Mengalah? Gak papa (END)βœ”

By ydistani

48K 1.5K 30

"Mengalah itu tidak mudah, makanya orang yang bisa mengalah itu hebat" ___ Note. Judul awal "Keluarga Harsa"... More

πŸ₯œ Prolog βœ”
πŸ₯œ Persiapan Lingkungan Baru βœ”
πŸ₯œ MPLS Pertama βœ”
πŸ₯œ MPLS Kedua βœ”
πŸ₯œ Trio Kembar Vs Kakak Pembimbing βœ”
πŸ₯œ Hari terakhir βœ”
πŸ₯œ Cukup!!! βœ”
πŸ₯œ Aduan βœ”
πŸ₯œ Sakit βœ”
πŸ₯œ Weekend βœ”
πŸ₯œ Upacara Pertama βœ”
πŸ₯œ Gak Jelas βœ”
πŸ₯œ Gak Jelas 2 βœ”
πŸ₯œ Aish- βœ”
πŸ₯œ Don't touch βœ”
πŸ₯œ Kakel βœ”
πŸ₯œ Drama nonton film βœ”
πŸ₯œ Gombalan sepupu βœ”
πŸ₯œ Ternyata kita beda βœ”
πŸ₯œ Minum obat ya βœ”
πŸ₯œ Marga Harsa kak βœ”
πŸ₯œ Sakit berdua βœ”
πŸ₯œ Janji yang ditepati βœ”
πŸ₯œ Hujan βœ”
πŸ₯œ Marah βœ”
πŸ₯œ Anak bungsu kan? βœ”
πŸ₯œ Menerima kehadirannya βœ”
πŸ₯œ Ambil Raport βœ”
πŸ₯œ Pantai βœ”
πŸ₯œ Kepergian βœ”
πŸ₯œ Bukan ilusi βœ”
πŸ₯œ Keberadaan lebih baik βœ”
πŸ₯œ Menanyakan βœ”
πŸ₯œ Greatest School βœ”
πŸ₯œ Egois βœ”
πŸ₯œ Kenapa mukanya? βœ”
πŸ₯œ Cinderella βœ”
πŸ₯œ Minta dijodohkan? βœ”
πŸ₯œ Mereka banyak βœ”
πŸ₯œ 2 Tembakan βœ”
πŸ₯œ End βœ”
πŸ₯œ INFO
πŸ₯œ CERITA LANJUTAN??? 😯
Cerita baru tak kalah seru😎

πŸ₯œ Dua bocah main kerumah βœ”

593 25 0
By ydistani

Halooo, selamat datang kembali di 'Mengalah? Gak papa'. Sudah baca part Drama Nonton Film belum nih? Pasti sudahlah ya? Oke, itu saja kalimat pertama dari saya.
Happy Reading😆

.
.
.
.
.
.
.

Nyesel sama menyesal itu beda dikit kok
/senyum tipis








"Adek, Bunda cariin juga"

Suara yang lebih mirip panggilan itu membuat Cilla menoleh dan mencari sumber suara. Sedangkan Fero dan Alia saling tatap "Aduh, kita kelamaan kak mainnya" lirih Alia

Apa yang Alia katakan tentu didengar oleh Cilla yang berada disampingnya. "Kenapa Al?"

Belum sempat dijawab, seorang wanita yang dapat diperkirakan sudah kepala empat berdiri dihadapan Alia. Cilla menatap Alia dan Fero yang menatap dengan sorot berbeda.

"Lia, Fero, Bunda kan sudah bilang jangan main lama-lama. Bisa nggak sih kalau dibilangin itu nurut" marah wanita itu

"Maaf Bun" kalimat maaf yang keluar dari mulut Fero dan Alia membuat wanita itu mengatur napasnya

"Bunda maafin, tapi lain kali jangan diulang lagi ya! Bunda takut kalian kesasar" ujar wanita itu lembut mengusap lengan Fero dan Alia

Mendengar helaan khawatir dari wanita itu membuat Cilla tidak enak merasa bersalah karena bagaimanapun dia yang sudah mengajak mereka bermain. "Maaf Bu sebelumnya, saya Cilla dan saya mengucapkan maaf banget karena saya yang mengajak Fero dan Alia bermain"

Wanita itu menoleh kearah Cilla yang membuat dirinya was-was. "Tidak apa-apa Cil ... la? Terimakasih sudah menjaga anak saya, saya baru disini jadi saya takut mereka kesasar"

