WHITE LOTUS - TAEGYU

By winterlazulli

44.5K 4.6K 1.6K

✦; summary❞ "Tentang dua orang licik yang bertemu dan saling memanfaatkan satu sama lain untuk kemudian salin... More

【KONTEN】
00【WL❦】- Hujan Musim Semi
01【WL❦】- Mengunjungi Kuil
02【WL❦】- Kehilangan Simpul
03【WL❦】- Wajib Militer
04【WL❦】-Seleksi
05【WL❦】Perubahan Plot
06【WL❦】-Meninggalkan tanda
07【WL❦】- Tarian Peri
🔞08【WL❦】-Melayani Kaisar
09【WL❦】-Bukan Orang yang langka
10【WL❦】-Promosi
11【WL❦】- Paviliun Xuehua
12【WL❦】-Kehamilan Selir
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.1
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.2
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.3
13 【WL❦】- Daftar Nama
14 【WL❦】- Istana Musim Panas
15【WL❦】- Sepasang burung
16 【WL❦】- Bertemu
17【WL❦】- Rencana
18【WL❦】- Tur Selatan dan Wajib Militer
19 【WL❦】- Promosi kedua
20 【WL❦】- Veteran dan pendatang baru
21【WL❦】- Perjalanan pertama
22- 【WL❦】memetik pucuk teh di puncak gunung.
23- 【WL❦】digigit ular
24- 【WL❦】Alergi
25- 【WL❦】Kerikil yang dilempar ke dalam danau
26- 【WL❦】Soo Cairen diusir
27- 【WL❦】Rumah kaca
28- 【WL❦】Kesetian pada diri sendiri
30- 【WL❦】Kepingan Salju
31- 【WL❦】Perompak
32- 【WL❦】Sesuatu terjadi
33- 【WL❦】Kehamilan
34- 【WL❦】Kedatangan rombongan
35-【WL❦】Provokasi Guo Jia
36-【WL❦】Tragedi dan promosi pt.1
37- 【WL❦】tragedi dan promosi pt.2
38-【WL❦】Berlayar ke selatan
39-【WL❦】Saingan cinta?
40-【WL❦】Memindahkan tempat tinggal
41-【WL❦】Menyadari sesuatu...
42-【WL❦】Kembali ke Ibukota
43-【WL❦】Gejolak Harem
44-【WL❦】Membangun Ambisi
45-【WL❦】Menetapkan langkah..
46-【WL❦】Pikiran
47-【WL❦】Ling Guiren
48-【WL❦】Melahirkan
49-【WL❦】Resep?
50-【WL❦】Bunga dicermin dan bulan di air
51-【WL❦】Kembalinya teratai putih
52-【WL❦】Kecurigaan Kaisar
53-【WL❦】Hati ular dan macan tutul
54-【WL❦】Kekacauan?
55-【WL❦】Kaisar yang merajuk?

29- 【WL❦】Nona Guo

555 75 19
By winterlazulli

【White Lotus ❦】

Suatu hari pada akhir musim gugur sebuah tandu kecil memasuki halaman rumah seseorang dengan cara yang sangat tenang. Di dalamnya Guo Jia mengenakan gaun merah muda dengan brukat bunga bakung yang di bordir halus. Gadis muda itu duduk diam sepanjang jalan dan tidak terlihat kehilangan kesabaran atau bertingkah terlalu antusias yang mengejutkan para mama istana. Membuat mereka memuji Guo Jia secara diam-diam.

"Meksipun Nona Guo Jia ini dilahirkan sebagai putri seorang pedagang. Tempramennya cukup elegan dan etiketnya bahkan menyamai para anak bangsawan."

Tentu saja hal ini sebenarnya karena Guo Jia adalah orang yang berpengalaman alias sebagai orang yang mengulang waktu. Guo Jia dapat mengingat peraturan istana yang ketat dan ketat tersebut. Dia secara serius ingin memperbaiki citranya dari kehidupan sebelumnya. Dia tidak bisa terlalu bodoh untuk aturan terutama di hadapan para selir yang lebih baik darinya.

