Kriingg...kring...
Suara dering dari ponsel Aldo yang terus berbunyi.padahal sekarang sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.
Aldo langsung mengambil ponselnya yang terletak di atas nakas samping tempat tidur nya.
Terlihat nama Dr.Sam di sana.Aldo langsung bangkit dan menekan tombol hitau itu.
"Iya dok,ada apa?"
"Baik,saya kesana sekarang."
Aldo mematikan ponselnya.Ashel melihat suami nya sangat tergesa gesa pun bangkit dari tidurnya.
"Kenapa bub?" Tanya Ashel dengan suara serak khas bangun tidur.
"Aku ada panggilan operasi mendadak dari rumah sakit.ada yang sedang kritis.aku harus kesana sekarang." Aldo langsung menyambar handuk yang tergantung di dekat pintu kamar mandi.
"Ya udah cepetan,aku siapin baju kamu."
Aldo mengangguk dan langsung masuk kedalam kamar mandi.
Ashel dengan telaten menyiapkan keperluan suami nya.mulai dari jas dokter,sepatu,celana,kemeja dan sepatu.ia juga mengecek perlengkapan alat alat yang di butuh kan Aldo nanti di dalam tas khusus dokternya.
10 menit sudah berlalu,suami nya itu sudah keluar dengan hanya menggunakan handuk yang dililit sebatas perut saja.ia memakai semua pakaian nya di depan Ashel.
"Ini kancing baju nya ketinggalan satu. belum kekancing." Ashel membantu Aldo untuk mengancingkan baju kemeja nya.
"Perlengkapan kamu udah aku siapin semua,aku mau bilangin sama pak Rian dulu.kamu di anterin aja ya?" Ucap Ashel mengikat rambutnya asal.
"Iya sayang."
Ashel buru buru keluar dari kamar nya dan turun ke lantai bawah.ia tidak sengaja berpapasan dengan Shani yang kebetulan sedang mengambil air minum di dapur.
"Acel,kenapa buru buru banget sayang?" Tanya Shani dengan gelas masih berada di genggamannya.
"Aldo ada panggilan mendadak dari rumah sakit ma.aku mau bilangin ke pak Rian buat anterin Aldo."
"Ya udah,bilang gih.ntar telat loh suami kamu.perlengkapan nya udah beres itu Cel?"
"Udah ma.tinggal bilang sama pak Rian aja ini." Ashel berjalan keluar rumah dengan sangat tergesa.kamar pak Rian barada di belakang garasi nya.
Setelah di rasa semua beres,Aldo ingin menuju ke kamar anak anaknya yang berada di kamar Zee.karena kamar di rumah ini hanya ada 4,maka kamar Azizi lah yang di alih fungsikan menjadi kamar anak anak Ashel.sementara Zee tidur bersama Adel.
Aldo masuk dan melihat ketiga anak nya sudah tertidur sangat lelap.ia mengecup pipi anak anaknya dan tersenyum hangat.
"Papi kerja dulu ya sayang." Gumamnya sendiri.lalu ia keluar dari kamar dan menutup pintu yang masih bergambar dinosaurus itu pelan.
Aldo menuruni anak tangga dengan tergesa gesa.Shani dan Ashel duduk di ruang tv sambil menunggu Aldo untuk turun.
"Ma,aku pergi kerumah sakit dulu ma." Ucap Aldo menyalam tangan Shani.
"Kamu semangat kerjanya Al.inget,harus konsentrasi ya."
"Iya ma.kalau gitu aku pergi dulu ma."
"Hati hati nak."
Aldo mengangguk,Ashel mengambil alih tas dokter dan jas dokter Aldo.ia ikut mengantarkan suaminya ke teras rumah.
Terlihat pak Rian sudah stand by berdiri di samping mobil nya.
"Kamu semangat ya sayang." Ucap Ashel memberikan tas dan jas dokter Aldo.
"Iya sayang.kalau gitu aku pergi dulu." Aldo mengecup kening Ashel dan mengacap pucuk kepala Ashel.
Ashel tersenyum dan melambaikkan tangannya.saat mobil alphard putih itu sudah menghilang di balik pagar besi yang menjulang,Ashel pun masuk kedalam rumah.
Ia sudah tidak melihat Shani.sepertinya mama nya sudah masuk ke dalam kamar.
Ashel berjalan menuju lantai atas.sesekali ia menguap.merasakan kantuk yang masih terus menyerang.bila sudah seperti ini,ia malas untuk tidur sendirian.
