Venice, Italy. [sunsun]

By vaineon

34.7K 4.3K 134

Seorang koki terkenal dari Paris, Prancis sedang melakukan kunjungan peresmian restoran cabangnya yang dibuka... More

01. Awal dari Semuanya
02. Sebuah Kisah Klasik
03. Pekerjaan Baru
04. Peresmian
05. Hari Pertama Bekerja
06. Pasar Malam
07. Nyaris tapi Masih Belum Cukup
08. Kejadian yang Tidak Terduga
09. Pertemuan Pertama
10. Perkenalan Singkat
11. Mulai Dekat
12. Menambah Masa Libur
13. Pulang ke Paris
14. Aeroporto di Venezia Marco Polo
15. Rumah yang Lain
16. Aéroport Paris Charles de Gaulle
17. Cerita Malam Itu
18. Bagian yang Rumpang
19. Sebuah Kebenaran
author note 🍭
21. Apapun
22. Rahasia Sang Matahari
23. Penjelasan yang Sebenarnya
24. 1001 Kisah
25. Matahari yang Menyaru
26. Sebuah Alasan
27. Elegi Dunia
28. Peti Seribu Mayat
spesial edisi akhir tahun! 🍭
29. Semua Perlahan Terungkap
30. Cinta? Ada yang Salah di Antara Mereka
31. Awan Kelabu dan Langit Seoul yang Mendung
32. Benang Takdir
🎀 HERE LIES 🎀
33. Pernyataan Cinta?

20. Venesia dengan Kisah Lainnya

924 138 6
By vaineon

Hari ini adalah hari di mana Sunghoon akan terbang ke Venesia untuk melakukan kunjungan rutin perbulannya. Sama seperti restoran cabangnya yang lain, dia akan menjadwalkan kunjungan rutin perbulan untuk melihat keadaan restoran-restorannya. Rutinitas seorang koki sukses yang sibuk.

Tepat satu seminggu berlalu semenjak perkelahian kecil Jay dan Jungwon dan pengajuan cutinya di restoran Paris. Akhirnya, Sunghoon kembali menjejakkan kakinya di negara ini. Venesia dan kisahnya, Sunghoon tidak sabar menantikan itu semua.

Saat ini Sunghoon sudah tiba di bandara Marco Polo, dia kembali memesan kamar di hotel yang sama dengan yang dia pesan saat ke Venesia untuk pertama kalinya. Hotel yang terletak di seberang minimarket di pinggiran kota tua, tidak jauh dari pasar malam, apartemen Sunoo, taman kecil, dan panti asuhan tempatnya menjadi donatur.

Ya, kali ini Sunghoon sendirian. Jay menolak ikut karena Sunghoon hanya mengajukan cuti selama 3 hari, katanya sih membuat badan lelah saja.

Di perjalanan menuju hotel, Sunghoon sesekali menatap pemandangan di luar. Venesia ini benar-benar sesuatu, kotanya yang rapi dan indah, bangunan-bangunan bersejarah dan kenangan-kenangan yang tersimpan di sana. Sekali lagi, Venesia benar-benar sesuatu.

Sesampainya di hotel, Sunghoon pun beristirahat untuk kunjungan besok, mungkin dia juga akan memasak di restoran itu. Sunghoon sengaja tidak memberitahu Sunoo perihal kedatangannya ke Venesia karena dia tahu berita tentang kunjungan boss mereka pasti sudah tersebar. Sunghoon mau memberi kejutan pada Sunoo.

Memikirkan hari esok, Sunghoon semakin tidak sabar. Akhirnya, setelah satu bulan yang panjang dengan pertukaran pesan yang terbilang pasif, dirinya bisa bertatap muka dengan Sunoo.

Sunoo itu pasif, Sunghoon sadar akan hal itu. Sunoo lebih aktif saat berbicara dengan bertatap muka ketimbang bertukar pesan. Ingatkan Sunghoon jika Sunoo sering memberitahunya jika dia terlalu sering meninggalkan ponselnya.

