Beautiful Nightmare (Jinsoo)

By putri_pratama_2050

5.1K 947 154

Beberapa ratus tahun yang lalu portal dunia peri dan manusia terbuka karena kesalahan para penyihir. Portal i... More

1. New House
2. The Lift
3. Sweet Scent
4. Red Light
5. Thorny
6. Lost Control
7. Trouble
8. What If
9. Don't Leave Me
10. Be Good Boy
11. Maybe
12. First Kill
13. Person
14. The Devil Has Pretty Face
15. Psyche
16. Cursed Life
17. If You Want

18. I Wanna Do

267 33 7
By putri_pratama_2050

"baiklah, jika itu yang nuna mau. Aku bisa mati untuk mu... "

"a-apa?"

Srak!

Jisoo membeku

Entah apa yang pria itu pikirkan saat tiba-tiba ia mengeluarkan pisau lalu menggorok lehernya sendiri

Tidak ada waktu untuk memperoses, semuanya terjadi begitu cepat

Jisoo merasakan detak jantung nya seakan berhenti saat melihat cairan merah itu menetes ke lantai

"JIN!" dengan tangan begetar Jisoo mendekati Jin yang sedang sekarat dalam diam

Namun saat Jisoo menyentuh pria itu, tiba-tiba semuanya menjadi gelap

"HAHHH!"

Jisoo terbangun dengan kedua bola matanya yang membulat. Nafas berat yang tak beraturan seakan baru saja ia menghadapi kematian

"apa itu tadi..." gumam Jisoo

Mimpi...

Semua itu mimpi

Mimpi macam apa yang terasa begitu nyata...

Dengan tubuh gelisah dan nafas yang tak beraturan, Jisoo menoleh kesekeliling. Tepat di sampingnya, ada pria itu

Jin yang sedari tadi duduk di samping ranjang menatap Jisoo terkejut sekaligus bingung

Jisoo menatap lekat ke arah Jin. Ruangan yang sama dan baju seragam yang berlumuran darah...

"d-darah..." apa yang tadi bukan mimpi?

'kenapa ada darah di baju nya?'
'tapi dia masih hidup'
'tidak ada luka di lehernya'
'sebenarnya apa yang baru saja aku lihat tadi?'

Banyak pertanyaan yang mengerumuni kepalanya

"n-nuna... Kau baik-baik saja?" Jin bertanya dengan suara lembut

"darah di baju mu..." Jin melihat seragam nya yang berlumuran darah

"ini darah pria itu" jawab Jin. Entah kenapa setelah Jin mengatakan itu, Jisoo bisa bernafas lega

Jadi yang tadi itu benar mimpi

Jisoo meremas kepala nya yang terasa sakit

Grep...

Jin memeluk Jisoo

"maaf... Ini salahku..."

"maaf" Jin tidak tahu harus mengatakan apa lagi selain kata 'maaf'

Jisoo merasa aneh pada dirinya. Kenapa... Walau hanya mimpi, tapi kenapa ia sangat ketakutan saat melihat Jin mati di hadapannya tadi?

Bukan kah Jisoo lah orang yang paling ingin melihat Jin mati?. Lantas kenapa, ia merasakan ketakutan itu

Semuanya terasa aneh dan membingungkan

••••

Karena mengalami beberapa tulang yang patah, Jin memaksa Jisoo untuk istirahat selama beberapa hari dan pria itu secara rutin mengalirkan 'mana' miliknya untuk mempercepat penyembuhan Jisoo

Walau sebenarnya Jisoo sudah merasa cukup baik setelah bagun kecuali di bagian kaki nya yang masih terasa nyeri

Sebagai ganti nya, Jisoo menyuruh Jin untuk tetap sekolah. Mereka sempat berdebat karena Jin tidak mau sekolah dan hanya ingin merawat Jisoo

Namun Jisoo mengancam nya, jika Jin tidak sekolah maka Jisoo menolak perawatan yang pria itu berikan. Dan ya pria itu langsung mengalah dengan mudah

Bagaimana pun dia sudah kelas 3, tapi kenapa bolos terus? Bukan kah ujian masuk universitas itu sangat sengit?

Dan karena itu Jisoo jadi menginap beberapa hari di rumah Jin. Padahal mereka bersebelahan tapi pria itu tidak ingin Jisoo kemana-mana

"aneh, kenapa juga aku harus mendengarkan bocah itu" gumam Jisoo

Lalu bagaimana Jin bisa menemukan Jisoo hari itu. Itu karena Jisoo tidak membalas pesan nya

Biasanya memang begitu tapi kali ini entah kenapa kali ini perasaan Jin tidak enak jadi ia mencoba mencari Jisoo. Dan ya, walau membutuhkan waktu tapi Jin berhasil menemukan Jisoo di waktu yang tepat

Kalau saja Jin tahu lokasinya dia pasti akan teleportasi dengan cepat

Apa ini semacam ikatan karena 'feromon' mereka saling menyatu?

