AGASKAR [[ SUDAH TERBIT ]]

By nazieranff

17.7M 1.1M 641K

BEBERAPA BAB DI UNPUBLISH SECARA ACAK🙏VERSI LENGKAP HANYA ADA DI BUKU, AVAILABLE ON GRAMEDIA DAN TBO COUPLE... More

AGASKAR || PROLOG
01. || Insiden
02. || Perjodohan
03. || Akad Nikah
04. || Malam Pertama
05. || First Kiss?
06. || Couple Kissing?
07. || Jatah Bully
08. || Romantic Sunday
10. || Pembalasan
11. || Mantan atau Pasangan?
12. || Berdebat?
13. || Hotel Bareng?
14. || Mabuk
16. || Anak?
17. || Takut Pergi?
18. || Memburuk?
19. || Sakit berujung Main
20. || Memanas?
21. || Hot Situation
22. || Sweet Lies
24. || Suara Merdu
25. || Camping Bareng
26. || Romantic in the Forest
27. || Hilang untuk Bucin?
28. || Rasa jadi Ancaman?
29. || Bucin selepas Pulang?
SOMETHING!!
31. || Dia Alasannya
32. || Kita Terancam
33. || Ini Malam untuk Kita
Agaskar season 2
35. || Dia, Siapa?
36. || Keputusan Arazey
37. || Kekecewaan Agaskar
38. || Selamat Tinggal
39. || Kita sudah Berbeda
WOLVIPER 2017
41. || Agaskar untuk Zeya
42.|| I Need You, Agaskar!
44.|| Kita Sekamar Lagi
46. || Obat Rindu
47.|| Candu Secandu Candunya
48. || Holiday in Villa
50. || Terbongkar Semuanya
51. || Dia lah Orangnya
52. || Dunia VS Cinta Pertama
54. || Pengakuan Resmi Wolviper
55. || Pengkhianatan Cinta
56. || Say Goodbye and Sorry
57. || EPILOG || AGASKAR SEASON 2
AGASKAR SEASON 2 PUBLISH

EXCHAP MENUJU ASKARAZEY

100K 5.5K 2.5K
By nazieranff

Hallooo gaess, cerita AGASKAR ini udah terbitt ya. Bisa kalian beli di Gramedia terdekat atau di TBO on Shopee dan Tiktok BLACKSWAN BOOKS🫶🥰

Versi novel menghadirkan alur yang lebih fresh dan tersusun rapi, mulai dari pertemuan mereka, alasan perjodohan, permusuhan dua geng yang dendam, sampai rumah tangga mereka❤️AGASKAR memiliki 2 buku, ada AGASKAR & KARZEY.

Agaskar: Menceritakan awal pertama kali mereka ketemu, adanya perjodohan, memulai hubungan, sampai konflik antara Wolviper dan Walerus dibahas disini.
Karzey: Adalah lanjutan dari buku AGASKAR, yang mengisahkan tentang bagaimana mereka setelah semua konflik selesai. Memakai alur maju, dimana semua anak Wolvi mencoba memukai hidupnya masing-masing dengan pasangan mereka.

••••••••••••••••

TARGETT— 3k vote and 3k komen klo mauu lanjuttt ke season 2😁😁🫶HAYUKSSS YAKALIII TIDAKKK BISAAAAA

JANGAN LUPA DI TANGGAL INI, KALIAN STAY TUNE BUAT MASUKIN ASKARAZEY KE PERPUSTAKAAN KALIANN YAWW❤️😳VERSI AU NYA BISA JUGA DIBACA DI INSTAGRAM @agaskarstory.ofc

Jangan lupa follow @agaskarstory.ofc biar tau info updated terbarunya yaa, semua spoiler juga ada disana😍🫶
•••••••••••••

TADAAA UDAH ENDING DI EXTRA CHAPTERR, SIAPKAN MENTAL.

MARI ABSEN... SIAPA YANG SUDAH MENANTI BAB INI UPDATED😍😍🫶

Happy reading remoykuh.....

••••••••••••••••

Satu tahun kemudian....

SMA Sagitarius kembali menggelar perpisahan untuk kelulusan angkatan ke-38 setelah setahun sebelumnya, pentolan mereka telah lulus.

Dan tentunya kali ini tidak kalah meriah dengan yang sudah lalu, bahkan SMA Sagitarius juga menghadirkan beberapa band untuk mengisi acara perpisahan yang di adakan di lapangan.

Semua angkatan keas 12 sudah berkumpul di lapangan mengenakan seragam wisuda yang telah mereka nanti selama 3 tahun lamanya belajar disini.

Tradisi yang akan kembali di ulang dari angkatan sebelumnya, yakni melempar topi ke atas secara bersamaan lalu menerbangkan beberapa lampion sebagai pelepasan.

