Dark Princess (End)

By Nifah_hamid

108K 6.8K 131

Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. "THE SECRET OF ANAYLA" Agar bisa lebih memahami jalan ceritanya... More

Prolog
1. New generation
2. Hari pertama
3. Sama seperti kemarin
4. Achernar
5. Teka teki
6. Persahabatan
7. Drama baru
8. Babu
9. Sagara
10. Siapa 'dia'?
11. Fakta baru
12. Mikhael
13. Cemburu
14. Caper
15. Musuh lain
16. Target terkunci
17. Kalah saing
18. Persiapan
19. Ultah sekolah
20. Dugaan pengkhianat
21. Rumah hantu
22. Penghianat
23. Pacaran
24. Hah?
25. Penyusup
26. Emosi lea
27. Mansion Chavez
28. Kekesalan azeyla
29. Siswi baru
30. Toxic
31. Misi penyelamatan
32. Misi part 2
33. misi part 3
34. Di hukum
35. Musuh azeyla
36. Posisi teratas
37. Acara formal
38. Acara part 2
39. Kepergian hanna
40. Adiva
41. Balapan
42. Penyerangan
43. Kebingungan
44. Bencana
45. Nanazka
46. Aga
47. Diyah palsu
48. About hanna
49. Pick me girl
50. Kekacauan
51. Kekacauan 2
52. Seno dan dea
53. Problem Seno
54. Mencari kebenaran
55. Kecelakaan
56. Problem baru
57. Kisah baru
58. Berusaha
59. Malam yang panjang
60. Part 2
61. Terbongkar
62. Rencana licik
63. rencana achernar
64. Maaf
66. Sial beruntun
67. Leader
68. Lah??
69. Zea it's me
70. Akhiri semuanya
πŸ’™ENDπŸ’™
Extra chapter 1
Ekstra chapter 2
Sesi tanya jawab

65. Terkejoed

1K 73 0
By Nifah_hamid

🧡Happy Reading🧡

"Cieee yang udah baikan" suara achernar terdengar.

"ACHERNAR?!"
Semua orang memang terkejut tapi yang paling terkejut tentu saja mikhael dkk.

"Lah kok--" alan menatap horor ke arah layar laptop milik sagara.

"Hay bang ael" sapa azeyla.

Mikhael masih terbengong tanpa reaksi apapun.

"Kalian kenapa?" tanya valen pada mikhael dkk yang hanya diam tanpa ekspresi.

"Achernar... masih hidup?" gumam mikhael.

Sagara dan zevan mengangguk mengiyakan.

Mikhael dkk saling menatap satu sama lain.

"JAAAANCOOOK!" umpat kelima pemuda itu.

Zevan dkk serta sagara dkk menatap mereka dengan bingung.

~15mnt kemudian

Avan, iqbal dan tije menceritakan secara detail kejadian yang mereka alami di tengah malam sebelumnya.

"HAHAHAHAHAHAAAA" daffa, valen, farrel dan gilang tertawa keras hingga berguling-guling di lantai.

"Hahaha ngakak banget sumpah" denies menutup wajahnya karena tak tahan.

Sedangkan zevan dan sagara hanya menunduk dan tertawa dalam diam.

"HAHAHAHAHA" suara tawa achernar pun saling bersahutan.

"Inget pas iqbal jatoh tuh? Parah sih hahahaha" ujar alma.

Mikhael dkk menatap datar ke arah mereka semua kecuali iqbal yang menutup wajahnya karena malu.

"Bahkan seorang mikhael bisa ketar ketir kayak gitu?" gumam seno menahan tawa.

"Gue gak takut!" bantah mikhael.

"Gak takut, cuma mendadak kaku aja, iya kan?" sahut diva.

"Pake istigfar segala lagi" ejek azeyla.

Zevan dan sagara membuang wajah mereka menahan tawa saat mendengar sahutan diva dan azeyla.

Brayen menatap tak percaya pada mikhael.
"Bukannya lo katolik ya?"

"Iya, dia katolik" sagara menyahut.

"Waduh lo gak setia sama tuhan yesus, parah sih" suara dea terdengar.

"Tapi itu kan--" ucapan mikhael terpotong.

Alan menepuk pundak mikhael membuat si empu berbalik menatapnya.

"Akui aja, lo sempat takut kan?" tebak alan.

"Gak!" balas mikhael.

"Ah masaaaa?" sahut achernar.

Mikhael berdehem sejenak.
"Jadi, apa rencana kalian?"

"Wah mulai rubah topik nih" sindir farrel.

"Tanda-tanda gak sih?" sahut daffa.

"Tanda-tanda apa tuh?" tanya farrel, gilang dan valen bersamaan.

