Kisah 3 SKS ✔

By imyourday_

31.3K 2.6K 568

KKN atau Kuliah Kerja Nyata. Mata kuliah 3 SKS ini mewajibkan 1 kelompok untuk tinggal bersama selama satu bu... More

Prolog
Salam Kenal
Survey
Survey Lagi
Serba Serbi Proposal
Barang Bawaan
Pindahan
Hari Pertama
Posyandu Balita
Perkara Senam
Manusia Aneh
Anak Pak Kades
Dokcil VS Apocil
Rapat
Panitia Lomba
Air Terjun
Lansia
Balada Logbook
BIAN
Prokeran lagi
Kegiatan Jum'at Siang
Kejutan Untuk Niko
Tumpengan
Ucapara
Prokernya Gavin
Menghitung Hari KKN Selesai
Malam Resepsi
Heeling
Heeling Pt 2
Urusan Hati
Bazar dan Dramanya
Deep talk sebelum pulang
Satu Hari Bersama Salengsar
Balada LPJ
Kondangan

Sidak dan Kebebasan

507 65 21
By imyourday_

Anak-anak cewe sepulang shalat isya di masjid langsung berkumpul di kamar. Ada yang rebahan, melipat jemuran, nyetrika, telfonan dan bergosip. Vania yang sedang rebahan santai sambil memainkan HP tiba-tiba teringat sesuatu.

"Eh temen gue udah ada yang di sidak nih yang di Artasena," Ucap Vania.

"Iya nih temen gue juga udah ngabarin," Ucap Lita.

"Kita palingan besok atau lusa mungkin ya," Ucap Kiara.

"Harus siap-siap sih terutama logbook nya," Ucap Gita.

"Logbook online gue baru nyampe hari ke 10 nih. Sekarang sih KKN hari ke berapa?" Tanya Nadin.

"Hari ke 23. 17 hari lagi KKN selesai," Ucap Risa.

"Hafal banget. Ngitungin terus ya Ca?" Ucap Lita.

"Iya dong kan ga sabar ketemu ayang," Jawab Risa.

"Kalo aja lo sama Martin satu Kabupaten KKN nya pasti tiap ada acara gabungan ketemu terus ya Ca," Ucap Kiara.

"Iya! Kan tiap rapat Korkab biar gue aja yang jadi perwakilan. Gue juga mau buat jadi Kordes kalo kaya gitu mah," Ucap Risa.

"Yang ada lo ngebucin terus bukan serius," Ucap Vania.

"Kata Martin, Biarin," Ucap Risa.

Memang Risa sedang Video Call dengan pacarnya. Pada telinga kirinya yang di pasang earphone sedangkan telinga kanannya tidak, agar tetap bisa mendengar pembicaraan teman-temannya.

"Mana sini coba ngomong langsung," Tantang Vania. Risa langsung memutuskan sambungan dengan earphone dan me-loudspeaker.

"Bilang aja lo iri ga punya ayang kan Van?" Ucap Martin.

"Sok tau lo!" Ucap Vania.

"Kan Risa yang cerita ke gue. Eh ada Kia. Hai Ya, kangen Mahesa ga?"

"Mahesa siapa?" Tanya Fara.

"Mantan Kia," Ucap Risa.

"Kok lo tau Ca?" Tanya Gita.

"Martin yang cerita. Kak Esa september wisuda Ya, mau dateng ga?"

"Kayanya lo ketularan Martin deh Ca, makanya jadi suka ngisengin temen gini," Ucap Kiara.

"Orangnya yang mana sih?" Tanya Lita.

"Yang anak hukum bukan sih? Dulu kayanya pernah jadi Korlap pas ospek. Temen-temen gue pada naksir dulu pas jaman ospek," Ucap Vania.

"Iya yang itu. Emang suka tebar pesona orangnya," Ucap Martin.

"Lo kok kenal Kak Esa sih Tin?" Tanya Fara.

"Siapa yang ga kenal dia pas jaman ospek sih. Eh udah dulu ya Risayang, aku mau rapat panitia lomba," Pamit Martin.

