FALLIN FOR (U)

By pinkpantress

438 246 66

Refalin Saradhiva selalu merasa kesepian dan sangat bingung memilih jalan hidupnya sendiri. Sampai akhirnya d... More

♪ Chapter 1
♪ Chapter 2
♪ Chapter 3
♪ Chapter 4
♪ Chapter 5
♪ Chapter 6
♪ Chapter 7
♪ Chapter 8
♪ Chapter 9
♪ Chapter 10
♪ Chapter 11
♪ Chapter 12
♪ Chapter 13
♪ Chapter 14
♪ Chapter 15
♪ Chapter 16
♪ Chapter 17
♪ Chapter 18
♪ Chapter 19
♪ Chapter 20
♪ Chapter 21
22
23
24
25
27
28
29 end

26

4 0 0
By pinkpantress

Abraham memperlihatkan sebuah poster tentang ajakan untuk mengikuti lomba band dan cipta lagu.

Hadiah nya berua uang dengan jumlah yang cukup banyak.

Revan menunjuk kearah Refalin, "Ni anak sering nulis lagu, ngapain susah-susah bikin lagu." ucap Revan enteng.

Refalin sontak membulatkan matanya, "Ngaco lo kalo ngomong, gue aja gak bisa bikin!"

"Gue pernah baca ya!"

"Gue boleh liat lagu-lagu lo gak?" tanya Davin langsung, hal tersebut tak bisa membuat Refalin mengelak lagi. Refalin menunjukkan buku tulisannya yang enuh dengan lirik-lirik lagu.

Davin membaca satu persatu halaman yang ada dibuku itu, tetapi setelah Davin dan anggota lainnya membaca sampai habis, lagu yang mereka pilih adalah lagu yang terakhir Refalin tulis. Lagu itu adalah lagu untuk Revan.

"ENGGAK AH JANGAN YANG ITU, LIRIKNYA JELEK BANGET KAYA ORANGNYA!"

"Oh jadi Reksa jelek?" tanya Revan tertawa kecil melihat Refalin berteriak seperti itu.

Refalin diam, dirinya tak mengubris pertanyaab Revan.

"Lo udah nyiapin nada dari ni lirik?" Tanya davin.

"Belom, orang itu gue cuma ngarang."

"Yauda, nanti gue daftarin nama-nama kalian di websitenya."

Jam menunjukkan pukul sembilan pagi. Revan berjanji pada Refalin akan menjemput Refalin pada pukul sembilan tapi sudah beberapa menit Refalin menunggu sosok Revan pun belum ada muncul. Hal ini membuat Refalin sebal menunggu kedatangan cowok itu didepan rumah.

Refalin juga sudah menelpon apalagi mengirimkan spam chat kepada Revan. Revan belum kunjung membalas pesan dari Refalin. Wajah Refalin berubah menjadi kusut. Jika tahu Revan lambat sampai dirinya seharusnya tidak perlu tergesa-gesa biarkan saja Revam menunggu dirinya bukan dirinya yang menunggu Revan.

Sebuah mobil pajero hitam berhenti didepan pagar rumah Refalin. Refalin diam sesaat memikirkan siapa pemilik mobil hitam ini. Lalu dari pintu mobil itu terbuka dan turunlah seorang pria tetapi dari arah sebelah sana. Refalin tak melihat siapa orang itu.

Pemilik mobil tersebut berjalan kearah pagar. Pria dengan menggunakan baju polo berwarna hitam serta celana hitam itu berhasil membuat Refalin terpana dan terpesona melihat tampilan seorang Revean yang tidak seperti biasanya. Sosok Revan yang biasanya berpenampilan acak-acakkan hari ini terlihat sangat rapih. Refalin langsung bangkit dari bangku yang dirinya duduki kemudian menatap Revan yang berjalan mendekat keaerah nya tanpa henti.

"Sorry telat jemput lo, jalanan macet." Revan meminta maaf dengan wajah memelas berhasil membuat Refalin tidak berkutik yang awalnya Refalin ingin marah jadi tidak jadi gegara Revan terlalu tampan hari ini.

"Ahh.. nyeselin lo!" Refalin langsung berbalik dan mengunci pintu rumahnya dulu sebelum berangkat pergi. 

Revan membukakan pintu mobil untuk Refalin. Jantung Refalin langsung berdetak kencang melihat yang memiliki love language act of servic  .

Revan menjalankan mobilnya, terputar sebuah lagi kemudian Revan menyanyikan lagu tersebut. Sedangkan Refalin hanya terdiam kaku.

"Lo tuh aneh ya, kadang rusuh kadang diem." ucap Revan pada Refalin. Refalin hanya menundukkan kepalanya dirinya sangat menghindari kontak mata apalagi bertatapan dengan Revan.

"Terus lo sukanya gue yang kayak gimana?" tanya Refalin dengan suara datar.

"Yang rusuh, cerewet terus banyak omong."

"Supah Rev, keknya lo berlebihan banget nilai gue. Mana pernah gue kayak gitu!"

"Yang nilai diri kita itu orang bukan diri lo sendiri, mungkin menurut lo gitu menurut gue sih gak gitu."

"IH APAAN SIH GAJELAS ANEH, MANA TADI TELAT JEMPUT GUE LAGI!" Refalin melemparkan tas nya kearah Revan yang duduk disebelahnya.

"Ampun! ampun!" Revan memohon karna Refalin memukulkan tas nya itu kearah Revan.