Terutama dia tidak ingin Kaisar melihatnya sebagai wanita vulgar. Oleh karena itu Guo Jia telah berlatih mengendalikan tempramen menjadi lebih lembut dan lembut sebab dia tahu Kaisar Taehyun paling menyukai kelembutan dibandingkan kecantikan yang mencolok.

"Nona Guo kita telah sampai."

Guo Jia menegakkan tubuhnya dan Anjie yang dia bawa dari kediaman Choi membantu Guo Jia untuk turun dari kereta. "Tuan hati-hati."

Di depan halaman sudah ada seorang pelayan kecil dan satu orang Kasim menunggu. "Selamat datang tuan Guo. Budak adalah Sanjie dan ini adalah Kasim Bo yang akan melayani tuan mulai hari ini."

Guo Jia memperhatikan keduanya dan mengangguk. Ini adalah orang-orang yang sama yang mengikuti Guo Jia di kehidupan sebelumnya. Dia pun mendesah lega, dia mengetahui kesetian dua orang ini dan jika dia mendapat orang selain mereka maka akan sangat merepotkan.

"Akulah yang harus mengandalkan kalian mulai sekarang." Ujar Guo Jia sambil tersenyum.

Anjie yang sudah mendapat latihan segera menyerahkan hadiah kepada calon rekannya. "Mulai sekarang tolong jaga aku saudara Sanjie dan Kasim Bo."

Mama di belakang mereka menyaksikan dengan mata menyipit. Hadiah yang diberikan tidak dibungkus dalam kotak atau Kain melainkan diberi begitu saja yang menunjukkan masing-masing adalah jepit rambut giok lembak kambing dan liontin giok hijau yang bersih. Keduanya memiliki kualitas nomor satu.

Mama itu menatap Guo Jia dengan senyum tipis dan berkata; "Karena tuan Guo telah memasuki pintu. Dia harus tahu bahwa disini aturan adalah yang paling utama dan meski Permaisuri itu jauh, ada Chen Fei Niang-niang yang bertanggungjawab untuk semua urusan halaman dalam. Niang-niang meminta budak untuk menyampaikan pesan pada tuan Guo; harap hidup dengan baik dan layani Yang Mulia sepenuh hati."

Guo Jia segera bertingkah malu-malu dan membalas, "Selir ini akan mengikuti kata-kata Niang-niang dengan baik."

Mama melihat dia jinak dan memutuskan untuk mengundurkan diri. Meninggalkan Guo Jia dan kelompok kecil itu yang masih berada di situasi canggung.

Kedatangan selir baru tentu saja menarik perhatian semua orang dan semua mata tertuju pada halaman Guo Jia.

"Bagaimana?" Wanita dengan gaun biru muda yang berdiri di depan jendela bertanya pada pelayan yang baru saja datang dari luar.

Yingmei masuk dengan wajah tenang dan begitu tuannya bertanya dia menjawab tanpa tergesa-gesa. "Kembali pada tuan. Nona Guo Jia pada dasarnya tidak memiliki kecantikan yang dapat menggulingkan negara. Tetapi dia cukup halus dan cerah. Tuan bisa mengistirahatkan hatinya sekarang."

Meski begitu kekhawatiran wanita itu belum juga surut. Pasalnya Nona Guo Jia baru memasuki pintu dan Kaisar belum membalik namanya, dia tidak tahu sikap macam apa yang akan diambil Kaisar. Bagaimana jika Nona Guo itu berhasil memikat Kaisar Taehyun dan membuatnya disukai serta dimanjakan? Apakah akan ada Wanyi Shin lain atau Soo Mirae kedua?

Yingmei menyaksikan kecemasan tuannya dan tidak berdaya. "Tuanku kamu tidak perlu banyak berpikir. Nona Guo Jia hanyalah selir berpangkat rendah, bahkan jika dia disukai, itu pasti tidak akan sebanyak Yang Mulia menyukai Wanyi Shin atau Choi Jieyu. Belum lagi latar belakangnya sebagai putri pedagang itu... Jika dia berani sombong maka dia benar-benar menjadi lelucon."

