My Brother is Idol [Book 2]

By atimnew

1.9K 208 29

[Sebelum membaca cerita ini, di sarankan untuk membaca My Brother is Idol Book 1.] kisah selanjut nya, bahagi... More

Brother [Book 2] - Bab 1.
Brother [Book 2] - Bab 2.
Coming Soon ⚠️
Brother [Book 2] Bab 3.
Brother [Book 2] Bab 4.
Brother [Book 2] Bab 5.
Brother [Book 2] Bab 6.
Brother [Book 2.] Bab 7.
Brother [Book 2.] Bab 8.
Brother [Book 2.] Bab 9.
Brother [Book 2] Bab 10.
Brother [Book 2] Bab 12.

Brother [Book 2] Bab 11.

106 15 3
By atimnew

Terlihat Yoongi sedang mencari sesuatu di dalam lemari nya, bahkan dia sampai membongkar kembali koper nya, tapi sesuatu yang Yoongi cari tidak ketemu. JYoongi mencari jaket kulit nya yang dia pakai saat datang ke bandara, tapi sepertinya Yoongi lupa untuk menaruh nya.

"Dimana jaket kulit ku, seingat ku sudah aku bawa masuk kemarin." Monolog Yoongi masih sibuk mencari.

Yoongi masih berusaha mencari tapi tetap saja tidak ketemu.

"Apa tertinggal di mobil?" Pikir Yoongi. "Sebaik nya aku cek dulu." Yoongi pun memutuskan untuk mencari nya ke mobil.

Saat keluar kamar Yoongi berpapasan dengan Yoora yang baru saja kembali. "Yoora! dari mana?" Tanya Yoongi dengan tatapan tajam nya.

Yoora pun sontak memberhentikan langkah nya. Dadanya tiba-tiba saja berdegup lebih kencang dari biasanya. Sudah Yoora tebak, pasti Yoongi akan bertanya padanya.

"Em... aku---" ucap Yoora menggantung. "Aku baru saja bertemu dengan teman ku." Jawab Yoora mencoba terlihat tidak gugup.

Yoongi mengangguk pelan lalu kembali melanjutkan langkah nya. Yoora yang melihat Yoongi tak bertanya lebih jauh oun bisa bernafas lega sambil mengelus dadanya.

"Hufftt, untung saja Yoongi oppa tidak banyak bertanya." Gumam Yoora berjalan menuju kamar nya.

Yoongi yang sudah keluar langsung saja menemui Paul yang baru saja selesai memarkirkan mobil di bagasi.

"Paul!" Panggil Yoongi.

"Iya tuan muda." Saut Paul sambil berlari kecil ke arah Yoongi. "Ada apa tuan muda?" Tanya Paul.

"Tadi kau mengantar Yoora pakai mobil yang mana?" Tanya Yoongi.

"Saya memakai mobil tuan besar. Apa tuan muda ingin memakai nya? Akan saya siapkan." Saut Paul.

"Tidak-tidak, aku hanya mencari jaket ku yang tertinggal di mobil." Ujar Yoongi. "Apa tadi ada jaket di dalam mobil?" Tanya Yoongi.

"Sepertinya tadi Nona Yoora menemukan nya di mobil." Jawab Paul.

"Oke terimaksih Paul." Ucap Yoongi lalu pergi ke bagasi mobil.

Yoongi langsung menuju mobil sang ayah, ada dua mobil yang berjejer rapi dalam bagasi, mobil yang biasa Paul gunakan untuk mengantar Yoora, dan dua mobil pribadi milik tuan Min. Dan salah satu nya mobil nya di bawa oleh tuan min ketika beliau ingin menyetir sendiri.

Yoongi membuka mobil yang baru saja Pual gunakan tadi. Yoongi mencari nya di jok belakang dan ternyata benar, Jaket nya berada disini.

Yoongi langsung saja mengambil nya tapi tiba-tiba saja ada sesuatu yang terjatuh saat Yoongi mengambil jaket nya.

"Apa ini?" Monolog Yoongi.

Yoongi meraih bungkusan plastik yang terjatuh kebawah. Yoongi penasaran dengan bungkusan ini jadi Yoongi langsung membuka nya. Yoongi sedikit terkejut saat tau isi dari bungkusan palstik tersebut.

"Obat? Obat apa ini?"

Yoongi mengambil satu persatu obat yang ada di dalam kantong tersebut. Yoongi sempat bingung ini obat siapa dan obat apa. Tapi saat Yoongi membalik nya ternyata di obat nya sudah terrtera nama sang adik.

"Yoora? Ini obat Yoora? Tapi ini obat apa?"

