jungkook mengangguk. "Aku ingin memberi daddy sesuatu yang special. Teruntuk priaku yang paling tampan..." Jungkook menampilkan gigi kelincinya.

"Jeon Jungkook adalah hal special untuk Kim Taehyung. Itu sudah cukup."

***

"Wow! Wow! Apa ini? Kau ingin pamer kalau sudah berbaikan?" ujar Jimin saat Taehyung masuk ke apartemen Seokjin dan masih menggendong Jungkook ala koala.

Sebenarnya, Jungkook sudah meminta Taehyung untuk menurunkannya, tetapi ia seolah mengabaikan semua ucapan Jungkook. Baginya, Jungkook yang tengah manja padanya itu sungguh menggemaskan. Bahkan Jimin pun tahu, Jungkook berusaha turun dari gendongan Taehyung, namun percuma. Taehyung malah menghujaninya dengan kecupan-kecupan saat Jungkook berontak.

"Kalian sudah sampai, ayo masuk." Seokjin akhirnya muncul bersama dengan Namjoon yang tampak memeluk pinggangnya. "Wah, jadi ini pasangan yang katanya sedang bertengkar? Kalian menipuku saja," ujar Seokjin.

"Hy-hyungie...turuhkan aku," pinta Jungkook.

"Hyungie? Kau memanggilku hyungie?" protes Taehyung kemudian menggeleng. "Kau tidak memanggilku itu tadi..."

Tap tap tap tap

"Uncleeee...." Terdengar suara anak kecil memanggil. Karena tidak menyebutkan nama, sontak semua orang yang ada di ruangan itu pun menoleh. Membuat bocah kecil itu menghentikan langkahnya dan menatap mereka. "Maaf...sehalusnya Onu panggil uncle Kookie... Hawoo, uncle..." sapa Yeonu seraya melambaikan tangan mungilnya. Rupanya salah satu keponakan Seokjin datang lagi.

Taehyung menatap Seokjin. Seolah paham, Seokjin menghampiri Yeonu. "Orang tuanya sedang periksa ke rumah sakit di dekat sini, dan dia tidak mau ikut, jadi... ya, setidaknya sampai mereka selesai, Yeonu ada di sini." Seokjin mengusap kepala Yeonu lembut. "Yeonu tidak boleh mengganggu uncle Kookie, ya?" pesan Seokjin.

"Uu...kenapa? Padahal Onu punya mainan balu...Onu mau belmain sama uncle Kookie..."

"Ah, Yeonu mau bermain bersama uncle?" tanya Jungkook ramah. Yeonu mengangguk. "Daddy...turunkan baby, ya..." Jungkook berbisik. Taehyung menatapnya, Jungkook kembali mengangguk. "Baby baik-baik saja..." ujar Jungkook tanpa suara.

Setelah itu, Taehyung menurunkan Jungkook. Tak ingin membuang kesempatan, Yeonu langsung mengajak bermain bersama. Bahkan Yeonu tampak duduk di pangkuan Jungkook saat pemuda manis itu suduk bersila. Taehyung menatapnya cemas. Tentu saja, ia tidak ingin Jungkook kembali seperti dulu. Merasa ditatap seseorang, Jungkook pun menoleh lalu tersenyum saat tahu Taehyung menatapnya.

"I love you." Taehyung bisa melihat gerakan bibir Jungkook mengucapkan kalimat itu. Dan Jungkook kembali bermain bersama dengan Yeonu. Mereka cepat sekali akrab.

"Sayang...baby..." panggil Taehyung setelah hampir satu jam Jungkook bersama dengan Yeonu. Jungkook sedikit mengabaikannya. "Sayang...bahkan tadi kau mengatakan merindukanku...sekarang malah asik bermain dengan Yeonu dan mengabaikanku..." protes Taehyung.

"Sedikit lagi, hyung..." balas Jungkook yang masih fokus dengan Yeonu.

"Ekhem...ada yang cemburu dengan seorang bocah, ha...ha..." sindir Namjoon.

"Diam, jangan mengejekku, Kim Namjoon!" balas Taehyung kesal. Ia menatap kembali Jungkook. "Sayaaaangggg..." panggilnya lagi.

"Uuung..." jawab Jungkook, namun ia masih asik bermain bersama Yeonu.

Taehyung kesal, ia pun berdiri dan langsung mendekati Jungkook. Saat itu Jungkook tengah duduk di atas karpet tebal dan Yeonu duduk di pangkuannya. Ada sebuah ponsel di tangan Yeonu. Akhirnya Taehyung di atas karpet, di samping Jungkook. Jungkook hanya menoleh sedikit dan itu membuat Taehyung kesal. Tak bicara apapun, Taehyung hanya mengangkat dan menggeser tubuh Jungkook hingga duduk di pangkuannya, bersila.

"Kau merindukanku itu bohong, 'kan?" tanya Taehyung. Ia memeluk perut Jungkook. Jungkook hanya menggeleng. "Tidak? Lihat, lihat, kau bahkan tidak mau menatapku," lanjut Taehyung.

