CYBERPUNK: THE VARIEGATION BL...

By jesuisciang

10.9K 1.5K 188

[Sci-Fic][Action][Romance] (ON HOLD) Sebuah negara bernama Rise dimana teknologi mengalami kemajuan pesat ter... More

OPENING
PROLOG CYBERPUNK: THE ARCHER
MAPS: KOTA DI NEGARA RISE
PROFILE: JAEDVIN & JEGAR
PROFILE: THE ARCHER
PROFILE: & MORE
CHAPTER 1: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 2: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 3: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 5: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 6: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 7: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 8: PART 2 - LOVESICK
CHAPTER 9: PART 2 - LOVESICK
CHAPTER 10: PART 2 - LOVESICK
CHAPTER 11: PART 2 - LOVESICK
CHAPTER 12: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 13: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 14: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 15: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 16: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 17: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 18: PART 3 - CALCULATION ZONE

CHAPTER 4: PART 1 - ERROR MOD

417 73 9
By jesuisciang

Jari telunjuk Jaemin menekan bagian belakang telinga sebelah kiri miliknya, secara tidak langsung menghubungkan jaringan file pada mata sebelah kiri yang menggunakan Oaks Optics lvl.4. Iris mata cokelat itu terlihat sedikit lebih terang. Secara langsung memberitahu jika Jaemin mengaktifkan sebuah layar profile di mata kirinya dan hanya bisa dilihat oleh pemuda manis itu. Jaemin kembali membaca kilas profile singkat dari sosok klien yang akan ditemui lalu setelahnya menekan kembali bagian belakang dari telinganya membuat iris mata sebelah kirinya tidak bercahaya seterang sebelumnya.

Lorong menuju toliet ini terlihat sedikit gelap dari pada bagian lainnya di bar. Jaemin berjalan lurus tanpa mengalihkan pandangannya pada pemuda yang menunggu diujung lorong, menggunakan sebuah pakaian yang cukup rapih. Sebuah jas hitam juga kemaja putih, bukan gaya yang begitu sering digunakan oleh orang-orang biasa. Pengecekan latar belakang yang dilakukan oleh Ningning kemarin menunjukkan jika pemuda yang akan Jaemin ditemui adalah salah satu orang penting dari Vei Town. Salah satu kawasan elit yang ada di Rise. Tidak jarang orang-orang dari kawasan elit datang mencari Jaemin atau Taehyun untuk memasangkan mod atau bom dalam implan.

Namun orang yang menemuinya sekarang lebih dari sekadar pemuda yang tinggal di kawasan elit. Pemuda yang cukup muda itu merupakan seorang putra dari Direktur Manucorp Ville. Sebuah perusahaan senjata yang cukup terkenal di Rise yang terletak di Vei Town. Jaemin tidak tahu jika datangnya pemuda ini adalah untuk kepentingan pribadi atau memiliki sangkut paut dengan perusahaannya.

"Mod Maker Jaedvin?" pemuda itu berucap saat Jaemin berdiri di depannya membuat pemuda manis itu menghentikan langkahnya.

Jaemin mengangkat bahunya dan mendekat kearah pemuda yang sudah diketahui namanya akibat dari pengecekan latar belakang yang sebelumnya dilakukan, menyebut nama belakang dari sosok pemuda itu, "Haruskah aku memanggilmu Tuan Links?"

"Yeonjun," pemuda bernama Yeonjun itu mengulurkan telapak tangan sebelah kanan miliknya. Jaemin menerima uluran tangannya, sehingga Yeonjun menyebutkan nama lengkap, "Yeonna Juno Links."

Satu alis Yeonjun terlihat meninggi saat Jaemin sama sekali tidak membalas untuk memperkenalkan diri. Menyadari itu Jaemin hanya berkata, "Kau yang mencariku. Itu artinya kau tahu siapa aku."

Tawa menggema di lorong, bercampur dengan suara bising dari musik yang terdengar sedikit teredam, "Wajah cantikmu itu tidak sesuai dengan sikapmu."

