Second world transmigration...

By FitriApri568

3.1K 303 156

Ini adalah kisah seorang gadis yang bernama Adira Carramel Adiatama. Seorang gadis yang terkenal akan kecanti... More

PROLOG
Dunia Novel 01 == Part 01
Dunia Novel 01 == Part 02
Dunia Novel 01 == part 03
Dunia Novel 01 == part 04
Dunia Novel 01 == part 05
Dunia Novel 01 == part 06
Dunia Novel 01 == part 07
Dunia Novel 01 == part 08
Dunia Novel 01 == part 09
Dunia Novel 01 == part 10
Dunia Novel 01 == Part 11
Dunia Novel 01 == Part 12
Dunia Novel 01 == Part 13
Dunia Novel 01 == part 14
Dunia Novel 01 == Part 16
Dunia Novel 01 == Part 17
Dunia Novel 01 == Part 18
Dunia Novel 01 == Part 19
Dunia Novel 01 == Part 20
Dunia Novel 01 == Part 21
Dunia Novel 01 == Part 22
Dunia Novel 01== Part 23
Dunia Novel 01 == Part 24
Dunia Novel 01 == Part 25
OPEN PO

Dunia Novel 01 == Part 15

93 7 8
By FitriApri568

Dunia Novel 01 == Part 15

Kita pernah bersama tetap kebersamaan itu
Hilang saat kamu lebih memilih orang lain dibanding aku
____ By : Adira Carramel Adiatama____

Happy Reading...



Sebelum kita lanjut ke cerita selanjutnya mari kita kenalan dulu sama tokoh-tokoh nya,

( Geng Scary De Tiger. )

1.) Ketua geng Scary De Tiger : Arsell Orlando,

2.) Wakil ketua geng Scary De Tiger : Arion Erlana Peter Mahendra

3.) Sebagai pengaturan strategi : Derry Chenley Mahendra

4.) Sebagai penyusun Rencana : Azka Chanlay Mahendra

5.) Sebagai penyerang kanan : Rizky Abbiyansyah

6.) Sebagai penyerang kiri : Septian Bagas Garel

7.) Sebagai Hacker : Anggi Ramadhani

( Geng Elang Tough One.)

1.) Wakil ketua Geng Elang Tough One : Devano Sadika

2.) Sebagai penyusunan Stategi : Nicky Celo Wijaya

3.) Sebagai penyerang kanan : Alvino Zaki Pratama

4.) Sebagai penyerang kiri : Panji Renaldy

5.) Sebagai perisai : Gilang Dirgantara

6.) Sebagai Hacker : Rendi Delvin Alexander/ Randi Dengan Alexander

Hmmm kalian pasti tanya dimana ketua Geng Elang Tough One kan hhee nanti juga kalian akan tau, makanya terus baca cerita aku hihihi😁

=======

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 08 : 30,

Matahari sudah mulai memasuki Sesuatu tempat atau di suatu ruangan yang di sering disebut dengan kamar itu terlihat seorang gadis yang sedang berbaring dengan selimbut tebalnya tidak terganggu sama sekali dengan sinar matahari yang mulai menyoroti wajah cantiknya itu. Kemudian sebuah suara, mulai terdengar.

Clingggg...

Sistem diaktifkan

Nona bangun. Ucap sistem tepat di telinganya. Tapi itu tidak berhasil, sistem mencoba menggoncang tubuh Maira tapi tetap aja Maira masih tetap tidak bangun bangun. Dengan tiba-tiba pintu kamar itu terbuka dan terlihatlah seorang wanita paruh baya yang sedang bertolak pinggang melihat anak gadisnya masih nyaman dengan selimutnya itu.

"Astagfirullahaladzim, anak ini belum juga bangun, " ucap wanita itu menggelengkan kepalanya pelan dan berjalan mendekati ranjang anknya itu. Siapa lagi kalau bukan mamah Kirana

Aduh gawat saya harus cepat cepat kabur ini. Ujar sistem setelah itu menghilang dari sana.

Clingggg...

Sistem Di Nonaktifkan

"Maira, sayang bangun udah jam berapa ini hmmm, emangnya kamu ga mau sekolah, " Ucap mamah Kirana sambil mengusap puncak kepala Maira, dan itu berhasil membuat Maira mengeliat dari tidurnya.