Seo Dahyun terdiam. Benar juga apa yang dikatakan Yingmei. Apakah selir baru akan disukai atau tidak, tidak ada hubungannya dengan dia. Toh Nona Guo ini harus berhadapan dengan orang-orang seperti Wanyi Shin terlebih dahulu. "Aku benar-benar terlalu banyak berpikir ya?"

Yingmei mengangguk lemah, tuannya kadang-kadang berani tetapi lebih banyak pengecutnya sehingga sampai hari ini dia belum juga bisa disukai oleh Kaisar sebanyak Choi Jieyu. Namun Yingmei hanya bisa mengikuti arus sebab dia juga tidak memiliki kemampuan membantu tuannya. "Mari kita tunggu beberapa hari dulu. Jika Yang Mulia benar-benar menyukainya, kita bisa menjalin hubungan baik dengan Nona Guo ini. Siapa tahu tuannya dan Nona Guo bisa membuat kapal yang sama?"

Tuannya tidak memiliki paha untuk dipeluk dan tidak berani memanjat cabang tinggi Chen Fei Niang-niang. Maka jalan satu-satunya adalah membuat kapal sendiri untuk berlayar di harem yang dalam.

Seo Dahyun mengerti apa yang dimaksud pelayan dan menyetujui dalam diam rencana ini. "Baiklah."

Hari itu meski halaman belakang tampak setenang air. Gejolak di kedalaman sebenarnya mengalami banyak fluktuasi karena masing-masing selir terus memperhatikan halaman Guo Jia dengan penjagaan penuh.

Mungkin agak berbeda di halaman Beomgyu. Pemiliknya tengah berdiri diantara deretan pot tanaman dengan memegang sebuah buku. "Tanaman dengan Pestisida bawang putih cenderung bekerja lambat dalam membasmi Hama di bandingkan dengan Pestisida cabai yang dengan cepat membuat Hama seperti kutu putih mengering."

Hosu dan Hyeri berdiri dibelakang Beomgyu penuh dengan senyuman. "Meski begitu, keduanya berhasil menjadi obat Hama untuk tanaman-tanaman ini. Tuan sekali kamu membuat penemuan yang hebat!"

"Benar tuanku!"

Beomgyu menyelesaikan catatan penelitian itu dan menyerahkannya pada Hosu. Kirimkan ini ke kediaman para pejabat kementerian industri. Kaisar Taehyun telah memerintahkan mereka untuk meneliti lebih lanjut tentang Pestisida alami ini dengan ahli tanaman lainnya. Mungkin saja catatan ku ini akan membantu mereka melanjutkan penelitian yang lebih serius."

Hosu menerima catatan itu dengan ragu-ragu. "Tuan semuanya adalah kerja keras anda, apakah tidak apa-apa menyerahkan begitu saja pada para pejabat itu?" Tidakah tuannya takut bahwa para pejabat itu menjadi serakah?

Beomgyu mengangkat bahunya. "Hei aku melakukan semua ini pada dasarnya memang untuk membantu mereka menemukan solusi. Jika kamu takut bahwa mereka tidak memberiku kredit maka kamu tidak perlu khawatir. Bukankah Yang Mulia Kaisar secara pribadi mengetahui penelitian ku lebih dulu?" Lagipula Beomgyu tidak mengharapkan kredit dari para pejabat ini. Dia lebih tertarik dengan imbalan yang diberikan Kaisar padanya.

"Baiklah tuan. Budak akan mengantarkannya kalau begitu."

Hosu pergi dan Hyeri mengambil tempat di sisi Beomgyu. "Tuan, selir baru itu sudah memasuki pintu." Bisiknya.

"Ah? Benarkah? Aku tidak mendengar gerakan apa-apa sejak tadi, hmm ini bisa dikatakan hari yang bahagia mengapa begitu sunyi?" Tanya Beomgyu agak bingung. Meski selir yang memasuki pintu tidak dapat melakukan upacara meriah seperti Nyonya utama. Di halaman yang disediakan harusnya ada perayaan kecil untuk menyambut kedatangan selir tersebut.

