The Office

By akangcerita

197K 363 11

kisah tentang sebuah kantor yang tidak bisa dipahami logika normal More

Day 1 Hari mendaftar kerja
Day 1 Ujian Masuk Kerja
Day 1 Steven and the house
Day 2 You Never Know
Day 2 The Craziest for now
day 7 when crazy becomes daily
Day 7 i have to take a leave

Day 1 Puas Lemas Kebas

34.2K 53 1
By akangcerita

Reshi duduk berlutut.

Tangannya terikat dengan rapih.

Matanya ditutup dan tidak bisa melihat apapun.

Tapi telinganya bisa mendengar dengan jelas.

Dia mendengar suara beberapa orang laki laki mengobrol dengan bapak HRD dan membahas dirinya.

"Ini pak anak barunya?

Teteknya ga seberapa gede ya. "

"Namanya anak baru belum di proses. "

"Terus ini kok udah mau di bawa rame aja pak? "

"Didepan minta ngentot tadi, jadi sekalian saya abisin aja. "

"Cakep si tapi memeknya gampang becek. "

Reshi tidak tahu suara siapakah yang sedang berbicara itu. Dia juga tidak tahu apakah dia akan aman setelah ini.

Sayangnya otaknya sudah buntu. Reshi yang sekarang tidak bisa berpikir sama sekali.

Sejak mencium aroma batang kontol Bapak HRD, Reshi sudah kehilangan kewarasannya. Bahkan saat mendengar percakapan itu, Reshi merasa nafsunya semakin naik dan naik.

Kemudian Reshi merasakan badannya di angkat dan di gendong ke suatu tempat, dengan cara yang sangat tidak sopan tentunya.

Reshi di angkat dengan posisi tengkurap. Wajah Reshi dengan sengaja diposisikan menempel pada sebatang kontol yang kondisinya setengah tiang.

Pria yang mengangkat Reshi dan menempelkan kontolnya ini dengan sengaja memposisikan tangannya di dekat tetek Reshi. Sehingga sepanjang perjalanan tetek Reshi akan sering bersenggolan dengan tangannya.

Kemudian ada pria kedua, yang mengangkat Reshi di sisi bawah. Dia mengangkat Reshi persis di pinggang, dengan batang Kontolnya tegang sempurna menempel dan bergesekan di memek Reshi.

Jika bukan karena penutup mata, mereka mungkin akan melihat mata Reshi mulai hilang fokus karena begitu banyaknya rangsangan yang dia terima.

Reshi tidak tahu berapa lama, tapi yang dia sadari bahwa tiba tiba badannya di letakan di sebuah kasur.

Badan Reshi di posisikan menungging dan mengangkang, memastikan memeknya dapat dilihat oleh siapa saja yang ada disana.

Kemudian Reshi menyadari bahwa ruangan itu cukup berisik. Berisik dengan suara desahan dan lenguhan kenikmatan.

"Ahhhh ahhh ahh terus ahhh... "

"Ohhh yess bang... Terus bang... Ahhh"

" Mas enaaaaaakkkkaaahhhhh... "

Dan banyak lagi suara suara lain yang bernada sama. Membuat nafsu Reshi semakin terbang dan kewarasannya semakin menurun.

Kemudian Reshi merasakan sebuah daging tumpul hangat menempel di memeknya, berusaha memasuki tubuhnya dengan kasar.

Zleebb!

Aaahhhhhhh...

Reshi menjerit keenakan. Memeknya yang sejak tadi sudah basah dan gatal akhirnya mendapatkan satu satunya penghiburan terbaik yang dia inginkan.

Sebatang kontol besar hangat yang dengan ganas menggenjot memeknya.

Pok pok pok

Ahhh ahhh ahhh

Kontol itu menggenjot dengan cepat dan kasar. Tanpa ampun memacu kenikmatan di liang memek Reshi yang sudah banjir kenikmatan.

Uugghhh aaargggghh!!

Diiringi erangan gagah yang merdu ditelinga Reshi, batang kontol itu menyodok dengan keras dan kasar sambil menembakan cairan putih kental kedalam memek Reshi.

