DATING THE COLD HEAD HAZER [E...

By Mew_Nu

44.3K 3.2K 58

Forth Jaturapoom adalah Head Hazer yang dingin dan menguasai seluruh Fakultas Teknik di bawah jarinya. Orang... More

FROM WINTER
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36 - END

Chapter 15

1.1K 90 0
By Mew_Nu


Setelah sarapan yang sangat lezat, Forth dan Beam siap pergi ketika Wayo mendatangi mereka.

"Halooooo P'Forthhh naa." Kata Wayo bertingkah terlalu manis.

Tubuh Forth kembali menegang melihat Wayo.

"Halo, P'Beam." Ujar wayo dengan nada yang berbeda, tidak sama dengan yang biasa dia gunakan untuk Forth.

"Halo Nong." Sapa kembali Beam. Forth memalingkan wajahnya, bersiap untuk pergi.

"Umm P'Forth... Apa kau sedang terburu-buru?" Tanya wayo, berani memegang pergelangan tangan Forth.

Forth mengangkat tangannya dengan kasar. Wayo kaget dan gemetar karena dorongan tersebut dan terbentur dengan tangan Beam yang terbakar.

Beam meringis kesakitan dan segera mencoba meniupkan udara ke tangannya.

Forth melihat itu dan tanpa berkata apa-apa, dia menampar Wayo dan menarik Beam ke belakang.

"Bukankah sudah kubilang, menjauhlah dari Beam?" Ujar Forth dengan marah.

Wayo menutupi wajahnya yang ditampar. Beam maju ke depan dan memeluk Forth.

"Cukup... Forth..." ucap Beam. Dengan memohon. Selanjutnya, Forth melihat ke arah Beam dan tanpa melirik ke arah Wayo, dia mengangguk.

"Kau baik-baik saja sayang?" Tanya Forth dengan nada khawatir.

Beam menggigit bibir bawahnya.. Tak perlu dikatakan dia benar-benar kesakitan. Tapi dia mengangguk, tidak ingin memberi tekanan lebih pada Forth.

Forth meniupkan udara lagi ke tangannya.. Matanya hanya terfokus pada tangannya yang terbakar seolah dia akan segera menangis.

Beam meletakkan telapak tangan kirinya di wajahnya sambil menangkupnya dengan sangat lembut.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Beam.

Forth mengangguk menaruh sejumlah uang di meja dan dia pergi sambil memeluk Beam dari samping.

****

Hari ini hari Sabtu dan Forth memutuskan untuk menghabiskan akhir pekan dengan menggendong Bayinya.

Lalu bisa dia tidak banyak bicara tapi tindakannya berbicara lebih keras?

Dia menyuruh Beam duduk di sofa dan memasang beberapa serial romantis karena dia sangat tahu Beam menyukai hal-hal romantis. Meskipun itu bukan sesuatu yang disukainya. Dia tidak suka menonton film romantis tapi dia menontonnya ketika itu dengan Beam. Tapi sekarang, dia menggunakan trik romantis yang dia pelajari dari serial itu kepada Beam.

"Forth...?" Panggil Beam.

"Kita tidak perlu menonton film romantis setiap saat. Kita juga bisa menonton film horor, aksi, atau fiksi ilmiah." Ujar Beam.

Namun Forth hanya mengacak-acak rambutnya.

"Lain kali." Dia berkata singkat.

Bea, tersenyum.

Forth kembali dari dapur membawa beberapa keripik dan minuman dingin, dia lalu meminimalkan suhu AC.

"Menurutku suhu ini seharusnya baik-baik saja. Forth." kata Beam. Forth mengangguk dan melakukan apa yang menurutnya cocok.

Dia kembali menghampiri Beam dan mengeluarkan selimut lembut.

Dengan hati-hati dia meletakkan tangan Beam yang terbakar di atas bantal dan duduk di sisi kiri Beam, memeluknya, menutupi keduanya dengan selimut lembut.

"Ohhh.... Inilah surga." Komentari Forth dan Beam tersenyum.

Ruangannya gelap tapi mereka masih bisa melihat satu sama lain. Beam menelusuri bibirnya dengan jarinya yang pucat dan kurus.

"Tahukah kau, kau adalah pacar terbaik di dunia ini?" Tanya Beam.

Forth mengangguk, menikmati sensasi sentuhan lembut.

"Tahukah kau, bahwa kau adalah Suamiku yang Tampan?" tanya Beam lagi.

Bibir Forth membentuk senyuman kecil dengan sedikit anggukan. Beam tersenyum melihat rayuannya berlangsung.

"Tahukah kau bahwa, kau adalah orang yang paling paling dan paling penuh kasih di dunia ini?" Tanya Beam sambil tersenyum.

Kali ini giliran Beam. Dia menatap Beam selama beberapa detik sebelum menempelkan bibirnya ke bibir Beam.

"Berhentilah merayu. Aku tidak ingin melukai tanganmu." Katanya pada Beam.

Beam terkekeh.

"Kau baik-baik saja sayang?" Kali ini Beam bertanya dengan serius dan Forth tahu kemana arah pembicaraan ini.

Dia berbalik total kali ini dan mengambil Beam di antara kedua kakinya.

"Aku baik-baik saja dan aku akan segera melakukan sesuatu dengan anak itu." Ucap Forth dengan tegas.

