Second world transmigration...

By FitriApri568

3.1K 303 156

Ini adalah kisah seorang gadis yang bernama Adira Carramel Adiatama. Seorang gadis yang terkenal akan kecanti... More

PROLOG
Dunia Novel 01 == Part 01
Dunia Novel 01 == Part 02
Dunia Novel 01 == part 03
Dunia Novel 01 == part 04
Dunia Novel 01 == part 05
Dunia Novel 01 == part 06
Dunia Novel 01 == part 07
Dunia Novel 01 == part 09
Dunia Novel 01 == part 10
Dunia Novel 01 == Part 11
Dunia Novel 01 == Part 12
Dunia Novel 01 == Part 13
Dunia Novel 01 == part 14
Dunia Novel 01 == Part 15
Dunia Novel 01 == Part 16
Dunia Novel 01 == Part 17
Dunia Novel 01 == Part 18
Dunia Novel 01 == Part 19
Dunia Novel 01 == Part 20
Dunia Novel 01 == Part 21
Dunia Novel 01 == Part 22
Dunia Novel 01== Part 23
Dunia Novel 01 == Part 24
Dunia Novel 01 == Part 25
OPEN PO

Dunia Novel 01 == part 08

130 17 3
By FitriApri568

Dunia Novel 01 == Part 08

Masalalumu terlalu rumit untuk ku mengerti jadi salahkan
Jangan salahkan aku jika lelahku datang menghampiriku
Bahkan hidupmu jauh lebih rumit dari kehidupanku
____ By : Adira Carramel Adiatama ___

=======
Happy Reading...


Okey 1,,,2,,,3. Aba aba dari sistem, dan tak lama dari itu sebuah cahaya muncul mengelilingi Maira dan.
Clingggg...

Sistem Transportasi Melihat Masalalu Diaktifkan.

Clingggg...

Setelah itu Maira menghilang bagaikan ditelan bumi, tidak meninggalkan jejak sedikitpun.

=======

Disuatu tempat terlihat disuatu sekolah yang sangat megah dan mewah disana terlihat seorang gadis yang cupu dengan rambut yang dikeping dua jangan lupakan poni yang menutupi matanya, dengan kaca mata besarnya itu sedang berjalan sambil menundukkan kepalanya.

(kita pangil aja jiwa Adira yang sekarang nempati tubuh Maira dengan nama aslinya yaitu Adira ya gayss supaya bisa kalian mengerti).

"Ehk Itu, bukannya Maira asli ya tem, " tanya Adira penasaran.
Iya nona dia adalah Maira asli. Jawab sistem.

"Emang gue lagi dimana ini tem, ko gue bisa liat raga Maira sih apa gue udah mati, terus arwah gue gentayangan gitu, " celetuk Adira sambil menutup mulutnya dengan tangan karena tidak menyangka dan syok atas semua ini.

Astaga nona tidak seperti itu juga kali, udahlah anda lihat aja pertunjukan ini pasti ini yang sangat ada sukain nona. Kata sistem dengan santainya.

"Hmmm okey deh, " ucap Adira menuruti perkataan sistem.

Okey kembali ke Maira.

Maira dia terus saja berjalan dengan menundukkan kepalanya ia tidak berani menatap siswa/i lainnya, karena mereka semua menatap dirinya jijik, sinis, tajam dll. Sedangkan para kaum adam menatap dengan tatapan yang tidak biasa membuat Maira merasa risih di tatap seperti itu.

'Ehk itu, bukannya si cewe murahan itu kan'

'Ehk, iya tuh dasar bitch'

'Gak tau malu banget sih'

'Urat malunya udah putus kali'

'Iya gue kira cupu beneran, Ehk ternyata nyamar jadi cupu,
supaya ga ketahuan kedok jalangnya itu'

'Iya kalian benar banget sih'

Dan masih banyak lagi yang hinaan dan cibiran terutama para siswi.Namun, tidak membuat Maira berhenti berjalan ia terus saja berjalan sambil menundukkan kepalanya. Setelah mendengar ucapan siswa disana Maira menghentikan jalannya.