Hyeri mengangkat bahunya. "Budak juga agak bingung tetapi mendengar dari beberapa mama yang bergosip. Pada awalnya memang akan ada perayaan kecil sebagai penyambutan tetapi karena Kaisar mengkhawatirkan urusan banjir di daerah barat daya. Chen Fei mengatakan untuk membuatnya lebih sederhana, jadilah hanya mengirim beberapa orang ke halaman selir itu."

Beomgyu tidak tahu apakah alasan itu memang dilakukan untuk mempertimbangkan hati Kaisar atau ini adalah cara Chen Fei memberitahu selir itu posisinya. Penerimaan selir yang sunyi dan sepi benar-benar menyedihkan. "Oh astaga bagaimana aku bisa lupa. Cepat ambilkan barang bagus sebagai hadiah pada selir baru itu. Kita tidak bisa melupakan etiket ini, berikan yang sedikit lebih mahal untuk menghiburnya." Bahkan jika Beomgyu ingin menyaksikan Schadenfreude, dia tidak akan memperlakukan dirinya sebagai pelaku utama.

"Apa yang harus kita berikan tuan? Kita punya beberapa potong brukat awan, perhiasan kelas satu dan bahan obat herbal."

Mempertimbangkan latar orang lain sebagai anak pedagang, barang-barang ini sebenarnya sama sekali tidak mewah. Pedagang itu kaya raya dan mudah mendapatkan harta benda dengan membelinya. "Berikan dia sejumlah bahan obat berkualitas baik. Hal seperti ini tidak akan mudah disalah pahami." Ujar Beomgyu.

"Ngomong-ngomong sebelum kamu mengirimnya lihat apakah yang lain juga mengirimkan hadiah."

"Budak mengerti tuan."

Hyeri pun membawa sekotak penuh berisi sarang burung merah, teh gunung ming, ginseng berusia sepuluh tahun, salep mint, dan beberapa hebal yang dapat mengisi qi dalam tubuh ke halaman Guo Jia.

Saat dia Tiba, orang-orang dari sisi selir lain juga mengirimkan barang. Bahkan Seo Cairen tampak datang secara pribadi.

Sanjie melihat Hyeri dan tersenyum ramah. Keduanya tidak terlalu akrab tetapi karena pelayan istana yang mengikuti sangat sedikit untuk melayani para tuan ini, keduanya saling mengenal dan memiliki kesan yang baik satu sama lain. "Nona Hyeri juga datang?"

Hyeri dengan senyum bisnis menjawab. "Tuan kami mendengar kabar bahagia hari ini sebenarnya ingin datang untuk mengucapkan selamat. Tetapi tuan kami agak sibuk dengan penelitiannya jadi hanya bisa mengirim ku sebagai perwakilan. Ini sedikit niat baik tuanku."

Sanjie melihat barang-barang di dalam dan berkedip. Ternyata selain Zhen Jieyu yang mengirim bahan herbal, Choi Jieyu yang disukai juga melakukan hal yang sama. Orang harus tahu bahwa beberapa selir seperti Wanyi Shin mengirim barang-barang vulgar seperti pergiasan emas dan pot bunga emas yang menyilaukan atau Baek Meiren yang mengirim potongan brukat salju yang langka hanya pada tuannya. Langkah ini tidak lain adalah memperingati sekaligus menunjukkan betapa para selir meremehkan Guo Jia. Bahkan Seo Cairen yang datang secara pribadi sebetulnya membawa jepit rambut tujuh mutiara yang berhaga untuk pamer.

'Tidak heran orang-orang seperti Zhen Jieyu dan Choi Jieyu bisa disukai begitu banyak oleh Yang Mulia, mereka memiliki  kerendahan hati di tempat pertama dalam berperilaku.' Batin Sanjie.

"Terimakasih banyak Choi Jieyu atas perhatiannya. Tuan Guo saat ini sedang menjamu Seo Cairen jadi tidak bisa bertemu dengan mu Nona Hyeri. Tetapi aku pasti akan menyampaikan pesan ini kepadanya."

Hyeri menatap ke belakang sekilas dan menemukan Soe Cairen yang biasa mengikuti Wanyi Shin berbincang dengan ramah pada selir baru. Hyeri sebenarnya hendak melihat seperti apa selir baru ini tetapi orang lain membelakanginya dan tidak mungkin untuk memaksa masuk jadi dia habya mengulum senyum dan mengembalikan atensinya pada Sanjie. "Tidak apa-apa tuan kami bukan orang yang suka merepotkan hal sepele... Baiklah Sanjie, aku harus kembali sekarang karena tuanku agak sibuk. Permisi."