"Tanda-tanda malunya sampe ke dalam-dalam" jawab daffa.

"HAHAHAHAHAHA HAHAHA" keempatnya pun puas menertawakan mikhael dkk.

"Udah udah! Kasian mereka" denies menengahi saat wajah mikhael dkk sudah sangat tidak enak di pandang.

Keempat pemuda itu pun meredakan tawa mereka mendengar teguran dari denies.

"Udah ketawanya?" tanya brayen.

Mereka saling pandang satu sama lain.
"Pfffttt HAHAHAHAHAHAHA" keempatnya kembali tertawa entah karena apa.

"Wah tanda-tanda gak sih?" ujar iqbal dengan lantang.

"Tanda-tanda apa tuh?" tanya avan dan tije.

"Tanda-tanda udah gila stadium akhir!" balas iqbal dengan penuh penekanan.

Farrel, gilang, daffa dan valen pun terdiam.

"Udah selesai belum? Kalo belum lanjutin aja, telponnya kita matiin" ujar alin dari sebrang sana.

"Eh eh! Jangan!" tahan sagara.

"Kalian! Diam!" zevan menatap mereka yang tadi ribut dengan tatapan membunuh.

"Siap" jawab mereka dengan nada pelan.

"Jadi apa rencana berikutnya?" tanya brayen.

"Gue harap itu bukan sesuatu seperti pura-pura mati..... LAGI!" ujar iqbal masih dengan perasaan kesal.

"Hehehe santay aja! Rencananya save kok........ mungkin" ujar hanna tidak yakin.

"Gak meyakinkan nih" gumam seno.

"To the point aja!" ujar sagara dengan datar.

"Jadi gini......"
Dea menjelaskan secara detail tugas-tugas untuk para boys dan persiapan untuk perang lusa nanti.

Setelah sekian lama mendengar penjelasan dea, para boys yang ada di sana pun mengangguk paham.

"Mungkin mommy bakal tau tentang ini" ujar zevan.

Tampak di sana azeyla mengangguk.
"Sebelum mommy nanya, jangan ada yang kasih tau!"

Zevan dkk mengangguk mengiyakan.

"Trus gimana sama....." denies ingin bertanya perihal militer, tapi di sana terdapat banyak orang yang tidak mengetahui identitas militer mereka.

Namun, azeyla paham dengan apa yang ingin di tanyakan oleh denies.

"Untuk sementara urus yang satu itu!" titah azeyla.

Denies mengangguk. Ia paham bahwa azeyla memerintahkan dia untuk sementara memegang kendali militer Q.Z the secret.

"Urus apaan?" tanya alan yang curiga.

Ah azeyla melupakan pemuda satu itu. Pemuda yang memiliki tingkat kepekaan yang hampir setingkat dengannya.

"Ruang rahasia achernar" jawab azeyla dengan santai.

Alan yang mendengarnya pun hanya mengangguk saja.

Sagara yang sudah tau arah pembicaraan azeyla mengenai militer, ia pun hanya diam.

Sedangkan seno, daffa dan valen hanya diam tak mengerti.

.
.
.

~Keesokan harinya

Hari ini achernar mulai serius mempersiapkan perang yang akan terjadi besok.

Mata-mata yang di kirimkan azeyla ke markas musuh bekerja dengan sangat baik.

Jimmy? Tentu saja dia menjadi salah satu mata-mata azeyla yang berharga. Jangan tanya bagaimana, azeyla selalu menemukan rencana licik untuk mempermudah strateginya di masa depan.

Tentu saja dengan memanfaatkan DEA hahahaha!

~Flashback

"Apa apaan nih?" tanya jimmy saat terbangun dan menyadari bahwa dirinya di ikat di kursi dan di hadapannya berdiri achernar dengan formasi lengkap.

"Hay sepupu!" sapa dea.

Jimmy berdecih sinis.

"Kayaknya lo gak di anggap deh de" bisik diyah.

Dea menghela napas lelah kemudian ia mendekat pada jimmy.
"Sorry ya, gue tuh pengennya lo pulang ke keluarga alazkar dan ketemu sama bokap dan opa gue... tapi azel masih pengen nego dulu nih sama lo"

Jimmy menatapnya dengan tatapan bingung.

"Lo tau gak sih seberapa tolol otak lo?" tanya azeyla.

Jimmy menatap horor ke arah azeyla.
"Maksud lo apa?"

"Hanna!" azeyla memberi kode pada Hanna untuk menjelaskan.

"Pertama, keluarga alazkar gak bersalah! Mereka bahkan gak tau kehadiran lo di dunia ini! Hanya mendiang tuan azhar yang terlibat, kedua lo terlalu emosian sehingga orang gampang memanfaatkan emosi lo! Ketiga, kalo lo punya dendam sama phoniex, jangan lampiaskan ke seluruh anggota militer Q.Z the secret yang gak terlibat!" jelas hanna.

