3 SIBLINGS || XODIAC

By Arhamunnisa

7.5K 914 304

Berceritakan tentang seorang anak yang di besarkan oleh seorang Ibu yang pilih kasih dalam hal membesarkan an... More

1.Awal
3.Telat
4. penderitaan
5.Pertikaian
6.Tak terima
7.Egois
8. manipulatif
9.menghindar
10.kecewa
11.hampir menyerah
12.kakak
13.Hukuman
chapter 14
15. pindah sekolah
part 16
17. Teman baru
18
19.Firasat
20. undangan
21

2.sekolah

635 58 21
By Arhamunnisa

~Author

Mentari muncul menyapa pagi. Memberi kehangatan dengan sinarnya menggantikan dinginnya malam. Burung-burung mulai berterbangan dan mengeluarkan suara-suara indahnya. Menyapa dan membangun kan pemuda yang masih tertidur di balik selimut tebalnya.

Setelah pemuda ini terbangun ia langsung ke kamar mandi untuk sekedar mencuci mukanya lalu kemudian mulai beranjak ke kamar salah satu adiknya yang berada di samping kamar nya.

Tok,,, tok,,, tok,,," ia mulai mengetok pintu kamar itu namun dapat di pastikan tidak ada jawaban apapun dari dalam kamar, alhasil ia langsung membuka pintu itu dan mulai masuk kedalam, mendapati adiknya yang masih nyenyak tertidur, ia langsung membangun kan nya.

"Sing, ayo bangun ini udah pagi loh" ucap nya sambil menepuk pundak adiknya dengan sangat lembut.

"Hm,,,,," dehem Sing dan mulai membuka matanya perlahan.

"Ayo siap-siap berangkat sekolah" ucap Zayyan dengan nada lembut.

Sing pun mulai bangkit dari tempat tidur nya. Hal ini menjadi sebuah rutinitas di setiap pagi di mana Zayyan harus membangunkan atau sekedar mengecek kamar adik-adik untuk memastikan mereka sudah terbangun atau belum.

"Langsung mandi sana siap-siap, udah jam 06:00 ini, gue mau lanjut nge cek Leo dulu" ucap Zayyan dan ia pun beranjak pergi setelah mendapat sebuah anggukan dari Sing.

Sesampai di kamar Leo, seperti biasa Zayyan mengetuk pintu kamar itu terlebih dahulu.

Tok... Tok..

"Iya Bang, masuk" saut orang di dalam kamar, Zayyan mengukir senyum manisnya setelah mendengar itu ia pun langsung masuk.

"Leo kalau udah siap langsung turun ke bawah ya, kita sarapan dulu" ucap Zayyan

"Iya bang, ini Leo sebentar lagi udah siap kok" ucap Leo, ia bukan tipekal orang yang susah bangun Karna ia sangat di siplin akan waktu.

"Yaudah kalau gitu kita tunggu di bawah ya"

"Siap Bang" ucap Leo sambil bersikap memberi tanda hormat kepada Abang nya, Zayyan hanya membalas nya dengan senyuman lalu kemudian sedikit mengelus-elus puncak rambut pirang sang adik, sebelum Zayyan bener-bener pergi meninggalkan nya.

Zayyan menuruni anak tangga menuju meja makan ia berpaspasan dengan bik Siti selaku asisten rumah tangga di keluarga nya. Bik Siti tengah menyiapkan sarapan pagi. Zayyan sedikit melirik ke kiri dan ke kanan seolah sedang mencari sesuatu yang tidak ia temukan.

"Eh Den, kenapa teh celingak-celinguk mau cari siapa atuh?" Tanya bibik yang sedari tadi melihat pergerakan pemuda ini.

"Bik, Mama gak pulang?" Tanya Zayyan karna ia sedari tadi memang mencari keberadaan Mamah nya.

"Belum den, memang sedari semalam nyonya teh tidak pulang" jawab bibik dengan jujur.

"Oh, hm,,,"

Tak berselang lama Leo mulai turun dari arah tangga, udah siap dengan seragam khas sekolah nya dan ia langsung menghampiri Zayyan yang sudah duluan duduk di meja makan, dan bik Siti pun telah kembali ke dapur.

"Eh bang, yang lain mana?" Tanya Leo Karna ia hanya melihat Abang nya saja yang duduk di meja makan.

"Sing masih di kamar, kalau mama belum pulang"

"Hah! Mama belum pulang juga?" Bukan Leo yang bertanya melainkan Sing yang mulai menuju ke arah meja makan, ia tidak sengaja mendengar obrolan kedua sodara nya itu.

"Iya, mungkin lembur banyak kerjaan di kantor. Yaudah ayo langsung mulai sarapan aja, Leo Sing harus makan yang banyak" ucap Zayyan

Mereka pun mulai menikmati sarapan yang telah di siapkan oleh bik Siti dengan nikmat. Namun di sela asik sarapan Zayyan pun berucap.

"Leo ini kan hari pertama Lo masuk sekolah SMA, jadi jangan nakal-nakal ya, mumpung kalian satu sekolah nih Sing jagain Leo ya di sekolah" ucap Zayyan

"Hm,,,," Sing hanya membalasnya dengan sebuah deheman, mukanya mulai bete dan setelah makan ia langsung menuju parkiran.

"Gue duluan" lanjut Sing sambil menyalim tangan Zayyan, lalu pergi ke garasi untuk mengambil motor kesayangan.

"Yaudah Leo juga pamit ya Bang" ucap Leo sambil menyalami Zayyan juga.

"Leo belajar yang pinter ya, jangan males-males" ucap Zayyan sambil mengelus rambut pirang sang adik. Leo hanya mengangguk sambil mengukir senyum dan kemudian langsung menuju ke arah bagasi.

