Guliran Tasbih Aldevaro [Open...

By Pamelaa_kim

1M 32.3K 269

Kesalahan karena kabur dari Mesir saat pendidikan membuat seorang gadis terpaksa dimasukkan ke sebuah pesantr... More

prolog
chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
chapter 21
chapter 22
chapter 23
chapter 24
chapter 25
chapter 26
chapter 27
chapter 28
chapter 29
chapter 31
chapter 32
chapter 33
chapter 34
chapter 35
chapter 36
chapter 37
chapter 38
chapter 39
chapter 40
chapter 41
chapter 42
next story after GTA
chapter 43
chapter 44
chapter 45
chapter 46
Epilog
info terbit
special chapter
lanjut baca!!
male lead?
lanjut lagi?
chapter 00
vote cover!!
open PO dan info sequel
link shopee pemesanan + COD?
perpanjang masa PO dan potongan harga

chapter 30

19K 635 12
By Pamelaa_kim

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.
.
.
.

Dengan tubuh gemetar, Anthony memaksakan dirinya untuk memangku kepala putrinya.

" XAVIA BANGUNLAH! "

" Daddy mohon, " ucap Anthony dengan begitu lemah melihat keadaan putrinya yang begitu mengkhawatirkan.

" Tuan, sebaiknya segera bawa nona Xavia ke rumah sakit agar darahnya tidak terus mengalir, " sahut John.

Tanpa basa-basi, Anthony langsung saja menggendong tubuh lemah putrinya untuk diberikan perawatan. ia begitu khawatir, jantung nya kian berdetak begitu kencang. inilah yang ia takutkan. melihat Xavia terluka sedikit saja sudah membuat dirinya begitu bergejolak. apa lagi jika hal yang lebih parah dari ini terjadi. apa yang akan terjadi pada diri Anthony?

" Biarkan aku ikut menemani putriku, " sahut Ning Kirana.

Anthony terdiam menatap Ning Kirana. ada rasa khawatir yang jelas-jelas tercetak di wajahnya.

" John, urus semua ini. aku ingin pelaku segera di ringkus. dan bawa ke tempat biasa, " ujar Anthony kepada John.

" Baik tuan. segera saya laksanakan, " jawab John dengan patuh.

" Kalian jika ingin ikut segera, " ucap Anthony menginterupsi mereka sebelum akhirnya ia berlari dengan tergesa-gesa membawa Xavia di gendongan nya.

Ning Kirana, Gus Mahen, Gus Varo serta kedua orangtuanya pun ikut pergi menyusul Anthony.

Sisanya akan bertugas menjaga pesantren.

" Apa ini perbuatan mereka? " batin seorang gadis yang tak lain adalah Ning Amara.

" Maafkan aku kak "

•••

Sementara disisi lain, penampilan Anthony sudah acak-acakan. bahkan bercak darah milik Xavia pun telah tertinggal dibeberapa bagian kemeja milik nya. tapi bukan itu yang harus dipikirkan sekarang. yang terpenting adalah keselamatan putrinya.

" Ya Rabb, tolong selamatkan putriku, " batin Anthony memohon kepada sang pencipta.

" Putri kita mas, " gumam Ning Kirana dengan menangis tersedu-sedu mengkhawatirkan keadaan putri sulungnya.

" Tenang sayang. Ziya akan baik-baik saja, " sahut Gus Mahen menenangkan istrinya.

" Kamu yang tenang. in syaa Allah Xavia akan baik-baik saja, " ujar sang ibu dari Gus Varo.

Setelah bermenit-menit lamanya, akhirnya seseorang berjas putih yang ditunggu-tunggu kedatangannya pun telah tiba.

Langsung saja mereka berdiri dari tempat duduk mereka dan segera menghampiri sosok pria yang menjabat sebagai dokter tersebut.