"Implan apa yang ingin dipasangkan mod?" Jaemin tidak memiliki banyak waktu untuk meladeni perkataan dari Yeonjun, wajah Jaemin bahkan terlihat datar seolah perkataan Yeonjun sudah sangat sering didengar.

Pemuda berjas itu terkekeh, "Ternyata rumor yang mereka katakan tentangmu benar."

Setelah mengatakan kalimat yang menurut Jaemin tidak diperlukan. Yeonjun mengambil sebuah koper yang kecil disamping kakinya. Yeonjun melirik kesekitaran sebelum membuka koper itu, menunjukkan sesuatu yang membuat Jaemin membulatkan matanya terkejut saat melihat 2 benda yang ada di hadapannya. Walau lorong di toliet tidak begitu terang, pemuda manis itu bisa mleihat dengan jelas jika ada satu benda memiliki bentuk seperti lingkaran dengan ukuran yang kecil. Pack Down-Act, sebuah implan lengkap yang dalam satu implan memiliki 5 kegunaan yaitu, meningkatkan kerusakan, meningkatkan pertahanan, menambah akurasi senjata, memulihkan tubuh dan meningkatkan stamina.

Dan bukan hanya itu, sejauh ini model dari Pack Down-Act hanya memiliki 4 model yaitu, Pack Down-Act Lvl.1, Pack Down-Act Lvl.2, Pack Down-Act Lvl.3 dan Pack Down-Act Lvl.4. Implan menjadi semakin kuat setiap level meningkat, Jaemin selalu berprasangka jika Pack Down-Act Lvl.4 akan menjadi model terakhir. Namun semua itu tidak benar, pada dasarnya manusia memang tidak akan pernah puas, sama seperti bagaimana Jaemin membuat mod pada sebuah implan, menambahkan hal yang seharusnya cukup.

"Pack Down-Act Lvl.5." Yeonjun mengambil sebuah microchip berbentuk lingkaran itu lalu mengulurkannya pada Jaemin agar Jaemin dapat memegangnya, "Keluaran terbaru dari Biocorp A-Tech."

"Kenapa benda ini ada ditanganmu?" tanya Jaemin, pemuda manis ini tentu menyadari jika tidak seharusnya pemuda kaya di hadapannya ini memiliki benda yang bahkan belum masuk dipasaran.

Menagabaikan pertanyaan yang diberikan Yeonjun segera berkata, "Buatkan aku mod yang mendekati sempurna untuk paket implan itu."

Satu hal yang terkadang tidak Jaemin sukai. Terkadang Jaemin merasa direndahkan hanya karena ia harus membuat implan. Bahkan banyak orang yang meminta pemasangan implan tidak pernah mendengarkan apa yang Jaemin katakan, tanyakan atau bahkan jelaskan mengenai penggunaan mod di dalam implan. Jaemin mengambil koper yang sebelumnya menjadi wadah untuk implan Pack Down-Act Lvl.5 dan memasukan implan berbentuk microchip itu ke dalamnya lalu menutup koper itu dan memilih untuk melupakan pertanyaan yang ditanyakan sebelumnya. Kalau pun Jaemin bertanya, orang yang ada dihadapannya ini tidak akan peduli.

"Apa satu minggu cukup?" Yeonjun bertanya, jika bisa Jaemin sangat ingin melemparkan koper keras ini pada kepala pemuda kaya itu.

Jaemin menghembuskan napasnya sabar, bahkan dibutukan waktu sangat lama untuk para robotic engineer membuat implan ini, "Beri aku tiga minggu."

Wajah sosok yang berada dihadapannya terlihat mengerut, seolah penawaran yang diberikan oleh Jaemin terlalu lama untuknya. Namun akhirnya Yeonjun menganggukan kepala setuju, "Baiklah, tiga minggu. Berikan microchip itu padaku di Kota Left. Aku akan mengirim alamatnya nanti."

