KUMPULAN CERITA PANAS by Robe...

Από RobertoGonzales95

271K 1K 23

Kumpulan Cerita Panas buatan Roberto Gonzales. Khusus 21 tahun ke atas. Περισσότερα

Pesta Bujang Liar si Pengantin Pria (1)
Pesta Bujang Liar si Pengantin Pria (2)
Pesta Bujang Liar si Pengantin Pria ( 3 )
Skandal Besar Menjelang Pernikahan (1)
Skandal Besar Menjelang Pernikahan (2)
Skandal Besar Menjelang Pernikahan (3)
Disewa Lionel (1)
Disewa Lionel (2)
Disewa Lionel (3)
- JEREMY MURAKAMI kembali -
Gigolo Biseks Simpanan Mama (1)
Gigolo Biseks Simpanan Mama (2)
Gigolo Biseks Simpanan Mama (3)
CASAMIGOS
CASAMIGOS - PROLOG
CASAMIGOS - 1: Ricardo
CASAMIGOS - 2: Kendall
CASAMIGOS - 3: Arjuna
CASAMIGOS: 4 - Sophia
CASAMIGOS: 5 - Intersection 1A
CASAMIGOS: 6 - Intersection 1B
Suami Yang Disetubuhi Cowok Macho Spanyol
Si Pemuas Satu Kos
Si Pemuas Satu Kos 2
Pacarku Sang Pemuas Satu Geng
Pemuas Suami Si Bos Bule
DRIVER OJOL ARAB PLUS - PLUS
Tubuh Kekar Suamiku Dijadikan Mainan Lima Atasanku (1)
Tubuh Kekar Suamiku Dijadikan Mainan Lima Atasanku (2)
DISETUBUHI TEMAN MACHO ISTRIKU DI PESTA PANTAI BINAL (1)
Disetubuhi Teman Macho Istriku di Pesta Pantai Binal (2)
TUBUHKU DIPINJAMKAN PACARKU DI PESTA LIAR
BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (1)
BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (2)
BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (3)
Piala Bergilir Pesta Seks Tokyo (1)
Piala Bergilir Pesta Seks Tokyo (2)
Di-Double Penetration Di Depan Istri Hamil (1)
Di-Double Penetration Di Depan Istri Hamil (2)
Memperawani Suami Muda Tetanggaku
Lubang Pemuas Pria-Pria Beristri
Malam Liar Sang Budak Korporat
Takdir Seorang C*mdump
Service Plus-Plus Barber Straight Turki
BULE ONLINE, PEREBUT KEPERJAKAANKU
Salah Kamar, Aku Dapat Sugar Daddy
Napas Buatan Dari Papa Sahabatku
MENGERJAI DADDY KEKAR BERISTRI
Menjebak Sopir Straight Bad Boy
MENJAJAL KEJANTANAN MASSEUR IMPOR RUSIA
LEGENDA SI OTONG MONSTER
MESIN PEMUAS MANTAN DAN GEBETAN
PELARIANKU SEORANG PRIA KEKAR BERISTRI
SI PEMUAS SEKAMPUNG
PEMILIK TUBUH INDAH SI PEMBANTU GANTENG
PELEGA DAHAGA SAHABAT PAPAKU

PEMUAS PARA PREMAN JALANAN

1.9K 13 0
Από RobertoGonzales95


“Ahhhh… Arrghhhh… Ohhhh… Ahhhh…” kata-kata itu saja yang keluar dari mulut tipis kecilku. “Bang… Udah, Bang… Udah… Ahhh… Ahhh… Ahhh…”

“Pentil elu seksi banget, anjing!” ucap Bang Tony, preman terminal di situ yang sedang mabuk tak terkendali. “Kecil melenting gini! Warnanya pink bersih lagi! Gemes gue lihatnya! Biarin gue nikmatin dulu dah!”


Ilustrasi: Bang Tony


Bang Tony lagi mabuk waktu dia tiba-tiba menyergap gue yang lagi jalan sendirian di dekat terminal. Gue memang sedang tidak memakai baju kala itu. Kebetulan hari ini cuacanya panas sekali sehingga gue kegerahan. Sekonyong-konyongnya keadaan, gue malah dikerjain Bang Tony. Awalnya Bang Tony hanya bercanda karena gemas melihat tubuh molek seksi gue kala itu.