"SMA SAGITARIUSS....." ucap sang MC yang memberikan aba-aba untuk pelemparan topi. "SELAMAT KALIAN SEMUA LULUS DAN AKAN SEGERA MELAKUKAN PELEPASAN. HARAP BERSIAP..."

Mendengar aba-aba itu, seluruh siswa maupun siswi bersiap dengan topi wisuda yang siap mereka lemparkan, beberapa kerabat para murid pun ikut menyaksikan di tepi lapangan.

"SMA SAGITARIUSS..... 1... 2... 3!!!"

"GOALLLLLLLLLLLSSSSSS!!!" teriak semua murid bersamaan dengan sorak gembira atas kelulusan mereka hari ini.

Teriakan, sorakan, dan kebahagiaan dari semua orang pun dapat dirasakan. Pelukan satu persatu tercipta satu sama lain sebagai bentuk perpisahan mereka menuju masa depan yang lebih indah.

"AKHIRNYAAAA KITAA LULUSSS GUYSS!!" pekik Sonia dengan mata yang berkaca-kaca merangkul ketiga sahabatnya.

"Gue senengg banget, karena ini adalah moment terbahagia gue sekalian tersedih karena bakal pisah sama kalian," sahut Vanda mengusap cairan bening di ujung mata.

"Eh kalian kan masih satu kampus, ya? Di universitas Scorpion kan?" sahut Zeya.

"Emang lo nggak kuliah, Zey?" tanya Ansley menyahut.

Zeya menggeleng pelan sembari mengangkat kedua pundaknya. "Gue belum ada rencana mau kuliah sih, cuman mau buka usaha."

"Sama dong berarti kayak gue, Zey?" ucap Sonia diangguki olehnya.

"Yahhhh masa kita berdua doang sih yang kuliah bareng, sedih bangetttttt," desis Ansley.

Zeya, Sonia, Vanda dan Ansley membentuk lingkaran bersama. Saling merangkul satu sama lain karena ini adalah moment perpisahan terakhir mereka.

"Nggak papa," balas Zeya cepat. "Kalian kan punya depan, kayak Vanda dia keterima di Prodi Sastra , terus Ansley di Prodi kedokteran. OMG temen kita calon orang sukses nggak sih."

"Kita semua...." imbuh Sonia. "Kita semua adalah calon orang sukses, termasuk yang baca ini."

"AAAMINNNNNN!!" sahut mereka bersamaan.

"Emang sastra tuh jadi apa, sih? Lo jadi tukang translate ya, Van?" tanya Ansley langsung mendapat tabokan pelan dari Ansley.

"Nggak gitu, ih. Ya gue juga nggak tau sih jadi apa, tapi gue suka aja sama sastra karena indah banget," jawab Vanda penuh senyum sumringah.

Zeya tertawa kecil. "Bisa tuh lo jadi penulis, tulis kisah lo sama Kak Galen jadi judulnya nanti TARUNA SASTRA."

"Nah bener tuh, alias calon ibu bhayangkari," goda Sonia melanjutkan.

"Ihhh kaliann mahh ada-ada ajaa!!" Vanda nge-blush, ia yang tadinya menangis bersedih tiba-tiba tersenyum malu.

"Oh jadi ini kumpulan yang baru aja lulus?" tegur seseorang membuat lingkaran yang diciptakan oleh kiyowo girls merenggang.

"KAK SAVIONNN?!" Ansley langsung menyebutnya, karena ia tahu bahwa yang bersuara menegur itu adalah Savion.

Savion tidak hanya datang sendiri ke acara kelulusan ini, melainkan disertai Agaskar, dan juga Arhez yang sekalian melakukan reuni karena sudah jarang bertemu akibat kesibukan masing-masing.

Ansley langsung menghampiri seorang lelaki dengan senyum lebar ke arahnya sembari membawa sebuah buket bunga berukuran besar.

"Gimana rasanya lulus, hm?" tanya Savion mencolek hidung Ansley membuatnya tertawa.

"Seru, kok. Kan yang sekolah pasti bakalan lulus, Kak."

Savion mendecak pelan. "Yaelah, maksud gue lulus di fakultas kedokteran nih. Sama kayak gue, kita sekampus lagi."

"Ih Kak Savionn!!" Ansley memukul pelan lengan Savion. "Malu banget."

Tak lama Savion menarik tangan Ansley untuk mendekat. "Selamat hari kelulusan untuk My Ansley, selamat juga atas kelulusannya di jalur SBMPTN di Kedokteran Umum."

Ansley tak bisa menyembunyikan senyum haru nya saat mendapatkan buket bunga besar itu dari Savion. "Makasih ya, Kak Savion," ujarnya.

"Makasih doang, nih?"

"Terus mau apa?"

Savion kemudian membungkukkan badannya, wajahnya mendekati wajah Ansley. Lalu jari telunjuknya beberapa kali menepik pipi. "Udah paham, kan?"

