7 anak indigo

By upiljeno01

104K 8.8K 591

"Hallo bestie"- harzel "Dih stres bestian kok sama setan"- jikra "Dari pada elo! Sama alien"- Chandra "Udah s... More

00 : Prolog
01 : Asrama nomor 7
02 : 7 anak istimewa
03 : Setan takut tikus
04 : Seucap rindu yang tak tersampaikan
05 : Sesepuh nya anjing
06 : Bayi yang tak berdosa
Bukan update
07 : Member baru asrama
08 : Ciko vs Manda
09 : Cerita lain
11 : Drama gratis
12 : Misi kita
13 : Pulau misteri
14 : Teror
15 : Kuncir kuda
16 : Hilang
17 : Cincin permata biru
18 : Mustika merah
19 : Penjara bawa tanah
20 : Air ajaib chandra
21 : Penyelamatan
22 : Jevano dan mustika merah
23 : Kemenangan
24 : Di balik kisah pulau misteri
25 : Jikra berulah (end)

10 : Are you oke?

3.9K 307 9
By upiljeno01

"Bang, bang jevano belum pulang ya?" tanya jikra yang baru saja keluar dari dalam kamarnya dan langsung duduk di samping harzel

"Belom, kenapa?" tanya harzel

"Gak papa si, tapi tumben banget jam segini belum pulang" jawab nya

"Keasikan kali main sama keluarga nya, udah la biarin aja, kalau perlu biar dia nginep di sana sekalian, kapan lagi kan dia pulang ke rumah nya" kata harzel yang di jawabi anggukan kepala dari jikra

"Iya si, untung ada bang rayan yang ngasih penjelasan sama bang jevano buat memperbaiki hubungan nya sama keluarga nya" sambung jikra

"Maksud lo? Selain rayan, kita gak bisa gitu ngasih penjelasan sama jevano? Gitu?" tanya harzel

"Emang bener kan? Kita baru nyinggung soal keluarga nya aja, bang jevano udah marah dan bikin kita semua bungkam, gimana mau ngasih penjelasan kaya bang rayan, yang gue omongin bener kan bang?" tanya jikra

"Y-ya bener si yang lo omongin" jawab harzel sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Yes, kali ini gue bener" sorak jikra yang langsung mendapati tatapan bombastis side eye dari harzel

Jikra langsung cengengesan saat sadar harzel tengah menatap ke arah nya

"Lho, belum pada tidur?" tanya marvin yang baru saja keluar dari dalam kamarnya

"Belom bang" kompak harzel dan jikra

"Kenapa? Mau begadang kalian?" tanya marvin yang ikut duduk di sofa

"Kita lagi nunggu bang jevano" jawab jikra

"Jevano belum pulang?" tanya marvin yang di jawabi gelengan kepala dari harzel dan jikra

"Udah kalian hubungi?" tanya marvin yang lagi-lagi di jawabi gelengan kepala dari harzel dan jikra

Marvin hanya bisa geleng-geleng kepala lalu melesat masuk ke dalam kamar untuk mengambil ponsel nya

"JIKRA! MASUK KAMAR! TIDUR! UDAH JAM BERAPA INI? BESOK LO KULIAH" teriak chandra

Jikra dan harzel yang ada di ruang tamu sontak mengangkat bahunya menutup telinga nya dari suara melengking Chandra

"Mingkem dolphin" sahut rayan yang langsung keluar dari kamar nya

"Kenapa si teriak-teriak?" tanya naufal yang juga ikut keluar dari dalam kamarnya dan langsung bergabung duduk bersama jikra dan harzel

"Lho, kok pada keluar semua?" tanya marvin yang baru saja datang dengan satu tangan nya memegang ponsel di telinga

"Alarm kita bunyi sebelum waktunya" kata jikra yang memilih berbaring di sofa

"Ji, kalau mau tidur di kamar jangan di sini" tegur rayan

"Ga ah, ji mau nunggu bang jevano pulang" kata nya

"Jevano belum pulang?" tanya naufal

"Belom" jawab harzel

"Kenapa gak di telpon? Udah jam 11 lho ini" sambung Chandra

"Jadi, dari tadi abang ngapain ini? Kalau gak lagi nelpon orang nya" sahut marvin membuat Chandra cengengesan

"Gue susul aja kali ya?" kata rayan

"Gue ikut" sambung harzel

"Mending jangan deh, ini udah malam, abang takut kalian kenapa-napa nanti di jalan" tegur marvin

"Abang coba hubungi lagi, kalau gak di angkat juga, baru kita cari sama-sama" kata nya

🤍🤍🤍

"Gak mau di angkat dulu? Mana tau penting" kata kara memberitahu bahwa ponsel jevano berdering sedari tadi

"Biarin aja" ujar jevano

Hening kedua nya memiliki diam, kara melihat ke atas menatap langit yang begitu indah karena di penuhi oleh cahaya bulan dan juga bintang di sana, mereka berkerja sama membuat langit tampak sangat indah di atas sana