"Tentu Nona Hyeri." Sanjie dengan sopan mengantarkan Hyeri ke depan gerbang.

"Di sebelah kediaman mu ini sebelumnya adalah milik Soo Cairen. Dia baru saja kembali ke ibukota beberapa waktu yang lalu karena sedang mengandung."

Guo Jia mendengarkan informasi yang diberikan Seo Cairen kepadanya. Dari mulut selir kecil di depannya ini, dia mengetahui bahwa Wanyi Shin yang terkenal sedang berada di balik pintu tertutup. Tidak lain dan tidak bukan pasti dia telah di hukum. Guo Jia sempat khawatir tentang Wanyi Shin ini, meski dia tidak takut menghadapinya namun sekarang dia berada dimasa dimana Wanyi Shin dilindungi oleh Kaisar Taehyun. Jika Wanyi Shin ingin mempersulitnya, Guo Jia harus menanggung keluhan. Sekarang mendengar berita itu, dia tidak bisa tidak lega. 'Bagus sekali. Dengan absennya Shin Yuna, aku bisa merayu Kaisar tanpa takut orang itu mencari masalah denganku.'

"Begitukah? Soo Cairen secara alami beruntung dan Yang Mulia peduli pada bayi di dalam perutnya kan oleh sebab itu dia kembali lebih awal." Guo Jia menanggapi. Dia pikir hanya dia yang tahu bahwa Soo Cairen sama sekali tidak mendapat kasih sayang Kaisar sampai kapan pun.

Seo Dahyun menutup mulutnya dan tidak berani bergosip meski dia tahu alasan pengusiran Soo Cairen. "Benar sekali..."

"Tuan ini hadiah dari Zhen Jieyu dan Choi Jieyu.... Berupa obat-obatan herbal. Kemana budak harus menyimpannya?" Sanjie datang membawa dua kotak besar.

Guo Jia baru mendengar nama ini dan fokusnya beralih pada nama yang terakhir. "Choi Jieyu?" Dia membeo rendah.

'Apakah Choi Yejun mengikuti Yang Mulia dalam tur? Tapi bukankah dalam masa ini dia belum di sukai?' Punggung Guo Jia tegak dan dia menjadi waspada seketika.

Seo Dahyun mengira bahwa Guo Jia tidak tahu siapa yang pelayannya sebutkan. Dan karena dia telah memperkenalkan beberapa orang sebelumnya, dia harus menyelesaikan tugas ini. "Oh ya ngomong-ngomong selain Chen Niang-niang. Kita memiliki dua wakil Chen Fei di sini, pertama adalah Zhen Jieyu. Nama aslinya adalah Lee Euiwoong dan dia adalah putra dari Adipati Ding saat ini. Yang kedua adalah Putra Perdana Menteri.."

Guo Jia menarik nafas. "Itu benar-benar dia?!"

"Tepatnya putra ketujuh Perdana menteri saat ini. Nama aslinya adalah Choi Beomgyu dan dia tinggal di jalan depan bersebelahan dengan Zhen Jieyu."

"Ah?" Guo Jia linglung dan tanpa sadar bergumam. "Putra ketujuh? Bukannya putra kedelapan?"

Seo Dahyun memiringkan kepalanya, "Siapa yang kamu maksud?" Dia menjadi berpikir lamat-lamat dan mengingat bahwa ada nama selir lain bermarga Choi di harem. "Maksud mu Choi Cairen?"

Guo Jia tiba-tiba tersadar. Ada terlalu banyak perubahan setelah kelahiran kembali. Tidak hanya waktu memasuki harem Kaisar semakin cepat untuknya tetapi beberapa orang muncul secara misterius sebagai bagian dari harem Kaisar. Bahkan Seo Dahyun ini juga, di kehidupan sebelumnya tidak ada selir bernama Seo Dahyun sampai kematiannya.