" Bagaimana keadaan putri saya? "

" Apa dia baik-baik saja? "

" Tidak ada hal yang serius kan? "

Pria yang menjabat sebagai dokter itu kebingungan untuk menjawab pertanyaan bertubi-tubi yang mereka lontarkan. ia berpikir pertanyaan siapa dulu yang akan ia jawab terlebih dahulu.

" Jangan diam saja! " gertak Anthony tidak sabaran.

" Tidak ada masalah serius pada nona Xavia. hanya saja kepalanya sedikit terluka. dan hal itu akan membaik beberapa hari kedepan," jelas dokter tersebut yang dimana dapat menghilangkan semua pikiran-pikiran buruk yang ada didalam diri mereka.

" Alhamdulillah ya Allah "

" Nona Xavia sudah boleh dijenguk. tapi biarkan dia istirahat sampai kesadarannya pulih kembali. jika anda ingin, nona Xavia bisa dibawa pulang setelah ia sadar, " ucap pria itu.

" Baik, terimakasih dokter, " ujar Gus Varo.

" Sama-sama. itu sudah menjadi kewajiban saya, " balas pria berjas putih tersebut.

Setelah percakapan terakhir tersebut, sosok dokter itu pergi melangkahkan kakinya meninggalkan mereka. dan detik itu juga tubuh kekar Anthony luruh begitu saja. ingin sekali ia menangis karena rasa syukur atas keselamatan putrinya.

" Ghifari, " panggil Ning Kirana.

Anthony pun mendongakkan kepalanya menatap kearah sumber suara sesaat ia mendengar suara lembut dari saudari perempuannya.

" Kakak, " jawab Anthony lirih.

" Maaf. kakak sungguh meminta maaf, " ujar Ning Kirana dengan menitikkan air matanya.

" Kakak tidak perlu meminta maaf kepada ku, " gumam Anthony.

" Kakak akan menerima jika kamu marah kepada kakak "

" Aku memang marah dengan kakak. bahkan sangat marah. tapi aku harus melakukan apa? "

" Kakak adalah saudariku. tidak mungkin aku menghancurkan saudariku sendiri bukan? " lanjut Anthony dengan menatap mata sendu milik Ning Kirana.

" Aku hanya takut jika Ziya tidak akan memaafkan kakak, " cicit Ning Kirana menatap sendu adiknya.

" Kak, trauma Xavia telah kambuh lagi setelah kejadian yang baru saja menimpanya. kemungkinan ia juga akan trauma dengan pesantren dan tidak mau lagi menginjakkan kakinya disana setelah semua kejadian buruk yang menimpanya, " ujar Anthony dengan nada yang begitu datar setelah kembali mengingat semua tragedi yang menimpa putri tercintanya.

" Ini memang salah ku. aku bukan ibu yang baik, " jawab Ning Kirana dengan isakan tangisnya yang semakin keras terdengar ditelinga mereka.

" Sayang tenang, " sahut Gus Mahen sembari memeluk tubuh Ning Kirana berharap agar istrinya itu kembali tenang.

" Kalian bisa meminta maaf secara langsung kepada Xavia. untuk urusan apakah ia akan memaafkan kalian, itu sudah menjadi haknya "

" Dan jika seandainya Xavia tidak ingin kembali bersama kalian, jangan salahkan siapapun! " ujar Anthony melanjutkan ucapannya.

" Tidak. aku tidak ingin kehilangan putriku lagi. Ghifari, tolong bantu kakak, " ucap Ning Kirana memohon kepada Anthony.

" Aku akan berusaha kak. tapi semua keputusan berada ditangan Xavia, " jawab Anthony.

Anthony pun menghela nafasnya lelah. berpikir apa yang akan ia lakukan selanjutnya. kenapa hal ini terjadi pada putrinya?

" Maaf jika kehadiran kalian disambut dengan hal yang tidak menyenangkan, " ujar Anthony kepada kedua orang tua Gus Varo dan sekaligus memecahkan keheningan yang menyelimuti mereka selama beberapa menit.