"Ibu tinggal di perumahan flora?" tanya Cilla memastikan dan diangguki wanita itu Bunda Fero dan Alia

"Kebetulan saya juga tinggal disana, rumah nomor 7" lanjutnya

"Kita sampingan dong, saya rumah nomor 8"

Cilla tersenyum lega "Kapan-kapan kamu mainlah kerumah saya" ujar Bunda Alia dan Fero tersenyum

"InsyaAllah Bu, Ibu juga jangan lupa mampir kerumah saya" ucap Cilla




___



Keluarga Fero dan Alia

Setelah pulang dari taman, Fero dan Alia serta Bundanya berkumpul di depan televisi. Mereka menonton kartun di salah satu siaran televisi yang biasa mereka pilih. Bisa bersantai tentu semua pekerjaan rumah sudah selesai, kalau belum? Ya diselesaikan.

"Bunda, Alia mau hijab kayak kak Cilla" celetuk Alia yang membuat Bunda menatap heran

"Kenapa? Biasanya kalau Bunda suruh pakai hijab nggak mau" ujar Bundanya

"Sekarang mau Bunda, ya ya ya" kekeh Alia dan diangguki oleh Bundanya

Alia bersorak ria dan melompat-lompat diatas karpet bulu setelah mendengar jawaban dari Bundanya. Tentu itu membuat Fero ikut merasakan kegembiraan juga. Pasalnya ia sangat menginginkan adiknya memakai hijab.

Tak lama Alia menghentikan aktivitasnya dan menatap Bundanya "Bunda, Alia mau kerumah kak Cilla"

"Fero juga mau"

___


Ning, nong

Didepan pintu, berdiri dua bocah berbeda gender yang menunggu jawaban dari dalam. Salah satu diantara mereka menatap was-was pintu yang menenggelamkan tubuh mereka.

"Kalau salah rumah gimana kak" bisik Alia tepat disamping Fero yang memiliki tinggi badan setara dengannya

"Kan tadi katanya Pak Satpam benar, ini rumahnya kak Cilla" jawab Fero dengan nada pelan namun tidak berbisik

"Sebentar"

Teriakan seorang laki-laki dari dalam rumah membuat dua bocah itu saling pandang "Jangan-jangan salah"

Clek.

"Cari siapa dek?"

"Kita mau ... mau ... mau .. itu apa ya? Cari kak Cilla ada?" ujar Fero yang sedikit lupa tujuannya blank

Leno menatap bocah itu sedikit terkejut, namun tak hayal menganggukan kepalanya. "CIL, ADA DUA BOCIL NYARIIN KAMU" teriakan Leno menggema diruangan bawah. "Masuk aja" lanjutnya mempersilahkan dua bocah itu masuk

Leno memutar badannya 180° dan berjalan menuju ruang tamu, sedangkan Fero dan Alia mengekor dibelakang. "Duduk aja"

"Ada apa ka- .. halo kalian"

"Halo kak Cilla"

Cilla mendudukan badannya dikursi sebrang "Kalian sendirian?"

"Iya kak, tapi tadi diantar sama kak Erlin sampai pintu gerbang" jawaban Alia membuat Cilla mengangguk paham

Leno yang tak paham pun hanya diam dan duduk manis. Ia menatap bocah itu penasaran, asing itu kata pertama yang ada dipikirannya sekarang. "Mereka siapa Cil?"

Cilla menoleh kearah Leno kemudian tersenyum simpul "Tetangga baru, rumah no 8" jawaban itu membuat Leno mengangguk paham "Ohya, kakak akan membuatkan kalian minum. Kalian ngobrol dulu aja sama kak Leno"

Cilla berjalan ke arah dapur dan meninggalkan mereka bertiga. "Kakak pacarnya kak Cilla?" tanya Alia pelan supaya Cilla tidak mendengar. Sedangkan Fero langsung menyenggol adiknya.

Alia menatap Fero penuh tanda tanya, namun sebelum bertanya Leno sudah terlebih dahulu menjawab "Bukan, saya kakaknya Cilla" ucapnya tertawa

Alia yang mendengar itu ikut tertawa juga, sedangkan Fero hanya tersenyum simpul menatap Alia. Leno mengamati Fero dengan pandangan kagum, tatapan yang Fero tunjukkan untuk Alia begitu tulus.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh"

"Ngapain lo kesini?" sarkas Leno melihat siapa yang telah datang kerumahnya, tanpa sadar tangannya mengepal

"Gue mau kerja kelompok sama Disa, udah itu aja"

"Berdua doang?"

