Dark Princess (End)

Por Nifah_hamid

108K 6.8K 131

Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. "THE SECRET OF ANAYLA" Agar bisa lebih memahami jalan ceritanya... M谩s

Prolog
1. New generation
2. Hari pertama
3. Sama seperti kemarin
4. Achernar
5. Teka teki
6. Persahabatan
7. Drama baru
8. Babu
9. Sagara
10. Siapa 'dia'?
11. Fakta baru
12. Mikhael
13. Cemburu
14. Caper
15. Musuh lain
16. Target terkunci
17. Kalah saing
18. Persiapan
19. Ultah sekolah
20. Dugaan pengkhianat
21. Rumah hantu
22. Penghianat
23. Pacaran
24. Hah?
25. Penyusup
26. Emosi lea
27. Mansion Chavez
28. Kekesalan azeyla
29. Siswi baru
30. Toxic
31. Misi penyelamatan
32. Misi part 2
33. misi part 3
34. Di hukum
35. Musuh azeyla
36. Posisi teratas
37. Acara formal
38. Acara part 2
39. Kepergian hanna
40. Adiva
41. Balapan
42. Penyerangan
43. Kebingungan
44. Bencana
45. Nanazka
46. Aga
47. Diyah palsu
48. About hanna
49. Pick me girl
50. Kekacauan
51. Kekacauan 2
52. Seno dan dea
53. Problem Seno
54. Mencari kebenaran
55. Kecelakaan
56. Problem baru
57. Kisah baru
58. Berusaha
59. Malam yang panjang
60. Part 2
61. Terbongkar
62. Rencana licik
63. rencana achernar
64. Maaf
65. Terkejoed
66. Sial beruntun
68. Lah??
69. Zea it's me
70. Akhiri semuanya
馃挋END馃挋
Extra chapter 1
Ekstra chapter 2
Sesi tanya jawab

67. Leader

1K 73 2
Por Nifah_hamid

🧡Happy Reading🧡

~Markas II achernar

"Kenapa kalian ninggalin azel?"

"Ini gak seharusnya kayak gini"

"Gue gak percaya kalo azel ngasih posisinya sama dea"

"Kita udah di jalan buntu"

"Apa yang harus kita lakukan selanjutnya"

Suara lea, alma, diyah dan ve saling bersahut-sahutan.

BRAK
"DIAM!" bentakan dea mampu membuat suasana menjadi hening.

Ini pertama kalinya mereka melihat dea dengan wujud penuh kewibawaan tanpa ada celah untuk di rendahkan.

"Siapa yang gak setuju gue ambil alin kepemimpinan sementara?" tanya dea.

Hening.

"Jawab aja!"

Dengan perlahan lea, alma, diyah dan alin mengangkan tangan mereka.

"Alin, lo juga?" tanya hanna.

Alin mengangguk yakin.
"Gue rasa diva lebih pantas"

"Gue setuju" ujar lea dengan lantang.
"Lagi pula gue wakilnya, seharusnya pendapat gue lebih berpengaruh" lanjut lea dengan yakin.

"Gua gak bisa, pengalaman gue gak sebanyak azel ataupun dea" ujar diva.

"Tapi kemampuan berpikir lo lebih baik" ujar diyah.

"Kita dukung dea, karena kita udah tau gimana kemampuan dea yang sebenarnya, iya kan hanna" ujar ve.

Hanna mengangguk setuju.

"Suaranya berat sebelah, kebanyakan dari kita memilih diva jadi gue bakal nyerahin kursi leader sementara achernar ke diva" ucapan dea langsung mendapat tatapan terkejut dari ve dan hanna.

Diva pun sama terkejutnya.
"T-tapi kan--"

"Nah gitu dong" ujar alma dengan antusias.

"De! Lo gimana sih" bisik hanna.

Dea mengangguk kecil menatap hanna seakan menyuruhnya untuk tetap tenang.

"Apa rencana berikutnya? Leader?" tanya dea.

Diva menarik napasnya berusaha tetap tenang. Ia pun mulai memutar otak untuk mencari solusi terbaik untuk achernar.
"Gimana kalo beberapa dari kita ke markas BD buat persiapan perang besok?"

"Trus kalo para boys tanya tentang azel kalian bakal jawab apa?" tanya ve.

"Ya bilang aja kalo azel nya sibuk" ujar alma.

"Atau, bilang aja kalo azel lagi siapin strategi baru buat perang besok" ujar diyah.

"Mereka gak bakal percaya" ujar dea, hanna dan ve bersamaan.