Ilustrasi: Bakhtiar


Nama gue Bakthiar. Kata Pak Ustadz, artinya yang bahagia. Gue cuma pengen bahagia. Oleh karena itu, gue pilih nama itu. Gue anak sini-sini aja sih. Tetapi gue bukan preman, sih. Gue cuma pengamen di sini. Di antara yang lain memang wajah dan tubuh gue paling menarik di terminal sini. Asal-usul gue sih katanya gue anak haram hasil pacaran sama bule. Tetapi, gue tidak tahu juga kebenarannya. Toh gue udah tinggal di jalanan dari kecil. Dari yang gue ingat, gue sudah tinggal di gubuk dekat terminal dan diasuh oleh para preman yang lebih tua. 

Dan, ya… Dari kecil, gue sudah sering menjadi pemuas nafsu para preman di sini. Katanya sih gue sebenarnya ‘laki’ banget, tetapi tubuh dan wajah gue lebih nafsuin daripada cewek. Karena gue emang keturunan bule, hidung gue mancung dan kulit gue putih mulus. Dan yang menjadi favorit para preman itu adalah bibir gue yang katanya tipis dan seksi serta puting gue yang kecil melenting warna pink… Banyak yang bilang puting gue semakin seksi dan mancung karena terus dikenyot oleh para preman di sini. Jujur saja, setelah menjadi bulan-bulan nafsu para preman di sini, gue mulai menikmatinya.

Ilustrasi: Bang Tony


Kembali ke Bang Tony… Setelah bercengkerama dan saling ngobrol, Bang Tony tiba-tiba mencipok mulut gue penuh nafsu. Kalau sudah begini, gue cuma bisa pasrah. Lagian, gue juga suka banget cipokan. Meskipun para preman biasanya terkenal bau keringat dan jarang mandi, tetapi jarang dari mereka yang bau mulut, kok… Biasanya mulut mereka baunya jantan banget dan bau rokok. Enaknya lagi, para preman biasanya jago banget cipokan karena mereka sudah berpengalaman nyipokin pacar-pacar cewek atau mungkin istri mereka di rumah.

Bang Tony ini termasuk salah satu yang paling ganteng di antara para preman lain. Orangnya masih muda, sekitar pertengahan 30 tahun. Hidungnya mancung dan sorot matanya teduh. Dia juga jago banget cipokan dan bermain lidah. Sebenarnya gue juga sering banget diajak cipokan di pojokan terminal sama dia. Tetapi, hari ini gue sedang tidak mood bercinta. Tadi malam gue baru saja di-gangbang brutal oleh para preman di depan basecamp pengamen. Alhasil, gue tidak punya energi lagi yang tersisa untuk melawan.

Setelah puas menginvasi mulut gue dengan lidahnya yang jantan dan menyegarkan, Bang Tony menyeret gue paksa ke belakang toilet terminal yang tertutup oleh tembok tinggi. Ada tikar di bawah sana yang memang dipakai buat alas para preman istirahat. Tidak cuma itu, ada banyak kondom bekas terceceran di sekitar. Ya, memang tempat ini biasanya memiliki fungsi ganda menjadi tempat ngewe di sini. Termasuk juga tempat Bang Tony ngewein gue atau para perempuan dan laki-laki lain.

“Ahhh… Ahhhh… Ahhhh…” kataku menanggapi rasa nikmat dari entotan liar kontol Bang Tony ke pantat gue.

Gue sedang berlutut di atas karpet dengan posisi membelakangi Bang Tony. Setiap benang yang menutupi tubuh putih mulus gue sudah terlepas semua. Begitu para preman suka mengentoti gue.

“Harus telanjang bulat!” ucap mereka setiap kali menyetubuhi gue. “Kulit bule elo putih mulus. Ini bikin kita-kita makin nafsu ngentotin elo!”