"Ya iyalah orang satu kelompok dua orang, ya kali sama lo"

Leno menghela nafas sabar "Duduk aja, gue panggilin Disa"

Erick, ia yang bertamu dirumah Disa karena ada kerja kelompok dari sekolah. Fero dan Alia menatap Erick lamat, namun setelahnya ia mengalihkan pandangannya kearah Cilla yang datang membawa minuman dan camilan "Kak Cilla ayo main diluar"

"Minumannya gimana?" tanya Cilla heran

"Biar diminum sama kakaknya aja, pasti haus" jawab Alia dan diangguki Fero

Cilla menatap Alia yang sudah puppy eyes "Silahkan diminum Rick" ucap Cilla menaruh es sirup dihadapan Erick

"Iya terimakasih"

"Mau ketaman belakang?" lanjutnya bertanya pada dua bocah itu

"Mau"

"Mau"

"Let's go"

"Aku tinggal ya Rick" pamit Cilla kepada tamunya

"Iya, have fun"

Cilla menggandeng tangan Alia, sedangkan Fero berjalan dibelakang mereka. Disetiap langkah mereka, Alia selalu menghitung setiap ubin yang mereka injak. "Aku harap kamu mendapat laki-laki yang begitu sayang dan cinta sama kamu Cil. Bukan seperti aku"

"Cepet banget datangnya" suara itu menyadarkan Erick dari lamunannya dan hanya membalas dengan senyum tipis

"Pakai laptop siapa?" tanya Disa dan mendudukan dirinya dikursi

Hubungan mereka sudah kembali baik dan mereka pun kembali berteman, karena bagaimanapun mereka sekelas dan harus kompak untuk kelompoknya.

"Terserah aja" jawaban Erick membuat Disa mengangguk

"Pakai punya ku aja, materinya cari pakai laptop kamu" ucap Disa

Erick mengangguk dan segera mengeluarkan laptop dari dalam tasnya.

___

Satu jam telah berlalu, Disa dan Erick juga sudah menyelesaikan tugasnya. Namun Erick belum beranjak dari kursi karena masih membereskan buku dan peralatan lainnya. Sedangkan Disa duduk manis sambil menatap Erick yang tengah membereskan bukunya.

"Kenapa Cill?" tanya Disa melihat Cilla menggendong bocah perempuan

"Tadi main tidur-tiduran eh- malah tidur beneran si Alia" jawaban Cilla membuat Disa mengangguk mengerti

"Rumahnya mana?" tanya Disa yang merasa asing dengan dua bocah itu

"Samping rumah kita"

"Aku anterin dulu ya kak, kasian"

Disa mengangguk, Cilla keluar dari ruang tamu dan berjalan keluar gerbang diikuti Fero yang mengekor dibelakang.

Tok. Tok. Tok.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh. Sebentar"

"Kamu ngapain kerumah saya?"









___

Sampai jumpa di part selanjutnya. Saya ucapkan terima kasih telah bergabung di 'Mengalah? Gak papa.

Semoga kita bisa bersilaturahmi disini.

Dukung penulis dengan memberikan Vote dan Follow juga.

"Jalan-jalan keujung taman- apa kalian sudah makan?" Author Ian

Tim belum?

Or

Tim sudah?

Sekuntum bunga untuk para readers kuuuu

Continue Reading

You'll Also Like

42.5K 3.4K 43
"Hidupnya yang dulu kelabu, menjadi mejikuhibiniu." Jangan lupa, setelah duka ada tawa, begitupun sebaliknya. Dan semua itu sebab Takdir Sang Pencipt...
59.8K 2.8K 60
Zhafira Qalesya, gadis cantik yang berpenampilan layaknya seorang kutu buku di hadapkan dengan Elang Damara Dirgantara, cowok most wanted di sekolahn...
5.6K 1.2K 56
πŸ“ŒSEBELUM BACA FOLLOW DULUπŸ“Œ Happy reading bestie Tiba tiba menikah, dan tiba-tiba tinggal satu atap dengan gadis tak di kenal, otak lemot dan tidak...
Bed Mate By Ainiileni

General Fiction

550K 18.5K 45
Andai yang mabuk-mabukan di barnya bukan Aruna, Mario tidak akan peduli. Namun karena yang berada di depannya adalah mantan tunangan dari sahabatnya...