Ashel masuk kedalam kamar Zee dan Adel.ia melihat kedua saudara kembar nya itu sudah tertidur dengan ngenyak.Ashel membaringkan tubuhnya di sebelah Zee.ia memeluk tubuh kakak yang pernah sangat ia cintai itu dari samping dan ikut memejamkan mata.
Pagi nya Zee kaget karena keberadaan Ashel di sebelahnya.
Mereka ber tiga sama sama membuka mata.
"Kamu kok tidur di sini sih?" Tanya Zee.
"Aldo ada panggilan mendadak dari rumah sakit tadi malem,jadi aku males mau bobo sendirian." Ucap Ashel dengan suara serak khas bangun tidirnya.
"Pantes sempit." Sambar Adel.ia merubah posisinya menjadi duduk untuk mengumpulkan nyawa.
"Sempit dari mananya,orang tempat lo lapang gitu."
Adel hanya diam saja.setelah nya ia bangkit dan langsung pergi ke kamar mandi untuk bersiap pergi ke kantor.
"Mamiii...." suara anak kecil itu terdengar dari luar kamar Ashel yang kosong.
"Anak kamu manggil tuh." Ucap Zee.
Ashel langsung bangkit dan berjalan ke luar kamar.ia melihat Daffa dan Kala tengah berdiri di depan pintu kamarnya.
"Mami kok ada di sana?" Tanya Kala.
"Mami cuma mampir di kamar tanDel aja sayang.anak anak mami mau apa? Kila mana sayang?"
"Kila masih bobo mi." Ucap Daffa.
"Ooohhh gitu,ya udah kita mandi dulu yuk.abis itu kita sarapan."
"Aku mau mandi sama papi mi." Ucap Daffa.
"Papi udah pergi kerja sayang.ntaran aja ya mandi bareng papi nya.tunggu papi pulang dulu."
"Ya udah deh." Ucap Kala dengan bibir yang di manyunkan.
Ashel membawa kedua anaknya untuk mandi.
°°•○•°°
"Permisi,apakah nona Adel nya ada?" Ucap pria tampan berbadan tegap.
"Maaf dengan siapa?,apakah sudah ada janji dengan nona Adel,tuan?"
"Saya Sean.Sean anggara.waktu itu saya dan nona Adel pernah ketemu,dan nona Adel ada ngasih kartu nama.jadi,saya ingin bertemu sama nona Adel."
"Baik,tunggu sebentar ya tuan.saya coba hubungi nona Adel nya dulu."
"Iya,silahkan."
Receptionis itu pun menelfon Adel sebentar.
"Hmm...tuan,kata nona Adel,silahkan langsung aja ke ruangannya.ruangannya ada di lantai 25."
"Baik,terimakasih mbak."
"Sama sama."
Sean pun langsung naik ke lantai 25.di lantai itu ia hanya melihat satu ruangan.Sean pun langsung mengetuk pintu coklat itu.
Tok..tok..tok...
"Masuk." Ucap suara dari dalam ruangan.
Sean langsung membuka pintu itu dan mendapatkan Adel tengah serius menatap layar laptopnya.
"Hai" ucap Sean.
Adel langsung melihat ke sumber suara.ia merasa tidak asing dengan pria berbadan tegap yang sedang berdiri di depan pintu.
"Ah iya,hai.silahkan duduk."
"Makasih."
Adel berjalan mendekat kearah Sean dan duduk di hadapannya.Adel menelfon CS untuk membuatkan minuman.
"Apa kita pernah ketemu?" Tanya Adel.
"Pernah,gue Sean Anggara.yang waktu itu kita ketemu di stadion pertandingan basket.lo ada ngasih kartu nama lo."
"Oohh lo yang waktu itu nolongin gue dari jambret,terus ternyata tempat duduk kita di tribun sebelahan bukan sih?"
"Iya,bener."
"Jadi lo ada perlu apa kesini?"
Tidak berselang lama CS yang disuruh Adel membawakan minuman pun datang.
"Jadi kenapa Sen?"
"Hmm...jadi gini Del.gue mau ngajakin lo buat kenal lebih deket boleh?"
"Ma-maksud lo kita bakal jadi pacar? Ki-kita pacaran?."
"Ah iya,gue ngerasa nyaman sama lo sejak pertama kali gue nolongin lo,apalagi hobi kita sama.lo mau gak?,tapi kalau lo keberatan dan gak nyaman sama gue,gak papa kok.gue gak maksa juga."
"Boleh kasih gue waktu?,gue kan baru kenal sama lo.dan kita juga baru dua kali ketemu.jadi,gue mau mengenal lo dulu."
"Boleh,gue setuju."
"Oke,mulai sekarang,kita jadi temen deket."