Dark Princess (End)

By Nifah_hamid

128K 7.2K 133

Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. "THE SECRET OF ANAYLA" Agar bisa lebih memahami jalan ceritanya... More

Prolog
1. New generation
2. Hari pertama
3. Sama seperti kemarin
4. Achernar
5. Teka teki
6. Persahabatan
7. Drama baru
8. Babu
9. Sagara
10. Siapa 'dia'?
11. Fakta baru
12. Mikhael
13. Cemburu
14. Caper
15. Musuh lain
16. Target terkunci
17. Kalah saing
18. Persiapan
19. Ultah sekolah
20. Dugaan pengkhianat
21. Rumah hantu
22. Penghianat
23. Pacaran
24. Hah?
25. Penyusup
26. Emosi lea
27. Mansion Chavez
28. Kekesalan azeyla
29. Siswi baru
30. Toxic
31. Misi penyelamatan
32. Misi part 2
33. misi part 3
34. Di hukum
35. Musuh azeyla
36. Posisi teratas
37. Acara formal
38. Acara part 2
39. Kepergian hanna
40. Adiva
41. Balapan
42. Penyerangan
43. Kebingungan
44. Bencana
45. Nanazka
46. Aga
47. Diyah palsu
48. About hanna
49. Pick me girl
50. Kekacauan
51. Kekacauan 2
52. Seno dan dea
53. Problem Seno
54. Mencari kebenaran
55. Kecelakaan
56. Problem baru
57. Kisah baru
58. Berusaha
59. Malam yang panjang
60. Part 2
61. Terbongkar
62. Rencana licik
63. rencana achernar
64. Maaf
65. Terkejoed
66. Sial beruntun
67. Leader
68. Lah??
69. Zea it's me
70. Akhiri semuanya
๐Ÿ’™END๐Ÿ’™
Ekstra chapter 2
Sesi tanya jawab

Extra chapter 1

1.6K 93 10
By Nifah_hamid

💙Happy Reading💙

Di sebuah ruangan bernuansa abu-abu seorang gadis terbaring dengan wajah tenangnya.

Tak lama ia pun membuka matanya dan menatap lamat atap ruangannya.

"Pagi mom, aku kangen" gumam nya.

Dia adalah azeyla queeny ziyah baldewin. Gadis yang kini berusia 17 tahun dan tumbuh menjadi gadis yang anggun dan berwibawa.

Azeyla bangun dan berjalan menuju balkon kamarnya. Ia memegang erat pembatas balkon itu saat ingatannya kembali ke beberapa tahun yang lalu.

"Ini putriku! Di usianya ke 12 tahun nanti dia akan menemukan jati dirinya dan di usianya yang ke 14 tahun dia akan menjadi sosok yang sangat mirip dengan ku dan akan mendapatkan julukan miliknya sendiri" ujar anayla tersenyum tipis.

Azeyla terkekeh saat mengingat perkataan lama sang mommy.
"Sekarang aku sudah berusia 17 tahun, apa julukan 'dark princess' masih pantas untukku?"

Azeyla menutup matanya dan menghembuskan napas dalam.

"Azel!"

Azeyla berdehem saat mendengar suara dea memangilnya.
"Zel! Ayo sarapan di luar!" ajak dea.

Azeyla berbalik menatap dea.
"Belajarlah memasak dea"

"Gak ah males"

Azeyla menggeleng kecil kemudian kembali menatap keluar.

"Lo gak mau balik ke indo?" tanya dea.

Azeyla terdiam sejenak.
"Gue... gak yakin"

Dea menghela napas mendengar jawaban azeyla.
"Lusa bang jimmy sama pita nikah, setidaknya lo bisa kasih ucapan selamat buat mereka"

Setelah mengatakan itu dea pun beranjak dari sana dan keluar dari kamar azeyla.

Saat ini azeyla memang berada di NY bersama dea. Keduanya memilih berpisah dengan achernar dan hanya bertemu saat anniv mereka.

Azeyla menatap langit mendung di atas sana.
"Ternyata memaafkan itu lebih sulit dari gue kira yaa"

Azeyla meneteskan air matanya saat mengingat kejadian kelam beberapa tahun yang lalu.