Saat memikirkan itu Jisoo menyadari sesuatu. Wanita itu menatap tangannya dengan tatapan kosong

Jisoo merasa sihirnya melemah secara perlahan. Seperti yang di katakan Daniel, umur Jisoo tidak akan bertahan lama jika sihir hitam itu masih bersarang di tubuhnya

Jisoo tidak tahu entah sejak kapan sihir itu bersarang di tubuhnya. Yang pasti Jisoo mulai merasakan sihir hitam itu perlaham menghisap sihir Jisoo juga

Apa pada akhirnya Jisoo di takdirkan untuk mati secara perlahan?...

Merasakan sakit dan ketidak mampuan akan dirinya yang kehilangan sihir hingga menjadi lemah selayaknya manusia. Bukan hanya sihir, sifat, prilaku dan emosi Jisoo juga akan melemah hingga perlahan tapi pasti Jisoo bisa merasakan perasaan manusia sebelum ia benar-benar mati

Jisoo terkekeh kecil. Lucu sekali, ia sudah bisa membayangkan bagaimana akhir dari hidupnya nanti

Sebenarnya siapa yang menaruh sihir hitam di tubuhnya. Hanya iblis lah yang bisa melakukan ini. Awalnya Jisoo ingin mencurigai Jin tapi sihir hitam ini sudah ada jauh sebelum ia bertemu dengan Jin

Jadi sebenarnya siapa?...

Iblis mana lagi yang melakukan ini padanya? Dan kenapa harus Jisoo?...

"aku pulang!" suara yang terdengar penuh semangat itu terdengar setelah bunyi pintu terbuka

Jin pulang sekolah dan menghampiri Jisoo sambil tersenyum ceria

"kenapa senyum begitu?" tanya Jisoo

"tidak, hanya aku merasa senang. Saat aku membuka mata di pagi hari ada kau di samping ku dan saat aku pulang sekolah ada kau yang menunggu ku di rumah. Bukan kah kita seperti sepasang suami istri?! ^^"

Jisoo hanya menatap tak percaya dengan imajinasi pria yang ada di hadapannya

"ternyata kau pandai berimajinasi" Jin duduk di samping Jisoo lalu memeluk lengan wanita itu dengan manja

"memikirkan menjalani hidup bersama dan menikah dengan nuna adalah hal terindah yang pernah aku pikirkan!"

"yayaya tapi aku tidak akan menikah dengan anak kecil. Jadi lebih baik kau ganti pakaian mu dan belajar yang benar saja" jawab Jisoo seadanya

Jin menyengit "anak kecil?"
"jadi aku hanya anak kecil yang bisa membuat nuna mendesah sepanjang malam?"

Bugh!

Jisoo memukul punggung Jin

"ah!"

"dasar gila" bagaimana bisa dia mengatakan hal kotor seperti itu dengan seragam sekolah

Ini membuat Jisoo merasa dirinya lah penjahat yang sesungguhnya karena 'bermain' dengan anak sekolah

Lalu suasana hening sesaat, masih dengan Jin yang bergelendot manja di lengan Jisoo

"Jin-a" panggil Jisoo

"hm?"

"apa kau akan membunuh seseorang lagi?" Jin menoleh dan menatap Jisoo, lalu pria itu tersenyum kecil

"entahlah, aku tidak bisa menjamin itu"

"kenapa?" tanya Jisoo

"seperti yang nuna tau. Pada dasarnya iblis memang memiliki hasrat membunuh bahkan tanpa alasan sekalipun..." Jin terdiam sejenak sebelum ia melanjutkan kalimatnya

"aku baca di buku agenda itu saat pertama kali aku menyadari jika aku anak yang berbeda dari segi fisik dan emosi. Semuanya, yang tertulis hanyalah hal-hal buruk. Iblis hanya melakukan hal-hal buruk. Kekerasan, obsesi, hasrat dan darah... sejujurnya aku sedikit takut jika suatu saat aku akan menjadi seperti itu"

Dan Jin tidak bisa bilang jika ia memiliki hasrat membunuh yang sulit di kendalikan. Tapi selama ada Jisoo, Jin merasa semua akan baik-baik saja

"karena aku hanya setengah iblis, aku tidak akan seperti itu kan?" saat itu Jisoo bisa melihat keraguan sesungguhnya di mata Jin. Anak ini selalu bertingkah seakan dia memiliki dua jiwa

Terkadang menjadi agresif lalu berubah seperti anak remaja pada umumnya. Sampai saat ini Jisoo masih tidak mengerti, mana diri Jin yang sesungguhnya

"iblis tetap lah iblis. Melihat kau membunuh pria itu sampai tidak berbentuk dan berakting selama ini dengan sangat baik. Bukan kah itu salah satu cirikhas iblis?" jawab Jisoo seraya menyeringai

Mendengar jawaban Jisoo, Jin terkekeh kecil

"nuna memang sangat pintar~ apa karena kau sudah menjalani hidup selama ratusan tahun?. Tapi yang pasti, meski aku harus memakan tangan ku sendiri aku tidak akan pernah menyakiti nuna. Aku bisa menjamin yang itu"

"bukan nya waktu itu kau menyerangku?" sindir Jisoo

"ahh, itu kan nuna duluan yang mulai!" berbeda dengan suasana kemarin yang terasa dingin. Entah kenapa hari ini jauh lebih baik. Jin merasa lega karena ia bisa berbicara santai seperti ini lagi dengan Jisoo

Walau ia harus memasukkan sihir mimpi buruk saat Jisoo pingsan kemarin...