"Enggh nanti dulu tem, 5 menit aja, " Ujar Maira sambil menunjukan kelima jari tangannya dan kembali membungkus tubuhnya dengan selimut yang melorot kebawah.

"Gak ada 5 menit 5 menitan cepat mandi setelah itu turun ke bawah yang lain udah pada nungguin, " perkataan mamah Kirana sambil menarik tangan Maira, membuat Maira duduk dengan kesadaran yang belum terkumpul saat akan melayangkan protesan, Maira mengingat perkataan sistem, ia pun langsung bangun dengan sempurna membuat kepalanya berdenyut sakit.

"Jam berapa mama sekarang, " tanya Maira yang kesadarannya sudah mulai terkumpul.

"Jam 7 : 30, emangnya kenapa, " Jawab mamah Kirana dengan binggung sampai ada kerutan dikeningnya.

"ARGHHH, aku telat masuk pertama kesekolah mama, kenapa mama baru bangunin aku sih, " gerutu Maira sambil berlari ke arah kamar mandi meninggalkan mamah Kirana yang sedang mencerna kejadian ini.

"Bukannya masuk sekolahnya pukul 8 : 30, yah, " guman mamah Kiranasambil mengaruk tengkuknya yang tidak gatal. Tanpa menyadari luka ditangan Maira.

"Sudahlah mungkin putriku mau berangkat pagi kali ya, " ucap mamah Kirana dan pergi dari kamar putrinya dan tak lupa menutup pintu keluar putrinya itu. Sedangkan didalam kamar mandi Maira dia menggerutu kesal karena ulah sistem kemarin ia tidur tengah malam dan endingnya seperti ini telat.

"Ini semua gara gara lo SISTEM,"Teriak Maira diakhir kata sambil manaruh sikat gigi dengan kasar. " Arghh sakit, kenapa gue lupa sih kalau tangan gue ini luka, "gurtu Maira. "Keluar gak lo Sistem, kalau aja lo gak kasih misi dadakan itu gue gak akan kesiangan kaya gini. " ucap Maira. "Udahlah daripada gue marah marah mending gue buruan mandi dulu dah, " Ucap Maira lagi dia pun segera mandi. Tenang tenang akan aku jelaskan setelah ini.

== flashback on ==

Sekarang jam sudah menujukan pukul 22 : 02 malam

Setelah pulang dari rumah sakit bersama Randi tadi, Maira dia langsung saja memasuki kamarnya dan mandi untuk menyegarkan tubuhnya, Maira berjalan menuju lemari dan mengambil baju tidurnya kemudian memakainya di tempat, karena Maira sudah tidak sabar untuk merebahkan tubuhnya yang 4L itu. Tetapi rencana itu gagal kala sistem memberikannya misi baru yang mana tidak bisa dia tolak.

Clingggg...

Sistem diaktifkan

Nona anda mendapatkan misi baru sekarang cepat. Desak sistem kepada Maira.

"Ihk apa sih lo tem, gue ngantuk gue mau tidur, udahlah besok saja misinya gue akan melaksanakannya tapi tidak untuk sekarang okey, " Ucap Maira lelah.

Tapi Nona ini menyangkut nyawa seseorang, kalau anda tidak membantunya, itu akan menjadi Bomberang bagi anda Nona, ayolah. Paksa sistem yang mana membuat Maira tidak bisa menolak itu.

"Okey okey, 'Tampilkan Misi', " Ucap Maira dengan tidak ikhlas dan itu berhasil membuat sistem kesenang,
Nah gitu dong Nona. Ucap sistem dan kemudian.

Clingggg...

Misi Ditampilkan

Misi yang harus diselesaikan :

" Anda harus menolong Antagonis Pria yang akan di bunuh oleh musuhnya di jln. Lagi sayang sayangnya. "

Hadiah : -Dapat membaca pikiran seseorang

-penambahan point 1000

-Mobil Buggati Lavolture Noire keluar terbaru yang hanya 1 didunia.

Hukuman : - Menjadi gelandang selama 2 hari
-pengurangan point 1000

Yes/No

Cilngggg...