~Flashback

Azeyla dan gavin terlibat pertempuran hebat tepat saat azeyla berhasil menemukannya.

Azeyla membantai gavin habis habisan tanpa ampun meski ia juga mendapat banyak luka di tubuhnya.

"Mati, mati, mati, mati" azeyla terus menggumam kan kata yang sama dengan darah mengalir dari bahunya yang tertembak serta keningnya yang tergores parah.

"AHAHAHAHAHAAAAA" suara tawa gavin menggema.
"Rasa sakit ini... sangat menyenangkan"

Azeyla menerjang.

BUGH
BUGH
Sreeekk
BRAKH

"MATI!"
Pukulan terakhir azeyla mampu membuat gavin terhempas menabrak bangunan hancur di belakangnya.

Grep

Tiba-tiba seseorang memeluk azeyla dari belakang.

"Lepas!"

"Tenang sayang... Sssttttt ini aku" bisik sagara. Ya! Sagara lah yang berhasil menemukan azeyla lebih dulu.

"LEPAS! hiks hiks lepasin!" lirih azeyla.

Sagara semakin mengeratkan pelukannya.

"Udah cukup ziyah"

Azeyla menutup matanya dan pingsan, namun saat sagara ingin menggendongnya azeyla tiba-tiba membuka matanya.

Sontak sagara menjauh karena terkejut.
"Ziyah?"

Azeyla berbalik. Mata yang sebelumnya berwarna biru laut kini berubah menjadi coklat terang pertanda bahwa zea sudah bangkit.

"Siapa?" tanya sagara.

"Tanya itu lain kali saja, cepat pergi dari sini atau kau akan mati"

Sagara menggeleng.
"Gak akan"

"Dengar! Gadis ini sekarat, aku tak punya banyak waktu sebelum tubuh ini mengalami kritis hebat, jika kau tak ingin gadis ini menyusul ibunya ke alam sana lebih baik kau turuti perintah ku, bocah" kesal zea.

Sagara melotot.
"B-bocah"

"TUNGGU APA LAGI? PERGI!"

Sagara pun mengangguk dan segera pergi dari sana.

Zea pun berbalik menatap gavin yang saat ini berusaha bangkit dari puing-puing bangunan itu.

"Jika saja bocah tadi tak berhasil menghentikan mu, sudah di pastikan kau saat ini sudah mati azeyla" gumam zea seraya mengeluarkan crystal spatium speculi yang di bawanya.

"HAHAHAHAHAHA bagus bagus azeyla... Kau membuatku bersemangat HAHAHAHA" tawa gavin kembali menggema.

Wajahnya penuh luka dan sudah membiru akibat pukulan azeyla. Terlihat luka bakar di tangan kirinya, dua luka bekas peluru di lengan kanannya dan di bagian pinggangnya serta luka tusukan di telapak tangan kiri dan di kaki kirinya

Jika manusia pada umumnya mungkin sudah koma dengan luka sebanyak itu namun anehnya gavin masih bisa berdiri meski sempoyongan dan senyuman selalu terpatri di wajahnya.

"Kau benar-benar monster" kesal zea.

Gavin tersenyum lebar.
"Ah itu julukan yang bagus untukku"

Di detik berikutnya gavin menerjang dan hendak memukul azeyla namun...

Praaaaaang

Zea membanting crystal spatium speculi tepat saat gavin berada di hadapannya.

BOOOOOOOMMM

Ledakan terjadi di antara mereka namun crystal spatium speculi justru melindungi orang terakhir yang menyentuhnya.

Ya! crystal spatium speculi adalah peledak berkekuatan sedang namun memiliki system khusus untuk melindungi siapapun orang yang terakhir kali menyentuhnya.

"Selamat tinggal" zea melambaikan tangannya seraya menatap tempat terakhir gavin.

Kemudian zea menutup matanya dan terjatuh di sana.

Tubuh azeyla sudah tidak kuat menahan nya sehingga zea pun tidak bisa mengendalikannya lebih lama lagi.

Flashback off~

Azeyla mengusap air matanya yang masih menetes.