Benar, Jin lah yang memasukkan mimpi buruk itu. Jin ingin lihat bagaimana reaksi wanita ini saat melihat Jin benar-benar mati di hadapannya dan membuat Jisoo tertekan dengan rasa bersalah

Walau agak jahat tapi Jin merasa ini efektif. Karena Jin tahu, Jisoo hanya sering mengecam namun pada dasarnya wanita ini memiliki hati yang lemah seperti manusia

Terkadang Jin tidak habis pikir bagaimana bisa Jisoo hidup dengan cara berpikir yang rumit dan hati selemah itu. Bisa-bisa seseorang akan memaafkan nya...

"nuna..."

Srak!

Jisoo tersentak saat Jin tiba-tiba mengangkatnya dan membuat Jisoo duduk di pangkuan pria itu

Jisoo tahu Jin kuat tapi bagaimana bisa ia mengangkat tubuh seseorang yang sedang duduk semudah itu!

"apa yang kau lakukan?" ujar Jisoo terkejut

Jin mem-pout kan bibirnya
"aku tidak ingin kejadian kemarin terjadi lagi. Jadi nuna... biarkan aku memberi 'tanda' pada tubuhmu"

Untuk makhluk seperti mereka memberi 'tanda/mark' pada pasangan adalah hal yang harus mereka lakukan. Hal ini untuk memberi tahu bangsa lain jika orang yang di beri 'tanda' itu 'milik' seseorang

Efek nya perasaan mereka akan terhubung. Jika salah satu dari mereka dalam bahaya, salah satunya akan dengan cepat menemukan pasangan mereka dimana pun, karena jiwa mereka sudah menjadi satu. Namun efek buruknya jika salah di gunakan dan memberi 'tanda' pada sembarang orang. Orang yang menerima 'tanda' akan kesulitan dan merasa tak nyaman karena hati dan pikiran nya sudah di kendalikan pemberi 'tanda'. Mereka tidak akan bisa lepas meski sang pemberi itu memperlakukan mereka seperti hewan, menyakiti dan melukai jiwa raga mereka, mereka tidak akan bisa kabur

Karena jika mereka kabur dan sang pemberi 'tanda' itu tidak terima. Tubuh sang penerima akan merasakan sakit yang luar biasa

Karena itu dari pada di sebut perlindungan, 'tanda' lebih mirip seperti tali kekang untuk sang penerima

"kau gila?" Jisoo menyengit tak suka

Jika Jin menawarkan memberi 'tanda' itu artinya pria ini juga tahu apa arti dari 'tanda' yang sebenarnya

"jika aku memberi 'tanda' pada tubuhmu, makhluk-makhluk itu tidak akan ada yang berani menyentuhmu lagi"

"apa bedanya? waktu itu peri yang menyerangku, dia bisa mengenali aroma mu di tubuhku tapi dia tetap menyerangku"

Jin memeluk pinggang Jisoo dan menatap wanita itu dalam
"nuna, memberi 'tanda' dan aroma 'feromon' yang tertinggal itu berbeda. Jika sesuatu terjadi padamu aku bisa langsung tahu dimana kau berada. Kalau saja waktu itu aku terlambat, kau bisa saja mati... aku tidak ingin itu terjadi"

Jisoo menghela nafasnya panjang. Itu benar kalau saja Jin terlambat hari itu, mungkin Jisoo bisa saja mati tapi...
"tetap saja memberi 'tanda' itu berlebihan. Aku tidak ingin terikat dengan mu, jadi jangan lakukan itu"

Kali ini Jin yang menghela nafas lalu menenggelamkan wajahnya di dada Jisoo "tetap saja, aku ingin melindungi mu..." gumam pria itu

Titt...titt...titt..

Tepat setelah Jin mengatakan itu, Tiba-tiba mereka mendengar suara pin rumah Jin berbunyi, lalu di sambung dengan suara pintu terbuka

Jisoo dan Jin saling menatap sebelum mereka mengalihkan pandangan ke arah lorong pintu

Cekrek...

"dasar anak nakal kenapa kau tidak membalas pesan ku!-" pria paruh baya itu terdiam saat ia masuk dan mendapati putra nya bermesraan dengan seorang wanita

Jin "ayah..."

"s-sial! Posisinya!" - Jisoo


D

an pria paruh baya itu hanya mematung melihat sang putra dengan seragam sekolahnya yang tengah memangku seorang wanita

-TBC-

Vomment

Lanjutt ga ni??

Continue Reading

You'll Also Like

715K 65.3K 31
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...
1.9M 99.3K 39
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
84.8K 10.4K 14
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 3) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ____...
1M 51.2K 39
Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigrasi ke dalam novel...