"Iya. Aku juga abis ini mau eval," Ucap Risa.

"Risayang katanya. Ututuuuu," Goda Nadin.

"Gue jadi kepo deh gimana caranya lo bisa pacaran sama Kak Esa, Ya?" Tanya Lita.

"Padahal Kak Esa keliatan playboy gitu yang suka flirting ke cewe-cewe," Ucap Nadin.

"Gue deket sama Kak Esa gara-gara pas ospek yang abis papermob kan kita masih di jemur di lapangan banget tuh. Nah gue pusing nyampe kunang-kunang tapi ga nyampe pingsan terus yang nolongin Kak Esa. Abis itu kalian tau lah gimana bisa pacaran," Jelas Kiara.

"Lama ga pacaran sama Kak Esa nya?" Tanya Gita.

"Hampir dua tahun. Dari semester 1 sampe semester 5."

"Lama juga ya pantesan lo gamon," Ucap Risa.

"Gue udah move on ya!"

"Iyalah orang KKN aja yang suka sama lo banyak Ya. Kayanya anak-anak cowo KKN kita pada naksir lo deh," Ucap Vania.

"Iya anjir pada suka banget godain lo tuh," Ucap Nadin.

"Lo tinggal pilih mau sama siapa eh sama Mas Jendra juga bisa," Ucap Fara.

"Ih jangan! Mas Jendra bagian gue itu," Ucap Vania.

"Udah siap banget ya Van buat jadi mantu Pak Kades," Ucap Kiara.

"Siap banget pokoknya. Kalo ada kumpulan Ibu-Ibu aja gue suka ngobrol sama Bu Tifa, kurang usaha apa lagi coba gue. Gue kan pake trik deketin ortu nya dulu," Ucap Vania.

"Bentar ya gue potong nih pembicaraannya. Gue mau nanya, hari ini ada kegiatan apa aja ya terus ini BIAN di logbook di tulisnya gimana?" Tanya Gita. Memang Gita sambil mengisi logbook.

"Oh iya gue nyampe lupa ngisi logbook online. Far gue boleh pinjem HP lo buat ngisi logbook?" Ucap Nadin.

"Ambil aja tuh Nad."

"Dimana Fa?"

"Itu lagi di charge. Cabut aja udah full kayanya."

"BIAN di tulis, Imunisasi dalam rangka BIAN. Gitu aja Git," Ucap Lita.

"Ayo eval jangan di kamar terus," Ucap Jefri dari luar kamar setelah mengetuk pintu kamar anak cewe.

"Iya sebentar," Teriak Nadin.













Seperti biasa, sepulang dari masjid yang bertugas piket masak langsung pergi ke dapur. Karena memasak makanan yang simpel sehingga tidak perlu membutuhkan waktu lama dan mereka bisa sarapan lebih awal. Hari ini hanya ada kegiatan mengajar di SD, piket balai desa untuk yang bertugas dan sore harinya mengajar di TPQ. Masih ada waktu lumayan untuk berangkat ke tujuan masing-masing jadi Fara, Nadin, dan Gita memilih untuk menyapu dan membersihkan halaman depan posko sedangkan yang laki-laki membersihkan area belakang posko, serta Risa dan Vania membersihkan kamar yang sedikit berantakan. Kiara dan Lita sedang mandi sehingga yang lain bersih-bersih sambil menunggu giliran.

Saat sedang membuang sampah rumput ke dalam tempat sampah, Nadin mengenali seragam batik yang saat ini hampir berada di hadapannya. Iya, seragam batik dosen milik kampusnya.

"Hei, ada panitia KKN," Nadin menoleh ke belakang dan berbisik ke Fara dan Gita. Fara dan Gita ingin berucap namun di dahului oleh dosen panitia KKN.

"Wah pagi-pagi udah bersih-bersih aja. Bagus kalian rajin. Temen-temen yang lain di mana?" Tanya dosen yang Gita kenal yaitu Pak Handoko.

"Ada yang bersih-bersih belakang, kamar dan juga mandi Pak," Jawab Gita.