Ansley hanya tertawa geli melihatnya, ia langsung mengecup sekali pipi lelaki itu. Savion pun langsung memeluknya erat. "I love you my future wife."

"I love you too Kak Savion..." sahutnya membalas pelukan yang sama.

"Mana kuceh? Kok nggak dibawa?" Itu adalah pertanyaan yang pertama kali Zeya sampaikan ketika menghampiri Agaskar.

Padahal sebelumnya Agaskar sudah dengan senyum sumringah lebar dan memperlihatkan seluruh giginya yang putih dan rapi, senyum itu jelas luntur saat mendengar pertanyaan Zeya.

"Bangke, gue dateng kesini mau hadirin kelulusan lo malah nanyain Kuceh?" sahut Agaskar.

Zeya memutarkan bola matanya malas. "Kan gue nyuruh lo bawa Kuceh kesini, Kak. Biar foto kelulusan gue ada Kuceh."

Agaskar mendecak pelan. "Lo tau kan gue alergi bulu kucing?!"

"Tau kok, tinggal pake masker 50 lapis atau baju astronot kan bisa? Minimal effort dikit, kek." Zeya melipatkan kedua tangannya.

"Awas lo, ya. Gue hukum baru tau rasa!" Agaskar geram. "Nih bunga buat lo, makan sekalian tuh bunga."

"Dih lo pikir gue suzanna apa!" Zeya menghentakkan kakinya kesal. "Lo nggak lihat itu Kak Savion sama Ansley romantis, terus Kak Arhez sama Sonia juga gitu. Lo apa?"

Agaskar langsung membungkam Zeya dengan satu tarikan tangannya, lelaki itu menarik sang istri menuju dekapannya kemudian berbisik sangat pelan.

"Lo lupa seberapa romantisnya gue di ranjang waktu itu, hm?"

Suara berat, dengan bisikan yang sangat tipis namun begitu tajam di indera pendengarannya yang mampu membuat bulu kuduk Zeya lantas merinding seketika.

Zeya langsung menepis dekapan Agaskar darinya. "Diem lo, Kak!"

"Udah lulus, nih. Jadi kapan kita punya anak?" tanya Agaskar dengan menaik turunkan alisnya.

"Finansial oke, ekonomi juga stabil, bikin anak hampir tiap hari. Tapi selalu nggak jadi karena pakai pengaman, kapan lepasnya sayang?" Agaskar mengeluh dengan menghentakkan kedua kakinya seperti anak kecil.

"Pweaseeee.... Mau punya baby...." Agaskar menunjukkan puppy eyesnya pada Zeya.

"Nggak terima buket, minimal mobil bye!" Zeya mengambil buket yang ada di tangan Agaskar kemudian pergi berlalu begitu saja dari sana.

"Be happy bey?" tanya Arhez langsung mendapat anggukan dari Sonia yang sudah ada di hadapannya. "Me happy too."

"This is for u." Arhez langsung memberikan buket bunga tersebut pada Sonia.

"Aku kira kamu nggak dateng tau, Kak." Sonia masih dengan berkaca-kaca, pasalnya beberapa waktu lalu Arhez sempat mengatakan bahwa ia tidak bisa datang.

Arhez tertawa kecil, jemarinya langsung menghapus air mata yang jatuh ke pipi Sonia. "Jangan nangis dong, nanti cantiknya luntur."

Sonia memukul pelan dada bidang lelaki itu. "Kak Arhez ih, aku udah sedih karena aku kira kamu nggak jadi kesini kan katanya sibuk urusan kerja di kantor."

"Dateng sayang, moment penting kayak gini gimana pun kesibukan ku pasti aku usahain dateng buat kamu," sahut Arhez mengusap kepala Sonia.

"Coba kamu lihat ke arah sana ada apa," ujarnya.

"Apa sih sayang, nggak jelas banget kam-"

Belum selesai Sonia mengomel, betapa terkejutnya ia saat menoleh kembali, satu tangannya langsung ditarik oleh Arhez dengan memasangkan sebuah cincin di jari manis kirinya.

"Kak?!" Sonia syok, karena seteah hampir 5 tahun bersama lelaki itu, ini adalah kali pertama Arhez memberikannya cincin.

"Will you marry me, bey?" tanya Arhez dengan senyum tulusnya.

Vanda masih memperhatikan ponselnya, mencoba menghubungi Galen yang sama sekali tidak ada kabar. Yang membuat Vanda berharap adalah, lelaki itu menyatakan untuk datang.

Namun, sudah jam 10 pagi tanda-tanda kehadiran Galen belum juga ia temukan membuat Vanda khawatir, apalagi Galen baru saja menjalani pendidikan 1 tahun.