"Aku pikir dengan cara aku pulang ke rumah bisa buat keluarga ku kembali normal lagi tapi ternyata mereka udah punya kehidupan masing-masing" gelak jevano

"Tapi aku respect si sama kamu, kamu masih mau bertahan sejauh ini" kata kara membuat jevano menoleh ke arah nya

"Kamu yang anak nya kelihatan cool, suka bergaul, suka gombal sana sini sampai di cap buaya kampus sama siswa siswi, ternyata di balik itu semua kamu banyak menyimpan luka ya" sambung nya

Jevano tersenyum lalu menundukkan kepalanya "Karena cuma itu yang bisa aku lakuin buat nutupin semua luka-luka ku" ujar nya

Suasana mendadak dingin, mereka berdua memilih diam satu sama lain, memandangi keindahan taman kota dari atas bukit, lampu warna-warni berjejer rapi di tepi jalan membuat nya terkesan indah, walaupun sudah jam 11 malam, tapi tidak membuat taman kota itu sunyi, masih banyak orang-orang yang berkunjung ke sana

"Ra" panggil jevano tanpa melihat ke arah kara

"Huh?" sahut kara

"Kita ini apa?" tanya jevano yang masih fokus memandangi keindahan taman kota

"Teman?" beo kara

"Bukan nya lebih dari temen?" tanya jevano

"Maksud kamu?" tanya kara yang tak mengerti apa maksud dari perkataan jevano barusan

Jevano memalingkan wajahnya melihat ke arah kara, ia melihat wajah kebingungan kara, jevano tersenyum

"Aku sudah menetapkan nama mu di setiap doa ku" terang nya membuat kara bungkam tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar

"A-aku" gugup kara

"Gak bisa jawab sekarang gak papa, aku bakal tunggu sampai waktu nya tiba" kata jevano tersenyum ke arah kara

"Maaf" lirih kara

"Gak papa, aku gak bakal maksa kamu buat nerima, sebab, hubungan itu terjalin karena sama-sama suka bukan karena unsur keterpaksaan" beber jevano

"Kasih aku waktu" pinta kara

"Di kabulkan" jawab jevano tersenyum lalu kembali melihat ke arah depan

Kara tersenyum lalu memalingkan wajahnya jadi menghadap ke depan, mendadak senyum nya menjadi pudar

"Maaf, aku masih trauma menjalin hubungan, aku takut kejadian itu terulang lagi" batin kara

💚💚💚

"Gimana bang? Kita susul aja?" tanya harzel

"Kita susul" kata marvin "Naufal Chandra sama jikra di asrama aja, biar abang, rayan sama harzel yang pergi cari jevano" lanjut nya yang di jawabi anggukan kepala dari naufal Chandra dan jikra

"Hati-hati bang" kata naufal

Ketiga nya mengangguk "Iya, kalian juga hati-hati" kata rayan yang di jawabi anggukan kepala dari naufal Chandra dan jikra

Baru saja marvin rayan dan juga harzel melangkah kan kaki nya tiba-tiba langkah mereka terhenti saat seseorang membuka pintu

"Jevano" seruh mereka bertiga

Yang di ruang tamu sontak menoleh ke arah pintu

"Kalian pada mau kemana?" tanya jevano bingung

"Niat nya tadi mau cari lo, udah jam segini gak balik-balik, kita jadi khawatir, takut lo kenapa-napa" jawab rayan membuat jevano tersenyum

"Masuk dulu, kita bicara di dalam" kata marvin

"Ini kan udah masuk bang, mau masuk kemana lagi?" tanya harzel

"Y-ya maksud abang ke dalam, ruang tamu gitu, ini kan kita masih di ambang pintu, masa cerita di sini" jawab marvin membuat harzel rayan berserta jevano tertawa pelan

"Iya-iya kita masuk" kata harzel yang langsung jalan lebih dulu

"Sabar bang, modelan harzel jangan di ladenin" ujar jevano sambil merangkul marvin

Marvin tersenyum kikuk lalu ikut jalan menghampiri member lainnya di ruang tamu

"Lo utang penjelasan sama kita" kata harzel

"Bang jevano baru aja duduk masa langsung di tagih gitu" cibir jikra

"Sttt, tidak menerima cibiran dari siapa pun, ayo cerita" sambung nya membuat semua member geleng-geleng kepala melihat tingkah harzel yang minus akhlak

"Tadi gue ke taman kota sebentar sama kara" kata jevano

"Kara anak nya pak joko? Bukan nya lo bilang tadi mau balik ke rumah? Kok malah jadi ke taman kota?" tanya harzel

"Iya, tadi gue emang ke rumah sama kara, niat nya mau ngasih kejutan sama mereka tapi malah gue yang di kasih kejutan sama mereka" kata nya sambil tersenyum parau

Dari senyuman itu mereka bisa menebak kalau jevano sedang tidak baik-baik saja pasti telah terjadi sesuatu di sana

