PLAKK
Jong In menampar keras Pipi Jennie bertepatan dengan Da Mi memasuki ruangan itu.
"Jennie" teriak Da Mi.
Jungkook menatap ke empat temannya agar mengikutinya menuju dapur meninggalkan mereka bertiga.
Jennie yang melihat kekasihnya malah pergi meninggalkannya pun semakin kesal.
"Kamu apa apaan sih hah? Dia anak kamu.. kenapa sekarang kamu jadi kasar begini" ujar Da Mi menatap Jong In yang terlihat emosi.
"Gara gara kamu Da Mi. Ini semua GARA GARA KAMU!" Teriak Jong In
"Apa maksud mu? Aku tidak tau apa apa. Dan kamu malah menyalahkan ku?" Teriak Da Mi.
"Kamu tidak becus menjadi ibu. Lihat kelakuan anak mu" ujar jong In menunjuk jennie yang terisak sembari memegangi pipinya
"Kelakuan nya sama persis seperti mu. Sama sama jalang" Ujar Jong In.
"A--apa maksudmu sayang.. kenapa kamu berbicara seperti itu" ujar Da Mi
"Kamu pikir aku tidak tau kelakuan mu di belakang ku hah? Aku tau Kim Da Mi! Dan lihat sekarang jennie.. kelakuan buruk mu itu menurun padanya. Dia benar benar mengikuti mu. Apa uang yang selama ini aku berikan tidak cukup untuk kalian hah? Atau kalian menjajakan tubuh kalian secara cuma cuma? Benar benar murahan" ujar Jong In yang kali ini benar benar meluapkan semuanya.
"Kamu jangan asal menuduhku. Mana buktinya.. dan jennie tidak mungkin seperti itu.. dia gadis baik" ujar Da Mi
"Lihat.. lihat ini.. aku bukan laki laki bodoh Da Mi. Aku tau ini apa.. " ujar Jong In yang menarik kasar jennie dan menunjuk beberapa tanda di leher jennie untuk di tunjukan kepada Da Mi.
"Aku benar benar menyianyiakan berlian berharga demi sebuah kerikil seperti kalian" ujar Jong In dan Berlalu pergi dari Mansion.
PLAKK
lagi lagi jennie di tampar, kali ini oleh mommy nya.
"Bodoh. Benar benar bodoh kamu jennie. Bisa bisa nya kamu melakukan hal bodoh seperti ini, mommy tidak habis pikir dengan kamu.. mommy tidak mau tau.. minta maaf kepada daddy mu dan ambil kembali hati nya. Jika sampai daddy mu meninggalkan kita, mommy tidak akan segan segan membunuhmu" ujar Da Mi dan berlalu menuju Kamar nya meninggalkan jennie yang semakin terisak.
Dari arah dapur, mereka menyaksikan semuanya. Jisoo merasa kasihan dengan temannya itu.
"Kasian jennie" gumam jisoo dengan wajah sendu nya.
"Dia pernah kasian sama lo?" Ujar Taehyung menatap jisoo dengan wajah datar nya.
"Hm gak juga sih" ujar jisoo
"Kalo dia bisa kaya gitu sama lo, lo juga harus bisa ngelakuin hal yang sama ke dia. Jangan menye menye lo jadi cewek, pantes lo di jadiin babu sama dia" Ujar Taehyung masih dengan wajah datar nya.
"Bener. Pinter banget si kamu" ujar jungkook dan reflek mengecup singkat pipi Taehyung. Posisinya saat ini jungkook berada di belakang Taehyung dengan tangan bertumpu pada tembok. Jadi seakan akan jungkook terlihat merangkul Taehyung.
Bughh
"Awwssshhhh..." ringis jungkook memegang belakang kepalanya karena pukulan seokjin yang tak main main.
"Sakit kak" ujar jungkook mendelik sinis ke arah seokjin yang menatap nya tajam
Jungkook menatap teman teman nya yang terkejut dengan tindakan nya tadi.
"Bego.. bego.. gak liat tempat banget lu jeon. Mereka pasti pada cerewet setelah ini" batin jungkook menggerutu
"L--lo selingkuh sama kakak nya jennie?" Ujar jisoo menatap tak percaya ke arah jungkook dan taehyung
"Kenapa emang nya? Dia aja bisa selingkuhin gue" ujar jungkook dengan wajah tak bersahabat nya.
"Awas lu berani macem macem lagi sama adek gue" ancam seokjin menatap tajam jungkook.
"Semacem doang.. kaya gini" ujar jungkook dan kembali mengecup pipi Taehyung dengan santai nya.
Seokjin sudah ancang ancang akan mengahajar jungkook, tapi dengan cepat Taehyung memeluk kepala Jungkook.
"Udah kak.." ujar Taehyung mencoba menenangkan, tapi seokjin justru malah semakin emosi karena jungkook malah memeluk erat adiknya itu.