"Gue lagi nyetir, nanti kalo tabrakan lo mati salah siapa? salah lo lah!"

"Salah lo, karna bikin gue nunggu."

"Gue telat tadi karna ngambil mobil dulu buat jemput tuan putri sebagai tanpa permintaan kemaren udah bikin pingsan." ucap Revan asal berhasil membuat wajah Revan memerah dan salah tingkah. Tapi cewek itu berhasil menyembunyikan rasa salah tingkahnya itu.

Revan memakirkan mobilnya, Kemudian dirinya mematikan mesin mobil dan turun dari mobil. Revan kembali membuka kan pintu untuk Refalin. Refalin turun dari mobil dengan kepala yang menunduk dan tak berani sama sekali menatap wajah Revan.

"Lo kesambet apa si Ref dari tadi nunduk mulu?" tanya Revan merasa aneh.

"Gak papa gue cuma pengen nunduk aja!" 

"Aneh lo, tunjukin dong pesona lo! angkat dagu lo." Refalin merasa tertantang oleh Revan akhirnya memberanikan diri untuk mengangkat dagunya dan menatap wajah Revan meskipun hanya sebentar.

"Nah gitu dong, cakep banget Refalin hari ini." puji Revan pertama kali dalam seumur hidup mulai dari mereka berdua menjalin hubungan pertemanan.

Wajah Refalin kembali memerah, Revan mengejek Refalin karna wajahnya memerah, "Baper ya lo, karna gue puji!"

"Gak ya!" bantah Refalin bohong, kemudian dirinya menendang lutut Revan dan membuat Revan meringis kesakitan.

Revan segera menarik tangan Refalin berjalan menuju arah tepi danau dipuncak tersebut. "Cantik..." ucap Refalin pelan tetapi didengar oleh Revan.

"Pasti ini kali pertama lo kesini kan?"

"Iya..." jawab Refalin sambil mengagumi keindahan disekitar danau ini. Danau hijau luas yang berada diatas puncak pegunungan. Tak luput juga dengan adanya kabut-kabut dari daerah pegunungan yang membuat udara disini terasa dingin dan sejuk.

Mereka duduk dipinggiran danau tersebut. Sesekali Refalin memandangi pantulan dirinya dari air. "Sorry ya gue gak sengaja kemaren lempar bola ke arah lo." Revan meminta maaf pada Refalin.

"Santai aja kali, gue tau mana yang sengaja sama yang gak sengaja." sahut Refalin dengan tatapan nya yang sedari tadi memandang kearah depan.

"Iya...tau aja lo kalo semisalnya lo dendam terus lo bakal keluar dari band."

"Manfaatin gue ya lo."

"Enggak gitu, tapi kan kita sama-sama untung hehehe...."

"Iya si..." kembali hening keduanya hanya ada suara hewan dan suara air dari air terjun pegunungan yang mere dengar.

"Ref, kalo semisalnya gue sama Esha balikan menurut lo gimana?" tanya Revan, entah mengapa sejauh ini Refalin merasa aneh dengan perasaannya sendiri, disatu sisi dirnya menyukai dan mengagumi seorang Reksa dan di satu sisi juga dirinya memiliki ketertarikan kepada cowok yang duduk disebelahnya ini. Melainkan dari prestasi ataupun rasa kekaguman tentang ketampanan seorang Revan yang membuat Refalin memiliki rasa tertarik tetapi karna sifa dan hal-hal kecil yang Revan lakukan kepada dirinya membuat jantung Refalin berdegup kencang serta isi pikirannya yang setiap hari hanya memikirkan tentang Recan, Revan dan Revan.

Sudah berbagai cara yang dirinya lakukan untuk tidak menyukai cowok yang duduk disebelahnya tetapi hasilnya nihil.

Pertanyaan yang diucapkan oleh Revan tadi membuat Refalin tanpa rasa menoleh dan menatap wajah Revan. 

"Ya bagus kenapa enggak." 

"Lo berarti seneng kalo temen sebangku lo ini bakalan balikan sama sepupu lo?" tanya Revan lagi sambil tersenyum tengil. Refalin memasang wajah masam.

"Iya seneng lah, palingan juga gak direstuin sama nyokap bokap Esha." ejek Refalin.

"Bisa aja mereka ngerestuin gue sama Esha, gimana lo?"

"Yang pastinya, nanti gak ada tebengan lagi buat lo. Gue bakalan sok sibuk terus kita gak bisa akrab dulu." lanjut Revan. Jujur ucapan Revan membuat Refalin takut kalo Revan nantinya bakalan menjalin hubungan kembali dengan sepupunya.

"Ya jangan gitu lah!" tak sengaja Refalin membalas ucapan Revan seperti itu.

"Lo suka gue ya Lin?"

"Enggak!"

"Abisnya lo gak mau natap muka gue belakangan ini!"

"Apaansi! gajelas banget lo!"

***





Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 212K 45
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
1.7M 238K 38
Tidak ada yang bisa menebak sifat Drystan sebenarnya. Cowok itu ... terlalu hebat berkamuflase. Drystan bisa bijaksana, galak, manja dalam satu waktu...
128K 14.1K 18
Bukan BL Arkanna dan Arkansa itu kembar. Tapi mereka sudah terpisah semenjak masih bayi. Dulu, orangtua mereka menyerahkan Arkanna kepada saudara yan...
949K 64.2K 63
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...