"Kak Galen kemana, sih? Kalau nggak bisa bilang aja kek nggak bisa, jangan kasih harapan palsu kayak gini nggak suka banget!" keluh Vanda meringis.

"EH EH ADA TARUNA AKPOL TUH!!"

"WIHHH DEMI APA SEKOLAH KITA KEDATANGAN ANAK TARUNA!"

"KEREN BANGET SUMPAHH ITUU COWOKNYAA SIAPAAA SIHH CALON PERWIRA POLISI?"

"LOH ITU KAN ALUMNI SMA KITA JUGAA, ANAK WOLVIPER ITU KAK GALEN."

"DAMAGE KAK GALEN GILAA!! SEKARANG DIA JADI TARUNA AKPOL?"

Beragam tanggapan dari beberapa orang yang memberikan jalan saat seorang lelaki dengan tubuh tinggi tegap mengenakan seragam coklat ala taruna akademi kepolisian itu lewat.

Menggenggam sebuah buket bunga, seragam lengkap dengan atribut topinya, Galen berjalan menyusuri lapangan untuk mencari keberadaan Vanda, kekasihnya.

Vanda tidak menyadari kedatangan kekasihnya itu, karena fokusnya pada ponsel untuk menghubungi Galen. Posisi berdiri gadis itu pun menghadap ke belakang.

Galen tersenyum tipis, saat sudah tiba tepat di belakang Vanda namun gadis itu masih meneleponnya. Tanpa ragu, Galen langsung mengangkat telepon tersebut.

"Aku dateng, sayang." Vanda membelalakkan matanya saat mendengar suara telepon itu juga terdengar sangat dekat.

Dan benar saja, saat Vanda berbalik badan sudah ada seorang Galen Faldevion dengan seragam taruna nya kini tepat berada di hadapannya.

"KAK GALENN?!!" Vanda langsung jatuh ke pelukan lelaki itu, peukan penuh rindu yang bisa mencair setelah membeku untuk beberapa bulan lamanya.

"Aku kangen banget, Van, sama kamu." Galen membalas pelukannya. "Maaf telat, aku susah bangeg minta izin untuk keluar sebentar hadirin acara kelulusan ini."

Vanda menggeleng pelan, saking terharunya akan pertemuan yang telah lama ia nanti, tangis pun pecah. "Nggak papa, Kak. Aku juga sempet mikir kamu nggak dateng, tapi kamu bilang kamu bisa dateng itu yang bikin aku berharap."

Galen tertawa kecil, ia menghapus air mata Vanda cepat. "Kalau aku udah janji, pasti bakal ku tepati gimana pun caranya, Van. Happy graduation, ya."

"Aku tunggu kamu lulus, sayang. Aku kejar perwiraku, kamu kejar sarjana mu. Selesai itu, kita makrab, praspa, lepas dinas langsung pengajuan. Janji?" tawar Galen menodorkan jari kelingkingnya.

Vanda tersenyum haru dan mengangguk cepat. "Janji, jangan pernah diingkari ya, Kak."

"Pasti beruangku sayang, selamat kelulusan, ya." Galen lalu memberikan buket bunga pada kekasihnya itu.

"WEH LEN, KAR, HEZ!!" panggil Savion membuat Agaskar, Galen dan Arhez langsung menoleh secara bersamaan.

Keempatnya pun saling melakukan 'tos' ala yang mereka yang sudah menjadi tradisi Wolviper. Baik Agaskar, Galen, Arhez dan Savion juga saling melemparkan rindu mereka dengan pelukan.

"Anjay, Len. Udah pake seragam aja nih, lo!" seru Savion saat akan berjabat tangan dengan Galen.

"YOI, BROO!!!" sahut Galen tak kalah antusias, mereka pun saling berpelukan seperti teletubbies.

"Sayang banget ya, nggak ada dedek Javas," celetuk Savion.

"Kalau pun ada emang dia datengin siapa coba?" sahut Agaskar. "Calon istrinya kan bukannya di Kairo, ya?"

"Oh iya, bulan depan dia nikah kan katanya?" sambung Arhez langsung mendapat anggukan dari semuanya.

"Di arab saudi, woi. Gimana cara kita datengnya?" balas Savion.

Galen spontan menyenggol tangan Savion. "Aman, kan ada ATM berjalan kita."

Agaskar tertawa kecil. "Ntar dipikirin gampang aja soal itu, yang penting gue harap selesai semua pendidikan atau pekerjaan, Wolviper tetap bareng."

"ITU PASTIIII!!" seru Savion.

"NGGAK ADA KATA BUBAR DAN NGGAK PERNAH BUBAR, BOLEHNYA NAMBAH GENERASI TAPI GENERASI KETIGA KITA NGGAK ADA KATA BUBAR!"

•••••••••••••••••

"Udah belum sih, Kak?" tanya Zeya.

