✔️𝐂𝐎𝐍𝐓𝐑𝐀𝐂𝐓 𝐌𝐀𝐑𝐑𝐈...

By milovgirl

123K 11.3K 1.2K

©2023 (Jinx - Mingwa) More

OO: Contract Marriage
O1: First night
O2: Sorry, Sir
O3: You are jealous?
O4: Doctor Dan
O5: Drunk
O6: Swimming pool
O7: Choi Heesung
O9: The moon is beautiful tonight
1O: Cat cafe
11: Why?
12: Joo Jaekyung
13: Choi Heesung (2)
14: The Truth
15: End
16: Missing
17: Lost
18: Comeback
Bonus Chapter

O8: Jealous?

6.9K 604 66
By milovgirl

Biasakan vote sebelum membaca.
---

---

"Apa kau ada waktu nanti malam, (Name)? Aku ingin bicara secara pribadi padamu!" Heesung berucap semangat, masih dengan tangan yang menggenggam tangan (Name). (Name) bergerak tidak nyaman. Mencoba melepaskan pegangan Heesung dari tangannya.

"M-maaf Tuan Choi, kalau soal itu aku harus izin--"

"Ayo pulang."

Ucapan (Name) terpotong begitu saja oleh ucapan Jaekyung disertai dengan tarikan kuat. Lantas pegangan Heesung pada tangan (Name) terlepas, dan (Name) tertarik menabrak tubuh Jaekyung.

"Ow-- maaf, Tuan."

Jaekyung menatap Heesung sejenak dengan tatapan tidak suka, kemudian berbalik badan dan menjauh dengan tangan yang menarik (Name).

"A-ah, maaf Tuan Choi, aku harus pulang sekarang. Lain kali saya akan mempertimbangkannya, maaf sekali lagi."

"Tidak apa, (Name). Pulanglah dengan selamatt~" Heesung tersenyum sembari melambaikan tangannya. Sesaat setelah (Name) dan Jaekyung menjauh, Heesung menghela nafas kemudian menyeringai.

"Menarik."




Sementara itu di parkiran, Jaekyung masih menarik pergelangan tangan (Name) dengan kuat membuat (Name) kesakitan dan meringis setiap berjalan. Hingga tiba-tiba pegangan Jaekyung pada pergelangan tangan (Name) menguat, membuat (Name) meringis lebih keras.

"Ow! T-tuan--sakit!"

"Ck, berhenti merengek!" Jaekyung membuka pintu mobil miliknya, kemudian mendorong (Name) masuk. Jaekyung pergi ke pintu yang berada di sisi lain, kemudian masuk dan menyalakan mobilnya.

"K-kenapa Tuan Joo marah?"

Mobil Jaekyung berjalan dengan kecepatan di atas rata-rata, membuat (Name) sedikit takut dan ngeri. Bagaimana kalau tertabrak?

"T-tuan, tolong kendarai mobilnya secara perlahan.."

"Aku yang mengendarai disini, jadi diamlah."

(Name) terdiam. Ia menunduk menatap pergelangan tangannya yang memerah akibat pegangan kuat dari Jaekyung. Luka itu bahkan mulai terasa panas dan nyeri. (Name) menatap jalanan dari jendela yang berada di sebelahnya sembari bersandar. Diam sesuai perintah Jaekyung padanya.

Keheningan mendominasi perjalanan mereka, hingga akhirnya mereka tiba di sebuah restoran bintang 5. Jaekyung melirik (Name), kemudian berucap. "Turun."

(Name) mengangguk pelan, kemudian turun dari mobil Jaekyung. (Name) menatap bangunan luar dari restoran bintang 5 yang ada didepannya, dan tertegun. Bangunan ini sangat elegan dan mewah.

"Tuan, kenapa kita kesini?" Tanya (Name) sembari menatap Jaekyung.

"Kau pikir ini tempat apa, huh? Tentu saja kita akan makan." Jawab Jaekyung dengan wajah tertekuk.

(Name) seketika terkejut. Tumben sekali Joo Jaekyung mengajaknya makan diluar. Mereka berdua pun tanpa berlama-lama masuk kedalam restoran. Sesuai dugaan (Name), tempat ini wangi kemewahan. Orang-orang yang makan disini juga berpakaian rapih namun simple dan bermerek.

(Name) menatap dirinya sendiri, sontak merasa minder dengan orang-orang disekitarnya. Ia merasa tidak pantas berada disini.

Jaekyung duduk di salah satu kursi, namun (Name) hanya berdiam diri sembari menunduk. Jaekyung menatap (Name), kemudian berucap. "Apa yang kamu lakukan? Duduk."

"O-oh, maaf, Tuan." (Name) duduk di kursi dengan tidak nyaman. Jaekyung jelas sadar akan hal itu, namun ia malah acuh tak acuh dan memanggil waitress untuk memesan makanan.

"Mau pesan apa?" Tanya Jaekyung.

"Apa saja, Tuan. Terima kasih."

Selesai memesan, keduanya terdiam. Membiarkan hawa canggung memenuhi lingkungan sekitar mereka. (Name) melirik Jaekyung yang tengah menatap keluar jendela, kemudian menatap (Name) membuat (Name) terkejut dan kembali menunduk.