Yoongi kembali memasukkan nya lagi ke dalam bungkusan plastik dan segera menutup kembali pintu mobil. Sspertinya Yoongi harus menanyakan ini pada Yoora.

*****

Malam ini di Dorm, Soobin terlihat sedang berkutat dengan ponsel nya. Entah apa yang sedang di lakulan di ponsel nya tapi sejak tadi diri nya hanya fokus dengan ponsel nya. Sedangkan member lain juga sibuk dengn kegiatan nya masing-masing.

Soobin membuka daftar kontak nya dan mensecroll nya sampai menemukan kontak yang dia cari. Soobin berhenti di ketika dia menemukan kontak yang bertuliskan Yoora dengan emotikon Love merah di samping namanya.

Soobin ingin sekali menghubungi gadis nya ini tapi Soobin takut akan mengganggu waktu Yoora. Kesibukan nya akhir-akhir ini membuat Soobin jarang sekali berkomunikasi dengan Yoora apalagi sebentar lagi grub mereka juga akan melanjutkan World Tour. Soobin juga sesekali mengirim pesan tapi terkadang Soobin jarang membalas nya, begitu juga sebalik nya.

"Apa aku menghubungi Yoora saja ya?"

Soobin sempat berpikir beberapa saat sebelum akhirnya menekan nomor kontak Yoora. Tak lama panggilan pun tersambung. Soobin tidak berharap banyak jika Yoora akan mengangkat nya.

"Hallo..."

Soobin sempat terkejut mendengar suara Yoora yang tiba-tiba saja terdengar di ponsel nya.

"Ha...hallo Yoora. Maaf menelepon mu jam segini." Ujar Soobin.

"Tidak apa-apa. Disini juga masih sore kok."

"Apa kabar? Maaf ya baru bisa menghubungi mu sekarang." Tanya Soobin.

"Kabar ku baik kok. Tidak apa-apa, aku bisa memaklumi kesibukan mu sekarang. Kau sedang apa? Bukan nya di korea sudah malam ya?"

"Aku tidak bisa tidur, jadi aku memutuskan untuk menghubungi mu." Jelas Soobin.

"Kau rindu dengan ku ya?"

Soobin hanya tersenyum ketika Yoora menggoda nya. Tapi memang benar, Soobin memang rindu dengan gadis nya ini.

"Kenapa diam? Benar kan? Hehehe"

Terdengar suara kekehan Yoora dari balik telepon nya. Dan Soobin juga begitu.

"Memang nya kalau aku rindu kau akan langsung terbang ke Korea menemui ku?" Tanya Soobin beecanda.

"Yaaa jika aku bisa kenapa tidak."

Soobin tersenyum kecil dengan tanggapan Yoora. Soobin mengubah posisi nya menjadi berbaring di kasur nya. Agar berteleponan dengan Yoora menjadi nyaman.

"Oh iya kau sudah menerima hadiah yang ku berikan? Aku menitipkannya pada Suga Hyung." Ujar Soobin.

"Oh hadiah mu? Aku sudah menerima nya dan aku juga sudah membuka nya."

"Kau menyukai nya?" Tanya Soobin ragu-ragu.

"Iya, aku menyukai nya. Ternyata kau pandai juga ya dalam memilih perhiasan. Hehehe..."

Soobin lagi-lagi hanya tersenyum. "Sebenarnya aku juga bingung ingin memberi mu hadiah apa sebagai kelulusan jadi ya sudah aku belikan itu saja. Tapi syukurlah kalau kau menyukai nya. Aku senang." Ungkap Soobin.

"Oh iya, kabar Suga Hyung bagaimana?" Tanya Soobin.

"Jadi kau menelpon ku hanya ingin tau kabar Oppa ku?"

"Eh bukan begitu---" saut Soobin cepat.

"Hehehe, iya-iya tidak apa-apa. Kabar Yoongi Oppa baik. Seperti nya dia kelihatannya betah semenjak datang ke sini. Kerja nya hanya jalan-jalan saja. Dan kau pasti tau kan siapa yang menjadi peta berjalan nya."

"Setidak nya dia datang mengunjungi mu kan?" Soobin mengubah posisi nya miring ke samping.

"Oh iya, aku sudah membaca pengumuman konser Tour mu. Semoga kau dengan member yang lain, sukses menjalan kan semua nya."

"Ya kami akan melanjutkan nya lagi." Saut Soobin

Sementara di ambang pintu kamar Soobin sudah ada Hyung tertua yang diam-diam memperhatikan Soobin, siapa lagi kalau bukan Yeonjun.