"Are you oke?" tanya marvin yang di jawabi gelengan kepala dari jevano

"Kenapa? Terjadi sesuatu di rumah?" tanya rayan

Jevano mengangguk kan kepalanya "Ternyata mereka udah punya keluarga baru" jawab jevano

"Maksud lo?" tanya naufal yang memang tak mengerti dengan perkataan jevano

"Mereka udah nikah lagi, gue pikir mereka keluar negeri sampai gak ingat pulang itu karena perkejaan, tapi kenyataan nya mereka ke sana untuk menghabiskan waktu bareng keluarga baru mereka" gelak jevano "bodoh banget ya gue mikir begitu, mana gue mikir kalau mereka kerja buat gue lagi" lanjut nya sambil terkekeh

Semua member mendadak jadi diam saat mendengar nada kekecewaan dari jevano, Marvin yang berada di samping jevano langsung memeluk anak itu kuat

"Nangis aja, gak usah pura-pura kuat di depan kita, kita tau lo gak sepintar itu buat menyembunyikan sesuatu, jadi lepasin aja" kata marvin

Jevano menyembunyikan wajahnya di ceruk leher marvin, Marvin merasakan ada sesuatu yang membasahi lehernya, marvin yakin kalau itu air mata nya jevano, marvin pun mengusap punggung belakang jevano

"Kenapa mereka jahat sama gue bang? kenapa mereka tega ngelakuin ini semua sama gue? Gue punya salah apa sama mereka? Kenapa gue harus menerima ini semua? Ini tidak adil buat gue, gue kecewa sama mereka" Isak jevano dalam pelukan marvin

"Rumah gue udah hancur, keluarga gue juga udah berantakan terus gue sama siapa bang?" tanya nya pada marvin

Harzel bangkit dan ikut bergabung memeluk jevano

"Gak usah sedih, ada kita, kita juga keluarga lo" kata nya

"Iya bang, kita semua keluarga lo kok jadi lo gak usah ngerasa sendiri lagi" sambung jikra yang juga ikut memeluk jevano

Rayan naufal dan Chandra juga ikut bangkit dan langsung bergabung ke dalam pelukan marvin

"Yang di bilang sama jikra bener, kita keluarga sekaligus rumah buat Lo, jadi sekarang gak usah ngerasa kesepian lagi, kita selalu ada di saat lo butuh, kita bakal dengerin keluh-kesah lo jadi lo gak perlu sungkan sama kita" sahut rayan

"Rumah lo hancur dan kita bakal perbaiki" celetuk naufal

"Serahkan semuanya pada kita, lo tinggal terima beres aja" kata Chandra membuat semua orang terkekeh termasuk jevano

"Makasih, makasih udah mau jadi rumah buat gue, makasih udah mau menerima kehadiran gue, makasih udah jadi tempat berpulang gue, makasih untuk semua nya, gue bahagia punya kalian" tutur jevano

"Kita juga bahagia punya lo jevano" teriak mereka berenam

"Oke, besok gue bakal ke dokter buat periksa gendang telinga gue" kata jevano membuat mereka semua tertawa

Mereka semua melepaskan pelukannya lalu menatap ke arah jevano yang tertawa

"Gini terus ya? Gue gak suka ngeliat lo sedih terus kaya kemarin-kemarin, lo jelek kalau sedih" kata harzel

"Iya, gue janji mulai hari ini gue gak bakal sedih lagi, makasih udah selalu ada buat gue" ujar jevano

"Iya sama-sama" kompak mereka semua

"Sekarang pada masuk kamar, tidur, udah jam 12 lebih ini" kata marvin

"Siap pak leader" kompak mereka lagi

Satu persatu member pergi meninggalkan marvin di ruang tamu untuk kembali masuk ke dalam kamar masing-masing, Marvin tersenyum lalu berjalan mematikan lampu dapur dan lampu tengah setelah itu ia juga ikut masuk ke dalam kamar nya

***

Maaf kelamaan update nya🙏🏻

Lanjut? Jangan lupa komen sama vote dulu biar semangat




TBC


Continue Reading

You'll Also Like

27.4K 768 43
•BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA• Setelah meninggalkan tempat dirinya di lahirkan, Erlang pergi nge-kost. Tidak di sangka juga, Tetangga nya adala...
23.2K 2.1K 23
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA YE] [Up setiap hari kamis] Tentang sikembar jihoon Yoshi junkyu yg mati dalam keadaan yg mengenaskan mereka tidak Mengetah...
93.2K 7.6K 87
[COMPLETED] Kematian seorang Guru di SMP GENTAWIRA membawa Zuna dan Diana kembali ke sekolah lama mereka. Awalnya hanya Zuna yang ditugaskan untuk me...
41.6K 2.6K 27
Jisung itu nge gemesin, sumpah. Dia diem aja tuh udah lucu, apalagi kalau udah gugup, panik atau ada maunya. Pen gue gigit saking gemesnya ^-^ Tapi...