Maka ketika Sunghoon mengiriminya pesan, pesan itu akan mendapat balasan dengan jangka waktu yang cukup lama. Hal itulah yang membuat Sunghoon merasa jika dirinya ingin semakin dekat dengan Sunoo, maka dia harus bertemu secara nyata.

---✧---

"Sun, katanya besok semua shift masuk pagi. Boss akan melakukan kunjungan rutin.", ucap Karina pada Sunoo saat selesai mengantar pesanan.

"Eh, benarkah? Aku jadi tidak sabar. Aku masih penasaran dengan seperti apa boss kita itu, Kak."

"Ya Tuhan, jadi kamu masih tidak tahu, ya?", heran Karina.

"Hehehe, aku kan tidak punya waktu untuk mencari tahu dan selalu berakhir lupa. Aku tidak mau melewatkan kesempatan besok agar aku bisa bertemu dengan boss dan tidak penasaran lagi.", jelas Sunoo panjang lebar.

"Maka dari itu, kamu tidak boleh melewatkan kesempatan besok, Sun!", antusias Karina.

"Iya, Kak!"

Sunoo sebenarnya sedikit sangsi, dia mengalami beberapa kejanggalan. Ingatkan jika Sunoo mengetahui nama bossnya dan nama tersebut sama dengan nama Kak Hoon, donatur panti asuhan tempatnya mengajar.

Bahkan, kepulangan bossnya dan kepulangan Kak Hoon pun terjadi di hari yang sama dengan tujuan yang sama yaitu Paris. Makanya Sunoo harus memastikan ini semua. Entahlah apa yang akan terjadi nanti, Sunoo hanya berharap mereka adalah orang yang berbeda.

Lama melamun, Sunoo pun dikagetkan dengan panggilan Karina yang mengatakan bahwa ada seorang pelanggan yang sedang menunggunya selesai dari lamunannya.

Sumpah demi apapun di semesta ini...

"Kak Haechan....", ucap Sunoo dengan nada terkejutnya.

"Hai, kita bertemu lagi, Sun!", ucap seseorang bernama Haechan tersebut.

---✧---

"Jake, aku dengar Sunoo menghubungimu. Apa yang dia katakan?"

"Tidak penting, Ethan. Semua yang keluar dari mulutnya adalah omong kosong.", ucap Jake pada seseorang yang dipanggil Ethan itu.

"Merepotkan jika Sunoo menyerah sekarang."

"Ya, aku tahu."

"Yakinkan dia, apapun yang terjadi, jangan biarkan dia bunuh diri.", ucap Ethan yang hanya dibalas anggukan dari Jake.

Jake bingung, dia harus bagaimana. Di sisi lain, ini adalah jalan kisahnya. Di sisi lain, dia merasa sangat bersalah. Namun, yang seharusnya lebih merasa bersalah adalah Sunoo.

Jake berkali-kali yakinkan dirinya bahwa Sunoo lah yang harus melakukan ini semua. Jake berkali-kali bungkam ketika Heeseung paksa beritahu apa yang Sunoo ceritakan. Jake berkali-kali mencoba menyerah tapi dia sadar posisinya.

Sunoo sudah meminta untuk dibunuh olehnya. Apa itu artinya Sunoo tidak sanggup melakukan semuanya seorang diri? Haruskah dia dan Heeseung juga ikut dan terlibat lebih jauh?

Jaraknya dan Sunoo sangat jauh. Sunoo saat ini menetap di Italia sedangkan Jake memilih pulang ke Australia. Korea sekali lagi benar bukanlah rumah yang nyaman untuk pulang.

Apalagi yang harus Jake lakukan? Menyelamatkan kisah ini sama saja dengan bunuh diri. Dia belum sempat nyatakan cinta pada Heeseung. Pada seseorang yang selalu memaksanya menceritakan seluruh keluh kesah Sunoo.