"Jika saja saat itu gue bisa datang lebih cepat"

.
.
.

~Di sisi lain

Achernar gen 1 saat ini berkumpul di sebuah makam bertuliskan nama sahabat mereka atau kita sebut saja leader achernar gen 1.

"Gue... gue minta maaf nay" lirih afni seraya mengusap air matanya.

Elia terdiam, ia tidak menangis namun hatinya masih terasa sakit mengingat semua momen bersama sahabatnya masa kecilnya itu.

"Kalo mau nangis ya nangis aja kali el" ujar felly (mamski gilang).

"Biasanya kalo gue nangis nayla bakal bilang 'muka lo jelek bego' dengan nada dingin, hari ini gue pengen bilang kalo nayla bener! Gue jelek kalo nangis" ujar elia.

"Hah, apa maksudnya?" gumam keisha (bunda nana).

"Kata gue mending lo diem sih" ujar mia (mami lea) dengan nada pelan.

Afni mengusap nisan anayla dengan lembut.
"Andai waktu itu gue gak nahan lo"

~Flashback

Anayla dan Afni baru saja melihat rekaman CCTV saat diva berhasil melukai kaki kiri gavin. Bukannya kesakitan, gavin malah menikmatinya.

"Dia monster" gumam anayla.

Afni melotot tak percaya.
"Gak zel! Dia adek gue"

"Afni denger gue! Lo liat baik-baik ekspresi itu! Mentalnya udah gak ketolong"

Afni menggeleng.
"Pasti ada cara buat dia sadar zel! Gue gak mau kehilangan adek gue"

Anayla menatap tajam afni.
"Ini masalah keluarga lo, tapi yang terlibat justru orang-orang di sekitar gue"

"Nay, gue yakin bisa ambil hatinya gavin, gue mohon kasih gue kesempatan! Jangan bunuh dia nay"

Anayla terdiam sejenak ia merasakan perasaan yang tidak enak. Namun melihat wajah penuh harap dari afni membuat ia tak tega untuk menolak.

"Baiklah, kita akan mencoba" final anayla membuat afni tersenyum lega.

Mereka pun memancing gavin agar menjauh dari kerumunan pasukan milik azeyla.

Gavin pun terpancing dan mengikuti mereka sampai ke ruangan milik anayla.

"Strategi yang bagus untuk memancingku... tapi, kalian akan mati di sini" gavin tersenyum ala psikopat yang menyeramkan.

"Gavin jangan! Dengerin dulu vin" ujar afni dengan lembut.

Gavin menatap afni dengan datar.

"Ini masalah keluarga kita, jangan libatkan orang lain dalam masalah ini gavin... dengar, aku--"

"BACOT!" bentak gavin membuat afni terkejut.

Anayla bersiap menembak namun afni menghentikannya.

"Jangan nay..." lirih afni.

Anayla menatap gavin dengan tatapan dingin.

"Wohoooo tatapan yang menakutkan nyonya baldewin" desis gavin.

Afni berusaha untuk tetap tenang.
"Dengar gavin... aku tidak ada hubungannya dengan masalah ini, ini kesalahan ayah yang memisahkan kita dan berselingkuh dengan ibumu"

Gavin berdecih sinis.
"Kau... tidak ada hubungannya hmm?"

"Aku ingat kau mengatakan akan membunuh siapapun yang menyakiti bunda mu tepat di hadapanku"

Afni menggeleng.
"Tapi bukan--"

"Aaargghhh BERISIK!"

DOR
DOR

Anayla segera menarik afni agar menjauh.

DOR
DOR

Anayla balik menembak gavin dan salah satu pelurunya mengenai lengan gavin.

"Gavin!" pekik afni. Namun afni langsung terdiam saat gavin menunjukkan senyuman bukannya ekspresi kesakitan.

"Hahahaha ini menyenangkan"

Afni tertegun.
"Dia... iblis"

Anayla mengeratkan senjatanya.
"Afni, pergi!"

Afni menggeleng.
"Gak nay, ini salah gue... seharusnya sejak awal gue dengerin lo"

"PERGI!" pekik anayla sebelum ia kembali berhadapan dengan gavin.