Jaekyung menghela nafas pelan, "kau tidak nyaman?"

(Name) lantas mendongak, "e-eehh.. it-tidak Tuan, aku baik-baik saja."

"Kau benar-benar bodoh dalam berbohong, tau? Jika kau tidak nyaman, kita bisa take away makanannya lalu pulang--"

"Ini karena jantungku berdetak keras! A-aku.. gugup dan s-se-selain itu, pergelangan tanganku.. juga sakit.."

Kedua netra Jaekyung seketika membulat, melihat wajah (Name) yang merona membuat telinganya sedikit panas dan ikut merona. Jaekyung menghela nafas pelan, kemudian berucap.

"Coba kulihat pergelangan tanganmu."

(Name) menyodorkan tangannya ke hadapan Jaekyung membuat Jaekyung terkejut melihat pergelangan tangan (Name) yang merah dan sedikit bengkak. Perasaan bersalah dan sedikit sesak muncul di hati Jaekyung.

"Apa.. ini?"

"Ma..-- cepat bilas ini dengan air, nanti infeksi."

"Tapi Tuan, restoran ini sangat besar. A-aku tidak tau dimana toiletnya.."

"Aku akan mengantarmu, ayo." Jaekyung berdiri, kemudian menggenggam tangan (Name) lembut dan berjalan menuju toilet. (Name) yang tangannya digenggam lembut oleh Jaekyung seketika merona hebat. Jantungnya berdegup kencang akibat perlakuan sederhana Jaekyung padanya.

(Name) ini memang mudah baper sama hal-hal sederhana.

Sesampainya di toilet, Jaekyung menunggu (Name) diluar sementara (Name) masuk dan mencuci pergelangan tangannya. (Name) memperhatikan keran air yang ada di westafel kemudian mengenyit.

"Bagaimana cara menyalakannya?"

(Name) mencoba memutar keran air, namun nihil. Ia kemudian memencet bagian atas keran, dan hasilnya pun sama. Bagian atas keran itu tidak bisa di pencet. (Name) kemudian keluar dari toilet, dan menghampiri Jaekyung.

"Tuan"

"Hm? Sudah?"

"Keran airnya sepertinya rusak, aku tidak bisa memutarnya," ucap (Name).

Jaekyung seketika mengernyit, "apa maksudmu? Keran airnya memang tidak diputar."

"Eehh?"

"Astaga.. kemari." Jaekyung berjalan memasuki toilet wanita, diikuti oleh (Name) dibelakangnya. Setibanya di depan westafel Jaekyung menggenggam pergelangan tangan (Name), kemudian mengarahkannya ke bawah keran air. Seketika air keluar deras dari sana, membuat wajah (Name) memerah karena malu.

"O-oh.. begitu.."

"Pftt-- norak."

"Ugh.. habis, ini pertama kalinya aku pergi ke tempat seperti ini.."

Jaekyung mengusap pergelangan tangan (Name) yang terbasuh oleh air mengalir, membuat (Name) meringis pelan. "Sshh.. t-tuan, pelan-pelan.."

"Ini sudah pelan."

(Name) menggigit bibir bawahnya mencegah ringisan yang akan keluar dari bibirnya. Jaekyung menatap pantulan wajah (Name) di cermin, membuat kepemilikannya menjadi sesak tanpa sebab.

Bunyi langkah kaki terdengar dari luar toilet membuat Jaekyung dan (Name) seketika panik. Jaekyung dengan cepat menarik (Name), kemudian masuk ke salah satu bilik.

"Tu-tuan apa yang--"

"Ssshh.. ada orang, jangan berisik." Jaekyung menaruh telunjuknya di depan bibir (Name).

Posisi mereka sangat dekat sekarang, Jaekyung yang menghimpit (Name) di sekat bilik toilet dan (Name) yang terhimpit dengan wajah yang merona hebat.

Badum!
Badum!!
Badum!!!

(Name) menutup kedua matanya erat, "jangan sampai detak jantungku terdengar!!"

Jaekyung menatap (Name) yang berada di kungkungannya, kemudian menyeringai. Dirinya memegang dagu (Name), kemudian mengangkatnya ke atas. Membuat kedua netra mereka bertemu.

"(Name), mau coba sesuatu yang menarik?"

"Ung...? Ah-! T-tidak, Tuan. Aku tidak mau!"

"Ssshh.. pelankan suaramu, masih ada orang diluar."

"A-aku akan keluar duluan--!"

"Kau mau di cap berbuat mesum di toilet restoran?" Tanya Jaekyung membuat (Name) terdiam seketika, dan dengan cepat menggeleng.

"Bagus, sekarang diam dan nikmati saja." Jaekyung memajukan wajahnya, kemudian mencium bibir (Name) lembut.

"Mmmhh.."

Nextnya ada apa teman-teman???????😋

Continue Reading

You'll Also Like

72.8K 7.4K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
488K 36.8K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
46.2K 6.6K 26
Hanya kisah tentang bagaimana seorang pendekar pedang berambut hijau bisa jatuh cinta dengan seorang wanita kembaran baboon. Jika seseorang bertanya...
124K 19.1K 10
©2021 (Jujutsu Kaisen - Gege Akutami)