Dunia Novel 01 == Part 02
Hal yang paling menyebalkan adalah saat gue mendapatkan misi
Uang bahkan tidak gue ketahui tujuannya untuk apa dan
Bahkan Aku sendiri pun tidak tau wujud sistem seperti apa
Yang aku tau hanya suara dan perintah dia untuk aku menyelesaikan misi kita
____ By : Adira Carramel Adiatama ____
=======
Happy Reading.....
•
•
•
"Kk---kamu, udah sadar sayang, " ucap wanita paruh baya itu sambil berjalan ke arah Adira dan memeluk erat tubuh Adira, melepaskan rindu yang ia pendam selama beberapa bulan ini. Sedangkan Adira dia terheran-heran kenapa wanita paruh baya itu menangis dengan memeluk erat tubuhnya, tapi lama kelamaan pelukan itu membuat Adira sesak saking eratnya.
"T-ttante, udah tan a-aku ga bisa napas, " ujar Adira sambil berusaha melepaskan pelukan itu. Wanita paruh baya yang sedang memeluknya itu pun tersadar kala mendengar ucap Adira, dan lebih kaget lagi Adira dia memanggilnya dengan sebutan tante, ia pun melepaskan pelukannya itu, ia menatap Adira dengan mata yang berkaca kaca.
"Ka-kamu manggil ma-ma apa tadi, " ucap wanita paruh baya itu dengan gelisah ia berharap pendengaran nya yang bermasalah.
"Tante, " Ulang Adira dengan santai nya.
DEG
DEG
Pria dan wanita paruh baya yang mendengar ucapan Adira pun merasa tersambar petir, hati mereka sakit kala anak nya memanggilnya dengan sebutan itu, yang seakan-akan tidak memiliki hubungan apa apa. Sedangkan, Adira ia merasa heran kenapa pria dan wanita paruh baya itu diam kala ia mengulangi ucapan nya itu.
'Mereka kenapa dah, ' batiin Adira heran.
Clingggg
Sistem Di Aktifkan
Mereka kaget karena Anda memanggil mereka seperti itu. Beritahu sistem kepada Adira yang mana membuat Adira yang sedang membatin itu kaget.
"Ehk Anjirr tem, bisa gak sih lo kalau muncul itu beri tahu dulu kek, jangan muncul tiba-tiba gini kaget kan gue, gimana kalau gue kena serang jantung mau lo tanggungjawab HAH, " cerocos Adira tanpa sadar ia di tatap bingung oleh kedua paruh baya disana.
"Kamu gak apa apa kan Maira, kamu bicara sama siapa, nak, "tanya wanita paruh baya itu sambil menatap bingung ke arah Adira.
"Gue bicara sa_______" ucap Adira terpotong karene mendengarkan ucapan sistem yang mana membuat ia malu.
Aduh nona mereka itu tidak bisa mendengar ucapan saya karena saya berbicara melalui pikiran, yang bisa mendengarkan ucapan saya itu Anda doang nona, Anda bisa berbicara melalui batin didepan orang lain, kalau tidak Anda akan di anggap Gila nona, karena berbicara sendiri. Beritahu sistem yang mana membuat Adira malu malah sekarang wajah Adira memerah bukan karena menahan amarah tetapi karena malu.
'Kenapa ga beritahu dari tadi sih tem jadi malu kan gue,' batiin Adira sambil menundukkan kepalanya untuk menutupi wajahnya yang sudah memerah.
Orang anda juga tidak bertanya sama saya. Ucap sistem dengan santainya tidak tahu saja Adira dia sedang menahan kesel setengah mati.
'Sialan lo sistem, Ehk tapi mereka siapa sih tem, dari tatapannya itu kaya udah kenal gitu, 'batin Adira bertanya kepada sistem.
Mereka adalah orang tua angkat anda nona, mereka yang sudah menganggap anda sebagai anaknya sendiri. Informasi yang sistem berikan membuat Adira bingung.
'Lah emangnya si pemilik tubuh ga punya orang tua kandung gitu, sampai sampai memiliki orang tua angkat' batiin Adira bingung dengan ucapan sistem.
Itu dia nona, anda harus meluruskan ini, karena keluarga kandung si pemilik tubuh ini sangat sangat di benci oleh keluarga kandungnya sendiri. Untung saja si pemilik tubuh ini bertemu dengan keluarga angkatnya itu, kalau tidak si pemilik tubuh tidak akan ada di dunia ini sudah dari lama, dan mungkin itu akan ada beberapa perubahan yang akan terjadi saat anda datang. Beritahu sistem kepada Adira yang membuat Adira semakin binggung dan pusing.
'Maksud lo apa sih tem, kalau ngejelasin tuh yang jelas ngapa jangan setengah setengah gini jadi pusing dah gue, ' batiin Adira dengan posisi yang masih sama.
Nanti akan saya jelaskan sejelas jelasnya, tapi yang harus anda tahu sekarang adalah mereka orang baik yang mau menumpang anda jadi berbaik hatilah kepada mereka, saya janji nanti malam saya akan menjelaskan semuanya kepada anda nona. Ucap sistem dengan sangat meyakinkan Adira kalau ucapannya itu serius, Adira hanya bisa menghela napasnya pelan.
'Okey gue tunggu penjelasan lo tem, 'pasrah Adira.
Nah gitu dong nona, kalau gitu saya mau ngapel dulu sistem lain dah nona. Ujarnya sebelum sebuah suara memberi tahu kalau sistemnya itu sudah tidak ada di sana.
Clingggg
Sistem Dinonaktifkan
Sesaat Adira, yang sudah terlarut dengan isi pikirannya pun tersadar kala suara seorang pria paruh baya tadi berbicara.