"Lah itu hukuman nya gak salah apa, jadi gelandang Iuhh, okey seh gue Terima daripada gue jadi gelandang kan, " Ucap Maira.
Karena waktunya mepet anda harus melakukan Trasportasi point Nona. Terang sistem membuat Maira menggelengkan kepalanya kuat.

"Gak, gak, gak mau gue nanti lo turunin gue di pohon atau engga di dekat sampah gak gue gak mau titik. " kekeh Maira tidak menggunakan transportasi menggunakan point, lebih baik dia jalan dari pada harus melakukan transportasi point.

Ayolah Nona ini Arjen banget, kalau anda telat, itu akan dianggap gagal, dan kalau gagal anda akan menjadi gelandang, apa anda mau nona. Ancam sistem menakut-nakuti Maira.

"Okey fine, tapi awas aja lo turunin gue di tempat yang anehh aneh. " Ujar Maira pasrah karena kalau tidak dituruti sistem akan semakin gencar mengancamnya.
Nah gitu dong nona sebentar.

Clingggg...

Transportasi point di mulai Dalam hitungan

10%

20%

40%

60%

80%

100%

Clingggg...

Transportasi point dimulai

1,,,2,,,3

Clingggggg...

Dan setelah suara itu Maira menghilang bak di telan bumi, tanah, udara, air dan dsb.

=======

Dan disinilah sekarang Maira dia berada di sebuh hutan yang sangat lebat saking lebatnya membuat Maira takut sendiri disana.

"Tem dimana nih si Antagonis pria itu, " tanya Maira kepada sistem.

Itu nona di depan anda cepatlah tolongin dia nona. Ucap sistem, Maira melihat seorang pria yang sedang bertarung dengan beberapa orang disana, Dan lihat di belakang pria itu ada seseorang yang akan menusuknya dari belakang, sedangkan Maira yang melihat itu membesarkan bola matanya Dan berlari dengan sangat cepat kearah pria itu dan berteriak.

"Awas di belakang lo, " teriak Maira kepada pria itu, sedangkan pria itu yang menoleh sebentar ke arah Maira dan dia baru menyadari bahwa ada seseorang di belakangnya yang akan menusuknya, saat dia akan menghindari terlambat sudah pisau itu sedikit menggores lengan Maira. Hah Maira yah saat pria itu akan menghindar Maira berhasil mendorong pria itu dengan kasar dan pisau itu berhasil menggores lengan mulusnya.

"Sssss, sialan lo Anj**g berani banget lo bikin luka gue, " Ucap Maira dengan sangat kasar, kemudian dengan brutal Maira menghajar orang yang telah melukainya dengan bertubuh tubuh.

Bughhhh

Bughhhh

Bughhhh

Krekkkk

Arghhhh

Maira dengan sangat membabibuta menghajar semua orang yang ada disana, setelah puas dia berujar,

"Masih berani lo ngelawan gue HAH, " tanya Maira dengan senyuman mengerikannya itu, membuat semua orang takut dan meminta ampun kepada Maira untuk dia lepaskan.

"Ampun, jangan pukuli kami lagi, kami janji tidak akan menggangu kalian lagi, " ucap seorang yang sudah babak belur itu.

"Udah pergi lo semua jangan pernah muncul diri lo didepan gue ngerti, pergi lo semua, " Peringatan Maira membuat mereka semua menganggukkan kepala mereka, setelah itu mereka pergi darisana meninggalkan Maira dengan seorang pria disana.

"Apa kamu baik baik saja, " tanya Maira kepada pria yang sedari tadi melihatnya dalm diam.

'Kau tidak pernah berubah sayang masih sama, ' Batin pria itu. Kemudian pria itu menyatakan kening Maira pelan. "Kau ini sudah membuatku jantungan saja, " Ucap pria itu dengan tidak berperasaan meninggalkan Maira seorang diri disana.

"Ihk gak tau diri banget sih jadi orang, udah di tolongin juga malah gue juga yang ditinggal, huh nasib nasib, " gerutu Maira kesal, ia sangat sangat kesal sekarang, tetapi saat dia akan melangkahkan kakinya menjauh dari tempat ini seseorang menarik tangannya yang tidak terluka dan membawanya ke sebuah bangu kosong disana.