Heeseung itu keras, sejak kecil hidupnya selalu lurus dengan satu tujuan. Hidupnya sudah memiliki target, tidak seperti Jake. Seandainya Jake sedikit lebih berani, mungkin dia akan ungkapkan terlebih dahulu perasaannya lalu menyelamatkan kisah ini, tapi dia tidak bisa, dia tidak senekat itu.

Menatap Heeseung yang terlihat kesal, Jake hanya menghela napas kasar. Heeseung tiba-tiba datang ke Australia padahal pemuda itu bilang akan pergi ke Jerman. Mengejutkan ketika Jake ditelepon olehnya untuk menjemput ke bandara.

Berapa banyak lagi kejutan yang harus Jake terima? Hidup Heeseung terlalu lurus pada targetnya. Terlalu keras kepala untuk merubah sebuah rencana. Terlalu sulit untuk dibujuk dan Jake jelas tidak punya wewenang akan hal itu.

Biarlah malam ini berlalu dengan berbagai pemikiran yang bersarang di otak Jake. Mari kita beralih dengan situasi yang terjadi pada koki terkenal kita.

Sunghoon terdiam di dalam kamar hotel, menimbang apakah dia harus memberitahu Sunoo atau tidak perihal kedatangannya ke Venesia atau biarkan saja menjadi kejutan besok.

Saat sedang menatap layar ponsel, Sunghoon malah dikejutkan dengan sebuah notifikasi ponselnya. Tidak lucu kan jika itu dari Sunoo.

"Ben, aku dengar dari Sam, kamu sekarang berada di Venesia, ya?"

Begitulah isi pesan yang diterima Sunghoon. Satu-satunya orang yang memanggilnya menggunakan nama inggrisnya hanyalah Ethan. Jay dan Samuel masih memanggilnya dengan nama korea.

"Ethan Lee"

| Ben, aku dengar dari Sam, kamu sekarang berada di Venesia, ya?

Hm, aku mengambil cuti untuk melakukan kunjungan rutinku. |
Kenapa? |

| Harusnya kamu ajak aku, aku ingin ke sana tapi tidak mempunyai teman untuk aku ajak dan aku tidak mau pergi sendiri.

Hahaha, maaf tidak memberitahumu karena ini mendadak. Saat peresmian, aku sudah mengajakmu tapi kamu menolak. Jadi, aku pikir kamu memang tidak berminat. |

| Saat itu aku sibuk, Ben. Pekerjaanku manja sekali tidak bisa ditinggal.

Lain kali, aku akan mengajakmu. |

| Ya, aku tunggu.

"Ada-ada saja. Coba kasih tahu dari awal, jadikan aku tidak sendirian di sini dasar bajingan.", umpat Sunghoon begitu tahu ada temannya yang mau menemaninya di negara orang ini.

Sedangkan di Australia sana, Ethan atau yang kalian kenal adalah Heeseung, menatap Jake dengan penuh.

"Jake, Benjamin di Venesia."

"HAH?!"

---✧---

"Hallo Kak Win, Kak Ryu! Lama tidak bertemu kalian!", sapa Sunoo begitu dia tiba di cafe restoran tersebut.

Ini adalah hari di mana boss mereka melakukan kunjungan rutinnya, semua shift kerja diwajibkan masuk pada pagi ini dan akan diakan evaluasi mingguan.

"Hai Sun! Lama tidak bertemu denganmu juga, aku merindukanmu!", ucap Winter yang akhirnya bisa bertemu dengan Sunoo dalam jam kerja.

"Kamu akhirnya akan bertemu dengan boss, setelah ini jangan penasaran lagi, ya!", ucap Karina yang dibalas anggukan antusias oleh Sunoo.

"Iya, Kak! Aku tidak sabar. Malam tadi saja aku sampai sulit tidur karena menunggu hari ini.", jelas Sunoo dengan nada semangatnya.

