Jika kalian merasa atau melihat kata kata yang kurang pas/typo, silahkan menandakan kata kata tersebut. Kalau ada waktu akan segera saya perbaiki 🙏
Enjoy~
-----------------------------♡----------------------------
"Jadi, dia senyumin cowo lo?"kata Gianna yang mulai bosan dengan curhatan kisah cinta teman baiknya itu. "Iya! Masa iya giliran gue yang senyum dia ga senyum!" kesal Syeira.
"Gausah dipikirin cewe kaya gitu, mungkin pas kamu senyum dia ga sempat ngebales. Mending lu kerjain dulu ini pr MTK, pelajaran kedua loh!" peringat Gianna. Meski masih ada curhatan yang ingin kembali ia keluarkan tetapi kali ini ia lebih mementingkan nilainya. C'mon Syeira, pelajaran Matematika pelajaran kedua!
Syeira kembali fokus mengerjakan tugas yang seharusnya di rumah tetapi lupa ia kerjakan. Ya, sekalian bertanya dengan Gianna lah, kan dia murid rangking satu. Tinggal 3 soal lagi kok.
Teng! teng! teng!
Tepat setelah ia selesai mengerjakan soal terakhir, lonceng sekolah berbunyi. Menandakan bahwa mereka harus keluar dari kelas menuju lapangan untuk membaca doa.
Selesai membaca doa, Ghyska meminta ditemani oleh Syeira ke kantin. "Heh, temenin aku jajan sih!" ajak Ghyska yang asal menarik tangan Syeira tanpa ingin mendengar terlebih dahulu jawabannya.
"Huh, kebiasaan. Untung aja udah ngerjain pr duluan." gerutu Syeira sendiri. Tak sengaja netra coklat Syeira melihat seorang pria dengan gestur tubuh yang tegap, tentu ia tau betul siapa pria tersebut. Arvian, pria yang akhir akhir ini membuatnya jatuh cinta.
Pria itu menyunggingkan bibirnya tipis. Belum sempat membalas senyuman itu lengannya kembali ditarik oleh Ghyska yang sudah selesai membeli makanan yang ia inginkan. "Masih pagi, udah pacaran aja!" ledek Ghyska.
Dug!
Satu jitakan melayang ke dahi Ghyska. "Sakit geblek!" kesalnya. "Mampus! suruh siapa ganggu orang aja."
"Iya dah si paling udah punya pacar!"
Sedangkan Arvian memperhatikan mereka, menahan diri untuk tertawa. Menurutnya hal tersebut adalah hal yang sangat lucu.
"Lucu banget.."
-----------------------------♡---------------------------
"Liat tuh, si bebek." celetuk Serena. "Heh, jangan terlalu jujur jadi orang tuh!" sanggah Ghyska. Mata mereka sama sama melihat julid ke arah Reren.
"Gue udah bilang ke pak Ali, katanya biarin aja dulu. Kalau masih belum berubah nanti ditindak."
"Ck, Lo percaya sama kata kata nanti ditindak? zaman kaya gini masih percaya kaya gituan?" ejek Syeira. Gelak tawa mereka sekarang meramaikan meja makan. "Ya bener sih, kita tau sendiri pak Ali ga setegas pak Iwan. Ya, tapi bisa apa?" tambah Gianna.
"Ngomong-ngomong, kalian jadi masuk Osis?" tanya Serena ke Gianna, Ghyska, Kirana, dan Syeira. "Iya, tanggal 21 seleksinya." jawab Kirana.
"Aku takut ga lulus deh." pesimis Syeira. "Jangan pesimis dulu, optimis dong!" semangat Serena. Dalam hatinya Syeira mah udah misuh misuh mendengar kalimat dari mulut Serena. 'Nyenyenye, muka ada dua aja sok ngedukung'
"Iya lagian orang orang kaya kalian mah kata aku kepilih deh." Rina menambahkan. "Maksud lo?"
"Ya, kalian kan rada dewasa daripada bocah bocah buangan itu." nyinyir Rina. "Hust!" sambil tangannya Ghyska memukul bahu Rina. Tawa mereka kembali terdengar.
Ternyata meski rumor ia dan Arvian sudah tersebar orang orang masih bisa ya bermuka dua? dasar manusia..
"Eh btw, si Reren bebek hari ini agak pucet ga sih?" Serena kembali membuka topik. "ih, iya tuh. Lupa pake lipstik kali ya?"
Lagi
Dan lagi..
Waktu jamkos mereka dihabiskan dengan obrolan gosip, hehe. Tidak semua beberapa kali topik mereka berganti dengan skincare, makeup, film terbaru di bioskop, dan sebagainya yang hanya dimengerti kaum hawa.