"Ehk Ehk lo mau ngapain sih, udah ditinggalin kenapa kesini lagi, kalau lo balik lagi cuman mau kasihani gue lebih baik lo pergi aja sana gue gak perlu dikasihani, " Cerocos Maira tanpa henti pria itu datang dengan kotak P3K di tangannya dia tersenyum dalam diam mendengar cerocos Maira, yang menurutnya sangat lucu.

'Kau masih sama sayaang, sama sama cerewet, dan banyak omong tapi aku suka, ' Batin pria itu tidak lupa senyuman nya yang mana membuat Maira takut.

"Dih kenapa lo senyum senyum ke sambet yah lo, " Ucap Maira dengan sangat ketus.

"Kau lucu, saat lagi banyak bicara seperti ini, " Kata itu keluar begitu saja dari bibir pria itu membuat membuat pipi Maira tanpa sadar memerah sekarang, bahkan debaran jantung nya semakin kencang saat melihat senyuman yang pria itu tampilkan.

"Ehk Ehk Ehk lo mau apa HAH, jangan macam macam lo sama gue, atau engga gue akan tendang burung lo itu.

"Jangan dong sayang kalau kamu tendang gimana kalau kita tidak bisa memiliki keturunan, lagi pula aku gak akan macem-macemin kamu lagi aku gak napsu sama tubuh kecilmu itu, aku cuman mau mengobati luka di tangan mu itu" goda pria itu dengan senyuman yang membuat Maira malu setengah mati rasanya Maira pengen menghilang di muka bumi ini.

"Gak usah gue bisa sendiri," ucap Maira saat akan mengambil kapas yang ada ditangan pria itu, Maira berusaha menggapai lukanya tetapi itu sangat begitu sulit, sedangkan pria itu hanya tersenyum melihat kelakuan lucu gadisnya itu.

'Gak peka banget sih jadi cowo udah tau gue kesusahan, tatap aja gak di bantuin, dasar kulkas. ' Batin Maira merasa sangat kesal setengah mampusss hihihihi. Lah bukannya tadi mau diobati yah ko malah gak mau.

"Bisa gak, " tanya pria itu dengan senyuman yang tidak pernah pudar,

"Bisa, " ucap Maira ketus.

"Sini biar aku bantu, tawar pria itu kemudian dia mengambil alih kapas dan betadine yang ada di tangan Maira.

"Gak usah gue bisa sendiri, " tolak Maira yang langsung pria saja pria itu menaruh jari telunjuknya di bibir Maira.

"Suttt gak ada penolakan, " Tekan pria itu tidak mau dibantah sedangkan Maira dia hanya pasarah saja, ia melihat wajah pria rupawan itu dari dekat membuat jantung Maira berdetak sangat kencang.

'Kalau dilihat lihat dia sangat sangat tampan kalau dari jarak sedekat ini, ' Batin Maira. Setelah sadar dia menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran aneh itu. 'Engga lo mikir apa sih Maira sadar dia itu hanya tokoh Piksi yang gak bisa gue gapai, ' Batin Maira.

'Aku tau kau akan berpikir seperti itu sayang, tapi kita pasti akan bertemu di kemudian hari itu pasti meskipun kita bukan ditubuh masing-masing tapi perasaan ini akan tetap sama hanya untuk kamu sayang, ' batin pria itu.

"Sudah selasai sekarang kau pulanglah, " Ucap pria itu sambil membereskan kotak p3k yang tadi dia gunakan setelah itu ia berdiri dari duduknya sebelum itu dia membisikkan sesuatu kepada Maira yang mana membuat Maira memegang seketika.

"Ingatlah namaku Abimanyu Aldebaran, kita akan bertemu lagi dan di saat itu aku tidak akan melepaskan mu sayang, " bisik pria itu kemudian pergi dari sana meninggalkan Maira yang bengong sendirian. Sebelum suara sistem menyadarkan Maira.

Nona mari pulang ada yang harus Anda kerjakan di rumah. Ucap sistem yang dibalas demen oleh Maira.

Sekarang jam sudah menujukan pukul 12 :00, Malam.

Maira baru pulang dari misinya Maira dia langsung berjalan ke kamarnya, Maira membuka pintu kamarnya dengan 4L. Lelah Lemah, Letih, Lesu, itu yang dirasakannya sekarang ia langsung saja berjalan kearah tempat tidurnya dan langsung saja terjang begitu saja sampai menimbulkan suara yang sangat keras.

