Stay With You ✅️

By renkechan

27.5K 3K 1.2K

Kisah manis dua anak yatim piatu penghuni panti asuhan yang saling jatuh cinta. Berawal dari Seokjin yang men... More

PROLOG
Those Eyes
MY WISH pt 2
GIFT (?)
TAK ADA YANG BEDA, HANYA ...
RAHASIA (?)
RAHASIA (2)
KENAPA HANYA KAMU..(?)
Self
DIA MILIKKU (!)
DIA MILIKKU (!) 2
DIA MILIKKU (!) 3
KERAGUAN
PERJALANAN BARU DIMULAI
LIKU-LIKU
KUNCI
APA INI KEGELISAHAN?
NOT YOU
NOT YOU (2)
NOT YOU (3)
YES I'M
IKAN
YOONMIN
HARI BAHAGIA
PRESENT
PRESENT 2
KEHIDUPAN PERNIKAHAN
MABA VS MASA
JADI....
💜
IS IT FINE (?)
IS IT FINE (?) pt 2
IS IT FINE (?) pt 3
NO, IT IS NOT FINE
🖤
🖤🖤
🖤🖤🖤
🖤🖤🖤🖤
ME, YOU + (SHE)
ME, YOU+ (SHE) 2
ME, YOU + (SHE) 3
ME, YOU+(SHE) 4
THE SISTER
THE SISTER (2)
JUST WE ARE
JUST WE ARE (2)

MY WISH

686 69 10
By renkechan

"Jadi ini semua kakak masak sendiri?"

"Iya. Kamu suka?"

"Kakak memang yang terhebat di dunia! Terimakasih!"

Jungkook memeluk Seokjin penuh kagum. Ia selalu menyukai semua hal yang Seokjin lakukan untuknya. Bagi Jungkook, Seokjin itu cinta pertamanya.
















Tunggu...

Cinta pertama?

Apa itu artinya cinta Seokjin tidak bertepuk sebelah tangan?
































"Udah-udah. Sini makan dulu."

Jungkookpun melepaskan pelukannya lalu duduk di kursi tepat di sebelah Seokjin. Celingukan sambil mencari sesuatu.

"Mhhhh. Tapi kok gak ada sop rumput laut?"

Menatap yang lebih tua penuh tanda tanya. Kenapa tak ada sop rumput laut? Padahal kan ini acara makan malam untuk merayakan ulang tahun Jungkook bukan? Atau mungkin ada acara lain?

Sesuap udang telah masuk kedalam mulut Seokjin. Mengunyah dengan tenang sebelum akhirnya menjawab.

"Buat apa? Ini ada banyak makanan enak. Kenapa malah cari sop rumput laut?"

"Loh, bukannya ini acara makan malam buat ngerayain ulang tahun Kookie ya?"

"Ulang tahun?"

"Kak!! Jangan bilang kak Seokjin lupa ya? Kan Kookie besok ulang tahun! Kakak kan gak pernah lupa. Kok -!"

"Ssssttttt, kamu bawel banget ya Kook. Makin pinter ngomong."

"Apasih!"

Seokjin beranjak dan berjalan menuju dapur. Mengambil satu hidangan yang selalu ada saat merayakan ulang tahun satu sama lain. Sop rumput laut. Ada satu mangkuk besar sengaja Seokjin buatkan untuk adiknya yang akan berulangtahun ke delapan belas tahun.

"Mana mungkin kakak lupa Kook. Kamu kan adik kak Seokjin satu-satunya. Cuma kamu yang kakak punya. Jadi gak mungkin kan kakak lupa sama hari ulang tahun kamu?"

"Kak!"

Jungkook menggenggam lembut lengan Seokjin. Matanya berkaca-kaca.

"Kookie sayang sama kak Seokjin."

"Kakak juga sayang Kookie."

"Tapi bukan sayang yang begitu-"

"Udah, ayo habiskan dulu. Setelah itu kamu tidur ya."

"Nggak! Aku gak mau tidur sebelum jam dua belas malam. Soalnya nanti Kookie mau doa tengah malam sama Tuhan."

"Nanti kakak bangunin. Kamu istirahat dulu aja."

"Janji?"

"Iya. Besok kamu harus kuliah kan? Ada kelas pagi. Jadi harus tidur cukup."

"Hmm, baiklah-baiklah!"

Acara makan malam pun berjalan dengan penuh suka cita. Tak lepas pula Seokjin memandangi wajah manis adik kecilnya. Apakah ini dosa? Kalaupun iya, biarkan Seokjin menanggungnya selama hidup.
































____

00.00

"Kook! Kookie bangun. Lihat kakak bawa kue buat Kookie."

Jungkookie kecil membuka mata walau berat, dan sebuah cahaya lilin masuk menerangi penglihatannya.

"Selamat ulang tahun Kookie! Ayo bangun! Berdoa dan tiup lilinnya!"

Saat ini usia Jungkook sudah menginjak lima tahun. Itu artinya dua tahun sudah ia berada di panti asuhan yang sama dengan Seokjin. Selama itu pula Seokjin tak pernah membiarkan Jungkook sendiri. Ia yang mengurus semua keperluan Jungkook. Bahkan setiap kali adiknya itu sakit atau demam, maka Seokjin tak akan bisa tidur. Menggantikan kompres pada dahi hingga panasnya menurun.