Ilustrasi: Bakhtiar


Bang Tony pun bukan pengecualian. Hari itu dia luar biasa beringas. Dia sobek celana butut yang gue pakai kala itu. Gue memang jarang memakai sempak karena malas membeli. Setiap membeli sempak, gue di-gangbang di jalanan dan biasanya sempaknya hilang saat gue punguti pakaian gue saat bersih-bersih. Setelah setiap kain yang menutupi tubuh putih mulus gue dilolosi Bang Tony, dia memposisikan gue merangkak dalam posisi doggy style. Kulit putih mulus gue yang dihiasi tato-tato itu mulai terpampang di depan Bang Tony. Tangan nakalnya terus bergerilya memilin puting gue yang mungil pink itu. Gue hanya bisa merintih karena kedua puting gue masih lecet setelah semalaman dijilati dan digigiti para preman. Bang Tony meludahi kontolnya yang sudah tegang dan berkedut-kedut. Tanpa buang-buang waktu, kontol besarnya yang sudah berpengalaman merojoki lubang itu dipenetrasikan ke lubang pembuangan gue.

Bleshhh… Arghhhh… Plok…. PlokPlokPlokPlok


Ilustrasi: Bang Tony


{ SENSOR }
 

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

CUPLIKAN SELANJUTNYA:


“Erangan-erangan elu bikin gue gemes aja, Tiar!” ucapnya sambil menahan nafsu besarnya meledak. “Buka mulut elu!”

CuihCuihCuih

Liur segar Bang Tony yang seksi itu membanjiri mulutku. Mulutnya pun tak henti-hentinya mencumbu bibir tipis gue. Lidahnya juga tidak mau mengambil istirahat untuk menari-nari di dalam isi mulut gue.


Ilustrasi: Bachtiar


“Ahhhh… Ahhhh… Ahhhh… Pelan, Bang…” ucap gue lirih.

Sesekali, Bang Tony meremas dada bidang gue yang terbentuk karena kerasnya hidup di jalanan. Dia juga menciumi tangan gue yang memiliki bisep dan trisep cukup besar. Bang Tony tampaknya berusaha meninggalkan cupangan di leher, dada, hingga tangan gue untuk mengklaim teritorinya.

“Tiduran di tikar deh elu!” ucap Bang Tony sambil menarik kontol besarnya yang menancap di dalam pantat gue keluar. “Gue mau ewein elu sambil liatin wajah sange elu!”


{ SENSOR }
 

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

CUPLIKAN SELANJUTNYA:

“Arghhhh… Anjing… Bangsat!” ucap Bang Tony tidak bisa mengontrol dirinya. “Lubang elu sempit banget, anjing! Padahal, elo tiap hari dientot banyak kontol! Masih mencengkeram banget, bangsat!”


Ilustrasi: Bang Tony


Bang Tony meraih wajah gue. Dikumpulkannya liurnya banyak sekali di mulutnya, lalu diludahkan ke wajah gue. Melihat gue semakin nafsu menerima ludahnya di wajah gue, dia membuka mulut gue dengan paksa dan meludah secara langsung ke mulut gue. Setelah itu, dia segera melumati mulut gue dari atas sambil kontolnya semakin merajalela menyodoki pantat gue tanpa ampun.

“Bangsat lu, Tiar! Lubang elu enak banget!”

Bang Tony lalu menjilati leher gue hingga gue mengerang-erang keenakan. Lidahnya bergerilya turun terus ke dan puting gue.

“Puting elu ini nafsuin banget, ta’i!”


Ilustrasi: Bakhtiar


Dengan sigap, dia memainkan lidahnya dengan membabi buta di permukaan puting melenting gue. Lalu, dia gigit pelan dengan gemas puting gue bergantian.

“Ahhhh… Bang… Pelan, Bang…”

Bang Tony malah kesetanan membuat mendengar rintihan-rintihan kenikmatan dari mulut gue.

“Udah, elo nikmatin aja, bangsat!” ucap Bang Tony lalu mencumbui mulut gue seperti orang kesetanan. “Gue juga mau bikin elo enak!”