"Udah tenang.. si jeon emang nyebelin" ujar Namjoon dan seokjin beralih menatap tajam Namjoon.
"Balik lo semua.. gak punya rumah lo pada?" Ujar seokjin ketus dan kembali masuk dapur untuk memasak.
Jimin hanya menatap datar mereka semua, sampai tatapannya berhenti di seorang laki laki yang terlihat sedang menatapnya dengan senyuman kecil.
"Gila lo senyum senyum sendiri?" Ujar jimin dan berlalu menyusul seokjin. Yoongi yang mendengar perkataan jimin pun lantas langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi datar.
"Gila serem banget" ujar hoseok yang tak menyadari masih ada Taehyung disana.
"Mereka kakak gue" ujar Taehyung menatap datar hoseok.
"Ma--maksud gue.. me-mereka tegas banget...hehe" ujar hoseok tertawa canggung.
"Kalian mending pulang dulu. Situasi nya gak memungkin kan kalo kalian masih disini" ujar Taehyung
"Kamu ngusir aku?" Ujar jungkook menatap memelas Taehyung
"Besok kamu bisa kesini lagi" ujar Taehyung lembut sembari merapihkan rambut jungkook.
"Oke. Siang nanti aku kesini lagi" ujar jungkook
"Jeon" ujar Taehyung dengan wajah datar nya.
"Iya iya.. besok" ujar jungkook dengan nada merajuknya.
"Udah ayo balik. Ngapain masih diem disini" ujar jungkook ketus menatap teman temannya yang terlihat cengo dengan perubahan sikap jungkook.
Jungkook dengan cepat mendorong ke empat temannya itu agar keluar dari sana tapi tidak dengan jungkook yang kembali berbalik dan menatap Taehyung lekat.
"Kenapa lagi?" Ujar Taehyung ikut menatap jungkook.
Dan tanpa permisi jungkook mencium bibir Taehyung, hanya menempel. Dan saat jungkook baru saja akan melumatnya sesuatu yang keras mengenai punggungnya membuat jungkook meringis kesakitan, jungkook melihat ke lantai ternyata itu bawang bombay yang masih terlihat utuh. Dan saat berbalik ternyata seokjin dan jimin sudah menatap nya nyalang dengan pisau di tangan nya.
"Sayang aku harus pergi sekarang demi keselamatan nyawaku.. bye...i love u." ujar jungkook buru buru pergi dari sana setelah mengecup sekali lagi bibir Taehyung yang sekarang tertawa kecil melihat Jungkook lari terbirit birit.
Taehyung menghampiri kedua kakak nya yang sekarang ini tengah tertawa. Mereka puas sekali karena sudah membuat jungkook ketakutan.
"Seneng banget ngerjain orang" ujar Taehyung terkekeh
"Lagian main nyosor aja gak tau tempat banget" ujar Jimin.
"Iri yaa..." ujar Taehyung dengan wajah tengil nya..
"Dih enggak ya.. ngapain iri" ujar seokjin
"Iya deh iya.. tapi gak usah galak galak juga, kasian mereka takut sama kakak" ujar Taehyung terkekeh lucu mengingat wajah Namjoon, Yoongi, dan hoseok yang pucat tadi.
"Mereka nya aja yang lebay, orang kakak biasa aja kok" ujar seokjin
"Btw, kemana si jennie sekarang?" Ujar jimin
"Gak tau. Aku liat dia tadi pergi lagi" ujar Taehyung
"Nemuin daddy kali ya?" Ujar Seokjin
"Yang bener tuh nemuin simpenan nya. Kan cowok nya tadi malah nyosor kamu dek...hahaha" ujar Jimin kemudian mereka tertawa.
*****
Sedangkan di tempat lainnya, Jong In terlihat tidak fokus dengan pekerjaan nya. Dia terus mengingat kejadian tadi pagi dan juga mengingat istrinya yang berada di London. Dia benar benar menyesal atas keputusan nya selama ini.
"Maaf kan aku Baekhyun.. Maafkan daddy putri putri daddy.. daddy benar benar sudah mengecewakan kalian semua.. maaf kan daddy"
"Aku harus mengikuti Da Mi dan Jennie mulai sekarang, agar aku tau kemana dan apa yang mereka lakukan selama ini di belakangku" gumam Jong In
Tak berselang lama ponsel nya berbunyi dan terlihat ada sebuah notif masuk dari nomor tidak di kenal.
"Apa kau yakin jika jennie adalah anak kandungmu?"
Itulah isi pesan dari Nomor itu. Jong In seperti mendapat petunjuk setelah membaca pesan itu. Apa mungkin ini yang Da Mi sembunyikan darinya tentang Jennie?
"Aku harus melakukan tes DNA" gumam nya.
Tbc