Brukkkkkkk

"Arghhh enak banget sih, " ucap Maira sambil menutup matanya dengan kaki yang terlentang sebelah kebawah. Dia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang melihat kelakuannya itu dibalik pintu, karena suara keras itu sampai terdengar ke kamar sebelah karena itu ia langsung mengeceknya takut terjadi apa apa sama adiknya itu. Orang itu lega ketika melihat adiknya itu sedang tidur, ia juga masuk kekamar sang adik tanpa permisi, kemudian berjalan menuju adiknya yang sudah terlelap.

Ia mengelus kepada Maira pelan ia kemudian berujar, " Sebentar lagi, sebentar lagi semuanya akan selesai dan kita bisa bersama selamanya, " Ujar orang itu lalu pergi tak lupa juga menyelimuti tubuh Maira kemudian berjalan pergi meninggalkan Maira dan menutup pintu kamar Maira.
'Apa maksud dari perkataan dia, 'batin Maira,
Ya sebenarnya Maira dia hanya menutup matanya saj, dia tidak tidur otomatis ia mendengar apa yang dikatakan orang itu.

"Ehk iya yah kan gue punya sistem, bisa gak sih gue tanya sama sistem, " guman Maira, dia pun membenarkan duduknya kemudian ia memanggil sistem.

"Sistem dimana lo, " teriak Maira.

Clingggg...

Sistem diaktifkan

Saya disini nona, anda tidak perlu berteriak gitu, saya tidak tuli. Ujar sistem dengan malas.

"Hehehe, iya tem gue mau tanya dong, " ucap Maira dengan cengengesan.

Sebelum anda bertanya saya mau ngasih tau anda sesuatu nona. Kata sistem.

"Lo mau ngasih tau apa sih tem?? Bikin penasaran aja lo mah, " Ujar Maira penasaran dengan apa yang akan sistem kasih tau kepadanya.

Saya mau kasih tau, sebaiknya anda lebih cepat mendapatkan informasi tentang kejahatannya Nerissa kepada Maira asli nona, karena waktu anda tidak akan lama lagi disini lebih cepat lebih baik bukan. Peringatan sistem.

"Hmmm ita juga sih, yaudah deh lebih baik sekarang gue mandi dulu deh setelah itu baru cari tau tentang kejahatan nya si mak Lampir itu, " Ucap Maira kemudian berjalan ke arah kamar mandi dan menutup pintu itu dengan rapat.

Huhh selamat saya dari pernyataan itu, kalau tidak saya tidak tau apa yang harus saya jawab soalnya nona belum waktunya mengetahui hal ini. Batin sistem. Setelah beberapa menit kemudian, Maira sudah selesai dengan ritual mandinya, ia segera memoleskan cream malamnya setelah itu ia berjalan ke arah meja belajar dan mengambil leptop nya.

"Tem emangnya harus sesegera mungkin ya, " tanya Maira sambil mengotak atik layar leptop yang penuh akan angka itu.

Iya nona, karena kalau tidak anda akan dalam bahaya di dunia novel ini dan anda juga tidak akan bisa kembali ke dunia anda. Kasih tau sistem.

"Lah ko gitu sih tem, gak adil itu mah namanya, " Ujar Maira tidak Terima.

Ya itu emang yang harus anda hadapi sekarang nona, karena mungkin saja anda sekarang di sini menderita di sini, bisa aja kan waktu anda kedunia anda, hidup anda akan lebih baik dari ini kan tidak akan menutup kemungkinan itu terjadi nona. Nasihat sistem kepada Maira.

"Sejak kapan sih lo suka nasehatin orang tem, " tanya Maira merasa heran aja kepada sistem.

Sejak tadi nona, owuh Iyah hampir lupa saya mau ngasih tau nona kalau besok anda ada misi baru. Beritahu sistem membuat pergerakan Maira terhenti.

"Ada misi lagi tem, " tanya Maira kepada sistem.

Iya kenapa nona, apa anda akan protes. Ucap sistem

"Okey sekarang tunjukin dulu misi gue apa, sebelum gue lanjut cari tau tentang si mak lampir, " Ujar Maira.