Jimmy hanya terdiam namun tak elak pikirannya menyetujui perkataan itu.
"Gue gak peduli! Alasan gue mengincar Q.Z the secret agar phoniex turun tangan dan membuka identitasnya! Bahkan jika gue harus membunuh pemimpin mereka yang sekarang hanya demi bertemu phoniex, gue bakal lakuin itu"

Azeyla mengangguk paham. Ia akhirnya mengetahui bahwa mereka benar hanya mengincar phoniex, namun karena phoniex sama sekali tak tersentuh sehingga mereka memutar setir dan mengincar dirinya.

"Baru kali ini gue ketemu sama orang yang gobloknya gak ketolong!" kesal azeyla.

Jimmy melotot tak percaya. Perkataan azeyla sukses menusuk hingga ke jantungnya.

"Gue mau nanyak deh! Lo bahagia gak sih dengan kehidupan lo yang di penuhi dendam itu?" tanya lea penasaran.

"Nah sama! Gue juga mau nanyak nih, kira-kira setelah dendam lo terbalaskan, selanjutnya apa yang lo mau? Menduduki kursi pimpinan militer dunia?" tanya alma.

"Dan apa yang bakal lo lakuin setelahnya?" tanya diyah.

Jimmy terdiam, ia tak memiliki jawaban akan semua pertanyaan itu.

"Kok diem sih! Ve juga mau nanyak dikit! Bagi lo, apa itu artinya kebahagiaan?" tanya ve.

Azeyla terkekeh melihat kebungkaman jimmy.
"Jawab dong!"

Jimmy menunduk diam.

Dea semakin mendekat ke arah jimmy.
"Bang jimmy! Maafin dea yaaa"

Jimmy terkejut mendengar panggilan yang di berikan oleh dea.
"Bang jimmy?"

Seakan tidak mendengar gumaman jimmy, dea kembali melanjutkan.
"Dea juga yang salah karena dea gak pernah cari tau tentang uncle azhar! Dea bahkan gak tau kalo uncle azhar itu bajingan yang udah nelantarin anaknya, pasti berat banget ya abang?"

Lidah jimmy terasa kelu, bahkan ia bebannya seakan terangkat begitu saja.
"A-abang?"

Dea mengangguk antusias.
"Walau bagaimana pun kan bang jimmy punya darah alazkar yang mengalir di tubuh bang jimmy, jadi panggilan 'abang' memang pantas buat bang jimmy"

Achernar terdiam melihat sebutir air mengalir dari pupil jimmy.

Azeyla pun tersenyum tipis saat melihat tatapan teduh di mata jimmy yang selama ini tertutupi dengan kesombongan dan dendam yang mendalam.

"Itu yang namanya kebahagiaan!" celetuk ve.

Jimmy menatap ve dengan tatapan bingung.

"Yang lo rasain sekarang! Deg degan, nyaman, ketulusan, kehangatan... itu semua arti dari kebahagiaan!" pekik ve.

Jimmy menunduk, ia masih tidak mengerti.

"Cobalah buat tersenyum!"

Jimmy mendongak menatap azeyla.

Azeyla pun tersenyum tulus.
"Cobalah! Walau hanya sesaat"

Jimmy menatap dea yang masih setia di sebelahnya dengan senyuman hangat yang tampak sangat tulus.

Tanpa sadar jimmy menaikkan sudut bibirnya. Ia seketika teringat mendiang kakaknya yang dulu selalu memberikannya senyuman hangat seperti dea.

Flashback off~

Begitulah kisahnya sebelum akhirnya jimmy menyetujui rencana licik milik azeyla.

"Zel, lo yakin kan bang jimmy bakal selamat?" tanya dea.

Hanna yang berada di sebelahnya memutar bola matanya malas.
"Lo udah nanya pertanyaan yang sama 14x! Lo gak bosen?"

"Ya kan gue kurang puas sama jawaban azel, setidaknya gue pengen kata-kata yang menenangkan sedikit lah"

"BERISIK!" sentak azeyla membuat ruangan menjadi hening.
"Denger! Kalo jimmy mati, gue bakal tarik rohnya buat balik lagi! Puas lo?"

Dea reflek mengangguk cepat kala tatapan maut azeyla mengarah padanya seakan azeyla berniat membunuhnya.

Azeyla kembali fokus dengan layar laptop di hadapannya.

"Lo sih!" bisik diyah.

Dea menggaruk kepalanya yang terasa gatal.

Ceklek

Lea, diva dan alin masuk ke dalam ruangan setelah mereka puas berlatih di ruangan lain.