Iris mata sebelah kiri milik Jaemin kembali mengeluarkan sedikit cahaya terang, menampilkan sebuah pemberitahuan dari pembayaran pertama yang dilakukan oleh pemuda kaya bernama Yeonjun itu. Jumlah yang diberikan oleh Yeonjun sebenarnya cukup besar membuat Jaemin menatap ke arah Yeonjun dengan wajah serius. 200.000 Tier untuk pembayaran muka bukanlah hal yang biasa, kecuali jika pemuda kaya itu menginginkan sesuatu lebih dari hanya memasangkan mod.

"Kau ingin melakukan pemasangan bom?" tanya Jaemin cepat sebelum Yeonjun pergi meninggalkannya.

Mendengar pertanyaan itu Yeonjun menggelengkan kepalanya cepat, "Tidak."

"Kau membayar terlalu banyak untuk pembayaran pertama." jelas Jaemin, pemuda pembuat mod itu mengikuti Yeonjun yang sudah mulai berjalan untuk kerluar dari lorong remang.

"Anggap saja aku membayar lebih karena kau terlihat menawan." Yeonjun mengatakan itu sambil berhenti tepat saat keluar dari lorong. Matanya melirik ke arah pemuda yang sedang merokok dan pemuda yang memiliki beberapa luka di wajah berada di sisi kiri dan kanan dari jalan menuju lorong. Merasa diperhatikan cukup lama oleh salah satu anggota dari organisasi milik Jaemin, Yeonjun balas menatap ke arah pemuda yang tidak berhenti menatapnya dan memiliki beberapa luka di wajahnya, "Apa yang kau lihat!"

Setelah itu Yeonjun berjalan dengan santai meninggalkan ketiga orang di depam lorong menuju toilet itu sambil memberikan satu kedipan matan jahil pada Jaemin yang hanya menatapnya datar. Sikap pemuda yang merupakan klien Jaemin sebenarnya membuat Jeno gemas setengah mati, ia melirik ke arah Jaemin yang mengangkat koper dengan ukuran sedang yang ia dapat pada Renjun yang membuang rokoknya dan menginjak rokok itu. Jaemin beralih menatap ke arah Jeno, tanpa berbicara pemuda cantik itu menyuruh Jeno untuk kembali pada Mark dan Haechan, namun tampaknya setelah bertemu dengan Jaemin, Jeno tidak tertarik menghabiskan waktunya bersama kakak dan manajernya itu.

Dengan susah payah Jeno mengeluarkan pandangan sayunya. Jaemin menelan ludahnya namun setelah itu terkekeh kecil, melihat Jeno yang terlihat seperti anak anjing lucu yang ingin pulang bersama majikannya, "Baiklah, kau boleh ikut."




***



Ruang kumpul di lantai 3 tampak masih dipenuhi oleh orang-orang yang tinggal di bangunan ruko berlantai 4 ini. Saat Jaemin, Renjun, Jeno dan Yiyang kembali dari Dreaming Bar, keempatnya segera beralih menuju ruangan yang luasa itu. Awalnya Jaemin hendak pergi ke ruang kerja Hina, namun ruang kerja itu lumayan sempit untuk digunakan berdiskusi dengan banyak orang. Saat keempat orang itu menginjakkan kakinya di lantai 3, seluruh perhatian teralihkan pada mereka. Membuat keheningan terjadi dalam hitungan detik hingga Yiyang terlebih dahulu berjalan untuk membaringkan dirinya di sofa bersampingan dengan adiknya.

"Jadi," Hina berdiri dari duduknya dan mendekat ke arah Jaemin yang menyimpan koper berukuran sedang itu di meja makan yang kosong dan bersih, "Jenis implan apa yang diinginkan anak orang kaya itu untuk dipasangkan mod."

Guanlin dan Jisung yang awalnya sibuk bermain game juga mendekat ke arah meja makan mengikuti Hina, mengabaikan game yang mereka mainkan mungkin akan kalah karena Yiyang dan Ningning mengambil alih. Guanlin berdiri dekat dengan Renjun dan memberikan sedikit kecupan singkat pada kening pemuda mungil itu namun arah pandangan matanya tidak lepas dari koper yang tengah Jaemin buka dengan bantuan Jeno. Perasaan terkejut hinggap pada Guanlin saat melihat jenis implan yang ada dihadapannya belum pernah ia lihat. Tapi Guanlin tahu merek dari implan itu, karena Guanlin menggunakan implan yang sama. Hanya saja dengan level berbeda yaitu, level 2.

