"Anggis sini pinjem rambut lu!" seru Edo meminta Anggis duduk di atas kasur.
Anggis mendengus tapi ia tetap menuruti. Edo tersenyum jahil, ia pun menggosokkan balon yang sudah di tiup ke atas rambut Anggis agar balon itu mengudara ke langit-langit kamar.
Anggis melipat kedua tangannya kesal, sudah sepuluh menit rambutnya dijadikan Edo sebagai sarana agar balon-balon warna-warni itu terbang mengudara ke langit-langit kamar milik Nabila.
tepat hari ini, Nabila berulang tahun yang ke tujuh belas tahun.
maka dengan inisiatif dari Edo dan Anggis kedua sahabat Nabila itu menyulap kamar Nabila menjadi meriah dengan hiasan yang menghias di setiap sudut kamar.
seperti di dinding dekat jendela ada banyak foto-foto palaroid mereka bertiga. kemudian ada pula tulisan happy sweet seventeen di dinding yang lainnya, ditengah-tengah mereka ada meja kecil untuk meletakan sebuah kue ulang tahun berbentuk ala princess, dan tentunya dengan kado-kado kecil sebanyak 17 kado untuk Nabila persembahan dari Edo dan Anggis.
Edo dan Anggis sudah mendapatkan ijin dari orang tua nya Nabila sebelum mendekor kamar Nabila seperti saat ini. mereka juga sudah menyusun rencana agar Nabila pergi dulu jangan sampai ada di rumah dari pagi sampai siang. syukur lah dayung pun bersambut, Nabila ternyata memang sedang pergi keluar sejak pukul sepuluh pagi tadi.
"anjir cakep banget sekarang kamar Nabila." decak kagum dari Edo.
nuansa kamar Nabila sekarang di dominasi dengan warna biru langit yang menjadi favorit warna kesukaan Nabila.
Anggis tersenyum setuju, "pinter juga gue nge dekor."
"gue ya, enak aja." protes Edo.
"heh yang beli barang-barang dekornya gue ya, jadi gue!"
"tapi yang atur-atur posisi tempat nya gue, jadi gue yang dekor."
Anggis dan Edo sama-sama memicingkan matanya seakan memberi signal peperangan antar keduanya.
Edo memamerkan otot-otot nya yang tak seberapa untuk siap melawan Anggis, sementara Anggis menyingsingkan lengan bajunya untuk siap menghadapi Edo.
"ayo mau panco dimana?" tanya Edo.
"sini di lantai, yang kalah kena jitak kepala sampai sepuluh kali yaa!" seru Anggis.
"ok deal!" jawab Edo pasti.
mendapati kesepakatan itu Anggis dan Edo langsung mengatur posisi mereka dalam bersiap untuk adu panco.
siapa yang akan menang dalam adu otot tangan ini?
tok tok tok
"Anggis Edo ayo minum dulu ke bawah, umma udah buatin minuman buat kalian." ucap Nelli membuka pintu kamar.
Anggis dan Edo langsung bangkit dari posisi mereka yang sudah siap untuk adu panco tadi.
"eh iya umma Anggis nanti ke bawah makasih yaa umma." sahut Anggis.
"iya Uma Edo juga kebawah."
Nelli mengangguk dengan tersenyum simpul, "yaudah umma kebawah duluan yaa."
Anggis dan Edo saling mengangguk, setelah kepergian Nelli, Anggis dan Edo saling bertatapan.
"kita jeda adu panco nya bukan gak jadi, inget itu!" seru Anggis berjalan mendahului Edo.
"dih siapa juga takut." cibir Edo.
***
mata Nabila berbinar saat Paul membawanya ketempat yang pertama kali ia kunjungi, dan tempatnya sangat indah. tak ramai oleh bising suara kendaraan dan tak terjamah oleh orang banyak membuat tempat yang sedang Nabila datangi menjadi terasa istimewa.
rumah pohon.
kata Paul, rumah pohon itu miliknya yang sudah lama. dan menjadi tempat ternyaman bagi Paul setelah rooftop sekolah. tak heran sih kenapa rumah pohon menjadi tempat ternyaman untuk Paul karena Nabila yang pertama kali mengunjungi juga sudah bisa merasakan kenyamanan.
"Nabila." panggil Paul lembut.
Nabila menoleh, refleks ia menutup mulutnya matanya memandang penuh takjub saat melihat Paul datang dengan sebuah kue ulang tahun di tangan kanannya dan sebuket bunga cantik di tangan kiri laki-laki itu.
"selamat ulang tahun Nabila Taqiyyah."
Nabila mendongak dengan mata yang berkaca-kaca, "kamu tahu ulang tahun aku?"
Paul mengangguk dengan seutas senyum terbaiknya, "mana mungkin aku gak tahu."
Nabila terharu mendengar nya, ini pertama kalinya ia dirayakan oleh seorang laki-laki selain Abi nya. Nabila merasa istimewa dan diistimewakan oleh Paul.
"maaf ya jika kejutan nya sangat sederhana, kue dan buketnya aku buat sendiri semalam." cerita Paul membuat hati Nabila tersentuh.