"Belum-belum, sedikit lagi!" Agaskar menuntun Zeya untuk melangkah dengan mata Zeya yang tertutup.

Hal itu bertujuan, atas kelulusan Zeya, Agaskar ingin memberikannya hadiah untuk sang istri. Dan pertama-tama sendiri, Agaskar mengajak Zeya untuk ke villa baru mereka.

"Lo mau nunjukkin villa baru, ya?" tebak Zeya yang masih berjalan dengan penutup mata nya.

"Bukan, lah. Kan villa ini juga udah lo tau, Zey gue bakal beli. Bukan surprise lah kalau lo udah tau."

Zeya mengangguk pelan, merasa ada benarnya. "Ya terus apa?"

Selang beberapa menit berjalan, bagi Zeya ia sudah melangkah cukup jauh yang entah kemana Agaskar membawanya, gadis itu pun belum tahu arah.

"Kak, awas ya, lo jangan macem-macem," ujar Zeya mengingat suaminya itu suka nakal dan jahil padanya.

"Tenang aja, sayang. Gue yakin lo pasti suka," ucap Agaskar. "Nah udah sampe, lo bisa buka."

Zeya sudah tak sabar, maka dari itu ia langsung membuka kain yang menjadi penutup matanya semenjak Agaskar mengajak ia untuk dinner malam ini yang entah kemana.

Kedua mata Zeya membelalak, mulutnya ikut terbuka sempurna saat melihat sebuah mobil berwarna hitam tepat berada di hadapannya.

"Kak?!" Zeya syok melirik mobil dan Agaskar secara bergantian. "I-ini..."

Agaskar mengangguk tersenyum. "Mobil yang lo mau, kan?"

"Sumpah, lo beli beneran?" tanya Zeya tak percaya.

"Ya kenapa, nggak? Mumpung harganya murah."

"Kak, tapi tadi pagi itu gue cuman bercanda padahal," imbuh Zeya tiba-tiba merasa tidak enak.

"Nggak ada kata bercanda kalau sama gue Zeya, apa yang lo bilang itulah yang gue tangkep," timpal Agaskar melangkah mendekat pada istrinya itu.

"Suka, nggak?" tanya Agaskar meletakkan dagunya pada pundak gadis itu.

Zeya masih tertegun, ia hampir tidak sanggup berkata-kata. Sesekali telapak tangannya menutupi mulut karena tak sanggup, mobil ini adalah mobil impiannya.

"Mau naik dan nyoba, hm?" tanya Agaskar, tentunya hal itu langsung diangguki Zeya cepat.

Lelaki itu pun kemudian mengantarkan Zeya untuk masuk ke posisi setiran mobil sementara Agaskar duduk di sampingnya. Membiarkan sang istri mencoba-coba.

"Furniture mobilnya juga udah gue ganti beberapa jadi warna pink, hitam dan abu-abu sesuai warna kesukaan lo," cetus Agaskar. "Jadi gimana menurut lo, sayang?"

Zeya menyentuh satu-persatu furniture yang benar-benar mewah. Mulai dari pintu mobil, kaca, spion dalam, seatbelt, kursi, setiran, hingga TV kecil yang ada.

Tak bisa dipungkiri bahwa Zeya benar-benar menyukainya. "Kak Agaskar, makasih banyak, ya. Gue bener-bener suka banget sama ini, ini pasti mahal banget, kan?"

Agaskar tersenyum hangat, lelaki itu menggeleng. "Nggak sayang, nggak mahal."

"Bohong, emang berapa?"

"Harus banget nyebut nominal, hm?"

"HARUS!!" tegas Zeya memaksa karena penasaran. "Please kasih tau berapa harganya."

"Awas kalau lo ngerasa nggak enak, gue nggak suka," sahut Agaskar memperingati. "Harganya murah aja, cuman 995 juta kemaren gue beli."

"WHAT?!" Zeya syok bukan main, darimana murahnya?

"Udah lunas juga, gue nggak pernah ngutang. Ini mobil gue beliin buat lo, hadiah lo udah lulus SMA. Sekalian lo kalau mau kerja bisa pakai ini," sanggah Agaskar.

"Lo mau buka wedding organizer kan? Gue modalin nanti, asal lo bener-bener ngejalanin bisnisnya dengan baik," ujar Agaskar menatap Zeya yang terlihat sangat tulus.

Sorot mata Zeya benar-benar terharu, memiliki suami seperti seorang Agaskar nampaknya sekarang seperti anugerah baginya. Lelaki itu memang menyebalkan, namun ia juga menyenangkan.

Bunglon? Memang, sifatnya bisa berubah-ubah tergantung mood. Namun memang sejauh 2 tahun berjalan ini, Zeya selalu merasa spesial ketika berada di dekat lelaki itu.

