Headmaster [BL]

By Hulk_Ijok

254K 12.4K 333

[MINIMAL FOLLOW LAH YA BIKIN CERITA SUSAH โ€ผ๏ธ] [Ganti Cover๐Ÿ’ž] [BANTU PROMOSI CERITA INI. TERIMA KASIH ๐Ÿ’ž๐Ÿ’] "... More

01
02
04
05
06
07
08
09
10
11 ๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

03

16.8K 793 12
By Hulk_Ijok

Happy reading 💗

"Hm, kerumah bunda aja. Aku mau makan mochi, bunda ada kan dirumah."

"Ada kok."

"Yes."

.
.
.
.

"BUNDA!!!." Teriakan Gabriel bergema di seluruh ruangan yang membuat para maid dan bodyguard menoleh ke arah Gabriel, mereka juga udah tau kok Gabriel itu siapa nya Darren.

Tapi ada satu maid yang tidak senang melihat Gabriel, entah apa alasannya.
Gabriel tidak memperdulikan hal itu menurut nya sangat tidak penting.

"Umh, menantu bunda!, kenapa? mau mochi?." ucap Sina bunda Darren. Sina wirnata nama lengkap Bunda Sina.

"Ih, kok bunda tau sih! jadi malu!."

"Tau dong, ya udah biar lebih enak gimana kalo kamu bikin bareng bunda, sambil kamu belajar bikin Mochi!. mau gak?."

"Serius! bunda mau ajarin aku bikin mochi."

"Hm, kalo gitu kita ke dapur yuk!, kita bikin mochi nya!."

Gabriel mengangguk, Gabriel dan bunda Sina melupakan seseorang yang berada di belakang mereka, yap Darren. Gabriel dan bunda Sina terlalu kesenangan, kalo Gabriel terlalu senang dengar kata Mochi sementara bunda Sina terlalu senang ngeliat Gabriel.

"Gua ditinggalin sendiri."

.
.
.
.

"Bund ini gula nya berapa sendok."

"AA!!! Bunda tepungnya!!."

"Bunda!! Gabriel gak bisa!!."

"Ini gimana!?!."

"Sini bund!! biar aku yang aduk nya!."

Suara Gabriel bergema di seluruh ruangan apa lagi di dapur, Darren yang mendengar pekikan Gabriel dari dapur hanya bisa menggelekan Kapala nya, gimana enggak yang didengar cuma suara Gabriel doang.

"Dar! itu di dapur kenapa? berisik banget." Ucap Elang girnatama Papa Darren.

"Gabriel sama bunda lagi bikin Mochi di dapur, kenapa?."

"Mau peluk bunda."

"Udah tua Pa!."

"Halah!, Ingat umur hanya lah sebuah angka." Elang langsung pergi ke dapur.

"Dasar akik akik!." Grutu Darren.

Di dapur Elang melihat Gabriel dan Sina yang sudah dipenuhi dengan tepung.

"Astaga! bunda!."

Sina yang merasa terpanggil langsung menoleh.

"Papa! udah pulang!?."

"Bund! kalo papa ada disini berarti udah pulang." Gabriel buka suara, abis nya bunda sama kaya mamah nya udah tau orang didepan mata lagi ditanya.

"Basa basi sayang!." ucap lembut Sina ke Gabriel.

"Kok dia dipanggil sayang sih, aku gak?!." manja Elang ke Sina.

"Ya ampun! udah tua juga masih manja."

"Aku nangis nih." Ya ampun pak, mau nangis pake dikasih tau segala.

"Bund Gabriel pergi dulu, kalo udah masak kasih tau ya." Gabriel berlari meninggalkan Sina dan Elang di dapur.

"Dia udah pergi." Elang memainkan alis nya.

Elang mendekat ke arah Sina, dan

"umhh~."

"Nanti ajahh."

Gabriel berlari menghampiri Darren yang sedang menghadap ke laptop.

"Cayang!." Gabriel langsung memeluk Darren yang sedang mengotak atik laptop nya.

"Kenapa? mochi nya udah masak?."

"Belum." Gabriel menggelengkan kepalanya.

"Ren?!."

"Kenapa lagi?." jawab lembut Darren menatap tatapan polos Gabriel.

"Papa kamu kok gitu sih?!."

"Gitu kenapa?." tanya pelan Darren.

"Papa kamu udah tua masih mesum!."

"Ptt... kamu baru tau?." Darren menahan tawanya akibat perkataan Gabriel.

"Um'um" Gabriel mengangguk dengan lucu.

"Gemes." Darren mencubit kedua pipi Gabriel sehingga Gabriel tampak lebih lucu.

"Kamu tau dari mana kalo papa itu mesum?. Tanya Darren penasaran, soalnya Darren gak pernah cerita sama Gabriel kalo papa nya itu mesum.

"Um, tadi waktu kesini aku ngintip bunda sama papa lagi cipokan." Jawab Gabriel dengan tatapan polos nya.

"Kamu mau?." tanya Darren dengan tatapan mesum nya.

"Mau!." Darren langsung mendekatkan bibirnya ke bibir Gabriel, tapi Gabriel tahan.

"Tunggu halal dulu."

"Ya udah kapan mau di halalin." Gabriel memalingkan wajahnya akibat salting.