"Gimana? Rencana berikutnya udah bisa di jalanin belum?" tanya lea.

"Udah, tinggal nunggu timing yang pas aja" ujar hanna.

"Btw ada kabar terbaru, markas crystalix devils kebakaran subuh tadi" ujar alma seraya memberikan ponselnya pada azeyla.

Azeyla melihat isi berita itu dengan seksama.

"Benar-benar sesuai dugaan azeyla! Untung aja kita udah sempat nyuruh mereka waspada dan buat pengecohan, seharusnya sekarang musuh lebih lengah sih" ujar diyah.

Alin menggeleng.
"Musuh gak mungkin lengah, terutama setelah kejadian saat kita nyulik jimmy kemarin, mereka pasti sekarang lebih waspada"

"Jadi rencananya bakal tetap di lanjutkan atau gimana zel?" tanya diva.

Azeyla terdiam sejenak.
"Mungkin ada sedikit perubahan"

Azeyla bersmirk seraya menatap achernar satu persatu yang sukses membuat achernar menatap penuh waspada ke arah azeyla.

.
.
.

~Sementara itu di markas musuh

"Sayang ayo makan!" panggil seorang gadis-- ralat wanita dari luar ruangan.

Seorang pemuda di dalam ruangan pun mendongak.

Ya! Dia adalah Gavindra jean hazilly. Pemimpin sekaligus musuh utama yang di incar achernar selama ini.

"Duluan aja!" sahut gavin.

Gavin menatap sebuah figura foto di mejanya dan tersenyum miring.
"Kakak ku yang paling bodoh! Gue pasti akan membuat orang-orang di sekitar lo mati, sama seperti lo yang udah buat nyokap gue hidup sengsara dan mati begitu aja"

Foto itu... Itu adalah foto afnira hazilly (ibu dari alin sekaligus anggota achernar gen 1).

"Bahkan menghilangkan nyawa seluruh keluarga hazilly masih belum cukup untuk menebus semuanya" gumam gavin.

Praaaaang

Gavin terkejut mendengar suara berisik dari arah dapur.

"Pita!"
Gavin langsung berlari ke arah dapur.

Saat gavin tiba di dapur, ia terkejut melihat pita yang pingsan.

"Pita? Heyy bangun!"
Gavin menyerit bingung melihat pita yang tidak bergerak sama sekali.

Ia pun mengeluarkan ponsel dari sakunya untuk menelpon seseorang.

"Siapkan mobil!" setelah mengucapkan kalimat itu, Gavin langsung membawa pita keluar dari markas.

Tanpa sepengetahuan gavin, pita mengirim sinyal pada achernar lewat gelang yang di berikan azeyla.

Ya! Pita adalah salah satu mata-mata achernar yang di kirim ke markas musuh. Setelah bernegosiasi serta menyetujui syarat satu sama lain akhirnya pita di tetapkan sebagai salah satu kubu achernar.

.
.
.

~Di sisi lain

Drrrrrttttttttt

"Sinyal nya udah masuk" bisik diyah.

Azeyla mengangguk.
"Sesuai rencana!"

"Gue sama ve udah siap banget nih! Kapan kita mulainya?" tanya alma dengan antusias.

"Gue pengen pulang" gumam alin.

Diva menepuk pundak alin.
"Semangat ya..."

Alin menghela napas lelah.

"Masuk sekarang!" titah azeyla yang langsung di patuhi oleh achernar.

Hanya diyah, alma dan ve yang berada di luar sedangkan sisanya ikut bersama azeyla ke dalam.

Diyah di tugaskan untuk mengawasi musuh serta membuka jalan untuk achernar. Setelah berkali-kali melihat azeyla seharusnya misi kali ini bisa ia lakukan dengan baik.

Sedangkan alma dan ve akan menunggu aba-aba dari azeyla.

Continue Reading

You'll Also Like

94.3K 6.7K 30
Part masih lengkap Versi Wattpad berbeda 90% dengan novel -Di tulis pada 2019, di publish pada 2020, di terbitkan pada 2022- Azalea, dia indah di pa...
178K 6.1K 27
Menceritakan seorang gadis cantik yang telah dibuang oleh keluarganya hanya karena kesalah pahaman yang telah terjadi. "Jangan pernah mencari dan mem...
2.4M 189K 72
Hi guys. Ini cerita kedua saya^^ (Buat kalian yang gasuka Red flag,kalian bisa langsung tinggalin lapak ini ya☺️Kalo kalian gasuka,gaperlu komen-kome...
206K 5.8K 50
[Budayakan VOTE Sebelum Membaca] The Billionaire Prison [Love is Difficult] Sungai Thames, London. πŸ“Œ "Bersihkan semua, jangan sampai ada yang tertin...