"Ayo masuk terus temen-temen yang lain di panggil," Ucap Pak Handoko.

Fara dan Gita mengarahkan Pak Handoko dan Pak Bima menuju ruang bersama sedangkan Nadin berlari ke belakang posko untuk memanggil anak cowo.

"Woy, sidak kita. Tuh dosennya udah di dalem," Ucap Nadin panik.

"Mana?" Tanya Jefri.

"Itu udah di dalem."

Semuanya sudah berkumpul di ruang bersama. Lita menyajikan 2 gelas teh manis dan sepiring gorengan hasil Kiara menyegat Niko untuk segera membeli gorengan di warung Bu Kus tadi.

"Ini gorengnya goreng sendiri? Rajin sekali kalian padahal masih jam 7," Ucap Pak Bima. Anak-anak salengsar hanya bisa tersenyum canggung.

"Ga usah takut kalian. Saya ga makan kalian kok," Ucap Pak Handoko.

"Bagaimana progres kinerja kalian selama KKN?" Tanya Pak Bima.

"Alhamdulillah lancar Pak. Untuk proker 70% sudah dilaksanakan," Ucap Jefri tegas.

"Bagus. Ada kendala tidak selama proker berjalan?" Tanya Pak Handoko.

"Untuk kendala saat proker berjalan untuk masyarakat kalau kumpul suka ngaret pak untuk yang lain sejauh ini tidak ada dan semoga tidak ada," Ucap Jefri.

"Kalau itu memang kebiasaan yang sudah di hilangkan. Logbook nya di kumpulkan sebentar ya sekalian logbook kelompok biar saya cek," Ucap Pak Bima.

"Setelah saya cek sudah mulai lengkap ya. Untuk yang belum rajin mengisi logbook segera di isi jangan nanti-nanti keburu tambah mager kalian," Ucap Pak Bima.

"Logbook online sudah di isi?" Tanya Pak Handoko.

"Sudah tapi belum semua Pak. Jaringan internet di sini cukup susah Pak," Ucap Bagas.

"Iya tadi saya juga niat mau telfon juga susah," Ucap Pak Handoko.

"Gapapa. Kalian bisa ke tempat yang ada sinyal buat ngisi logbook online biar tidak ketinggalan yang penting sebelum batas terakhir pengumpulan logbook sudah selesai semua ya," Ucap Pak Bima.

"DPL kalian sudah berkunjung ke sini?" Tanya Pak Handoko.

"Belum Pak," Jawab Lita.

"Pak Mahen memang sedang sibuk-sibuknya ngurus persiapan menikah jadi yang penting kalian tetap komunikasi dengan beliau ya. Karena nanti jam 10 saya ada rapat di kampus jadi saya pamit pulang," Ucap Pak Bima.

"Ingat, kalian harus jaga nama baik kampus jangan buat hal-hal yang tidak baik," Pesan Pak Handoko.

"Sebelum nya kita foto bersama dulu di depan banner," Ajak Pak Bima.













Pukul 09:00 Bagas dan Niko sudah berangkat ke balai desa untuk piket harian. Risa dan Lita juga sudah berangkat ke SD 2 untuk melatih siswa yang mengikuti lomba Dokcil. Agam, Gavin dan Jefri duduk di ruang bersama untuk menunggu anak-anak cewe selesai berdandan.

"Masih lama ga?" Ucap Gavin sedikit berteriak.

"Sabar tinggal pake almet doang," Ucap Vania.

"Lama banget kalian ngapain aja sih?" Tanya Niko saat mereka keluar kamar.

"Namanya juga cewe kalo lama ya wajar. Kalo cowo yang lama itu yang ga wajar," Ucap Nadin.

"Iya deh iya. Yuk buruan udah ditunggu nih," Ucap Jefri.

Baru saja sampai di depan posko, mereka di buat berhenti karena kedatangan DPL tersayang. Siapa lagi kalau bukan Pak Mahen.

"Assalamu'alaikum," Ucap Pak Mahen.

"Wa'alaikumsalam."