Sesampai nya Leo di garasi ia melihat ternyata Sing masih sibuk men starter motor nya, mereka sama sekali tidak memulai obrolan meski berada di suatu ruangan sekalipun.

"Hah, ini kunci motor gue kemana ya? " Ucap Leo sambil melihat-lihat di sekitaran sana, namun ia tidak kunjung menemukan apa yang ia cari.

Zayyan pun datang ia telah rapi dengan balutan Jas di badannya, ya Zayyan mau berangkat ke kantor nya.

"Eh kalian berdua belum berangkat juga? Ini udah mau telat loh, udah jam 07:00" ucap Zayyan sambil melirik jam tangannya.

"Ini bang kunci motor Leo gak ada, Leo cari-cari in dari tadi gak nemu-nemu juga" curhat Leo

"Caper" lirih Sing dengan sangat pelan sambil pasang muka jutek.

"Yaudah kalau gitu pergi bareng Abang aja ya dari pada telat, ini kan hari pertama Leo masuk sekolah jangan sampai telat" ucap Zayyan

"Sial, kenapa mereka malah pergi bareng, tuh kunci sengaja gue lempar ke atas genteng biar tuh si Leo bisa telat pergi ke sekolah padahal" batin Sing.

"Yaudah bang ayok" ucap Leo

"Aaahhh, Leo tuh kunci motor Lo ada di atas genteng Lo ambil sana" ucap Sing dengan nada keras, ia berfikir dari pada Leo di antar kakak nya lebih baik dia jujur saja.

"Lo yang ngelempar Sing?, Kenapa harus ngelempar ke atas genteng coba hah? Lo tau kan akibat ulah lo Leo bisa terancam kenak hukuman di sekolah, lain kali gak boleh gitu lagi ingat. Leo ayo kita berangkat nanti kuncinya biar pak satpam yang ngambil" ucap Zayyan, ia tidak habis fikir dengan tindakan yang di lakukan adiknya itu bener-bener tidak ada habis-habisnya.

"Gak, gak boleh, Leo ayo berangkat bareng gue, cepet naik ke motor gue" ucap Sing. Leo mengerti dengan perasaan Sing pasti dia bakalan merasa cemburu kalau ia harus berangkat sekolah di antar Abangnya.

"Yaudah bang Leo berangkat bareng Sing aja ya, kan kita satu sekolah juga, kasian bang Jay kalau harus nganterin Leo dulu" ucap Leo, ini demi kebaikannya, ia menghargai perasaan Sing.

"Yaudah kalian berdua hati-hati ya" ucap Zayyan, Leo pun telah duduk di belakang Sing dan Sing pun melajukan motornya.

Zayyan tidak memikirkan apapun itu, ia berfikir mungkin Sing ingin menembus kesalahan nya terhadap Leo maka dari itu ia mengajukan diri agar Leo bisa berangkat bareng dirinya.

Sing terus melaju kan motor nya menuju ke sekolah, namun sampai di tengah jalan yang terbilang cukup amat sepi ia tiba-tiba berhenti. Leo yang ada di belakangnya pun bingung mengapa Sing tiba-tiba berhenti padahal sekolah nya masih terbilang sangat amat jauh.

"Turun lo, jangan ngarep gue bakalan mau boncengin Lo" ucap Sing dengan nada meninggi.

"Sing, tapi ini masih jauh dari sekolah? Gue ke sekolah nya gimana?" Tanyak Leo kebingungan.

"Gak mau tau gue! Lo turun sekarang dari motor gue, bila perlu jalan kaki aja sana, kalau capek bisa sambil ngesot" ucap Sing, Leo pun tidak ada pilihan lain, ia segera turun dari motor Sing.

"Oh ya satu lagi, nanti di sekolah jangan pernah lo anggap gue sodara lo, apa lagi ampe temen-temen gue tau, awas aja lo bakalan gue geprek ginjal lo" ucap Sing, lalu ia pun pergi meninggalkan Leo sendiri.

"Oh tuhan, gimana ini? Bisa-bisa telat gue nih ke sekolah, mana gak ada kendaraan yang melintas satupun" ucap Leo frustasi sambil jongkok di pinggir jalan, ia berfikir gimana caranya agar ia bisa sampai di sekolah tepat waktu sedangkan waktu sudah sangat mepet.

"Harusnya gue tadi gak nolak ajakan bang Jay, bang tolong Leo bang" lirih Leo sendirian sambil menenggelamkan kepalanya di atas tumpukan tangan nya, ia hanya mampu berpasrah aja sekarang kalau pun ia jalan kaki menuju sekolah bisa di pastikan bakalan telat banget juga nyampenya.


💚💚💚💚💚


Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara NGE vote dan komen
Supaya Author bisa makin semangat buat ngelanjutin cerita ini. Thanks for reading Sobliss 💚

Continue Reading

You'll Also Like

2.1K 243 10
"..ZAYYAN BENER BENER CAPEK TUHAN!!.." "gue.....lo, dan gue berhak tau tentang lo" "udahlah gue gaakan bisa......gar" "pah, hari ini...........ini di...
994 75 12
menceritakan 3 laki² satu keluarga tetapi mempunyai dendam kepada keluarga nya sendiri
9.1K 1K 15
Pernahkah kau merindukan seseorang sebanyak tetesan air hujan yang jatuh ke bumi? Atau mungkin lebih daripada itu. Rasanya begitu berat, aku tidak bi...
901 90 6
Nggak ada deskripsi, yang penasaran langsung cus baca aja, tapi jangan lupa tinggalin jejak Start : 6 Maret End?????? 5 Mei 2024 Rank 22 #terpisah