Pasword nya apa nona. Tanya sistem yang sangat menjengkelkan bagi Maira.

" 'Tampilan Misi', "Ucap Maira dengan sangat malas.

Clingggg...

Misi Ditampilkan

Misi yang harus diselesaikan :

"Membuat satu sekolah SHS heboh, dan membuat protagonis wanita menyukai Anda dengan menjadikan anda sebagai temannya. "

Hadiah : - Mansion paling mewah di jln. Mawar no. 24

- Point 200

- Uang Rp. 3M

Hukuman : - Pingsan seharian penuh

- Pengurangan Kecantikan 20%

Yes/No

Clingggg...

Gimana nona yes/No. Tanya sistem.

"Huh, karena gue suka misi yaudah gue Terima jawaban gue yes, " ucap Maira enteng sambil bersikap dada.

Sejak kenapa anda jadi suka misi nona. Tanya sistem binggung pasalnya waktu awal awal Maira paling tidak menyukai misi tapi sekarang, sangat mengherankan bukan.

"Sejak lo datang di kehidupan gue, " Ujar Maira dengan sewot.

Wes santai dong nona, dan ya mulai sekarang mungkin anda akan mendapatkan misi dadakan nona. Ucap sistem.

"Iyain ajalah kasihan, " Kata Maira sambil pokus kembali kepada laptop yang ada di hadapannya ini, disana sangat banyak sekali angka yang tidak banyak orang mengerti. Sistem dia memberikan banyak cemilan, dan kopi kepada Maira agar dia tidak mengantuk, sistem juga menemani nonanya dengan mengajaknya berbicara banyak hal.

Sistem juga sedikit menceritakan tentang alur novel yang mulai melanceng karena ulah Maira waktu pertemuan pertamanya dengan sang pemeran protagonis pria yang selalu memikirkannya. Dan masih banyak lagi yang di ceritakan oleh sistem. Meskipun Maira sedang pokus dengan semua tugas yang sistem berikan ia tetap mentahuti ucapan sistem yang menurut Maira itu penting. Hari semakin larut tetapi Maira dia tetap pokus kepada layar laptopnya sampai jam menujukan pukul 03 : 00 dini hari. Maira dia masih saja tidak menyarah, karena sekarang semua bukti yang dia inginkan sudah ada di tangannya.


"Huh Akhirnya selesai juga, " Ucap Maira dengan gembira. "Gak nyangka banget gue, si mak Lampir jahat banget deh, kagak punya hati kali tuh si mak Lampir, " Guman Maira dengan pelan.

Sebaiknya sekarang anda tidur nona, besok kan anda sekolah. Sistem menginginkan Maira.

"Owuh iya iya besokan gue sekolah mana udah malam banget lagi, ini semua gara gara tugas yang lo berikan ke gue sistem, " Ucap Maira dengan sinis, kemudian ia berjalan menuju ranjang dan tidur tidak lupa menarik selimbut sampai dada.

Hehehe, namanya juga tugas anda nona saya sebagai sistem yang baik cuman menginginkan anda saja. Ujar sistem dengan tertawa garing.

"Hmmm, udah ahk gue mau bocan dulu good night tem, " Pamit Maira kepada sistem, dengan mata yang sudah mulai tertutup.

Good night to nona, 'semoga semuanya cepat berlalu nona supaya anda bisa ketemu dengannya lagi, bukan cuman di dunia ini saja tapi di dunia anda juga. Ucap sistem dengan diakhir membatin dengan menatap Maira iba. Lebih baik saja juga pamit deh. Ucap sistem dan menghilang begitu saja.

Clingggg...

Sistem di nonaktifkan

== Flashback off ==

Jadi seperti itu ceritanya okey lanjuttttt.

=======

Sedangkan dimeja makan keluarga Alexander semua anggota keluarga sudah siap untuk makan, mereka semua menunggu tuan putri mereka, siapa lagi kalau bukan Maira.

"Mah, Maira kenapa ko belum turun sih, " tanya Randi.
"Ya tadi udah mama bangunin mungkin aja lagi mandi, " beritahu Kirana.

"Yaudah mah biar aku aja yang susul Maira, " Ujar Key mengandung tatapan curiga dari Rendi, dan Randi.

