I WANT YOU (END)

Por SriNNingsih

1.8M 139K 1.9K

Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak d... Mais

PROLOG
01
02
03
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
Extra Part 4
Persiapan untukmu, Ace!
Hello

04

48.2K 3.3K 13
Por SriNNingsih

Brak!

Pintu kamar Thalia terbuka secara paksa dan berakhir terbaring lunglai di lantai karena engselnya yang patah akibat hantaman kekuatan ultimate dari si empunya. Pria berambut pirang dengan setelan kemeja putih, rompi biru navy serta celana yang sesuai dengan warna rompinya berhasil membuat pintu malang itu tergeletak sempurna muncul dari balik pintu.

Dia memasang wajah bersemangat dan kedua mata emasnya berbinar melihat sosok Nathalia yang berdiri mematung melihat kearahnya.

"Kau sudah sadar adikku sayang?" Tanya Pria itu langsung menyergap tubuh Nathalia untuk ia peluk.

Thalia reflek memintir tangan Pria itu, ia tidak menggunakan kekuatan penuh karena tangannya terlalu lemah. Tapi, ia sukses membuat pria tampan itu mengerang kesakitan karena di banting oleh Thalia. Yasmin membelalakan matanya kaget karena baru pertama melihat Nathalia membanting tuannya Alexandros Zeyrav.

"Aduh, sakit! Lepaskan! Kau bisa membunuh kakak tampanmu" Serunya panik.

Alexandros yang biasa di panggil Xandros tak mungkin membalas perlakuan adik kesayangannya itu, jadi ia memilih mengalah. Thalia melepaskan tangan Xandros, tubuh pria itu terhuyung dan hampir terjungkal jatuh ke depan. Dengan wajah tertekuk Xandros memijat tangannya yang cukup nyeri karena ulah adiknya.

Ia tak menyangka Nathalia mempunyai kekuatan sebesar itu, mengingat dulu saat Nathalia ia buat kesal karena kejahilannya, pukulan Nathalia pun tak terasa sama sekali di tubuhnya-malah menjadi menggemaskan menurut Xandros.

"Siapa kamu?" Tanya Thalia dengan tatapan tajamnya.

Xandros mencelos. "Aku kakakmu. Kakak paling tampan dan paling menyayangimu." Ujarnya tak terima.

Yasmin gugup menyela sebelum terjadi keributan kembali antara kakak dan adik. "Maaf tuan, keadaan Nona Nathalia untuk saat ini memang baik secara fisik. Hanya saja Nona kehilangan ingatannya Tuan."

Bibir Xandros sukses melongo. "Parah sekali kalau begitu. Apa kepalamu sampai terbentur batu tebing saat kau terjatuh?" Tanya Alexandros.

Thalia menggelengkan kepalanya, "Aku sama sekali tak mengingatnya, Kak! Aku seperti orang bodoh disini yang tidakb bisa mengingat apapun!"

Xandros tertawa, dia duduk di kursi di depan tempat tidur Nathalia. "Berarti kau juga lupa dengan apa yang sebenarnya terjadi pada dirimu 5 bulan yang lalu?" Tanyanya dengan wajah tersirat kekhawatiran dan serius.

Thalia mengangguk, "Benar. Aku tak ingat sama sekali,"

"Bagaimana dengan tunanganmu? Kau ingat?" Tanya Xandros. "Dia Putra Mahkota?" Tambahnya lagi.

Thalia menggelengkan kepalanya, "Tak ingat kak."

Thalia mengambil nafas panjang. "Aku sudah berusaha mengingatnya. Tapi, semua sia-sia. Tak ada yang berhasil aku ingat," Jelasnya tanpa berbohong.

Buat apa bohong, toh dia memang tak tahu kan. Ingatan Nathalia tak ada yang tertinggal di otaknya. Semua di dalam otaknya hanya ada memori Thalia seorang.

"Akan tetapi Ayah sudah menjelaskan sedikit tentang tunanganku padaku. Dia Putra Mahkota yang bernama Ricard Ellenius. Putra pertama Raja di Kerajaan Othello." Tambah Thalia kemudian.

Xandros memijit pangkal hidungnya, "Ini benar-benar serius kau tahu Nat. Kau jatuh di tebing pun tak ada orang yang melintas di sana. Dengan kata lain tak ada saksi mata. Dan lagi sekarang, kau malah kehilangan ingatan." Katanya kesal, Thalia diam mendengar penjelasan kakaknya.

"Tapi kakak tenang saja. Kata tabib ingatanku pasti kembali secara perlahan." Jawab Thalia mencoba menenangkan, padahal dia sendiri tak tahu pasti kebenaran penjelasan tabibnya.

Xandros menghela nafas lega. "Bagus lah kalau begitu. Aku harap kau bisa mengingatnya agar bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi saat itu. Kau murni jatuh sendiri atau dengan kata lain kau bunuh diri, atau ada seseorang yang sengaja membuatmu jatuh." Ujarnya dengan menepuk bahu Nathalia pelan.

"Dan kau harus berhati-hati, dengan orang yang berhubungan dengan istana." Tambahnya dengan nada yang cukup serius.

Thalia tersenyum tipis, ia tak menyangka Nathalia memiliki kakak banyak musuh, mengingat kata-kata sahabatnya saat bercerita tentang isi novelnya. Sampai saat ini ada tiga orang yang ia curigai, Putra Mahkota, Salsabila selingkuhannya atau Pangeran Kedua yang bucin akut ke Salsabila yang terlibat dengan kejadian 5 bulan yang lalu.