"Kenapa?" tanya lea.

"Pertama karena ada alan, sagara, bang zevan, dan bang denies yang punya insting tajam, mereka gak mudah percaya gitu aja dan lagi azel gak pernah bikin strategi misi rank S sehari sebelum perang, tapi strategi itu udah tersimpan di otaknya tepat saat semua ini di mulai, ya walau terkadang suka ada rencana dadakan sih" jelas hanna.

"Termasuk strategi hari ini, azel memang berencana buat masuk ke kandang musuh dengan kita sebagai umpannya" tambah dea.

"Kita cari alasan lain, gimana menurut lo div?" tanya alin.

Diva tampak bingung.
"Gue pengennya kita kasih tau para boys tentang kejadian siang tadi tapi menurut gue terlalu nekat, yang ada sagara bakal bunuh kita saat itu juga"

"Ya elah mikhael yang sahabatan dari kecil aja di musuhin karena azel, apalagi kita" ujar alin.


"Kita harus atur strategi untuk besok" ujar hanna.

Diva tampak bingung lagi.
"Gue gak bisa ngatur strategi dalam waktu singkat, gue gak sejenius azel terutama dalam hal perang, lagi pula gue baru bergabung militer 1 bulan bukan 10 tahun dan ini misi rank S pertama dalam hidup gue"

"Nah kan" gumam dea.

"Emang lo punya rencana apa?" tanya alin pada dea.

Dea bersmirk menatap mereka.
"Ke markas militer dunia"

"HAH?!"

"Lo lupa? Azel larang kita buat libatin achernar gen 1 dalam perang" ujar alin.

"Yang mau ngajak mereka perang bareng siapa? Di sini yang punya akses mengenai azel hanya mom nayla, kalian inget kan cip yang ada di tubuh gue, azel sama ve?" ujar dea.


Lea menyerit bingung.
"Tapi kan udah di rusak sama azel"

Alma dan diyah mengangguk setuju.

"Kalian kayak gak tau kemampuan azel aja" ujar dea, diva, alin, hanna dan ve bersamaan.

.
.
.

~Markas militer dunia

23.00
Anayla dan elia baru saja di kejutkan dengan kedatangan achernar.

Meski mereka bertanya-tanya mengenai hilangnya leader achernar tapi mereka tetap terlihat tenang dan memilih untuk membahasnya di ruang rahasia bersama kedelapan gadis itu.

"Jadi, dimana queeny?" tanya anayla.

Hening.

"Dea!" panggil anayla.

Dea menghela napas lelah, ia pun menceritakan secara detail kejadian siang tadi. Dea juga menceritakan mengenai kecelakaan achernar yang menjadi bagian dari rencana nekat azeyla.

Elia yang mendengar cerita putrinya pun langsung terduduk lemas.

"Lalu, bagaimana kalian bisa keluar masuk ke sana dengan mudah?" tanya elia.

"Awalnya sih dengan bantuan otak jenius azel, tapi selanjutnya..." hanna menatap dea untuk membantu menjawab.

Dea menggeleng lalu menyenggol alin di sebelahnya untuk menjawab.

Alin pun berbalik menatap diva dan dengan pelan mengatakan 'kasih tau gih' tanpa mengeluarkan suara.

Diva menatap ragu ke arah anayla dan elia.

"Jawab!" sentak anayla.

Diva mengangguk pelan.
"Anu ituu sebenarnya k-kita ituuuu"

Brak
"Yang jelas!" bentak anayla mengagetkan seluruh isi ruangan.

"Maaf mom, kita ketemu sama anak haramnya mendiang uncle azhar yang ingin balas dendam karena mendiang kakak dari anak itu meninggal saat perang 'lautan darah' ke 2! Azel sama dea berhasil mengambil hati anak itu dan sekarang dia berada di pihak kita" jelas ve dengan satu tarikan napas.

Achernar dan elia menatap ve dengan bingung.

Anayla mengangguk paham dengan cerita singkat itu.

"Anak haramnya uncle azhar? Gimana nih maksudnya?" tanya elia.

"Panjang ceritanya" jawab achernar dengan kompak.

"Jangan bahas masalah keluarga di sini, sekarang apa rencana kalian berikutnya?" tanya anayla.

Dea tersenyum lebar sebelum ia mulai mengeluarkan suara.

"Nah gini mom, cip yang ada di tubuh aku, ve, sama azel kan sempat di rusak sama azel, ya mom nayla tau sendiri lah kelakuan anak itu"

Anayla dan elia mengangguk.