Nabila menerima buket bunga buatan Paul, "makasih yaa aku suka banget."
"kamu serius suka?" tanya Paul memastikan.
Nabila mengangguk, "iya, aku suka."
Paul tersenyum mendengarnya, "kalau sama orangnya?"
"suka."
"berarti kita bisa jadian sekarang?" tanya Paul antusias.
Nabila terkekeh mendengarnya, "kuenya kayaknya enak, aku mau coba."
seketika Paul memudarkan senyumnya saat Nabila dengan sengaja mengalihkan pembicaraan. tapi Paul tak akan menyerah ia akan berusaha selalu untuk meyakinkan Nabila agar mau jadi kekasihnya. Paul akan selalu berusaha dan mencintai Nabila secara ugal-ugalan tanpa ada kalimat cinta dalam diam.
apa itu cinta dalam diam? Paul akan terang-terangan mencintai Nabila. bidadari seperti Nabila hanya ada satu di muka bumi, tak mungkin Paul sia-siakan begitu saja.
Paul menyusul Nabila yang sedang duduk lesehan memotong kue buatannya.
"hm enak." ungkap Nabila jujur saat mencicipi kue buatan Paul.
"yalah chef Paul gitu loh." bangga Paul untuk dirinya sendiri.
Nabila terkekeh, "coba deh."
Paul terpaku seketika saat Nabila menyodorkan kue itu kearahnya. Nabila sedang menyuapinya sekarang. astaga mimpi apa Paul semalam.
senyum dibibir Paul langsung terukir kembali saat menerima suapan pertama dari Nabila.
Nabila tersenyum, "enak kan?"
Paul mengangguk seperti anak kecil, "aku ada hadiah kecil lagi buat kamu."
"apa?"
Paul merogoh sesuatu di balik jaket jeans nya dan menampilkan sebuah kotak kecil berwarna putih polos.
"buat aku?" tanya Nabila sedikit tak percaya.
"iya, selamat berumur tujuh belas Nabila Taqiyyah."
Nabila tersenyum menerimanya, ia langsung membuka kotak kecil itu, lantas bibirnya tersenyum lebar saat menerima gelang infinity berwarna silver pemberian dari Paul.
"cantik banget." puji Nabila pada gelang itu.
Paul tersenyum, "kamu suka?"
Nabila tentu saja mengangguk, "suka banget, makasih banyak yaa powl."
"ini pertama kalinya aku di rayakan sama laki-laki selain sama Abi." ungkap Nabila.
Paul merasa bangga pada dirinya sendiri karena bisa menjadi orang pertama yang memberikan kenangan manis ini pada Nabila.
"berarti aku istimewa?" tanya Paul.
Nabila mengangguk tanpa ragu, "istimewa sekali."
duaarr
rasanya jantung Paul ingin meledak mendengarnya. tak tahu harus mengekspresikan seperti apa sekarang, tapi Paul benar-benar sangat bahagia mendengar nya.
Nabila tertawa kecil melihat rona merah di pipi dan telinga Paul yang sangat terlihat jelas.
"lucu banget ada yang salting." ucap Nabila.
Paul memalingkan wajahnya malu, "ish udah pinter ya nge-roasting orang."
Nabila tertawa mendengar nya, "yuk kita foto bareng." ajak Nabila yang tidak ada penolakan dari Paul.
Paul Nabila seperti memiliki dunianya sendiri saat bersama mereka menghabiskan waktu berdua tanpa kenal waktu, berfoto bersama saling berbagi cerita melempar candaan. dan berakhir mereka saling kejar-kejaran seperti Tom and Jerry dengan muka keduanya yang sudah cemong karena mentega kue.
"ahahaha ayo powl tangkap aku!"
"awas ya kamu!"
"pelan-pelan larinya Nabila!"
"gak denger!"
hari itu Nabila sangat dirayakan oleh Paul. dan tak akan mungkin Nabila melupakan momen itu. setelah tepat di pukul 00.00 semalam Nabila di rayakan oleh keluarganya, di pagi harinya ia juga di rayakan oleh Paul.
Nabila sangat-sangat beruntung.
***
klek
"priitttt!" Anggis dan Edo meniupkan terompet.
Nabila terpaku melihat bentuk kamarnya yang sudah berubah wujud. ditambah lagi Anggis dan Edo dua sahabatnya itu ada di dalam kamarnya memakai bando bergambarkan wajahnya dengan selempang happy birthday menyambut kedatangan Nabila.
"selamat ulang tahun Nabila! selamat jadi orang dewasa! karena sudah tujuh belas tahun!" seru Edo heboh.
"yeayy happy sweet seventeen Nabilaaa!" seru Anggis tak kalah heboh.
Nabila masih syok dan tak menyangka dengan kejutan ini. ia masih terdiam di depan pintu kamar.
Anggis menghampiri Nabila dengan memberikan selempang happy birthday berwarna biru langit dan sebuah topi ala princess. Nabila di ratukan sehari oleh Anggis dan Edo.
Nabila langsung berhambur memeluk Anggis menangis terharu dalam pelukan itu.
"makasih yaa, aaa seneng banget." lirih Nabila dengan suara yang tersendat-sendat akibat isak tangis.