Agaskar juga benar-benar berhasil membuat seorang Zeya melupakan masa lalunya, Wave. Tak sekecil pun ingatan Zeya terkuras soal Wave, sekarang ia betul-betul fokus kebahagiaannya dengan Agaskar saja.

Detik berikutnya, Zeya langsung memeluk Agaskar dari samping dengan erat. "Kak, makasih makasih banget, ya. Gue sayang banget sama lo!"

Hati Agaskar rasanya menghangat mendengar hal itu, ia mengusap punggung Zeya. "Gue lebih sayang sama lo, Zeya. Cinta gue udah besar banget sama lo, tolong jangan kecewain gue."

Pelukan mereka terlepas, berganti dengan Zeya yang menangkup kedua pipi Agaskar dan menatap suaminya intens, ia mengangguk. "Gue usahain nggak bakal ngecewain lo, Kak."

"Sure, emang itu yang gue harapkan. Bahkan kalau bisa jangan pernah sekalipun kecewain gue," sahut Agaskar.

Jarak keduanya semakin menipis, terlebih ketika Agaskar mengelus sebelah pipi Zeya dengan lembut. Keduanya seakan bertukar hembusan napas satu sama lain.

Tak ada yang bersuara, baik Agaskar maupun Zeya. Komunikasi mereka seakan berjalan hanya melalui tatapan dan sentuhan, hingga akhirnya kedua bibir mereka bertemu satu sama lain.

Agaskar meraup pelan bibir berwarna merah muda itu dengan lembut, bermain pelan sembari menghisapnya dengan sensasi. Zeya pun melakukan hal yang sama, satu tangannya mulai bersinggah ke leher Agaskar.

Kepala pun dimiringkan dalam beberapa derajat dengan berlawanan, agar mereka bisa lebih leluasa untuk melanjutkan permainan. Lambat laun, ciuman bibir itu semakin menggebu-gebu.

"I really like ur lips, babe..." bisik Agaskar dengan nada berat di sela-sela ciumannya.

Zeya tak menjawab, saat permainan bibir itu masih berlangsung ia berpindah posisi dengan menyebrang untuk duduk di atas pangkuan suaminya.

Tentunya Agaskar dengan senang hati membiarkan kedua paha nya itu di singgahi oleh sang istri, bahkan inilah salah satu posisi ternikmat bagi seorang Agaskar.

Ia bisa meraba seluruh permukaan punggung Zeya yang mulus, pemanasan bibir itu masih berlanjut bahkan saat Agaskar mencoba memasukkan satu tangannya ke dalam rok Zeya.

Sedangkan satu tangan lainnya berkelana ke beberapa bagian, seperti leher, dada, perut, hingga pinggangnya. Zeya sendiri sudah mengalungkan kedua tangannya di leher lelaki itu, sesekali mengacak rambut Agaskar.

Agaskar sentak mengatur posisi kursi mobil dengan menarik tuasnya beberapa derajat, agar mereka bisa merasakan sensasi baru di mobil ini dari sandaran.

Beruntungnya ini adalah villa pribadi, dan mobil mereka tepat berada di depan villa. Hingga kemungkinan besar tidak akan ada pengganggu untuk malam ini.

"Kak, do you want to continue this game?" tanya Zeya menghentikan ciuman mereka sejenak.

Agaskar menarik sudut bibirnya. "Kenapa, nggak? My lust can no longer be contained, babe."

Bahkan tanpa Zeya sadari, tangan Agaskar yang nakal dan sudah berkelana di seluruh tubuhnya itu sudah menurunkan tali crop yang dikenakannya.

Hal itu langsung dilanjutkan Zeya dengan melepas satu persatu kancing kemeja Agaskar dari atas hingga ke bawah, ia juga yang membantu melepaskan pakaian lelaki itu.

"I love your six pack abs..." puji Zeya dengan meraba-raba perut kotak-kotak suaminya.

Agaskar tersenyum nakal. "Kiss if you like, babe."

Zeya tertawa mendengarnya, dan kembali mencium Agaskar lebih dulu untuk melanjutkan ciuman mereka yang sempat terhenti. Ciuman Zeya menurun, dari leher hingga tepat berada di perut kotak-kotak milik Agaskar.

CUPPPP!! CUPPPP!! CUPPPPP!!

"Ahhhhh...." Desahan nikmat itu keluar dari mulut Agaskar, ia mendongak saat merasakan kecupan di beberapa bagian dada hingga perutnya.

Terdengar banyak kecupan yang Zeya ciptakan disana, Agaskar tak peduli. Hanya desahan nikmat yang ia keluarkan, mau seberapa banyak apapun ciuman itu membekas.

Sesekali ia meremas bagian pinggang istrinya untuk melampiaskan kenikmatan itu, atau ditamparnya demi menciptakan sensasi lebih hebat.