"Mau apa lo susulin Maira, udah deh jangan, entar lo malah sakitin Maira lagi. " Ucap Randi dengan sinis.

"Buat apa gue sakitin adik gue sendiri, otak lo dimana Hah, " kata Key dengan santai.

"Hohow sejak kapan lo anggap Maira adik lo heh, " tanya Randi dengan santai dan juga jangan lupakan senyum mengejek dari Randi.

"Sejak kemarin, udahlah lo jangan halangi gue buat susulin adik gue, " Ucap Key dan beranjak dari duduknya dan pergi ke kamar adiknya itu.

"Udahlah Randi biarkan mereka berdua, biar semakin akrab dan gak ada lagi permusuhan, " Ujar pria paruh baya yang sedari tadi diam mendengarkan percakapan anak anaknya itu, siapa lagi kalau bukan papah Aldi.

"Tapi pah, gimana kalau Key apa apain Maira, papa tahu sendiri kan gimana bencinya Key ke Maira, " Kesal Randi.

"Kenapa sih kamu terlihat begitu gak percaya sama Key, heran deh mamah, " Ucap mamah Kirana sambil memijit kepala pelan.

"Karena dia udah pernah, bu______" Perkataan Randi terpotong karena tatapan tajam dari Rendi dan mendengar perkataan Rendi yang terasa sangat dingin.

"Udah jangan bahas itu Randi, " Ujar Rendi dengan sangat dingin. Sedangkan Randi dia langsung terdiam saat mendengar perkataan dingin dari sang kembaran sseakan-akan ucapan yang keluar dari mulut Rendi itu bilang 'lo bicarain ini lagi gue penggal kepala lo, '. Karena ia sangat mengerti dengan itu, Rendi pun memilih diam dari pada kepalanya ilang kan gawat. Key menaiki tangga setelah itu ia berjalan sedikit dari sana dan terlihatlah sebuah pintu berwarna biru itu terlihat di depan matanya.

Tok tok tok.

"Maira de, kamu udah siap belum, " Teriak Key sambil mengetuk pintu kamar Maira.

"Udah kak Key, bentar aku ambil tas dulu, " Balas Maira dengan teriakan dari dalam.

"Yaudah kak kebawah dulu ya, " Ucap Key membuat Maira cepat cepat mengambil tas gendongnya dan membuka pintu kamarnya. Dan terlihatlah Maira dengan seragam sekolah yang sama dengan Key, penampilan Maira bisa di bilang sangat sangat keren, cantik, dan imut secara bersama-sama membuat Key salah pokus.

"Aduh kenpa adik gue imut banget sih, " 'batin key dengan masih memandang Maira.

"Bentar kak aku mau bicara dulu sama kak, " Ujar Maira dengan napas yang terengah-engah. Key yang mulai tersadar saat mendengar Ucapan Maira pun terkekeh kecil, meskipun dengan napas yang terengah-engah Maira dia tetap terlihat sangat imut.

"Hahaha kamu lari ya de, hahaha emangnya mau bicara apa sih, " tanya Key, pasalnya Maira dia jarang mau ngobrol dengannya kecuali ngomongin hal penting.

"Kita bisa mulai rencananya sekarang, " Ucap Maira dengan serius membuat Key yang mendengar itu mulai menseriuskan mimik wajahnya.

"Loh kenpa bukannya, rencana itu buat minggu depan kan, " tanya Key dengan kening yang mengerut.

"Hmmm, itu gak penting kak yang penting sekarang, rencana itu harus sekarang, kaka akan tau saat waktunya tiba, " Ujar Maira.

"Kenapa gak kasih tahu sekarang aja de, biar jelas gitu, " Ucap Key gereget karena Maira tidak mau memberi tahunnya sekarang.

"Kak, " pangil Maira sambil memegang kedua bahu Key,

Kemudian melanjutkan ucapannya, "bukan nya aku gak mau kasih tahu kakak, tapi ini itu belum waktunya kak, karena kalau aku kasih tahu kak sekarang, kaka pasti akan melarang aku untuk melakukan hal ini kak, Udah sekarang yang harus kita pikiran adalah rencana yang udah kita susun dari jauh jauh hari okey, " Tekanan Maira dengan lembut membuat key tersentuh dan tersenyum.