Bang Tony kembali menyetubuhi gue dari depan sambil mulutnya terus mencumbu bibir gue. Lidahnya dia keluarkan untuk saling menyatu dengan lidah gue. Aroma napas jantannya memenuhi mulut dan hidung gue. Liurnya yang segar itu membanjiri wajah gue.


{ SENSOR }
 

 

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

CUPLIKAN SELANJUTNYA:

“Liat tuh! Kontol bule elu ngaceng parah ini gara-gara gue mentokin pantat elu pake kontol gue!” katanya sambil meraih kontol gue yang berkedut-kedut di antara perut six pack Bang Tony dan perut six pack gue dan meloconya. “Sayang banget nih kontol gede kagak pernah dipake ya, Tiar?”

Bang Tony malah ikutan mengonani kemaluan gue yang sudah berkedut-kedut karena rojokan kontolnya di pantat putih gue. Gue cuma bisa mengerang-erang saking enaknya.

“Bang… Jangan, Bang… Bachtiar mau crot ini…” kata gue minta ampun.

“Ya gue juga mau elu enak, Tiar!” jawab Bang Tony ngasal. “Biar service elu makin enak ke gue!”


{ SENSOR }
 

 

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

CUPLIKAN SELANJUTNYA:

Gue rasakan puncak gunung kenikmatan itu sudah dekat. Tubuh gue bergetar-getar. Pantat gue mengejan. Prostat gue terasa sensitif dengan rojokan kontol Bang Tony.

“Ahhhh… Pantat elu memijat-mijat kontol gue, bangsat!”

Karena orgasme itu mendekat, sepertinya pantat gue mengirimkan kontraksi nikmat dari prostat gue dan membuat pantat gue mengejan, memijiti pantat Bang Tony.


Ilustrasi: Bang Tony



“Bangsat… Enak banget! Bangsat elu…” Bang Tony terus mengumpat-umpat. “Kontol gue elu remes gini enak banget, bangsat! Elu mau sedot habis pejuh gue, bangsat?!”

Gue sudah tidak sanggup menanggapi kata-kata Bang Tony. Dia kembali mengarahkan mulutnya ke dalam mulut gue, mencumbu habis seisi mulut gue. Rasa nikmat yang gue rasakan naik berkali-kali lipat gara-gara permainan seksi mulut Bang Tony.


{ SENSOR }
 

 

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

CUPLIKAN SELANJUTNYA:

Bang Tony tersenyum, lalu berbisik, “Elu bener-bener bikin gue puas, Tiar… Coba elu cewek udah gue kawin siri… Sayangnya, elu laki dan dipakai rutin preman-preman di sini…”

Gue cuma bisa mengatur napas gue yang berat itu, tidak sanggup gue menjawab ucapan-ucapan yang keluar dari mulut jantan Bang Tony. Bang Tony pun berdiri dan mengecup bibir gue dalam-dalam. Dia sempat memainkan lidahnya di dalam mulut gue dan meludahi mulut gue. Entah kenapa, bukannya jijik diludahi begitu, tetapi gue suka sekali rasa mulutnya dari ludahnya itu.

Bang Tony lalu bangkit dan mencari-cari kemeja dan celananya yang berserakkan di tanah.

“Wah, celana elu robek, Tiar…” ucapnya dengan santai. “Masa bisa ya elu jalan ke basecamp kelihatan kontolnya gitu? Gue panggilin si Bojes ya biar elu dipinjamin celana…”

Gue cuma bisa terdiam sambil melemaskan kaki gue yang keram habis dientot Bang Tony. Bang Tony sendiri langsung pergi begitu saja. Bagaimana dengan gue? Ya gue enggak tahu harus apa… Untungnya, tidak sampai satu menit, dua orang pria datang menghampiri gue.

“Bachtiar!” teriak seseorang setelah melihat batang hidung gue. “Eh, Tiar!”

“Yaelah, Tiar! Kita nyariin elu kemana-mana. Eh elu malah enak-enakan ngewe!” sahut pria yang lain nyablak.