"Azel sempat bilang sebelum kejadian baku tembak tadi, katanya dia mempercayakan semuanya sama aku"

Anayla dan elia mengangguk lagi.

"Di balik kalimat itu, aku yakin kalo dia sengaja masuk ke kandang musuh dan dia mau aku buat menggiring achernar kemari, aku juga tau kok kalo mom nayla udah tau lokasi kita dengan melacak para boys"

Anayla dan elia mengangguk lagi.

"Serius?" bisik alma.

"Lo lupa? Dia sang phoniex" bisik diyah.

"Oh iya juga ya" gumam alma.

"Jadi intinya gini mom, aku yakin azel bakal nyalain lagi cip yang ada di tubuhnya secara diam-diam, dan ngasih kode lokasinya dari cip itu" jelas dea.

"Gak usah di lanjutin!" ujar anayla kemudian ia langsung keluar dari ruangan itu.

Elia pun menyusul anayla, namun baru beberapa langkah ia kembali lagi ke ruangan itu.
"Untuk sementara kalian jangan ada yang keluar dari markas ini, kalian tidur aja di ruangan azel sisanya tidur di ruangan aunty tika sama aunty winda, oke?"

Achernar mengangguk kompak.

Elia pun berbalik dan melenggang pergi begitu saja.

"Maksudnya gimana nih? Jadinya mom nayla mau bantuin apa gak?" bingung diyah.

"Itu tandanya mom nayla udah paham apa yang kita inginkan, paling juga mom nayla langsung lacak lokasi azel di ruangannya bareng mami el" ujar hanna.

"Lebih baik kita istirahat sekarang, gue bakal kirim email ke para boys pake HP azel, kalian duluan aja" ujar dea.

Achernar pun satu persatu bubar dan menyebar ke ruangan yang akan mereka tempati.

"Mau gue bantuin gak?" tawar diva.

Dea menggeleng.
"Lo salah satu orang yang paling effort siang tadi, lo harus istirahat buat persiapan besok, lagi pula ini cuma bentaran doang kok"

Diva tersenyum dan mengangguk paham.
"Lo juga jangan lupa istirahat"

"Siap boss"

Diva terkekeh kemudian melenggang pergi dari ruangan.

Dea menghela napas lelah dan berbaring di sofa kemudian mulai mengatur kata-kata untuk email yang akan di kirimnya.

"Bisa bisanya gue punya sahabat modelan kayak lo zel" gumam dea.

.
.
.

~Keesokan harinya

05.00
Achernar (-azeyla) kembali berkumpul bersama anayla dan elia.

"Queeny berada di gedung ini, lokasinya jauh banget dari lokasi perang, sedangkan gerhana matahari akan tiba 9 jam lagi, di perkirakan durasi tercepat untuk kesana bisa sampe 4 jam" jelas elia seraya memperlihatkan maps besar di dinding.

"4 jam? Yang bener aja mih! Gak ada cara supaya bisa nyampe lebih cepat?" tanya dea.

"Pake helikopter!" usul ve.

"Helikopter terlalu beresiko karena sangat mencolok, kita harus lewat darat" ujar diva.

"Diva emang bener, tapi mungkin ada cara lain" ujar alin.

Alin menunjuk satu titik di maps dan semua mata langsung tertuju ke titik itu.

"Kereta api" gumam achernar bersamaan.

~30mnt kemudian

Saat ini achernar sudah berada di dalam kereta api yang langsung akan membawa mereka ke lokasi tujuan mereka tanpa berhenti ke stasiun lain.

Tentu saja dengan bantuan anayla dan elia yang membayar mahal setiap penumpang yang akan menaiki kereta itu serta membayar perusahaan pemilik kereta itu.

"Dea! Gimana sama para boys?" tanya hanna.

"Aman, gaada yang curiga sama sekali" jawab dea.

"Anggota perang kita gimana?" tanya diva.

"Semuanya udah di urus sama para boys, mereka minta kita buat fokus sama tugas kita aja, sisanya mereka aja" jawab dea.

Alin dan diyah fokus melihat titik lokasi milik azeyla.

"Dea! Tolong bilang ke para boys untuk tunggu kita di titik yang udah kita diskusikan tadi tapi jangan semuanya" ujar alin.

"Maksudnya gimana?" tanya dea.

Alin mengambil sebuah buku di salah satu kursi dan duduk di tengah-tengah antara dea dan diva. Achernar yg lain pun ikut berkumpul.

"Jumlah kita terlalu banyak, titik yang kita tentukan itu gak cukup untuk menampung semua anggota, gue rasa lebih baik........" alin menjelaskan panjang lebar mengenai rencananya.