"Hmm okey deh kak gak akan tanya itu lagi, lebih baik kita kebawah dan sarapan yang lain udah pada nungguin soalnya, " Ujar Key sambil merangkul Maira dan berjalan meninggalkan kamar Maira dengan pintu yang masih terbuka. Sedangkan yang lainnya sedang menunggu kedua orang itu dengan penuh kesabaran.

"Ck, mereka lama banget sih, " gerutu Rendi karena udah bosen nungguin mereka berdua yang sangat lama menurut nya.

"Randi susul mereka dulu, " ucap Randi, tetapi saat akan berdiri ia melihat kedua orang itu mulai terlihat Randi pun mengurungkan niatnya dan lebih memilih duduk kembali.Disana terlihat kedua gadis yang sedang bercanda gurau dengan senyuman yang tidur pernah pudar dari bibir keduanya.

"Kak, nanti kita ke moll bareng yuk, sambil beli baju couple gitu, pasti lucu, " Ujar Maira yang mampu di dengar oleh semua orang yang ada dimeja makan.

"Yu, nanti kak yang pilihin soalnya kak tahu sekarang lagi ada baju couple keluaran terbaru loh, " Ucap Key dengan antusias.

"Waw serius kak, kak tau dari mana kalau sekarang ada baju couple keluaran terbaru, " Tanya Maira dengan sangat antusias, tidak menyadari ada banyak orang yang menahan gemes kepadanya.

"Sahabat kaka, soalnya kan di fesyen nya tuh tinggi banget, dia juga sering cerita tentang baju couple gitu, malah tadi kaka berencana baut baju couple, kalau kamu mau ikutan gpph ko, " Ucap Key panjang kali lebar.

"Yaudah ayo kak, seneng banget bisa couple sama kak, " Ujar Maira sambil memeluk Key dari samping, Key yang melihat adiknya yang sangat imut itu pun terkekeh kecil dan mengusap tangan adiknya yang ada di pinggangnya.

'Hahaha, 'lucu banget sih kalau lagi mode bayi kaya gini, tapi nyeremin kalau dalam mode serius hihihihi, ' batin Key sampai terkekeh. Mereka berdua sibuk dengan urusan mereka, tidak menyadari bahwa kedatangan atau pun pergerakan mereka sedari tadi di perhatikan oleh seluruh anggota keluarga Alexander.

'Alhamdulillah, ahkirnya mereka akur juga, ' Batin mamah Kirana.

'Kerdua princessku sangatlah lucu, hihihi, ' Batin papa Aldi menahan senyum, karena untuk mempertahankan Imagesnya sebagai kepala keluarga yang cool.

'Kedua adikku baikan juga, ' Batin Randi.

'Lah kenapa siKey jadi baik gini sama Maira, hmmm pasti ada sesuatu yang mencurigakan, ' batin Rendi. Deheman seseorang membuat semua orang tersadar dari kegiatan masing-masing dan mengalihkan perhatian mereka ke orang itu. Semua orang kaget akan kedatangan dia yang tiba-tiba itu, Maira dan Key yang melihat itu langsung saja menerjang tubuh orang itu sambil menangis sesegrukan.


[[[[[[[ ...Bersambung... ]]]]]]]

See you

Makasih sudah membaca cerita ini gays

Jangan lupa voters ya yah😁

Babayyyy







To be continued

Continue Reading

You'll Also Like

230K 6.8K 49
we young & turnt ho.
499K 14.4K 53
what happened when the biggest mafia in the world hid his real identity and married an innocent, sweet girl?
933K 82.8K 38
๐™๐™ช๐™ฃ๐™š ๐™ ๐™ฎ๐™– ๐™ ๐™–๐™ง ๐™™๐™–๐™ก๐™– , ๐™ˆ๐™–๐™ง ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž ๐™ข๐™ž๐™ฉ ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž ๐™ƒ๐™ค ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž...... โ™ก ๐™๐™€๐™๐™„ ๐˜ฟ๐™€๐™€๐™’๐˜ผ๐™‰๐™„ โ™ก Shashwat Rajva...
186K 4K 47
Crest view academy. This was no ordinary high school; it was known for its academic excellence and fierce rivalries. Amongst the students, two indivi...