Ternyata si Bojes dan Dudung, kedua temen ngamen gue. Si Bojes ini usianya paling muda di antara kami semua. Dia baru 18 tahun. Tetapi, badannya bongsor dan kekar karena hobinya olahraga. Karena gue dan Dudung dekat dengan Bojes, kami meminta si Bojes memanggil kami nama saja tanpa embel-embel ‘Bang’. Bojes ini sebenarnya sangat seksi di mata cewek-cewek di terminal. Sudah tidak terhitung berapa gadis muda yang sudah diperawani si Bojes.


Ilustrasi: Bojes


“Anjing! Bantuin gue, Jes, Dung! Gue habis diewe paksa sama Bang Tony!” jawab gue menjelaskan. “Lalu, celana gue dirobek nih… Badan gue lemes juga… Gue kagak bisa jalan pulang… Pinjemin celana, dong!”

Sementara si Dudung juga tidak kalah seksi. Usianya sebaya dengan gue. Usianya sekitar 27 tahun. Dia ini badannya juga tinggi dan suka berolahraga di fitness centre bareng si Bojes karena mereka berdua sangat akrab. Kalau gue sih sayang sama uangnya. Mending gue tabung. Gue cuma beli barbel kecil murahan dan latihan menggunakan itu. Selain itu, gue juga rajin push up dan sit up. Bedanya badan gue dan mereka berdua adalah mereka berdua tampak lebih kering dan ototnya besar.

Ilustrasi: Dudung


Bojes dan Dudung pun mendekati tubuh lemas bule gue yang terpapar di tanah.

“Ya gimana Bang Tony kagak sange! Lu sih punya badan mulus putih gitu. Mana pentil elu pink bersih gitu…” jawab si Dudung nyablak. “Gue aja yang sahabatan sama elu dari kecil juga sange!”


Ilustrasi: Bakhtiar


Sementara si Bojes melihat ke arah lubang gue.

“Anjir! Si Bang Tony sampai ngecrot banyak gitu, Dung!” sahut si Bojes heboh. “Enak banget! Kita yang udah akrab banget sama si Tiar aja kagak pernah ewein dia!”

“Sekalian sepongin kontol gue, Tiar!” ucap Dudung yang langsung membuka celananya dan mengeluarkan kontolnya yang tidak bersunat tepat di depan wajah gue.

“Enak aja! Sejak kapan elu sange liat gue! Aneh-aneh aja lu! Kagak usah ngada-ngada, ya!” jawab gue berusaha menolak kegilaan ini. “Ayo balik ke basecamp!”


Ilustrasi: Dudung


“Eitsss… Sepong gue, kagak!” si Dudung menjambak rambut gue dan mengarahkan wajah gue ke kontolnya.

Si Bojes juga sudah menurunkan celana bututnya dan mengeluarkan kontolnya dari celananya. Dia langsung mengocok kontolnya yang bersunat itu di depan gue. Sekarang, ada dua kontol yang mengacung tepat di depan wajah bule gue.

“Kami berdua sange gara-gara liat elu, bangsat!” ucap si Bojes memanas-manasi. “Elu harus tanggung jawab!”


Ilustrasi: Bakhtiar


Kini tangan Dudung benar-benar memaksa mulut gue mencaplok habis kemaluannya ke dalam mulut gue seperti Pacman. Si Bojes pun tidak tinggal diam. Dia mengambil tangan gue dan membuat tangan gue mengocok kemaluannya yang sudah tegang tidak bisa diajak kompromi. 

“Arghhhh… Ahhhh… Anjing… Mulut elo enak banget, bangsat…” ucap si Dudung keenakan dengan permainan mulut gue. Dia melepas hisapan kontol gue dari kontolnya, lalu mencium bibir gue gemas. Lidahnya sempat dimasukkan ke dalam mulut kecil gue dan menjilat-jilati permukaan gigi sebelum dia masukkan kembali batang kontolnya ke dalam mulut gue. “Kenapa kagak dari dulu kayak gini, Tiar? Gue kagak usah buang-buang duit bayar lonte!”