Yeonjun memperhatikan Soobin yang sedang berbicara dengan seseorang di balik telepon nya, tapi Yeonjun juga tidak tau itu siapa. Akhirnya Yeonjun memilih untuk pergi begitu saja.

"Apa kau akan kembali ke korea?" Tanya Soobin.

Jauh di sana, Yoora yang mendengar itu hanya terdiam sejenak, entah dia kembali atau tidak Yoora juga tidak tau.

"Soal itu aku belum membicarakan nya dengan Appa. Jadi aku tidak tau akan kembali atau tidak. Tapi kalau keinginan ku, aku juga ingin sekali kembali ke Korea dan bertemu dengan teman-teman yang lain. Salah satu nya bertemu dengan mu. Jujur hubungan jarak jauh agak sulit buat ku."

"Aku juga seperti itu. Tapi aku yakin kita bisa melewati nya. Kau tidak menyukai pria lain kan disana?" Tanya Soobin dengan nada penuh curiga.

"Yaakkkk!!!!!"

Soobin sedikit menjauh kan ponsel dari telinga nya saat Yoora berteriak dari balik telepon nya.

"Kau pikir aku dengan mudah nya menyukai pria lain di sini, Cih. Yang benar saja."

"Ya siapa tau. Kan aku hanya bertanya saja." Soobin mengubah posisi nya lagi.

"Aku bukan wanita seperti itu." 

"Iya iya aku percaya, aku jadi benar-benar ingin memeluk mu sekarang." Ujar Soobin.

"Em... kita akhiri sampai di sini ya, seperti nya disini sudah hampir malam. Aku akan menghubungi mu lagi kalau ada waktu." Ujar Soobin.

"Ah iya baik lah, kau juga harus istirahat kan."

"Ya, kau juga jangan lupa jaga kesehatan di sana." Pesan Soobin.

"Ya tenang saja."

"Ya sudah, sampai jumpa lagi." Ucap Soobin.

"Sampai Jumpa."

*****

Malam pun tiba, di meja makan kini sudah tersedia beberapa makanan untuk makan malam. Keluarga Min sudah berkumpul dan menikmati makan malam bersama.

"Kapan kau akan kembali ke korea?" Tanya Tuan Min.

"Kemungkinan 3 hari lagi. Aku hanya di kasih waktu seminggu." Jawab Yoongi. "Aku juga harus mengurus jadwal untuk Konser Tour ku." Sambung Yoongi. Tuan Min hanya mengangguk.

"Adik mu juga sebentar lagi akan masuk Universitas." Ujar Ayah.

"Yoora ingin mendaftar dimana?" Tanya Yoongi.

"Aku tidak tau Oppa, aku belum memikirkan nya." Saut Yoora.

"Appa akan carikan Universitas terbaik di sini." Timpal Tuan Min.

"Tapi kalau Yoora mau kuliah di Korea lagi apa boleh?" Tanya Yoora membuat suasana tiba-tiba hening.

"Tidak. Appa tidak setuju." Tolak Tuan Min cepat.

"Appa tapi kan---"

"Kalian lanjutlan saja makan nya, appa sudah selesai." Tuan min pergi meningglakan meja makan begitu saja. Terlihat Wajah Yoora yang tiba-tiba menjadi masam.

"Kenapa Appa sekarang jadi terlalu mengekang sepertu ini?" Ptotes Yoora.

"Appa mungkin punya alasan tersendiri kenapa dia tidak setuju." Timpal ny. Min.

"Appa selalu saja seperti itu." Kesal Yoora lalu pergi meninggalkan meja makan.

"Yoora..." yoora tak mengindahkan panggilan sang Ibu.

"Eomma, biarkan saja." Yoongi menahan lengan sang ibu. Ny. Min hanya menghela fas panjang nya.

"Biar aku yang akan bicara dengan Appa soal ini. Eomma tenang saja." Ujar Yoongi meyakinkn Sang ibu.

"Baiklah." Angguk sang ibu.

*****

Sementara di kamar nya Yoora terlihat begitu kecewa dengan sikap sang Ayah yang selalu mengekang diri nya. Semenjak kejadian setahun lalu, sang ayah menjadi orang yang begitu overprotektif pada Yoora.

Tiba-tiba saja Yoora teringat sesuatu. Yoora harus meminum obat nya dengan tepat waktu. Yoora mengambil tas milik nya. Tapi saat di buka wajah nya berubah menjadi terkejut.

"Dimana obat ku? Sepertinya tadi aku sudah menaruh nya di sini. Tapi kenapa tidak ada."