Andai saja ada di zaman ini sudah ada kamera CCTV di istana pasti akan segera terungkap, terkecuali memang ada yang sengaja melakukan kejahatan padanya.

Xandros berdiri mendekati Nathalia. "Kemungkinan di waktu terdekat ini Putra Mahkota akan berkunjung kesini untuk menengokmu!" Xandros menghela nafas panjang "Kau tahu Nat, kabar tentangmu yang sadar kembali benar-benar cepat sekali menyebar di istana,"

Thalia menggangguk dalam hati, ia membenarkan pasti salah satu pelayan di sini bermulut kaleng ember tak bisa di jaga. "Kakak tenang saja, aku bisa menjaga diriku," Jawab Thalia tersenyum manis.

"Kau memang adik tersayangku. Tapi aku merasa kau berbeda dengan adikku," Sahutnya tersenyum manis. Bulu kuduk Thalia meremang, apakah ia ketahuan.

"Kau sekarang lebih tenang, tegas dan waspada. Berbeda sekali dengan Nathalia sebelum koma yang barbar, egois, pemarah, manja, dan cinta mati ke Putra Mahkota." Tuturnya terkekeh. Thalia mencebik, ia memukul pelan lengan kakaknya karena kesal.

***___***

"Nona, Putra Mahkota akan segera tiba untuk menjenguk Nona. Mari saya bantu untuk bersiap-siap." Ujar Yasmin setelah merapikan tirai jedela dan ia ikat ke dua sisi samping.

Thalia melihat Yasmin, sejenak ia berpikir. Putra Mahkota kalau tak salah bernama Ricard Ellenius. Seorang pangeran yang tega berselingkuh dengan wanita tak jelas asal usulnya itu, hanya karena wanita itu lemah lembut, baik hati pada siapapun ia mendapatkan posisi sebagai tokoh utama wanita.

Thalia juga mendengar dari Yasmin kalau tunangannya tidak pernah datang sama sekali saat dirinya koma selama 5 bulan. Tunangan macam apa itu yang tidak pernah menjenguk calon istrinya yang tidak sadar selama 5 bulan. Thalia makin kesal di buatnya.

"Tentu, siapkan air mandiku Yas. Aku ingin benar-benar terlihat segar dan terlahir kembali saat berhadapan dengan dia." Jawab Thalia tersenyum tipis.

Yasmin segera mempersiapkan air hangat untuk mandi dan ia tambahkan aroma terapi lavender agar nonanya nyaman dan kembali segar seperti sedia kala.

Thalia merasa tubuhnya sudah kembali segar setelah mandi. Dengan berbalut pakaian seperti jubah mandi Thalia membuka pintu besar yang merupakan lemari pakaian milik Nathalia. Thalia terkejut dan menggelengkan kepalanya ketika tahu ruangan gantinya berisi banyak pakaian dengan segala pernak pernik penuh menghiasi tiap sudut gaunnya.

Ia tidak menyukainya, selain berat gaun itu terkesan norak. Pilihannya jatuh pada gaun berwarna hijau tosca, gaun yang simpel, tidak terlihat seperti model gaun yang sederhana dan tetap elegan saat ia memakainya.

'Aku akan mengganti semua isi lemari ini dengan gaun yang aku desain sendiri.' Gumannya dalam hati. Thalia mendekati Yasmin yang sibuk dengan gaun pilihannya.

Yasmin, bantu aku merias diri! Tapi jangan terlalu tebal dan menor ya. Buat senatural  mungkin, aku tidak mau wajahku terasa berat!" Keluh Thalia pada Yasmin.

"Baik, Nona!" Jawab Yasmin sambil mengangguk dan segera membantu merias nona mudanya.

Sebenarnya Thalia juga jago make up. Hanya saja untuk hari ini, ia terlalu malas untuk melakukannya sendiri. Mumpung ada Yasmin, Thalia tak segan untuk meminta bantuan Yasmin. Tak butuh waktu lama, Thalia menatap cermin.

Sosok perempuan asing di depannya sungguh amat sangat cantik. Ia bersyukur masuk ke dalam tubuh wanita cantik itu-tak peduli dengan kehidupan masa lalunya. Yang terpenting dia akan mempergunakan kehidupan keduanya ini sebaik mungkin dan ia bertekad untuk merubah nasib naas Nathalia. Mengingat di masanya, Thalia tewas mengenaskan di tangan Pamannya sendiri.

"Anda sangat cantik, Nona." Sahut Yasmin dengan mata berbinar.

Thalia tertawa pelan. "Kau benar. Aku memang sangat cantik." Ia menatap puas sosok di pantulan cermin besar, Nathalia memang benar-benar cantik nan anggun.

'Tapi, sayangnya dia sangat bodoh karena tidak bisa memanfaatkan anugerah dalam dirinya itu,' Batin Thalia mencela jiwa Nathalia asli.

Continuar a ler

Também vai Gostar

442K 38K 52
Rate: 16+ Elefthería series 1 •|•|• Negeri Elefthería, penuh kebebasan dan kedamaian, dipimpin oleh empat kekaisaran besar yang agung. Kehidupan dama...
3.1M 298K 84
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya.
2M 133K 70
Seorang dokter yang mencintai tenang dan senyap, juga tidak banyak bersuara, berbanding terbalik dengan apa yang harus dihadapinya. Flora Ivyolin yan...
233K 27.5K 63
"Kehidupan ini hanya ku berikan untuk mu" Mahaz menganggap kelahiran kembalinya hanya untuk peri kecilnya. Mahaz seorang putra mahkota dari klan vam...