"Yeayyyy. Selamat ulang tahun adik kak Seokjin yang tampan. Kamu mau hadiah?"

"Mau, Kookie mau hadiah kak."

Jungkook bertepuk tangan sangat girang sebab di ulang tahunnya yang lalu, Seokjin memberinya hadiah kaos kaki tidur. Sama seperti Seokjin, Jungkook sangat suka memakai kaos kaki ketika tidur. Apapun yang Seokjin lakukan selalu Jungkook jadikan panutan. Lalu tahun ini apa?

"Ini dia!! Jungkookie suka?"

Seokjin menyerahkan sebuah bola yang dilingkari tali pita berwarna biru.

"Wah! Bola! Kookie suka!"

Jungkook turun dari tempat tidurnya dan membuka tali pita pada bola pemberian sang kakak, lalu menendang-nendang pelan bola tersebut.

"Ish! Kookie, gak boleh main bola di dalam panti! Nanti barang-barang di dalam panti bisa pecah. Disimpan dulu ya, besok kita main di taman depan. Gimana? Mau?"

"Mau!"

"Pintar. Kalau gitu, Kookie sekarang tidur dulu ya! Besok kan Kookie masuk sekolah jadi Kookie harus bangun pagi kan?"

"Hng. Kookie boleh tidur sama kakak?"

Si kecil bertanya sambil menunduk dengan bola yang masih ia peluk erat.

"Hmm, boleh gak ya?"

Memang jahil sekali, namun Seokjin suka saat adiknya mengambek. Imut katanya.

"Hahha. Kok cemberut gitu? Boleh kok. Yuk!"

Seokjin menarik tangan Jungkook menuju tempat tidur yang letaknya bersebelahan dengan tempat tidur Jungkook. Ia sudah terbiasa membagi ranjang kecilnya untuk adik tersayang. Tidur sambil berpelukan hingga pagi datang.










***

Menjelang sore ketika matahari mulai berubah warna, Seokjin mengajak Jungkook pergi ke taman sesuai janjinya semalam.

"Kookie main sendiri ya. Jangan jauh-jauh! Kakak tunggu disini sambil baca buku ya."

"Iya kakk!!"

Bukannya tak ingin menemani bermain, tapi Seokjin ada tes harian dadakan esok. Jadi sebisa mungkin ia memanfaatkan waktu 'sambil menyelam minum air'. Belajar, sambil menepati janji untuk membawa Jungkook ke taman agar ia dapat bermain sepak bola sepuasnya.

Sepuluh menit pertama masih terlihat baik-baik saja. Sesekali Seokjin memantau pergerakan sang adik. Jika Jungkook berlari terlalu jauh maka Seokjin dengan segera memanggilnya agar lebih mendekat lagi. Namun di menit-menit selanjutnya konsentrasi Seokjin tak dapat terpecah. Ia menemukan kata kunci yang sepertinya akan keluar dalam tes esok hari. Ia berusaha menghafal kata demi kata dari bab tersebut. Dan itupun tak berlangsung lama sebab pikirannya kembali melayang pada Jungkookienya.

Dimana Jungkook? Tak ada di sekitar.

Seokjin bergegas mencari Jungkook sebab dari sudut tempat duduknya ia tak dapat menemukan sosok bocah yang tengah bermain bola. Ia berlari menuju pinggiran taman. Seokjin takut jika Jungkook bermain bola sampai ke jalan raya. Meski tak seramai jalan utama namun jalan besar di sekitar taman tak cukup lenggang untuk dijadikan tempat bermain.

Dan benar..... entah sejak kapan tapi Jungkook sudah berada tepat di tengah jalan. Seperti sedang berlari mengejar bolanya yang terlihat menggelinding.

"Kookie!"

Seokjin bergegas menghampiri. Terburu-buru meraih tangan kecil Jungkook yang tengah memeluk bola sepaknya. Ia takut jika tiba-tiba saja datang kendaraan dari segala arah dan akan menyebabkan-

Brakk!!!

Sebuah mobil sedan melaju dari arah samping. Jarak pandang sopir yang terbatas membuat sang sopir tak dapat melihat jika ada dua orang anak laki-laki di sisi kanannya.

Bukan hanya Seokjin, tapi Jungkookpun ikut terpental. Namun secara refleks Seokjin memeluk erat dan menyembunyikan Jungkook dalam pelukannya.



Pelukan itu bahkan tak terlepas dari tangan kiri Seokjin. Sementara tangan kanannya sudah tak sempat lagi.

Jungkook kecil yang tak tau apa-apa hanya bisa diam dalam pelukan sang kakak yang sudah tak sadarkan diri.















































Continue Reading

You'll Also Like

26K 3.3K 37
Seokjin bertemu dengan Jungkook di penjara dan setelah bebas, ia ingin memulai kehidupan barunya yang lebih bahagia #season 1 [2023, Nov 27 - Des 9 ]...
898K 66.6K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
20.7K 1.3K 33
Kisah dua murid yang jatuh cinta pada guru mereka. Sebab itu yang membuat mereka menjadi murid yang giat belajar. Mengejar cinta sampai ke negeri Cin...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.9M 329K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...