'Sutt cewe, berapa tuh sejam nya'

'Iya berapa hmm, dijamin abang bikin puas deh'

'Hahaha, dasar jalang'

'Ehk, Ehk itu berhenti gays, mungkin dia tertarik'

'Sini, sini, di jamin ketagihan'

'Hahahhahahah'

Dan masih banyak lagi omongan mesum mereka yang terkesan mengejek Maira.

"Apa maksud kalian ngomong kaya gitu, HAH, aku bukan cewe murahan yang kalian bilang, " ucap Maira yang mana membuat semua orang tertawa.

"Hahahah, apa lo bilang bukan cewe murahan, tapi ko lo mau sih di ajak ke hotel sama om om, kalau bukan murahan apa dong bitch gitu, " ejek salah satu cowo disana.

Plakkkk

"Jaga ucapan kamu yah, aku diam bukan berarti aku membenar ucapan kamu, karena bagaimanapun aku cewe baik baik, " Marah Maira, ia terlewat muak dengan cowo yang ada di depannya ini.

"BERANI BANGET LO NAMPAR GUE, BITCH, " Murka cowo itu, ia maju dan dengan kasar ia menampar Maira beberapa kali.

Plakkkk

Plakkkk

Plakkkk

Plakkkk

Bughhhh

"Brengsek berani banget dia main tangan sama cewe, huh kalau ada gue disana udah gue sleding tuh cowo, " Gereget Adira melihat kajadian didepannya itu.

Cowo itu dengan tidak berperi kemanusiaan ia menampar, dan memukul wajah Maira dengan kasar dan keras, yang mana membuat sudut bibir Maira berdarah dengan kedua pipi yang mulai membengkak, karena tenaga cowo lebih besar dibandingkan tenaga cewe. Orang orang yang ada disekitarnya hanya menonton saja, tidak ada yang berminat memisahkan cowo itu yang terus terusan memukul Maira, sedangkan Maira gadis itu hanya bisa pasrah dengan semua ini.

'Aku lelah Tuhan, ambillah nyawaku jika itu membuat mereka bahagia Tuhan,' Batin Maira. Maira adalah gadis yang tangguh dia gadis yang kuat, ia sudah sangat lelah dengan keadaan yang selalu ia hadapi, itu sangatlah tidak wajar karena dari umur 5 tahun ia selalu mendapatkan kekerasan pisik yang membuat dia cape akan semua keadaan ini.

"Kenpa gak ada yang bantuin woy, anak orang lagi sekarat juga malah ga ada yang bantuin lagi, " gerutu Adira kesal dia karena tidak ada yang berniat membantu Maira. Semuanya hanya menutup mata melihat kejadian yang terjadi disana, malah mungkin ada sebagian orang yang bahagia melihat kajadian itu.

'Hahaha gue suka pertunjukan ini, ' batin seseorang kemudian pergi dari sana.

"ADA APA INI HAH, PERGI KE KELAS KALIAN MASING-MASING, GA DENGAR BEL SUDAH BERBUNYI HAH, BUBAR, " teriak wanita paruh baya yang sedang bertolak pinggang melihat anak didiknya yang malah berkerumunan dibandingkan masuk ke kelasnya, karena bel sudah berbunyi dari 3 menit yang lalu.
Setelah semuanya bubar terlihatlah Maira yang sedang berusaha duduk dengan pipi yang bengkak dan sudut bibir yang sudah berdarah.

"Astaga Vano apa yang sudah kamu lakukan kepada Maira, HAH, " tanya wanita paruh baya yang menjabat sebagai Guru Mapel Biologi itu yang bernama Ibu Nani.

"Saya ga lakuin apa apa, hanya memberi pelajaran kepada wanita murahan itu. " ujar cowo yang sudah memukul Maira tadi, pangil aja dia Vano si play boy kelas kakap, yang mudah terpancing emosi, jadi yang mau berurusan sama sia yah.

"Yaudah sana masuk ke kelas kamu Vano, dan kamu Maira ikut ibu ke kantor kepala sekolah. " perintah Bu Nani itu kepada Vano dan langsung melaksanakan perintah itu, cowo itu masuk ke kelas dengan penampilan yang acak acakan. Kemudian, Bu Nani membantu Maira berdiri dan akan memapahnya.