"Level 4, Pack Down-Act." kata Jaemin dengan senyumannya, lalu ia menatap Hina, "Hina, kita akan mulai mengerjakannya besok. Kau bisa datang ke kamarku. Aku juga harus mempelajarinya terlebih dahulu."

Hina menganggukkan kepalanya paham, matanya tidak bisa lepas dari microchip yang kini tengah ia pegang, Jisung yang berdiri disamping kiri Hina juga melakukan hal yang sama, terkagum dengan microchip yang dilihat. Biasanya saat ada implan baru, Jaemin akan berada disamping Hina untuk ikut mempelajari implan tersebut. Selain menghemat waktu, Hina juga lebih paham mengenai teknologi baru seperti ini. Mengingat pemudi itu merupakan seorang robotic engineer.

microchip itu kembali Hina taruh pada tempatnya dan menatap ke arah Jaemin, "Berapa lama?"

"3 Minggu." mata Hina terlihat menatap ke arah Jaemin datar, "Ia sudah membayar uang muka sebesar 200.000 Tier."

"Baik! Akan aku kerjakan." Hina menyetujuinya tanpa berpikir panjang.

Renjun yang duduk di kursi meja makan bertanya, "Dimana tempat transaksinya?"

"Ia bilang di Kota Left, tapi pemuda itu belum memberitahu rincian tempatnya." Jaemin menutup koper berisikan implan itu, lalu menatap ke ara anggota yang akan ikut bersamanya ke Kota Left untuk mengantarkan implan yang nantinya akan ia beri mod, "Guanlin, kau harus mengosongkan jadwalmu."

Orang yang disebutkan namanya menganggukan kepalanya paham. Jaemin berteriak kecang sambli melirik Yiyang yang tengah bermain game, "Yiyang Nuna! Kau akan ikut bersamaku!" dan hanya dibalas oleh acungan jempolnya sebelum pemudi itu kembali fokus pada game yang ia mainkan.

Jaemin menunjuk ke arah tiga anggota lainnya secara bergantian, "Jisung, Soobin dan Jeno. Kalian juga akan ikut mengantarkan implan ini bersamaku."








[Next: CHAPTER 5 PART 1 – ERROR MOD]

[end of this chapter]

Halo selamat datang di chapter 4 hehehe

Extra:

Diskusi naskah teater the archer

Renjun: "Jadi bagaimana Jaemin? Sudah menemukan naskah yang tepat?"

Jaemin: "Jeno sudah mencarikan beberapa." Mengambil naskah yang sebelumnya sudah dikumpulkan oleh Jeno, "timun mas, bawang merah bawang putih, malin kundang."

Yiyang: "Malin kundang terdengar menarik!"

Hina: "bawang merah bawang putih lebih baik."

Jeno: "Bagaimana Jaeminie, kau sudah menentukan?"

Jaemin: "Kurasa bawang merah bawang putih akan menjadi teater etra the archer minggu depan."

25/08/2023/ with love ciang

Continue Reading

You'll Also Like

22.3K 5.6K 200
16 MARET 2023 ⚠️MTL TANPA EDIT J U D U L Karakter Dicurigai Membuka Cheat! [Infinite]\该角色涉嫌开挂![无限] P E N U L I S Shi Wei Tu\十尾兔 S T A T U S 299 bab +...
4.5K 517 64
Pada tahun 1996, putri tertua dari Keluarga Xie, Xie Wanying mengatakan bahwa dia ingin menjadi ahli bedah dan banyak orang menertawakannya. " Seekor...
6.2K 778 14
baca aj
2M 217K 74
Berawal dari ayahku yang memasukkan ku ke sekolah khusus yang mengajarkan murid nya untuk menjadi seorang agent. Mendapatkan misi pertamaku yang ter...