-----------------------------♡---------------------------
Syeira berjalan dengan santai sambil senandung ceria. Hari Sabtu menurutnya adalah hari yang sangat menyenangkan karena malam nya bisa begadang. Hari terakhir sekolah sebelum hari Minggu.
Hari ini berjalan seperti biasanya tidak ada hal yang aneh. Sempat beberapa kali ia pas-pasan dengan Arvian. Ah, anehnya setelah ia jadian, ia merasa lebih sering melihat pria itu bahkan sering berkontak mata.
Tatapan pria itu tajam dan sayu, tetapi akan melembut dan penuh arti saat menatap matanya. Terkadang garis bibir Arvian akan terangkat. Setiap Syeira berada di sekitar pria itu, pasti tatapannya akan ke sang gadis. Meski, ia sedang ngobrol, makan, ataupun tertawa dengan temannya, mata itu tetap memperhatikan gadisnya. Seakan tidak ingin kehilangan gadis itu sedikitpun.
Namun, bukan SMA Blue Sky kalau tidak drama. Kalian tidak lupa bukan dengan anak baru itu? seperti kita ketahui wanita itu adalah
Reren Wattiya. Reren adalah seorang wanita hampir lulus SMA tetapi ia dikeluarkan dari sekolah lamanya karena terlibat sebuah kasus, maka dari itu ia diharuskan mengulang kembali ke kelas 10. Reren bukan lagi seorang gadis yang polos, Reren berani merokok, memasang tatto, mengikuti club malam, bergaul dengan bebas tanpa batasan, hobinya hanyalah mencari kesenangan dunia semata. Oleh karena itu, Reren tidak bisa disebut lagi Gadis.
Kembali ke kondisi kantin hari Sabtu itu. Dito, ia adalah pacar Nela atau kekasih si ketua Paskibra membeli makanan seperti biasa. Namun, hal itu terganggu dengan adanya wanita yang menghampirinya. Dito mengira itu adalah Nela, sang kekasih tetapi saat dia menatap wanita itu yang ia dapat Reren bukan Nela.
Tidak ada rasa malunya Reren meminta Dito untuk membukakan tutup botol air mineral yang baru saja ia beli. "Kak, boleh tolong bukain ini ga?" ucapnya. Tidak ada balasan apapun dari Dito, ia meninggal kantin itu dengan perasaan kesal.
Tentu hal itu trending topik nomer 1. Bagaimana tidak selain geng Blue Lion, Dito juga termasuk lelaki yang jarang ada orang yang ini berurusan dengan nya kecuali hal itu tidak berlaku kepada Nela. Hal itu menyebar dengan cepat sampai hal itu terdengar ke Syeira dkk.
"Anjir, seriusan?" Ghyska menimpali gosip yang dibawa Serena hari ini. "Gila ya tuh cewe gatau malu banget!"
"Ya, emang tuh cewe punya malu?" sindir Syeira. "Heh! Syer, jangan jujur banget napa sih?" sahut Ghyska. "Tuh anak murid tetep dibiarin?" tanya Rina.
"Siapa yang mau ngurus? gue curiga bapak nya polisi, jadi guru guru pada ga berani." ujar Syeira. "Lo tau dari mana emang nya?" tanya Serena penasaran. "Ya, gue liat bapaknya pas dia lagi bayaran di TU" jawab Syeira. "pake seragam polisi?" pertanyaan Rina dijawab dengan anggukan. "Tapi kaya polisi yang..."
"Gimana ya jelasin nya?"
"Gadungan?"
"Heh!"
Bukan author yang ngomong, oke?! mereka ya loh .. mereka!
-----------------------------♡---------------------------
"Halo Nela!" sapa Syeira. "Halo!" sapa nya baik. "Syeir, lu udah tau soal si bebek ke pacar gue?" celetuk Nela. "Lu apain ?"
"Ah, gue mah males ngurusin bebek kaya gitu. Gue sih lebih milih anak di kelas kasih tau kalau Dito tuh udah punya pacar."
"Gitu doang, Nel?" tanya Syeira. "Iya deh, kek nya mau gitu aja. Kalau udah keterlaluan nanti gue serang tuh cewe. " gelak tawa mulai terdengar dari mulut mereka.
"Lagian nyebelin banget tuh cewe, tiga angkatan ga suka sama dia." Syeira mengiyakan ucapan Nela. "Yaudah deh, gue ke kelas duluan. Gue mau balik ke kelas."
"Oke deh, saran gue jaga pacar masing masing sih. Kalo bisa rantai aja." saran Nela. Syeira terkekeh "Siap, gue duluan!"
"Iyaa!"
.
.
.
.
.
.
.
Wah? Reren bukan gadis lagi nih? wkwk kenapa ya, kaya ny mending yang lain jdi antagonis dari pada si Reren?
Menurut kalian seru ga? atau malah ngebosenin?