Namun, terhenti kala mendengar ucapan Maira. "Gpph bu aku bisa jalan sendiri, " ujar Maira lembut, membuat bu nani tidak tega melihat Maira.

(Kalian pasti tanya kenapa bu nani natap Maira seperti itu, karena tadi saat Maira disiksa oleh cowo bernama Vano itu, ia mengadakan rapat dadakan dengan beberapa guru, termasuk diri yang membicarakan tentang video yang di duga Maira sedang hmm hmm sama om om, dan video itu viral di berbagai kalangan, makanya teman teman sekolah Maira memandang rendah Maira karena video itu. Dan pihak sekolah sepakat untuk mengeluarkan Maira dari sekolah karena video itu. Gitu gays ceritanya jadi sekarang ngerti dong ya gays, dan Maira tidak tahu kalau ada yang menyebarkan video hoaxs itu gayss). Okey lanjuttt.

"Yaudah, kalau gitu ayo, " ucap bu nani sambil berjalan mendahului Maira yang berjalan dengan pincang, Maira juga menahan sakit di kakinya, karena mendapatkan tendang di kakinya tadi. Setelah beberapa menit Bu nani dan Maira sampai di ruangan kepala sekolah itu, kemudian bu nani mengetuk pintu itu beberapa kali.

Tok tok tok

"Masuk, " terdengar suara kepala sekolah dari dalam, dan melihat ke arah pintu yang terlihat bu Nani yang sedang serdiri di ambang pintu.

"Owuh bu nani, masuk bu ada perlu apa, " ujar seorang pria paruh baya yang menjabat sebagai kepala sekolah di sana.
"Hmm, saya ingin mengantarkan Maira pak, " ucap Bu Nani menunjuk Maira yang berdiri di belakang Bu Nani.

"Owuh Maira, ayo masuk nak, bapak ingin bicara dengan kamu, " perintah pria paruh baya yang menjabat sebagai kepala sekolah yang bernama pak Ali itu, dan Maira hanya mengangguk pelan sambil berjalan masuk kedalam yang sudah terlihat ada beberapa guru yang lain yang sudah ada disana.

"Duduk nak, " ujar kepada sekolah itu dan di turuti Maira sambil duduk di hadapan kepala sekolah itu.

"Iya, pak ada apa ya, pak memanggil saya, " ucap Maira heran jarang jarang kepala sekolahnya itu memanggilnya.

"Alah pura pura gak tau lagi, ck drama, " celetuk salah satu guru di sana, dia adalah guru Seni budaya yang bernama Bu Sari.

"Sutt, udah bu jangan menghakimi orang lain, sebelum mendengarkan penjelasan dari Maira terlebih dahulu, " lerai guru yang berkaca mata, ia mengajar sebagai guru Matematika, yang bernama Bu Maryam.

"Hmmm gini, nak Maira saya to the point aja ya, Hmm apa benar yang ada di video itu kamu, " tanya pak Ali, pertanyaan yang keluar dari mulut pak Ali membuat Maira bingung dan heran video apa yang di maksud pak Ali ini.

"Maksud bapak video apa ya??? " tanya Maira yang terlihat sangat kentara.

"Alah alesan, pura pura ga tau lagi, emang kentara banget ya kamu sedang mencari alasan, " Julid Bu Sari kepada Maira.

"Ck, ini ibu ibu mau gue lakban kali ya tuh mulut, supaya ga banyak bacod, " kata Adira setelah dari tadi diam.

Sabar nona, harap tenang ini ujian, udahlah anda liat aja drama ini sampai selesai, ga usah banyak bicara nona, pusing saya mendengar ucapan anda. Ungkapan sistem setelah di tahan sedari tadi.

"Lo______" ucapan Adira terpotong kala mendengar ucapan sistem.

Udah nona nanti acara nontonnya terganggu lagi. Perkataan santai dari sistem membuat Adira pengen rasanya memutilasi si sistem ini. Tetapi ia berusaha bersabar dengan ini.
Okey lanjutttt.