Akhirnya Jungkook menoleh dan menatap Taehyung.

Cuuup! Cuuup!

Pemuda manis itu mencium pipi Taehyung kanan dan kiri lalu bersenyum manis, Taehyung pun tersenyum namun di detik berikutnya Jungkook kembali bermain dengan Yeonu.

"Uncle Kookie sedikit lagi...ayo...lali lali..." ujar Yeonu. "Uncle Tae...janan ganggu uncle Kookie dulu...pelgi dulu..."

"Eh? Pergi? Tidak bisa, sayang... Yeonu sudah mengambil uncle Kookie dari uncle. No, no...uncle Kookie punya uncle Tae, mengerti?" Taehyung menurunkan Yeonu dari pangkuan Jungkook. Namun, bocah kecil itu kembali duduk di pangkuan kekasih Taehyung itu. Taehyung kembali menurunkannya, dan Yeonu kembali duduk. "Sayaaang..."

"Ya..." | "Uuung..." jawab Yeonu dan Jungkook bersamaan. Mereka menoleh dengan wajah yang sama-sama menggemaskan. "Sebentar lagi, hyung. Hm?"

"Baiklah...baiklah...setelah ini selesai, ok?"

"Uuung" | "Uuungg!" Yeonu dan Jungkook mengangguk bersamaan membuat Taehyung akhirnya hanya diam seraya menunggu mereka menyelesaikan permainannya.

Sementara Jimin, Namjoon, Seokjin, Hoseok dan Yoongi yang melihat itu mereka hanya saling pandang kemudian tersenyum. Jimin tampak menyandarkan kepalanya di bahu Yoongi.

"Mereka seperti keluarga kecil saja," ujar Jimin. "Kalau sudah bertengkar seperti orang asing berbeda planet, tapi saat mereka bersama membuat mataku sakit," lanjutnya.

"Seperti tidak tahu Taehyung saja, sayang. Taehyung tidak pernah jatuh cinta dan sekalinya jatuh cinta seperti budak cinta. Mataku juga sakit, sayang, kau tahu itu..." balas Yoongi.

"Setidaknya mereka kembali berbaikan," celetuk Namjoon.

"Aaah..akhilnya selecai...timakaci uncle Kookie," ujar Yeonu. Lalu bocah kecil itu mencium pipi Jungkook kanan dan kiri. Ia langsung mendapat tatapan tajam Taehyung dan menurunkan Yeonu dari pangkuan Jungkook. "Onu mau duduk sama uncle Kookie...dak mau...dak mau..."

"No, no...Yeonu baru saja mencium uncle Kookie tanpa seizin uncle Tae. Lagipula, Yeonu sudah lama bersama uncle Kookie, sekarang giliran uncle Tae, hm?" Taehyung mengusap kepala Yeonu pelan. Yeonu menggeleng. "U~uh? Tidak mau? Yeonu sudah bermain tadi bersama uncle Kookie...sekarang uncle Tae. Uncle Tae rindu...uncle Kookie, sayang..."

"Onu juga lindu...mau uncle Kookie...uncle Kookie..." rengek Yeonu.

Seokjin menghampiri Yeonu lalu menatap keponakannya itu. "Yeonu sayang...ayo main bersama uncle. Lagipula, sebentar lagi eomma Yeonu akan menjemput. Hm? Biarkan saja uncle Kookie bersama uncle Tae. Besok, Yeonu bisa bertemu lagi dengan uncle Kookie, sayang."

Yeonu akhirnya mengangguk, "Uncle Kookie...uhm...kata eomma, Onu sebental lagi punya adik kicil," adunya.

"Ah...benarkah? Yeonu mau punya adik? Pasti lucu seperti Yeonu, ya?" ujar Jungkook. Seolah paham akan masalah sebelumnya, Taehyung mengeratkan pelukannya lalu menyandarkan dagunya di pundak Jungkook. Jungkook mengusap lengan Taehyung yang melingkar di perutnya. "Uhm, Yeonu ingin adik laki-laki atau perempuan?"

"Pelempuan bial cantik sepelti eomma...tapi Onu juga mau adik Onu manis sepelti uncle Kookie..." Lalu Yeonu menatap perut Jungkook. "Pelut uncle Kookie sepelti pelut eomma Onu...apa ada adik kecil di pelut uncle?"

Merasa tidak enak, Seokjin akhirnya menggendong Yeonu. "Sebelum eomma datang, Yeonu ganti pakaian dulu, ok? Ayo, cuci muka dulu," ajak Seokjin. Yeonu pun mengangguk.

Taehyung kembali mengeratkan pelukannya. "Uhm, sepertinya perutku buncit karena terlalu banyak makan, hyungie. Lihat..." Jungkook tampak menunduk lalu mencubit perutnya, seperti mencubit lemak perutnya, padahal tak ada. "Apa aku harus berdiet?" tanya Jungkook lagi.

"Tidak perlu berdiet, kau tahu...tubuhmu saja lebih kurus dari sebelum kita berpisah, baby. Yeonu hanya bercanda, hm?"