Si Bojes tiba-tiba melepas kontolnya dari tangan gue. Si Dudung sekarang berdiri dan memandu gue berlutut dengan mulut gue tetap setia menyantap kontol tak bersunatnya. Namun, saat gue benar-benar mendedikasikan waktu gue untuk menyepong kontol si Dudung, tiba-tiba kontol Bojes sudah diarahkan masuk ke dalam lubang senggama gue yang masih becek cairan kejantanan Bang Tony.

Blessss…. PlokPlokPlokPlok

Kontol Bojes sudah tertanam dengan nyamanannya di dalam lubang gue.


Ilustrasi: Bojes


Anjing!”

PlokPlokPlokPlokPlokPlokPlokPlokPlokPlokPlokPlok

“Bangsattttt!” teriak Bojes ketika otot-otot di liang senggama gue menjepit ketat kontolnya yang memberikan kenikmatan tak terduga. “Enaaakkkkkk! Bangsat, badan bule elu enak banget dientot, Tiar!”

Bekas pejuh Bang Tony benar-benar membuat isi pantat gue becek. Alhasil, saat Bojes berhasil sepenuhnya menyenggamai sepenjuru pantat gue, yang ada hanya rasa nikmat yang tak terlukiskan… Apalagi, Dudung juga menyodoki mulut gue dengan kontol besarnya dan tangannya kini bergerilya mempermainkan pentil gue.

“Ta’i elu! Pantesan preman-preman pada nafsu gilir elu tiap hari, Tiar! Bangsat!” ucap Bojes terus memaki-maki gue. “Kalau tahu ngentotin elu kayak gini, udah dari dulu gue entot elu! Enak, ta’i!!!”

“Sini, sini! Gantian dong, Jes!” ucap Dudung benar-benar penasaran. “Gue juga mau ewein si Tiar!”

“Enak aja! Gue lagi nikmatin nih lubang, Dung! Ahhhh…” ucap si Bojes seperti anak-anak yang tidak mau berbagi permen. “Ta’i bener si Tiar! Dari dulu, gue tergoda lihat badan mulus bulenya! Cuma, masa kita perkosa kawan sendiri! Sekarang, gue kagak peduli lagi! Gue mau entotin dia tiap hari, bangsat!”


{ SENSOR }
 

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

CUPLIKAN SELANJUTNYA:

“Eh, gue ada ide, Dung!” ucap si Bojes tiba-tiba.

“Apa’an?” tanya Dudung penasaran.

“Kita double fuck aja sih Tiar!” ucap Bojes kegirangan. “Pasti sempit banget ntar! Enak lah pasti!”


Ilustrasi: Dudung


“Ntar dia kesakitan gimana, Jes?” ucap si Dudung penuh iba. “Dia ini sahabat kita, lho! Elo kagak kasihan sama si Tiar? Tiap hari dia udah diperkosa para preman… Masa kita juga ikut-ikutan double dia?”

“Ini lubangnya si Tiar udah becek abis kok… Sebelum gue ewe, udah ada banyak pejuh Bang Tony… Licin banget ini… Enak banget buat di-double!” kata Bojes memberi pembelaan. "Lagian, si Tiar kan biasa dientot habis-habisan sama para preman. Bisa lah dia terima dua kontol kita…"

Gue sendiri sudah tidak sanggup berkata apa-apa. Entotan nikmat dari kontol tak bersunat si Bojes dan precum gurih dari ujung kontol si Dudung membuat gue lupa diri dan mengaktifkan tombol lonte di tubuh gue. Gue sudah tidak peduli mereka berdua adalah sahabat gue. Yang jelas, sekarang dua pria ini pengen memakai tubuh mulus bule gue untuk kepuasan bejat mereka. Gue yang dari kecil terbiasa dientotin oleh pria-pria macho jalanan hanya bisa berpasrah untuk memberi kenikmatan buat mereka.

"Ya udah, kita entot bareng aja, Jes!" kata Dudung tidak bisa menahan diri.