"Saya serius bu, saya ga tau video yang kalian maksud, " ucap Maira ia sudah sangat pusing karena ini. Sedangkan kepala sekolah, ia menghela napasnya pelan kemudian ia membalikan laptopnya yang sudah memutar video yang membuat Maira syok berat. Ia masih tidak percaya dengan ini ia menutup mulutnya dengan tangan ia menggelengkan kepalanya ribut.
Maira melihat di video itu menunjukkan wajah dirinya yang sedang berhubungan badan dengan seorang om om, yang di saja tidak pernah tau dia siapa. Karena memang dia tidak suka keluar rumah kalau tidak ada kepentingan.

"Engga pak, pak, bapak harus percaya sama saya kalau itu bukan saya pak, tolong percaya sama saya, hiks, " ucap Maira yang entah sejak kapan air matanya keluar mengalir dengan sangat deras.

"Heh jelas jelas itu kamu Maira, masih aja kamu mengelak, " cibir Bu Sari kepada Maira yang di hiraukan oleh Maira, yang mana mambuat Bu Sari mengepalkan tangannya kuat.

'Kurang ajar nih bocah, ga bisa di biarkan dia harus menerima balasnya, 'Batin Bu Sari dengan senyuman miring nya.

"Pak hiks percaya sama saya, itu bukan saya pak, " ucap Maira memohon kepada kepala sekolah itu malah sekarang Maira sedang berlutut di hadapan kepala sekolah, membuat kepala sekolah itu tidak tega dengan memegang bahu Maira dan mensejajarkan tubuhnya dengan Maira.

"Saya kasih waktu satu minggu buat kamu cari bukti kebenaran ini, kalau dalam seminggu kamu mendapatkan buktinya saya akan membiarkan kamu bersekolah disini, tapi kalau dalam seminggu kamu belum juga mendapatkan buktinya maaf saya harus mengeluarkan kamu dengan tidak hormat Maira, " ujar kepala sekolah itu membuat sebagian dari mereka bercetak kesal.

"Pak ini tidak adil, masa dia jalang itu di biarkan berkeliaran di lingkungan sekolah, bisa jelek sekolah kita pak, " protes Bu Sari tidak Terima kalau Maira masih bersekolah di sini.

"Terima kasih pak, saya akan menemukan bukti itu secepatnya, kalau begitu saya permisi pak, bu, " pamit Maira dengan senyuman bahagianya itu. Kemudian, ia keluar dari ruangan kepala sekolah itu dan berpapasan dengan bu nani yang tersenyum kepadaanya dan di balas senyuman oleh Maira dan pergi dari sana.

'Semoga kamu terus tersenyum seperti itu nak, 'Batin Bu Nani sambil melihat punggung Maira yang mulai menghilang.

'Aku akan membalaskan semua perbuatan orang yang sudah menyebarkan video editan itu lebih kejam lagi lagi dan lagi ' Batin seseorang yang melihat dari awal sampai akhir, Memantaunya dari jauh menggunakan kamera pemantau yang di simpan di tasnya.


[[[[[[[ ...Bersambung... ]]]]]]]

Maaf ya gays kalau ceritanya ga nyambung haah.

Babayyyy

See you next time,







To be continued

Continue Reading

You'll Also Like

3.8M 88.5K 141
Soon to be Published under GSM Darlene isn't a typical high school student. She always gets in trouble in her previous School in her grandmother's pr...
1M 89.9K 39
๐™๐™ช๐™ฃ๐™š ๐™ ๐™ฎ๐™– ๐™ ๐™–๐™ง ๐™™๐™–๐™ก๐™– , ๐™ˆ๐™–๐™ง ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž ๐™ข๐™ž๐™ฉ ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž ๐™ƒ๐™ค ๐™œ๐™–๐™ฎ๐™ž ๐™ข๐™–๐™ž...... โ™ก ๐™๐™€๐™๐™„ ๐˜ฟ๐™€๐™€๐™’๐˜ผ๐™‰๐™„ โ™ก Shashwat Rajva...
78.2K 263 11
As the title says
1.1M 62.2K 40
Millie Ripley has only ever known one player next door. Luke Dawson. But with only a couple months left before he graduates and a blackmailer on th...