Croott croottt croottt

kontol nikmat itu berdiam di dalam memek Reshi selama satu menit setelah menembakkan cairan nikmatnya.

Diiringi riuh suara cemooh dan tawa yang tidak bisa di pahami Reshi, kontol itu dengan cepat meninggalkan memek Reshi.

Belum ada satu menit kemudian, sebatang kontol lain memasuki liang memek Reshi. Kontol baru dengan rasa nikmat yang baru.

Pok pok pok pok

Kontol itu dengan lincah menikmati memek Reshi yang sudah basah banjir dan tidak butuh waktu lama sampai akhirnya dia juga menembakkan cairan nikmatnya ke dalam memek Reshi.

Croot croott

Satu demi satu, kontol demi kontol memasuki memek Reshi.

Reshi sudah tidak menghitung berapa banyak sperma kental yang masuk di memeknya.

Reshi bahkan sudah tidak di ikat dan ditutup matanya.

Ternyata Reshi yang dibiarkan bebas lebih liar dan maniak daripada Reshi yang diikat. Seakan akan Reshi sempat meminum obat perangsang dosis tinggi sebelum datang ke kantor ini.

Berjam jam kemudian, Reshi yang seluruh badannya berlumuran sperma kering dan basah mulai tersadar.

Dia hanya terbaring sendirian, di sebuah matras karet tipis yang sama kotornya dengan dirinya. Aroma sperma dibadannya hampir saja membuat Reshi hilang akal lagi, tapi dia berhasil bertahan.

Badannya pegal, lemas dan memeknya kebas.

Tidak lama kemudian bapak HRD datang dengan pakaian lengkap, dia membawa selembar kertas yang dilaminating berisi susunan jadwal.

"Reshi, mulai besok kamu sudah bisa kerja disini.

Ini syarat dan daftar kerjaan untuk kamu besok.

Saya minta kamu sudah siap disini sesuai dengan jadwal yang diminta.

Paham? "

"Paham pak. " Jawab Reshi singkat.

Reshi berusaha bangun dengan badan lemasnya dan mengambil kertas jadwalnya. Dia tidak membaca isinya, karena merasa dia bisa baca nanti saat dia pulang.

"Sekarang kamu boleh pulang. " Kata bapak HRD.

"makasih pak, saya boleh minta baju saya? " Tanya Reshi.

"Baju?

Oh sudah di bakar tadi siang.

Hahaha

Lagian sekarang sudah jam 12 malam.

Saya duluan ya! "

Bapak HRD segera bergegas meninggalkan Reshi, yang otaknya berusaha berpikir.

Dibakar? Tadi siang? Jam 12 malam?

'Jadi aku di perkosa dan digilir berapa jam ini?

Pantes aja kebas memekku. ' pikir Reshi.

'Eh dibakar? '

"PAKK... TUNGGUU..!! " teriak Reshi.

Dia baru sadar kalau sekarang dia telanjang, kotor penuh sperma, dan tidak punya apapun untuk menutupi diri supaya bisa pulang.

'Masa harus pulang telanjang! ' pikir Reshi

Dia berusaha mengejar bapak HRD tapi beliau sudah hilang, entah bagaimana lenyap ditelan bumi.

Reshi yang bingung hanya bisa berusaha mencari solusi tercepat dan termudah lebih dulu.

'Minimal bersihkan badan dulu. '

Sayangnya Reshi tidak menemukan ruangan toilet atau apapun yang bisa menjadi tempat membersihkan diri.

Beruntung, ada sebuah papan bertuliskan 'keran air' dengan arah panah menempel tidak jauh dari Reshi.

Reshi mengikuti arahan papan itu sampai dia keluar di sebuah parkiran terbuka, dimana ada sebuah keran air kecil di salah satu sudutnya.

Dan sialnya keran itu persis dibawah sebuah tiang lampu yang menyorot kebawah.

'Telanjang outdoor diparkiran banget ini. '

Dengan pasrah Reshi menghampiri keran air tersebut dan mulai membersihkan diri sebisanya.