"Seorang princess itu, jangan pernah menundukkan kepalanya nya apa pun yang terjadi, " ucap seorang pria paruh baya sambil mengangkat dagu Adira, untuk beberapa saat mereka bersitatap, sebelum ucap Adira membuat mereka lagi lagi terkejut.
"Kalian siapa, dan ini dimana, " tanya Adira dengan polosSedangkan pria dan wanita paruh baya itu menegang kala mendengarkan ucap Adira itu.
"Kamu ga ingat sama mama sayang, " ucap wanita paruh baya itu dengan dibalas gelengan kepala oleh Adira. "Sayang ka_______" ucap wanita paruh baya itu lagi, harus terpotong karena mendengarkan ringisan dari Adira.
"ARGHHH, " ringisan Adira sambil memegangi kepalanya yang berdenyut sakit sebelum kegelapan menyapanya ia mendengar teriakan wanita paruh baya yang memanggil nama si pemilik tubuh.
"Maira sayang, mas hiks bawa Maira keruangnya lagi hiks mas cepat, " teriak wanita paruh baya itu dengan panik kala melihat Adira sudah tidak sadarkan diri.
Dengan perasaan campur aduk pria paruh baya itu dengan hati hati, menggendong Adira ala bridal style dengan wanita paruh baya yang mendorong tiang infusan yang tadi Adira bawa. Kemudin membawa Adira kedalam ruangan yang tadi ia tempatin dan membaringkan tubuh Adira di brankar, sedangkan wanita paruh baya itu mendekati nakas di samping brankar Adira dan memencet tombol yang ada disana sembari menyimpan tiang infusan itu di samping nakas.
"Mas hiks gimana dengan hiks Maira mas hiks aku takut dia____," wanita paruh itu tidak mampu meneruskan ucapannya, meskipun gadis itu bukan anak kandungnya, tapi ia sudah sangat menyayangi gadis itu seperti putrinya sendiri.
"Suttt udah mam, jangan nangis nanti Maira yang sedih liat mam sedih begini, udah ya Maira pasti baik baik saja okey, " ucap pria paruh baya itu menenangkan istrinya, ia menatap ke arah brankar yang terlihat seorang gadis yang sedang berbaring disana. 'Papa janji princess, papa akan membalas perbuatan mereka yang udah jahat sama kamu sayang, bertahan okey supaya kamu bisa lihat penyesalan mereka sayang, 'batiin pria paruh baya itu dengan menatap sedu gadis itu.
Tak lama dari itu seorang dokter dengan jas Almather berwarna putihnya itu berjalan kearah brankar Adira dengan beberapa suster di belakangnya.
=======
Dialam bawah sadarnya Maira dia sedang menikmati indahnya taman yang sangat luas itu, membuat Adira nyaman tinggal disana.
"Dimana sih ini, apa di surga yah, tapi kan dosa gue banyak, bahkan gue juga suka membunuh orang tapi kenapa coba gue ada disini, " Guman Adira kepada dirinya sendiri dengan sedikit menyadari kesalahannya.
"Ini bukan di surga Adira, sekarang kamu sedang ada di alam bawah sadar kamu, " Ucap seseorang gadis yang memakai baju putih dan juga sangat sangat cantik.
"Wow lo bidadari kan, cantik banget dah, Skincarenya apa sih coba lo bilang sama gue, " Tanya Adira kepada gadis itu, membuat gadis itu memutar bila matanya malas.
"Aku bukan bidadari, kenalin nama aku Maira Andinindiya Mahendra, tubuh yang kamu tempat ini sekarang, aku cuman mau berpesan sama kamu orang yang jahat belum tentu jahat dan orang yang baik belum tentu baik, aku mohon sama kamu jaga keluarga aku Adira, meskipun keluarga aku selalu memperlakukan aku dengan tidak baik, tapi aku sayang mereka, dan satu lagi cari tau kedua orang tua kandang aku Maira, karena keluarga yang Aku anggap itu bukanlah keluarga kandung aku, aku mohon kamu mau yah bantuin aku Maira, " pinta Maira dengan tatapan yang sangat memohon, yang mana itu tidak bisa Adira tolak.
"Lo tuh gak asik banget sih langsung to the point banget sih, " gerutu Adira.
"Karena waktu aku gak banyak Adira, jadi lah aku dengan versi kamu Adira, maaf aku memaksa kamu Adira, tapi ini jalan satu satunya, supaya aku bisa membuat keluarga angkat ku menyesal dan menemukan keluarga kandung ku, " Ucap Maira sambil menundukkan kepalanya, karena tidak tega ahkirnya Adira dia menghela napasnya pelan kemudian dia menjawab.
"Huh, okey gue bantuin lo, Asal jangan paksain gue kalau gue gak bisa, " pasrah Adira.
"Hehehe makasih Adira, aku gak akan maksa kamu ko, kalau kamu sudah leleh bilang aja okey, " Ujar Maira sambil tersenyum lembut kepada Adira, membuat Adira juga ikutan tersenyum.
"okey, " jawab Adira.
"Kalau gitu aku pamit yah Adira makasih udah mau bantuin aku aku seneng bisa bertemu dengan orang baik seperti kamu, " Ucap Maira sambil melambaykan tangannya dan menghilang.
[[[[[[[...Bersambung...]]]]]]]
Maafkan aku ya gays kalau ceritanya berbeda soalnya alur yang kemarin aku lupa hhee jadi aku ganti deh, maaf ya untuk yang udah baca cerita aku udah bikin kalian bingung.
Bayyy
See you next time
•
•
•
•
•
•
•
To be continued