Ryujin, Karina, dan Winter pun hanya menatap gemas Sunoo. Mereka sudah menganggap Sunoo seperti adik mereka sendiri. Apalagi begitu mendengar cerita tentang kepindahan Sunoo ke Italia, mereka semakin ingin mengadopsi Sunoo, tapi Sunoo kan sudah dewasa, bukan anak remaja lagi, hehehe.

"Bersiap di posisi kalian, boss akan tiba dalam 15 menit. Evaluasi akan dilakukan ketika boss tiba.", ucap sang manager.

Setelah mendengar aba-aba itu pun, seluruh karyawan bersiap dengan sikap tegap mereka. Dalam hati, mereka semua berdoa agar hasil evaluasi mereka semua baik dan tidak ada kesalahan sedikit pun.

15 menit pun berlalu dan Sunghoon tiba di restorannya. Sang manager pun memberitahukan jika boss mereka sudah tiba. Saat ini mereka semua berkumpul di lantai 3 gedung restoran ini.

Sunoo yang mendengar itu pun sangat antusias menyambut kedatangan boss yang selama ini membuatnya penasaran. Saat pintu lift terbuka dan semua pegawai pun berbisik-bisik mengagumi ketampanan boss mereka.

Lain hal dengan Sunoo, bagai disambar petir, Sunoo membeku. Masih sangat terkejut dengan apa yang dia lihat. Jadi ... dugaannya benar. Semua kejanggalan itu memang benar.

Karina yang melihat Sunoo terpaku pun berpikir jika Sunoo sangat terpesona padahal nyatanya tidak. Berusaha menyadarkan Sunoo, Karina pun menyenggol pelan lengan Sunoo dan Sunoo pun kembali terkejut.

Lebih terkejut ketika jaraknya dan Sunghoon cukup dekat, Karina yang melihat itu pun berbisik pelan pada Sunoo.

"Sun, dia adalah boss kita, sekarang kamu sudah tidak penasaran lagi.", jelas Karina yang bahkan tidak digubris oleh Sunoo.

Sunghoon yang melihat Sunoo menatapnya dengan terpaku pun hanya terkekeh pelan. Lucu sekali, boleh tidak Sunghoon nikahi detik ini juga?

"Kak Hoon...", Sunoo bergumam pelan yang masih bisa didengar oleh Karina.

Karina pun lalu menatap Sunoo dan Sunghoon secara bergantian. Karina bingung, Sunoo bilang dia tidak pernah bertemu dengan boss mereka tapi ini apa? Mereka berdua seperti sepasang kekasih yang terpisah lalu dipertemukan lagi setelah sekian lama.

"Hei, kamu bilang kamu tidak tahu dengan boss kita...", ucap Karina pelan sambil menyenggol lengan Sunoo pelan.

Sunoo pun kembali bergumam, "Kak Hoon ... adalah boss?", yang lagi-lagi mendapat tatapan heran dari Karina.

Sunghoon yang daritadi memperhatikan pun mendatangi Sunoo lalu berucap, "Kita bertemu lagi, Sun!", dengan senyumnya yang tampan membuat semua pegawai wanita di restoran ini nyaris menjerit dengan sangat kencang jika mereka lupa ini adalah sebuah restoran bukan venue konser.

Continue Reading

You'll Also Like

311K 44.4K 48
Since : 8 September 2020 Cuma tentang Hanbin yang awalnya lagi pusing cari jodoh. Tiba-tiba nikah sama duda (K) yang ngegas dan super sibuk sama peke...
728K 67.9K 42
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
781K 127K 100
Recehan, curhatan, gibah, sama kesombongan anak Produce X 101 yang baru belajar main Instagram sama Wasaf. 《PRODUCE X 101》 Warn☡ B×B area! Start [3 M...
8.1K 636 4
Brother complex au!《Sunsun》🔞⚠️ Sunoo merasa sangat kesepian. Permintaan pada hari ulang tahun bahwa ia ingin memiliki seorang kakak, dia tidak menya...