Beam meletakkan tangannya di dada-Nya, merasakan detak jantungnya Dia melihat ke arah Forth.

"Kau tahu, aku percaya padamu." Ucap Beam seperti meyakinkan Forth.

Forth melingkarkan tangannya di pinggang Beam.

"Aku tahu..." katanya sambil mencium kepalanya... "Dan itulah kenapa aku mampu melakukan apa yang aku pikirkan. Sebelum dia melampaui batas, aku perlu melakukan sesuatu."

"Caranya..." Tanya Beam.

"Akan kupikirkan." Kata Forth dan menutup matanya.

Beam memalingkan wajahnya.

"Kau tahu, kau tidak boleh menyembunyikan apapun dariku dan aku tahu ada sesuatu dalam pikiranmu. Tolong beritahu aku sayang." Ucap Beam dengan suara lembut.

Forth menghela nafas berat dan memulai.

"Ayahnya adalah seorang tokoh terkenal yang berbahaya. Aku tidak peduli padaku karena aku akan menghadapi semuanya tapi aku mengkhawatirkanmu, sayang. Bagaimana jika dia berencana melakukan sesuatu yang buruk padamu? Aku tidak ingin ada orang yang menyakitimu." Ujar Forth dalam sekali jalan.

Beam tahu betul jika Forth berbicara sebanyak ini berarti dia sedang sedih atau takut atau emosional. Dia menarik dirinya sedikit ke atas dan mencium dagu Forth terlebih dahulu lalu menangkap mulutnya lagi.

"Selama kau bersamaku.. Tidak ada yang akan menyakitiku. Aku dan kau mengetahui hal ini." Ucap Beam setelah memberikan ciuman yang meyakinkan.

Forth mengangguk dan memeluk Beam.

"Bisakah kita tidur sayang?" Tanya Forth dengan ragu-ragu. Beam mencium pipinya dan bergelantungan di Forth seperti koala.

"Tak perlu bertanya padaku sayang. mencintaiku, itu Otoritas Eksklusifmu." Ucap Beam menggigit leher Forth karena dia tahu kalau Forth takut dan dia harus melepaskan rasa stresnya pada Forth.

.

.

Beam menggigit bantal sambil memegangi kasur sementara Forth kembali menghentaknya dari belakang, dengan keras, kasar, dan penuh semangat.

Dengan setiap dorongan dan tarikan dia melepaskan kekhawatirannya.

KAU ADALAH MILIKKU.... APA KAU DENGAR...? TIDAK ADA ORANG YANG AKAN MENYAKITIMU SELAMA AKU MASIH HIDUP... AKU AKAN MEMBUNUH SEMUA ORANG JIKA MEREKA MENIMBULKAN SATU GURATAN PADAMU... KAU ADALAH BAYIKU ....CINTAKU. ..HIDUPKU... SURGAKU...

Beam menekan rasa sakit dan kenikmatan di setiap bekas gigitan dan setiap cakaran kuku. Dia merasa ingin menggunakan tubuhnya untuk mengurangi rasa tidak aman suaminya. Tapi dia juga senang.

Dia mengeluarkan air mata dan berbalik mengambil semua rasa sakit. Forth bukanlah Forth hari ini.

Dia mungkin kejam di tempat tidur tapi ini pertama kalinya dia melakukannya dengan kasar.

Beam menutup matanya...

"Aku mencintaimu.."

Dia berbisik dan Keduanya mencapai ekstasi mereka.

Forth jatuh menimpa Beam. Dia menyandarkan kepala di dada Beam setelah melakukan hubungan seks yang kasar.

"Bolehkah aku merokok...please?" Dia bertanya.

Beam memberinya ciuman panjang dan mengangguk sambil tersenyum.

Forth pergi ke balkon.

Tentu saja, BERKENCAN DENGAN COLD HEAD HAZER bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan semua orang.

Sepertinya Beam ahli dalam mencintai Forth secara alami. Dia tahu cinta datang dengan pengertian, kepercayaan, perhatian, dan menjaga orang lain.

Berkencan dengan Head Hazer adalah impian setiap pria atau wanita, tapi hanya Beam yang bisa mengatasi kemarahan, kecemasan, rasa tidak aman, dan kekasaran Forth.

Beam membuka lipatan tubuhnya dan melihat bekas gigitan dan cakar di kulit pucatnya. Tentu saja Forth memang menyalahgunakan tubuhnya yang sangat dia puja hari ini.

Dia menyeka air matanya dan menutup matanya.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun membuatmu insecure seperti ini.... Sayang."

.

.

.


Continue Reading

You'll Also Like

2K 200 4
Bagaimana jika yang jahat justru menjadi peran utama? Ini tentang Nunew, seorang putra bungsu keluarga Azzuna yang sangat terobsesi untuk mendapatka...
6.9K 552 8
Summary Pada akhirnya, masyarakat umum tidak tahu apa-apa tentang hubungan asmara sang aktor bernama Yibo. Apalagi tentang kenyataan yang ternyata di...
21.8K 1.9K 12
Aku bukan anak kalangan populer seperti dirinya, Dirinya yang selalu di puja oleh siapapun. Dirinya yang selalu memiliki banyak teman, berbeda dengan...
1.9M 91.9K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...