Sesekali diva, dea dan hanna turut memberikan pendapat. Lea, alma dan ve juga banyak bertanya sedangkan diyah hanya mendengarkan seraya matanya tetap menatap layar laptopnya.

.
.
.

~2jam kemudian

"Permisi"

Achernar kompak menoleh ke arah asal suara dan mendapati 4 orang pramugari cantik berdiri di dekat mereka.

"Kenapa kak?" tanya alma.

"Tempat pemberhentian kalian sudah dekat, kalian bisa keluar lewat pintu sebelah kanan, Terima kasih untuk kepercayaannya bepergian dengan kereta kami"

Achernar mengangguk kompak.
"Makasih kak"

Keempat pramugari itu pun pergi setelah menunduk hormat pada pelanggan terhormat mereka.

"Udah mau nyampe, cepet beresin barang-barang kalian" ujar lea.

Mereka pun membereskan barang mereka dan mulai bersiap untuk turun.

Kurang dari 2mnt kereta berhenti dan Achernar langsung berlari keluar karena mobil mereka sudah menunggu di luar.

"Ada dua mobil, kita harus bagi dua kelompok!" ujar dea.

"Gue, diva, dea sama diyah! Sisanya di mobil satunya" ujar alin.

"Setuju!"

Mereka pun berpencar dan langsung melaju ke lokasi yang tercatat di laptop milik diyah.

~Di mobil 1

"Lebih cepat lagi, kita cuma punya waktu 6 jam lebih" pekik diyah.

"Sabar nyet, ini juga gue udah berusaha cepat" ujar dea dengan ngebut membawa mobilnya.

"Depan sana belok kanan!"

Dea memutar setir dengan tajam berbelok ke arah kanan.

"Ini terus kemana lagi?" Tanya dea.

Diyah menatap layar laptopnya.
"Lurus aja, setelah kuburan ada jalan kecil ke kanan"

Dea, diva dan alin terkejut melihat jalan kecil yang di maksud oleh diyah.

"Yang bener jalan ini? Kita gak nyasar kan?" Tanya diva.

"Gak kok, nih liat! Emang ini jalannya" diyah menunjukkan layar laptopnya pada mereka.

"Kok masuk hutan? Deket kuburan pula" gumam alin.

"Ini lurus aja?" Tanya dea.

Diyah mengangguk.
"Iya lurus aja sampe mentok"

~5mnt kemudian

Mobil pun berhenti di tepi sungai karena mobil sudah tidak bisa lagi masuk lebih jauh.

Mereka pun satu persatu turun dari mobil.

"Woy! Ini sebenarnya kemana sih?" Tanya lea yang muncul dari pintu kemudi di mobil 2.

"Kita udah nyampe" ujar alin.

"Nyampe dimana? Di sini cuma ada pohon, kegelapan, sama suara jangkrik doang" kesal alma.

"Sama burung hantu" ve menunjuk ke salah satu pohon yang terdapat burung hantu di sana.

DOR

"Anjing" kaget alma.

"WEYYY LO APAIN?" kaget lea.

Achernar memegang area jantung mereka karena terkejut saat dea menembak burung hantu yang di lihat mereka tadi.

"Itu bukan burung biasa, itu CCTV musuh" ujar dea.

Achernar pun reflek menatap di sekeliling mereka.

DOR
DOR
DOR
DOR

Empat camera lain sudah di hancurkan oleh dea, alin, diva dan hanna.

Dea menyimpan senjatanya dan menatap ke bawah tanah.
"Pasti ada jalan untuk masuk ke dalam"

"Hah?!"

Seguir leyendo

Tambi茅n te gustar谩n

88.7K 3.2K 35
Nayara calista seorang gadis cantik dengan sifat dingin dan cueknya anak tunggal kaya raya yang dibenci oleh ayahnya dituduh membunuh bundanya oleh a...
178K 6.1K 27
Menceritakan seorang gadis cantik yang telah dibuang oleh keluarganya hanya karena kesalah pahaman yang telah terjadi. "Jangan pernah mencari dan mem...
94.3K 6.7K 30
Part masih lengkap Versi Wattpad berbeda 90% dengan novel -Di tulis pada 2019, di publish pada 2020, di terbitkan pada 2022- Azalea, dia indah di pa...
36K 2.7K 30
~Bayangan Mafia di Balik Kerudung~ Semua bermula ketika seorang pria tampan yang terluka di sekujur tubuhnya, di temukan tidak berdaya di belakang...