"Sayang!." pekik Sina, terlihat di piring terdapat beberapa mochi yang dibuat Gabriel bersama Sina.

"Wahh! mochi." girang Gabriel.

"Udah masak ya bund?."

"Sayang kalo udah didepan mata arti nya udah masak." Bukan Sina yang menjawab tapi Darren.

"Kata bunda itu basa basi." jawab Gabriel.

Sekarang mereka ada di tempat makan, saat Darren dan Gabriel datang Sina sudah selesai masak makan siang.

.
.
.
.

"Gan!?." Lirih Gabriel.

Gabriel dan kedua curut nya lagi nongkrong di warung kopi. mereka ada markas tapi mereka lagi bosen dimarkas  hal asil mereka nongkrong di warung kopi.

"apaan?." Afgan lagi fokus kearah hp nya, dia lagi mabar ML barang Saka.

"Gak jadi."

Ye, gua tabok lu!!." Afgan mengangkat tangan nya dengan kepalan di jari nya, Sedangkan Gabriel cengengesan.

"Gua pulang duluan ya!." Afgan dan Saka menganggukan kepalanya dengan mata yang lagi fokus ke hp. Gabriel pergi menggunakan motor nya.

.
.
.
.

"Jadi kapan lu mau nikahin Gabriel?!. Seorang pria sedang duduk disofa putih yang panjang dengan kedua kaki seperti bos. David Malganta itu nama nya ia seumuran dengan Darren mereka berdua cuma beda bulan aja, tapi Darren tua dari David. David dan Darren sahabat dari kecil.

"Tunggu Gabriel lulus SMA. Kenapa?." Darren lagi fokus pada laptop nya.

"Ouh~, bentar lagi dong!?. Darren cuma berdehem dengan tatapanya lagi di laptop.

"Lu kalo orang lagi ngomong diliatin napa orang yang lagi ngomong!!." Geram David. Darren menoleh ke David.

"Puas?!."

"Gua tabok lu!!."

"DARREN!!." terlihat seorang remaja yang masuk keruang kerja Darren. Ruang kerja dan kamar Darren terpisah, tapi bersebelahan.

"Nongol tu anak." Bisik David tapi masih terdengar oleh Gabriel.

" Napa! sirik lu!?. gua denger anj—."

"Sayang." potong Darren

"Ciying." ejek David.

"Gua pulang dulu ya! malas jadi nyamuk!." David pergi dari ruang kerja Darren.

"Kenapa? tumben gak nongkrong bareng Afgan sama Saka?." Gabriel memeluk punggung Darren dengan menengelamkan kepalanya ke perut Darren, terasa benda keras berbentuk kotak kotak di perutnya.

Gabriel mendongakkan kepalanya keatas melihat Darren "Malas! mereka berdua main sendiri!." Darren mengusap kepala Gabriel dengan lembut.

"David ngapain kesini?." tanya Gabriel.

"Biasa urusan kerjaan."

"Gak capek apa kerja terus."

"Capek."

"Ya sudah gak usah kerja."

"Nanti kalo aku gak kerja kita nikah kamu mau makan apa?."

"Oh iya." Gabriel menepuk keningnya "Ya udah kerja lagi, aku mau bobo disini ya?." lanjut Gabriel dan Darren hanya berdehem, beberapa menit kemudian terdengar dengkuran halus dari bagian perut nya dan itu Gabriel.

Gabriel tertidur pulas, Darren meletakkan laptop nya dan kemudian mengangkat Gabriel untuk dibawa ke kamar, biar Gabriel tidur nyenyak.

"umgh." Gabriel yang merasa tidak nyaman meregangkan tubuhnya dan membuka matanya.

"Tidur lagi." gumam Darren pelan.

"Tungguin." ucap Gabriel dengan suara berat nya karena baru bangun tidur. Darren mengangguk.

Beberapa menit kemudian terdengar dengkuran halus dari Darren, sekarang mereka berdua tertidur pulas, Sina yang melihat nya tersenyum kecil. Gemes tau gak.

"Bund ayok!." Rengek Elang dengan manja.

"Bisa diam gak, itu Darren sama Gabriel lagi tidur." tunjuk Sina tapi Elang tidak menghiraukan perkataan Sina.

Elang lagi lagi merengek minta jatah. "Ya udah."

"Yes."




































TBC.....

ahh akhir nya up juga.

cerita nya ngebosenin gak sih?

Next?

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 50.5K 33
Banyak adegan 18+ nya, bocil minggir... Andhara Faresta, biasa di panggil Andhara atau Dhara cowok yang baru sadar ternyata dirinya belok dan terjeba...
23.9K 2.3K 34
Episode 1-17 baca di my prince[gifen-un1ty] di akun @adeknyasitson Kenapa di lanjut di akun ini? Jadi hp authornya rusak jadi numpang lanjutin di aku...
88.3K 10K 49
TERSEDIA DALAM BENTUK PDF Mew Sagitarius bucin nya Gavrill Arkana. Gavrill sangat menggemaskan, bagaimana Sagi bisa tahan melihat tingkah menggemask...
13.7K 617 19
๐Ÿšซ DANGER THIS IS A BL STORY ๐Ÿšซ GENRE : OMEGAVERSE Bagi yang memiliki homophobic dimohon untuk menjauhi lapak ini. Karna saya bingung deskripsinya h...