Anggis tersenyum ia menenangkan sahabatnya yang mendadak cengeng itu di dalam peluknya.
Edo ikut terharu, ia menghampiri Nabila dan Anggis dan ikut memeluk dua sahabatnya itu dengan sayang.
semuanya bertumpah haru, di hari ulang tahun Nabila.
Nabila tersenyum saat mereka sudah melepaskan pelukan itu.
"dekor nya cantik banget ini kalian yang buat?" tanya Nabila.
"dibantu sama jin juga sih nab." celutuk Edo mencairkan suasana.
tuk!
Anggis menjitak jidat Edo gemas membuat sang empunya meringis sakit dikit.
"udah nab jangan dengerin orang yang bersekutu dengan setan, mending kita foto-foto bareng terus potong kuenya!" ajak Anggis membawa Nabila ke meja kecil yang ada di tengah-tengah mereka.
Nabila terkekeh, "ayo Edo kita foto bertiga!" ajaknya.
akhirnya, Nabila, Edo, dan Anggis foto bersama dengan penuh meriah dan bahagia.
Nabila terharu, di usianya yang tujuh belas tahun ia di keliling oleh orang-orang yang tulus menyayanginya dari orang tuanya, keluarga nya, sahabatnya, dan juga orang terdekat nya yang lain seperti Paul.
***
langit malam dengan pemandangan yang menenangkan dipadukan dengan udara malam yang menyejukkan menjadi kombinasi yang sangat tepat untuk mengatakan satu kata yakni nyaman.
Rony mengajak Nabila ke danau di malam hari, dan ini pertama kalinya mereka lakukan. ternyata memandang bintang dan bulan di malam hari di tepi danau adalah suatu hal yang sangat menakjubkan.
"kak Rony ajak aku kesini mau merayakan ulang tahun ku kan?" tebak Nabila tak meleset sama sekali.
"yah nab, kok udah tahu sih."
"kan aku kemarin udah request kado ke kak Rony." jawab Nabila masuk akal.
Rony terkekeh, "tapi gak ada kue ulang tahun nya nab, gak papa?"
Nabila tersenyum lantas mengangguk, "gapapa banget."
"sebagai gantinya pakai walens cokelat ini aja yaa." ucap Rony memberikan dua bungkus walens cokelat kesukaan Nabila.
"ini mah jauh lebih enak dari kue ulang tahun!" girang Nabila yang membuat Rony ikut bahagia.
Nabila membuka bungkus walens dan memakannya dengan anteng.
"oh iya kadonya mana?" tanya Nabila menyodorkan tangannya menagih kado yang ia pinta.
Rony tertawa gemas melihat tingkah Nabila sekarang, lalu ia pun memberikan sebuah kotak berukuran sedang yang terbungkus pita berwarna biru langit.
Nabila tersenyum sumringah melihatnya, ia langsung membuka kotak itu dan matanya langsung berbinar saat melihat kamera palaroid sebagai kado ulang tahun dari Rony.
"waaah kak Rony beneran beliin aku kamera palaroid." seru Nabila berdecak kagum.
"lo suka?"
"suka banget lah! ini kado ulang tahun terbaik aku! makasih banyak yaa kak Rony." ungkap Nabila jujur.
Rony tersenyum simpul melihatnya, kamera palaroid mengalihkan perhatian Nabila sepenuhnya bahkan walens snack kesukaan gadis itu menjadi terabaikan karena kamera palaroid barunya.
"ayo kak Rony kita foto berdua!" ucap Nabila.
Rony mengangguk ia mendekatkan wajahnya pada Nabila, saat melihat Nabila tersenyum maka Rony ikut tersenyum, yang membedakannya adalah Nabila tersenyum ke arah kamera sementara Rony tersenyum menatap semestanya (Nabila)
cekrek
Nabila tak sabaran mengambil dan melihat hasil foto mereka di kamera palaroid untuk pertama kalinya.
"wih bagus banget." puji Nabila pada hasil jepretan nya.
Rony mengangguk setuju, "buat gue ya nab foto nya."
"boleh, ambil aja kak Rony." Nabila memberikan foto palaroid itu ke Rony.
Rony tersenyum melihat hasil fotonya, ini adalah foto terbaiknya saat bersama Nabila, dan Rony akan menjaga foto itu dengan baik. laki-laki itu berjanji.
"ayo foto lagi nab." ajak Rony yang di setujui oleh Nabila.
malam itu Rony menjadi orang terakhir yang merayakan ulang tahun Nabila dan ada di sisi Nabila sampai pergantian hari itu tiba.
sederhana tapi sangat kaya akan bentuk bahagia.
akan Nabila catat dalam sejarah hidupnya, bahwa di umur tujuh belas tahun, ia pernah sangat di rayakan oleh orang-orang yang ia sayangi. bersama orang tua dan adik-adiknya, bersama sahabatnya, bersama dua orang laki-laki yang dekat dengan nya, Paul dan Rony.
Nabila sangat dirayakan.
semua orang merayakan hari kelahiran Nabila dengan tulus dan tentunya berbahagia.
🌻🌻🌻
05.10.23