Sayangnya tidak ada sabun, sehingga Reshi terpaksa puas dengan badan telanjang tanpa bekas sperma tapi dengan aroma badan yang jelas jelas berbau sperma basah.

'Minimal ga keliatan kaya habis di gilir'

Selesai dengan bersih bersih diri, Reshi mulai berpikir bagaimana dia bisa pulang.

Dia tidak punya baju sama sekali, telanjang bulat polos.

Jika sampai ada orang lain melihat dia, bisa jadi Reshi akan diperkosa lagi oleh mereka.

Tapi tiba tiba, muncul seorang pria telanjang yang menghampiri Reshi.

Pada titik ini, Reshi sudah lupa rasanya malu. Paling tidak selama di area The Office.

Pria itu membawa sebuah amplop bertuliskan 'Reshi' dan dia memberikannya pada Reshi.

Reshi menerima amplop itu dan kemudian membukanya.

'Ytl, yang ter lacur
Reshi

Dengan ini kami dari The Office menyatakan anda diterima bekerja di perushaaan kami dengan jabatan sebagai -Vice Manager (pelacur kelas berat) -

Bersamaan dengan ini, kami memberikan anda fasilitas berupa rumah tinggal dan seorang budak seks pria.

Semoga fasilitas ini mencukupi dan anda betah bekerja di perusahaan kami'

Continue Reading

You'll Also Like

96.7K 2.7K 27
"๐œ๐š๐ฎ๐ฌ๐ž ๐ข'๐ฏ๐ž ๐ก๐š๐ ๐ž๐ฏ๐ž๐ซ๐ฒ๐ญ๐ก๐ข๐ง๐ , ๐›๐ฎ๐ญ ๐ง๐จ ๐จ๐ง๐ž'๐ฌ ๐ฅ๐ข๐ฌ๐ญ๐ž๐ง๐ข๐ง๐ , ๐š๐ง๐...
35.9K 2.3K 82
Just read the book to know. This book is inspired by the book Enigmatic queen by @SuccessSmile. I have made a lot of changes in the story as then I...
70.7K 212 22
Smut 18+ ONLY! โš ๏ธWARNINGโš ๏ธ โš ๏ธCONTAINS MUTURE CONTENTโš ๏ธ โš ๏ธVERY SEXUAL 18+โš ๏ธ 22 year old Raven Johnson is just going to her yearly doctors appointment...
232K 9.8K 25
แ€…แ€ถแ€€แ€ฑแ€ฌแ€„แ€บแ€ธแ€™แ€ฝแ€”แ€บ + แ€แ€แ€ฑแ€แ€บแ€แ€ฝแ€”แ€บแ€ธ แ€„แ€šแ€บแ€„แ€šแ€บแ€€แ€แ€„แ€บแ€™แ€„แ€บแ€แ€ฒแ€ทแ€แ€ฒแ€ทแ€†แ€€แ€บแ€†แ€ถแ€›แ€ฑแ€ธแ€€แ€”แ€ฑแ€กแ€€แ€ผแ€ฑแ€ฌแ€„แ€บแ€ธแ€แ€…แ€บแ€แ€ฏแ€€แ€ผแ€ฑแ€ฌแ€„แ€บแ€ทแ€…แ€ญแ€แ€บแ€žแ€˜แ€ฑแ€ฌแ€‘แ€ฌแ€ธแ€€แ€ฝแ€ฒแ€œแ€ฝแ€ฒแ€•แ€ผแ€ฎแ€ธ แ€•แ€ผแ€”แ€บแ€แ€ฝแ€ฑแ€ทแ€แ€ฒแ€ทแ€กแ€แ€ปแ€ญแ€”แ€บแ€™แ€พแ€ฌแ€žแ€ฐแ€Œแ€ฑแ€ธแ€”แ€ฒแ€ทแ€กแ€œแ€ฏแ€•แ€บแ€žแ€™แ€ฌแ€ธแ€†แ€€แ€บแ€†แ€ถแ€›แ€ฑแ€ธแ€–แ€ผแ€…แ€บแ€žแ€ฝ...