Agaskar perlahan mengambil tindakan, dengan melepaskan ikatan crop Zeya dari belakang. Zeya pun membiarkan itu sampai crop yang ia kenakan terlepas seluruhnya, Agaskar melempar crop itu ke sembarang arah.

Tubuh Agaskar maju ke depan demi menggapai dada gadis itu untuk dikecupnya beberapa kali, Agaskar mendesir dengan menahan rambut kecil Zeya yang menghalangi aksinya.

Agaskar mendongak, menatap wajah Zeya dengan intens. Sementara Zeya hanya mengusap kepala dan merapikan rambut Agaskar yang sudah berantakan karena dirinya.

Tak mau lama, Agaskar lalu mengalihkan posisi. Kali ini ia yang berada di atas dan akan memulai permainan pada ronde utama, lelaki itu melonggarkan ikat pinggang dan menurunkan celana jeans nya.

Kemudian mengunci tubuh Zeya dengan tepat berada di atasnya, perlahan tangan Agaskar bergerak untuk melepaskan rok yang dikenakan oleh Zeya.

Entah darimana Zeya mendapatkan alat pengaman yang masih terbungkus, ia sodorkan pada Agaskar. "Use this, Kak?" tanyanya.

Agaskar spontan menepisnya cepat. "Lo udah lulus juga, kan? Kalau misal jadi, lo siap?"

Zeya meneguk salivanya pelan, saat wajah Agaskar sudah tepat berada di atasnya dengan kedua posisi kaki yang melebar, entah mengapa mendadak ia merasa gugup. "M-mungkin."

"Nggak usah takut, kalau kita punya anak gue nggak akan biarin lo ngerasa sendiri, Zey. Kita ciptakan keluarga cemara tanpa orang ketiga, i love you..." final Agaskar membelai wajah Zeya.

Tentunya belaian itu mampu menyihir Zeya hanya dalam persekian detik, bahkan ketika permainan utama sudah dimulai pun ia sendiri tidak sadar, Agaskar sudah bergerak.

"I love you too, Kak Agaskarhhhhh...." sahut Zeya dengan suara yang menggoda membuat Agaskar semakin semangat mendengarnya.

Setelah beberapa menit, posisi kembali berganti dimana Zeya yang kali ini menguasainya. Tentu itu juga di tuntun oleh Agaskar dengan ikut menarik ulur pinggang gadis itu agar permainan tidak terhenti.

"Againn babyhhhh... ahhhhh...." Itulah kalimat yang sering Agaskar ucapkan pada Zeya untuk memerintahkannya.

Ciuman-ciuman kecil di beberapa bagian pun dilakukan bergantian sebagai penyelip permainan, rambut Zeya yang tadinya terurai rapi pun kini mulai berantakan. Begitu pula rambut Agaskar yang sudah tak beraturan.

Villa baru dengan furniture mewah, dihiasi pemandangan asri yang indah atas tambahan mobil baru di depan tentunya menambahkan kesan romantis antara Agaskar dan Zeya hari ini.

Malam yang seharusnya mereka gunakan untuk dinner alias makan malam romantis bersama, justru belok menjadi ritual yang biasa mereka lakukan setiap waktu saat diinginkan.

Untung saja, fenomena mobil bergoyang itu tidak terlihat oleh siapa pun. Karena Agaskar memang menyiapkan acara ini hanya untuk dirinya dan Zeya.

••••••••••••••

Di malam yang sama, sebuah sel yang sangat gelap dan hanya di terangi oleh keterangan lampu remang-remang itu terdapat dua sel besar yang masing-masing diisi satu orang.

Dua narapidana yang sengaja tidak di satukan, namun mereka di letakkan pada sel yang berseberangan. Sudah jalan dua tahun mereka ada disini.

Tersiksa, menderita, sengsara itulah 3 kata yang cocok untuk menggambarkan seorang Liam dan Wave. Akibat penyerangan besar yang mereka lakukan pada hari itu, membuat keduanya kini mendekam di penjara.

"Arghhhh!!" erang Liam. "Sampai kapan sih, kita disini?"

Wave yang sedang duduk dan melamun itu pun hanya mengangkat kedua pundaknya. "Sesuai hukuman kita."

Liam melirik Wave yang ada di seberang sel. "Gue nggak terima kalau Walerus bubar, Wave!"

Mendengar itu, Wave yang duduk di pojokan dengan melamun itu pun menoleh pada sang empu. "Terus mau lo gimana? Kita udah di penjara, Walerus generasi kedua pun semja rata di penjara. Apalagi yang dipertahankan?"

"Harus kita pertahankan!" tegas Liam. "Apapun itu, gue nggak mau Walerus bubar cuman karena masalah ini, Wave. Apalagi kalah dari Wolviper, nggak akan."

"Gue udah ikhlas," celetuk Wave membuat Liam benar-benar terkejut.