Dudung melepas kontolnya dari mulut binal gue. Si Bojes tiba-tiba melepas entotannya dari tubuh gue. Gue dibantu berdiri oleh si Bojes. Lalu, entah kesambet setan apa, Bojes meraih wajah gue dan mengecupi bibir gue. Lidahnya dengan liarnya bermain-main di dalam mulut gue. Dia buat lidah gue masuk ke dalam mulutnya dan dia sedot ludah gue. Setelah itu, kami sempat berpagutan selama beberapa menit sebelum dia meludahi mulut gue yang terbuka menerima liur segarnya. Si Dudung pun ikut-ikutan mencumbui mulut gue. Berbeda dengan si Bojes, si Dudung mencumbu bibir gue lebih lembut seperti mencumbu kekasihnya. Matanya dipejamkan dan dia tampak menikmati sekali segenap rasa yang ditawarkan mulut gue.


 

"Sekarang, gue izin pake elu juga ya, Tiar…"


{ SENSOR }
 

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

CUPLIKAN SELANJUTNYA:

Mereka berdua terus meracau tidak karuan karena kenikmatan yang ditawarkan lubang pantat gue. Si Bojes tidak hanya mencupangi dan mengecupi dada gue. Kini, dia dengan sangat aktifnya melumati bibir gue. Sesekali, dengan tangan jantannya, dia paksa mulut gue terbuka lebar. Dia sendiri segera meludahi mulut gue tanpa ampun. Gue cuma membuka mulut gue dan mengecapi rasa mulutnya yang jantan itu masuk membasahi bibir gue.

“Memang bener ya Bang Tony dan lainnya! Mending cipokin mulut elo, Tiar!” ucap Bojes tiba-tiba. “Elu ganteng juga kalau dilihat! Mana kulit mulus putih kayak bule! Dari pada cipokin mulut si Parti, lonte terminal! Banyak panunya! Mulutnya aja bau!”

Ilustrasi: Bojes


Bojes terus melumat bibir gue gemas. Lidahnya menari-nari di dalam mulut gue, menghitung jumlah gigi gue dengan lidahnya. Rasa mulut Bojes yang khas dan aroma napasnya langsung semerbak di dalam mulut dan hidung gue bersamaan liur kami bercampur menjadi satu.

Bojes dan Dudung terus meracau keenakan. Dudung menggerayangi badan mulus gue dan mulut serta giginya terus meninggalkan cupangan-cupangan nikmat di punggung gue. Rasanya, selain pantat gue penuh sperma Bang Tony, sekujur tubuh gue penuh ludah si Bojes dan Dudung. Gue hanya bisa berteriak menanggapi rangsangan-rangsangan mematikan dari Bojes dan Dudung. Tetapi, lama-lama teriakan gue berubah menjadi desahan. 


{ SENSOR }

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

CUPLIKAN SELANJUTNYA:

 

Tiba-tiba, seorang pria paruh baya mendekati kami bertiga.



Ilustrasi: Bang Mahdi


“HEH, PADA NGAPAIN LU YA DI MARI?” ucap suara berat yang gue sebenarnya kenal tanpa harus menoleh ke datangnya suara. “EH, LU PADA APAIN TUH SI BULE KAMPUNG? KAGAK KASIHAN LU SAMA TEMEN SENDIRI, HAH?”

Kami dikejutkan dengan kedatangan Bang Mahdi… Dia adalah penjual minuman keliling yang sudah gue anggap Abang sendiri. Kulitnya hitam manis dan wajahnya manis. Bang Mahdi juga sering ikut si Bojes dan Dudung pergi ke fitness centre murahan dekat terminal. Oleh karena itu, badannya juga tidak kalah berotot dari Bojes maupun Dudung. Bisa dibilang, dia yang badannya paling seksi di antara mereka bertiga. Bang Mahdi juga satu-satunya yang memanggil gue Bule Kampung. Itu panggilan sayang dia buat gue. Tetapi, bukannya berhenti setelah dipergoki Bang Mahdi, si Bojes dan Dudung semakin mempercepat entotan kontolnya.

“Gila, elu cipok-cipokan sama si Bule Kampung, Jes!” ucap Bang Mahdi kaget.