" Tidak apa-apa nak Anthony, " jawab sang ayah dari Gus Varo.

" Mengenai Xavia dan Gus Varo sebaiknya kita bicarakan lain kali, " sahut Anthony kesekian kalinya.

" Kami akan menunggu hari itu. lagipula hubungan Xavia dan anak saya hari segera ada kejelasan "

Baru saja Anthony akan membuka mulutnya, getaran benda berbentuk persegi panjang miliknya itu bergetar dari balik saku celananya.

Seperkian detik setelah ia mengangkat telfon nya, air muka nya berubah menjadi begitu dingin. terlihat amarah yang sedikit demi sedikit muncul pada dirinya.

" Jangan biarkan mereka lolos! akan ku beri mereka perhitungan setelah berani bermain-main dengan keluarga Alber, " jawab Anthony dengan begitu tajam kepada lawan bicaranya yang tak lain adalah John.

" Ada apa? " tanya Ning Kirana setelah melihat Anthony mengakhiri sambungan telfon nya.

" Pelaku kekerasan Xavia, " jawab Anthony singkat.

" Siapa? "

" Kalian akan tau nanti, " ujar Anthony tanpa berniat memberitahu lebih lanjut.

Anthony tersenyum tipis. obsidian cokelat miliknya menyorot dengan begitu tajam. kepalan tangannya pun semakin erat diiringi urat-urat nadinya yang terlihat menonjol.

" Kalian boleh pulang untuk beristirahat. Xavia biar saya yang akan menjaganya, " ujar Anthony menginterupsi mereka.

" Aku ingin tetap disini, " sahut Ning Kirana.

" Kakak yakin? " tanya Anthony menatap ragu Ning Kirana.

" Kenapa tidak? apa salah jika aku ingin menjaga putri ku sendiri? " balas Ning Kirana.

" Hm terserah saja, " jawab Anthony dengan berdehem malas.

" Baiklah jika begitu, kami pamit pulang terlebih dahulu, " ucap abi Adrian.

" Kabari saja jika membutuhkan bantuan kami, " sahut umi Laila.

" Gus, sebaiknya bawa kedua orang tua kamu beristirahat ke ndalem, " titah Gus Mahen.

" Na'am Gus. saya akan membawa kedua orang tua saya beristirahat, " jawab Gus Varo patuh.

" Terimakasih sudah ikut menjenguk putri saya, Ziya "

" Na'am, " jawab kedua orang tua Gus Varo serentak.

•••

Langit berubah menjadi begitu gelap. jutaan gemerlap bintang ikut menghiasi gelapnya malam. sunyi nya malam dan dingin nya angin tak membuat mereka terusik dari tidurnya.

Berbeda dengan sesosok gadis cantik ini. setelah berjam-jam tak sadarkan diri, kini ia telah membuka matanya dengan begitu lemah. hingga netranya tak sengaja menangkap keberadaan pria yang teramat ia rindukan.

" Daddy, " panggil Xavia teramat lirih dengan tatapan matanya yang sudah sayu.

.
.
.
.
.

Vote dan komen!!

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Continue Reading

You'll Also Like

2M 123K 51
Religi - Romance "Dengan cara apapun, pacar kamu ngga akan bisa mengalahkan saya jika lauhul Mahfudz kamu itu saya! Saya dan kamu akan menjadi cinta...
369K 18.3K 50
Ajma adalah seorang gadis sebatang kara yang di angkat anak oleh seorang kyai besar pemilik ponpes Al-Majid. Ia memiliki 3 orang Kakak angkat yang ta...
2.1K 1.2K 60
Bukan novel plagiat & asli dari jalan pemikiran saya sendiri sebagai seorang penulis. Sebuah novel fiksi yang menceritakan tentang perjalanan dari s...
130K 10.2K 39
"Yayah! Mau kan jadi Yayah benelannya Aila?" tanya Aira dengan begitu gemas. Fadhil tersenyum lembut sambil mengusap puncak kepala gadis kecil di gen...