Setelah itu mereka pun kembali mengobrol. Eomma Yeonu datang lima belas menit setelah itu. Selama di apartemen Seokjin dan setelah Yeonu pergi, Taehyung tidak pernah jauh dari Jungkook. Kemana pun kekasihnya itu pergi, ia akan selalu bersamanya. Dan itu hanya membuat mereka menggeleng pelan. Ya, setidaknya mereka kembali bersama.

"Jadi, kapan kalian akan menikah?" tanya Hoseok.

"Besok pagi!" celetuk Taehyung. Jungkook langsung memukul lengannya pelan. "Kenapa memukulku, sayang?"

"Bicara yang benar," ujar Jungkook.

"Ekhem! Setelah Jungie lulus. Tak lama setelah itu. Lagipula itu tak akan lama lagi."

Jungkook tampak bersemu. Lalu menyandarkan kepalanya di bahu Taehyung dan Taehyung pun mencium pucuk kepala Jungkook sayang. Setelah beberapa saat mengobrol, akhirnya mereka pun meninggalkan apartemen Seokjin begitu pula dengan Taehyung dan Jungkook. Mungkin karena lelah, dalam perjalanan menuju mansion Jeon, Jungkook tertidur dengan bersandar di bahu Taehyung dan memeluk lengan kekasihnya itu erat. Lalu saat tangan Jungkook turun perlahan, Taehyung meraih dan kemudian menggenggamnya.

"Semuanya akan baik-baik saja, sayang... Aku akan bahagia...hanya denganmu."

"Yeonu..." gumam Jungkook dalam tidurnya. Sepertinya karena terlalu lama bermain dengan Yeonu hingga ia terbawa mimpi. "Lucu...Yeonu lucu, daddy..."

"Uhm...Yeonu lucu. Tapi...kau lebih dari apapun..." ujar Taehyung.

***

Satu bulan kemudian...

Jungkook sudah lulus dari kuliah dua minggu yang lalu. Setelah itu, ia sesekali membantu sang kakek di perusahaan seperti yang ia katakan pada Taehyung sebelumnya. Dan apa yang Taehyung katakan pun benar, tak lama setelah Jungkook lulus, mereka akan menikah. Sepertinya mereka tengah sibuk mempersiapkan pernikahan mereka, meskipun sudah ada wedding organizer yang mengurusnya tetapi tetap saja Taehyung ingin memberikan Jungkook pesta pernikahan terindah, termegah dalam hidup mereka.

Seperti hari ini adalah jadwal bagi mereka untuk fitting pakaian yang akan mereka kenakan di pesta. Tetapi sepertinya Jungkook sedang kurang sehat. Malam sebelumnya, ia demam. Karenanya, sudah sejak pagi buta Taehyung sudah berada di mansion Jeon, khususnya kamar Jungkook. Memang satu minggu terakhir Jungkook tampak sibuk, membantu sang kakek, menemani sang kakek keluar kota juga menyiapkan pernikahannya.

"Makan dulu, hm? Kata kakek kau tidak mau makan semalam..." ujar Taehyung. "Kalau tidak makan, bagaimana bisa sembuh, baby..." lanjut Taehyung lembut. Ia mengusap dahi Jungkook hingga pucuk kepalanya. Masih demam, itu yang Taehyung rasakan.

"Aku tidak mau makan bubur, rasanya tidak enak, hyungie..." lirih Jungkook. Suaranya tampak lemah. "Bolehkah aku minum juice saja? Aku tidak mau makan bubur," rengeknya.

"Sedikit saja, baby... tiga sendok. Setelah itu minum juice," tawar Taehyung. Jungkook menggeleng. "Uhm...dua sendok saja, hm? Hanya dua sendok," pinta Taehyung.

"Dua sendok saja, ya?" ujar Jungkook sambil menunjukkan jarinya, bukan dua tetapi hanya jari telunjuknya. Membuat Taehyung tersenyum. "Janji?"

"Uhm...hanya dua sendok..."

Lalu Taehyung menyuapi Jungkook bubur. Suapan pertama, Jungkook masih bisa menelannya. Namun, saat suapan kedua, Jungkook tiba-tiba menutup mulutnya dan menggeleng.

"Tidak mau, perutku mual. Tidak mau, hyungie..." Jungkook kembali menutup mulutnya dan menggeleng ribut. "Perutku..hmpfh! Tidak enak! Ja-jauhkan saja buburnya...perutku tidak enak."

Taehyung terlihat panik. "Baby, kau tidak apa-apa? Mana yang sakit?"

"Hhmpf! Hueeek!"

***

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

125K 12.8K 31
BOYS LOVE TAEKOOK STORY
293K 22.7K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
76.8K 10.6K 25
Vera Anindita, gadis itu dengan konyolnya masuk kedalam game visual novel berjudul "Secret Admirer." Dan sialnya Vera menjadi tokoh figuran (Arabell...
AMETHYST BOY Oleh AANS

Fiksi Penggemar

444K 45K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...