"Mari Pak masuk," Ucap Jefri.

Setelah Pak Mahen duduk, Fara menyiapkan segelas teh manis hangat dan beberapa kaleng berisi keripik yang Ibu Ayu siapkan untuk cemilan anak-anak selama KKN.

"Dari LPPM sudah ke sini?" Tanya Pak Mahen.

"Sudah Pak, tadi pagi," Jawab Jefri.

"Maaf ya saya baru sempat berkunjung."

"Gapapa Pak. Kita paham dengan kesibukkan Bapak sekarang," Ucap Nadin.

"Yang lain kemana? Kok cuma berdelapan?"

"Bagas dengan Niko piket di balai desa sedangkan Risa dan Lita di SD 2 sedang melatih untuk lomba Dokcil Pak," Ucap Jefri.

"Oh sudah tidak apa-apa. Kita mulai bahas masalah logbook dulu ya."

Pak Mahen mengecek logbook individu tiap mahasiswa dan logbook kelompok. Mereka juga konsultasi mengenai proker yang belum dijalankan dan Pak Mahen memberikan nasihat serta saran untuk mereka. Tidak lupa Pak Mahen memperkenalkan Bumi, mahasiswa yang bulan september nanti wisuda. Kiara jelas kenal Bumi karena Bumi kakak tingkatnya.

"Betah ga KKN di sini?" Tanya Pak Mahen.

"Alhamdulillah betah Pak. Masyarakat sini baik-baik," Ucap Vania.

"Cuman yang bikin ga betah sinyal Pak. Susah banget di sini," Keluh Niko.

"Gapapa di nikmati saja. Tapi enak juga KKN di tempat pegunungan seperti ini. Udara masih sejuk," Ucap Pak Mahen.

"Iya Pak jadi tambah sehat," Ucap Vania.

"Wah tidak kerasa saya di sini sudah hampir satu jam," Ucap Pak Mahen.

"Bapak nyaman di sini kayanya," Ucap Nadin.

"Bisa aja kamu Nadin."

"Kalian abis ini ada kegiatan apalagi?"

"Tadinya mau ngajar di SD Pak," Ucap Agam.

"Udah jam 10 kalian langsung lanjutin kegiatan saja. Saya dan Bumi pulang. Oh iya foto bersama dulu biar nanti Bumi yang fotoin," Ucap Pak Mahen.

"Baik-baik lo di sini," Ucap Bumi ke Kiara.

"Ga nyangka gue lo ngasdos juga Kak," Ucap Kiara.

"Bandel-bandel gini gue tetep rajin."

"Jangan lupa ya sama titipan saya."

"Siap Pak!" Ucap Jefri.

Setelah Pak Mahen dan Bumi pergi, mereka berangkat menuju SD 1 unfuk kegiatan mengajar. Karena sidak sudah, kegiatan KKN selanjutnya yang akan mereka jalani terlihat lebih santai dan beban tidak terlalu berat. Mereka tidak dihantui oleh perasaan untuk di sidak. Kebebasan mereka telah tiba.











Yeay update lagi
Sekarang mulai buat rajin update lagi
Semoga ga ada yang bosen dengan ceritanya ya
See you next part!


Pak Mahen,

Bumi,

Martin,

Pak Handoko,

Pak Bima,


Continue Reading

You'll Also Like

3.2K 191 7
Dunia seakan-akan dengan senang hati memberikan jalan bagi Sekala Danureja untuk bebas dari kekangan pacarnya, Lembayung Purnama. Bagaimana tidak, Ka...
195K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
Dear, KKN By Dia

General Fiction

111K 13.9K 36
Kisah tentang kegiatan kampus yang mengharuskan dua belas anak manusia hidup dan berbagi tempat tinggal selama 30 hari. Tawa, suka, duka dan ketakuta...
6.4K 955 19
SERI KAMPUS 1.5 Mungkin sebuah keberuntungan bagi Seira bisa mendapatkan Harlan setelah lelaki itu putus dari Danilla. Seira pikir, ia istimewa. Namu...