Liam tertawa meremehkan. "Semudah itu lo ikhlas? Wolviper menang di tangan Agaskar, dan pacar lo juga udah jadi istri dari musuh lo sendiri?!"

Wave menatap ke arah lain, seolah membayangkan sesuatu. "Mungkin jodoh gue bukan Zeya, Li. Gue cinta sama dia, jadi gue ikhlas kalau dia bahagia."

Liam tak habis pikir, lelaki itu semakin murka mendengar pernyataan ketuanya. "Letoy banget lo, Wave. Karena itu doang lo nyerah?"

"Untuk apa terus mempermasalahkan hal yang sampai kapan pun nggak akan jadi milik gue, Liam? Zeya sama Agaskar itu nikah, bukan pacaran. Pernikahan bukan mainan, sedangkan gue sama Zeya cuman pacaran."

Wave menghela napasnya panjang. "Lagian kalau Zeya sama Agaskar, gue yakin hidupnya lebih terjamin dibanding narapidana kayak gue yang nggak ada masa depan."

BRAKKKKKKKKK!!

Wave dibuat terkejut akan tonjokan Liam pada tembok yang melukai jemarinya, lelaki itu rupanya murka dengan ucapan yang baru saja ia lontarkan.

"NGGAK, WAVE!" pekiknya keras menggeleng.

"Gue nggak akan ngebiarin Wolviper menang apalagi sampai Walerus bubar karena kita sebagai ketua dan wakilnya di penjara."

"Terus lo mau gimana lagi?" tanya Wave nanar.

Satu sudut bibir Liam menaik, menatap Wave dari sel seberang. "Setelah keluar dari penjara, kita harus bales dendam lagi apa yang udah Wolviper lakukan. Apalagi kita semua harus nanggung di penjara sengsara kayak gini."

"Apalagi pas gue tau kalau Vanda sama Galen balikan, anjing!" Liam mengumpat kesal.

"WOLVIPERR BANGSATTT!!!" teriak Liam sekeras-kerasnya. "TUNGGUUU PEMBALASAN GUEE NANTIIII UNTUK LO SEMUA!!!"

BENAR-BENAR SELESAI.

1-OKTOBER-2023 TO SEASON 2🫶MALAM MINGGU AKAN KU SPOILER ISI CERITA ASKARAZEY DI BAB SELANJUTNYA YAA.

STAY TUNEDDD UNTUK KELANJUTAN KISAH WOLVIPER VS WALERUS LAGI

••••••••••••••••

Bagaimana tanggapan mu mengenai extra chapter ini?

Alhamdulillahhhh akhirnya ini adalahh endingg yang paling ending🥹🫶STAY TUNED LUSAAA YA GAESSS, ASKARAZEY PUBLISHHH JANGAN LUPA NANTI UNTUK ADD KE PERPUSTAKAANN!!

SPAMMM BNYAKK BNYAKK DISINI EMOT 💘 MENUNGGUU SEASONN 2

Terimaaa kasihh banyakkk karenaa kalian masihh setia menunggu updated ceritaa ini sampee akhirnyaa bisa tamat😭🤍aku betul betul janjii, di ASKARAZEY bakal sering updateddd, asalll kaliannn bantuu meramaikannnyaaa lagii yaa🥰❤️‍🔥Target nanti tidak akann banyakk kok

Semogaaaa kaliannn masihh mauu membacaa kisahh perjalanan anak Wolviper lainnyaa nantii🥺

01-OKTOBER-2023 ASKARAZEY AKU PUBLISHHH🥰🫶JANGAN SAMPE TERLEWAATTTKANNN UNTUK PROLOG

NOTE: GAADA AKUN LAIN SELAIN DIBAWAH INI
Follow ig real untuk mendapatkan info menarik lainnya terkait cerita:
• @wattpadnoonaa (Alger and the geng)
• • @wolviper.ofc (Agaskar and the geng)
• @arajeejyn (new tiktok handle by admin)
• • @agaskarstory.ofc

Follow all ig rp real:
• @pangeranjavas
• • @arhezioalkanders
• @galenfaldevion
• • @savionragasvara
• @vandahavrielles
• • @mezlynasheeqa
• @ansleyarcellin
• • @soniafabiannexy

|| Jangan lupa sarankan cerita ini ke teman kamu biar berbagi baper, happy, dan sedih bersama💘 ||

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 127K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
235K 12.7K 35
[SELESAI || Romance - Spiritual - Travelling] Bandara, menjadi salah satu tempat bersejarah untuk seorang Najla Hilyah Mumtazah. Meski hampir tiap bu...
5.7M 378K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
7.9K 365 32
Hazel. Pria dengan segala kesempurnaan. Dia kaya, tampan, pintar dan memiliki keluarga yang utuh dan harmonis. Sikapnya yang dingin terhadap banyak w...