“Udah, Bang… Gue mau ngecrot! Elu bantuin isep puting pink si Tiar aja!” ucap Bojes santai setelah menghentikan sejenak lahapan mulutnya dari bibir gue. “Habis gue crot, elu ikutan aja entotin si Tiar sama si Dudung… Gue mau crot kok ini!”


 

Ilustasi: Bang Mahdi


Bang Mahdi justru malah bergabung dan menjilati puting pink gue.

“Sebenarnya, gue juga nafsu kalau lihat si Bule Kampung ini dari dulu dah… Lihat aja tuh putingnya pink gini!” ucap Bang Mahdi di sela jilatan-jilatan nakalnya sambil meremasi susu gue tanpa ampun. “Kalau kalian udah mulai gini, gue jadi enggak malu ikutan garap si Bakhtiar, kan!”


{ SENSOR }

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

PANDUAN MEMBACA VERSI LENGKAP:

Salam Pembaca yang Budiman,

Roberto Gonzales datang dengan sebuah cerita baru nih. Kalian punya 3 opsi untuk membaca karya ini:

1. Melalui What'sApp ke 0813-3838-3995
Silakan mengirim pesan ke What'sApp tersebut dan melakukan pembayaran langsung via transfer Bank BCA / Mandiri yang akan disampaikan admin. File PDF akan dikirimkan melalui e-mail atau langsung via What'sApp, tergantung permintaan pembaca.

2. Melalui Telegram ke @reading4healing / https://t.me/reading4healing
Silakan mengirim pesan ke Telegram tersebut dan melakukan pembayaran langsung via transfer Bank BCA / Mandiri yang akan disampaikan admin. File PDF akan dikirimkan melalui e-mail atau langsung via What'sApp, tergantung permintaan pembaca.

3. Melalui KaryaKarsa
Nanti akan ada versi pdf yang wajib kalian download setelah melakukan dukungan, ya. Tolong langsung di-download karena menghindari ketidaknyaman di masa mendatang. Setelah di-download, file PDF itu sudah ada di ponsel Anda dan bisa dibaca kapan pun juga.
Pembaca bisa search di laman pencarian dengan ID: reading4healing.
Kalau pencarian dari aplikasi tidak bisa muncul, kalian harus membuka via web seperti Google Chrome atau Safari, lalu ketik karyakarsa.com/reading4healing dan follow terlebih dahulu. Setelah itu, kalian bisa membuka di aplikasi di bagian orang yang kalian follow.

Nama file di KaryaKarsa adalah: PPPJ_RG
 

Kalian bisa mencari karya-karya saya dalam tag: R0B3RT0 6ONZ4L35.
Maaf apabila nama file dibuat singkatan dan simbol-simbol. Ini agar menghindari pemblokiran akun KaryaKarsa terhadap cerita bertema dewasa. Namun, karena ceritanya nanti bentuk PDF dan bisa didownload terlebih dahulu, dijamin pembelian aman karena sudah ada di ponsel / komputer pembaca.

Bila ada pertanyaan, bisa hubungi via What'sApp ke admin Reading4Healing di: 0813-3838-3995.

Terima kasih atas dukungan & antusiasme pembaca sekalian dengan karya-karya saya selama ini.
Semoga pembaca sekalian mendapatkan kesehatan dan kelimpahan rezeki dari Tuhan yang melimpah.
 

Salam sayang,
Roberto Gonzales

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

78.9K 2.1K 10
Sweet 🎯 Sad🎯 Nafsu 🎯 Posesif 🎯 dissociative identity disorder🎯 Aku bahkan jatuh cinta pada seorang yang aku BENCI!! MeanMin. Dia lelakiku. Phir...
1.7M 46.2K 91
When Jasmine Cooper runs into a drunk rapist, a man saves her. It is Xavier Ravarivelo, the billionaire Mafia whose bride left him at the altar. Jas...
27.5K 829 12
Missa has always been a little insecure around her best friend Nina, so when she finds out her husband Samuel had an affair with anyone but Nina, her...
609K 21.3K 51
For both the families, It was just a business deal. A partnership, that would ensure their 'Billionaire' titles. And to top it all off, they even agr...