Yoora masih mencoba mencari nya, bahkan dia juga mencari nya di laci tapi hanya ada obat yang sebelum nya.

"Dimana ya, apa teringgal? Tapi tidak mungkin, aku ingat sekali aku sudah membawa nya. Atau jangan-jangan---"

"Kau mencari ini?"

Yora menoleh pada sumber suara. Yoora terkejut saat tau tiba-tiba Yoongi sudah berada di ambang pintu kamar nya.

"Oppa?"

"Ini milik mu kan?" Tanya Yoongi sambil menyodorkan bungkusan obat milik Yoora.

Yoora langsung mwngambil nya. "I..iya, ini milik ku. Kenapa bisa ada di Oppa? Tanya Yoora sedikit gugup.

"Tadi tertinggal di mobil, waktu Oppa mengambil jaket Ternyata obat mu masih di sana." Jelas Yoongi. Yoora hanya mengangguk.

"Sekarang jawab Jujur. Tadi siang kau kemana?" Tanya Yoongi. Tatapan nya seketika berubah dingin.

Jantung Yoora seketika berdegup lebih kencang, Yoora tidak mungkin kan memberitau Yoongi yang sebenarnya.

"Kan aku sudah bilang, aku bertemu dengan teman ku." Jawab Yoora.

"Lalu obat itu? Jelaskan pada Oppa obat apa ini?" Dekas Yoongi.

"Aku memang pergi kerumah sakit setelah bertemu dengan teman ku, aku hanya memeriksa kan keadaan ku saja, karena kemarin aku merasa kurang enak badan." Jelas Yoora.

"Kenapa tidak beri tau Oppa? Oppa bisa mengantar mu." Yoongi menagap Yoora lekat.

"Aku hanya tidak ingin merepotkan Oppa." Lirih yoora.

"Kau masih tidak percaya pada Oppa ya? Kita saudara kenapa kita merasa begitu jauh." Yoongi berdecak kecil.

"Bukan begitu." Timpal Yoora. Yoongi memalingkan Wajah nya. "Iya udah Maaf." Lirih Yoora.

Yoongi langsung memeluk erat adik nya ini. Yoongi tidak bermaksud membuat Yoora merasa bersalah, hanya saja kenapa Yoora memilih untuk pergi sendirian sedangkan Yoongi juga ada.

"Oppa hanya tidak ingin kau kenapa-kenapa." Ujar Yoongi. "Tapi benarkan kau baik-baik saja?" Tanya Yoongi memastikan.

"Iya, aku baik-baik saja. Dokter bilang aku hanya butuh istirahat." Ucap Yoora.

"Syukurlah kalau begitu." Yoongi mengusap puncak kepala Yoora.

"Oh ya---" Yoongi beralah duduk di tepi ranjang Yoora.

"Soal ucapan mu tadi, kau benar ini melanjutkan kuliah mu di Korea lagi?" Tanya Yoongi.

"Iya, aku ingin kembali ke sana dan bertemu dengan teman-teman ku." Jawab Yoora. "Oppa bantu aku bicara dengan Appa ya, bilang Appa tidak perlu khawatir, kan sebelum nya juga Appa sudah pernah meninggalkan aku di sana bersama Oppa." Mohon Yoora.

Yoongi menghela Nafas nya. "Sebenarnya, Alasan Oppa kesini juga ingin mengajak mu kembali ke korea, tapi Oppa tidak yakin jika Appa akan mengijinkan nya." Tutut Yoongi.

"Untuk itu, Oppa bujuk lah Appa, ya ya ya." Pinta Yoora. "Memang nya Oppa tidak mau tinggal bersama ku lagi?" Tanya Yoora.

Lagi-lagi Yoongi menghela nafas nya. "Ya nanti coba Oppa bicarakan ini dengan Appa, semoga saja dia mau mengijin kan." Ucap Yoongi.

"Terimakasih ya Oppa." Yoora kembali memeluk Yoongi.

"Iya sama-sama. Ya sudah istirahat ya. Jangan lupa obat nya di minum. Oppa balik ke kamar dulu." Pesan Yoongi.

"Oke." Angguk Yoora. Yoongi tersenyum sebelum meninggalkan kamar sang adik.

Sementara itu di luar, ada perasaan tak tenang dalam diri Yoongi. "Semoga ini hanya perasaan  saja. Aku harap yang di katakan Yoora benar, dia baik-baik saja." Batin Yoongi.












TBC.......




19, September 2023
Nona Kim

Continue Reading

You'll Also Like

60.1K 12.8K 146
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
280K 21.8K 102
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
106K 784 5
isinya jimin dan kelakuan gilanya
422K 34.2K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"