Kemampuan bela diri mereka setara. Ini pertama kalinya Afni melihat ada orang yang kemampuannya bisa mengimbangi anayla selain alvaro.

"GAVIN STOP!" teriak afni.

Gavin memasang wajah seriusnya kemudian ia bersmirk.
"Matilah"

Sretttt

Gavin melempar sebuah pisau yang sudah di lumuri racun ke arah afni.

Secepat kilat anayla berlari ke arah afni yang lengah.
"AFNI!"

Jleb
Afni terdiam dengan mata melotot saat anayla memeluknya dan pisau yang menancap tepat ke arah punggungnya.

"Nay--la..."

DOR

Satu lagi tembakan mengenai tubuh anayla.

"NAYLAAAAA!!"

Brukh
Anayla terjatuh dan afni menangis sejadinya.

"Ouhh sungguh menyedihkan" gumam gavin.

BOOOOOOOOMMM

Suara ledakan terdengar di luar ruangan.

"Sialan!" Kesal gavin saat pintu ruangan rusak dan membakar lengan kirinya.

"Ku rasa aku harus pergi sekarang" ujar gavin dengan suara pelan.

Wajah afni terlihat emosi dengan dada bergemuruh.
"GAVIIIIIIIIIINN!"

"HAHAHAHAHAAA HAHAHAHA" suara tawa gavin menggema di balik kobaran api yang semakin membesar.

DOR
DOR
DOR

Tak lama afni mendengar suara tembakan saling bersahutan dan setelahnya yang ia lihat hanya pandangan kabur karena tertutupi air mata yang tak berhenti mengalir.

Flashback off~

"Andai saat itu--"

"Gak usah berandai-andai, lagi pula udah terjadi... kita gak bisa mengulang masa yang udah berlalu" ujar elia kemudian ia bangkit dan pergi dari sana.

Afni menunduk dan menangis dalam diam.

"Puas-puasin aja nangis lo, setelah ini lo harus pura-pura tersenyum saat di rumah" bisik tika (bunda diva) sebelum pergi menyusul elia.

"Nayla gak tergantikan, achernar gen 1 udah berakhir... apalah artinya nama bintang ke 9 jika personilnya hanya berdelapan" ujar winda (bunda diyah).

"Lo bener... lo selalu bener" gumam anita (mami alma).

Afni menghapus air matanya dengan kasar.
"Gue bahkan belum dapat kata maaf dari alvaro, dia pasti benci banget sama gue... Azeyla juga gak pernah muncul setelah pemakaman anayla, gue belum minta maaf"

"Mereka masih butuh waktu... Lo udah denger kan zevan bilang apa waktu itu? Alvaro dan azeyla orang yang gampang memaafkan namun gak akan bisa melupakan... Azeyla memang anaknya nayla tapi dia juga anaknya alvaro tentu saja ada kemiripan di antara mereka" jelas felly.

Keisha sibuk membersihkan makam anayla dan menaburkan bunga yang baru.
"Nayla pasti udah maafin dan lupain semuanya... Nayla gak pernah marah sama achernar... Dia bahkan selalu tersenyum sama kita"

"Icha bener" batin mereka semua.

Continue Reading

You'll Also Like

688K 14.2K 8
Zaliana Azura Raymond. Sedikit kisah tentangnya. Masa lalunya, Masa depannya, dan Balas dendamnya. *** 03/03/2022 19/07/2022 ***
[end] Silent Reading By

Mystery / Thriller

216K 26.5K 188
[boyslove] [Terjemahan] Masa kecil, pola asuh, latar belakang keluarga, hubungan sosial, trauma .... Kami tak henti-hentinya mencari dan menyelidiki...
6.7K 3K 39
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Kisah cintaa seorang VIONA LARASATI DAN NAUFAL XIVER BAGASKARA. Laki-laki galak yang sialnya sangat bucin seperti Nauf...
121K 5.4K 40
"17 tahun tanpa mama, saya sudah bahagia." Areeyata. "Kak Areeyata ya?? Aku mau nanti tutor bimbingannya Kak Areey." Shalum. "Ini buku lo kan? Tenan...