Dengan senyum canggung Guo Jia bertanya, "Apakah banyak selir dengan nama keluarga Choi di harem?" Ngomong-ngomong bukankah tuan muda ketujuh yang sekarang menjadi Choi Jieyu itu seharusnya menjadi Permaisuri Pangeran Rui? Dia tidak pernah bertemu dengan Choi Beomgyu ini dan hanya pernah mendengar namanya sesekali, dia ingat bahwa Permaisuri Pangeran Rui meninggal tidak lama setelah pernikahan. Namun sekarang orang lain menjadi selir Kaisar dan bahkan memiliki pangkat Jieyu. Dia paling tahu bahwa Kaisar Taehyun itu pelit dalam mempromosikan selirnya. Kecuali selir menarik minat Kaisar dan cukup menyukainya, Kaisar Taehyun akan bermurah hati.

"Yang aku tahu hanya ada dua orang selir bermarga Choi. Pertama Choi Jieyu dan yang lain adalah Choi Cairen yang baru direkrut di pemilihan kedua. Aku belum melihat yang terakhir karena saat itu bertepatan dengan waktu keberangkatan tur. Namun jika kamu bertanya tentang siapa yang disukai oleh Yang Mulia dari keduanya. Maka itu sudah pasti Choi Jieyu. Kamu harus tahu bahwa Choi Jieyu tidak hanya memiliki latar belakang yang bagus. Choi Jieyu benar-benar memiliki beberapa bakat, aku mendengar bahwa dia pernah dipuji oleh Mantan Permaisuri karena kemampuan menarinya. Beberapa selir juga mengatakan bahwa Choi Jieyu mahir memainkan sitar dan qin dan yang terbaru dia berhasil menemukan metode atau sesuatu yang dihargai oleh Yang Mulia..." Seo Dahyun mengoceh layaknya menceritakan seseorang yang dia kagumi.

Pikiran Guo Jia sudah lama terbang jauh dan semakin banyak Seo Dahyun berbicara membuat Guo Jia memikirkan sosok yang dia temui di restoran dengan Kaisar Taehyun hari itu. 'Apakah orang itu adalah Choi Jieyu atau Zhen Jieyu?' Pikir Guo Jia gusar.

Dia tidak berani bertanya lebih jauh tentang kedua Jieyu. Takut bahwa Seo Dahyun akan curiga atas keingin tahuannya yang besar. Sejak terlahir kembali, Guo Jia menjadi sangat berhati-hati terhadap tindakannya.

Melihat bahwa Guo Jia tidak menanggapi dan linglung. Seo Dahyun pikir wanita muda itu terimindasi akan latar belakang kedua Jieyu yang dia sebutkan. Dia merasa malu untuk melakukannya dan buru-buru mengundurkan diri dengan pengecut. "Ehehm... Baiklah Nona Guo aku baru saja mengingat bahwa aku harus melakukan sesuatu. Kamu silakan beristirahat dulu."

Sanjie mengatarkan orang dengan cepat sementara Anjie yang sejak tadi menamani Guo Jia menatap tuannya yang masih linglung dan dia pun berpikir bahwa tuannya telah intimidasi oleh kata-kata Seo Cairen dan tidak bisa menahan keluhan. "Tuan, Seo Cairen ini pasti bukan orang yang baik. Dia hanya datang untuk mengganggumu. Apa maksudnya dengan memuji Choi Jieyu itu? Dia hanya mencoba memperingatkan mu tuan!"

Sanjie yang baru kembali mendengar kata-katanya dan menghela nafas. Dia tidak tahu apakah Seo Cairen memiliki maksud tertentu tetapi bukan hal bagus jika tuannya terhasut.

Guo Jia memijit keningnya dan bertanya pada Sanjie. "Seperti apa Zhen Jieyu dan Choi Jieyu itu?"

"?"

———

Malam tiba dengan cepat dan semua orang masih bertahan menatap halaman Guo Jia. Lentera kaca telah dipasang yang menandakan bahwa Kaisar akan bermalam di sana namun sampai detik ini belum ada pergerakan dari sang Penguasa.

Baru setelah memasuki pertengahan malam Kaisar Taehyun datang ke halaman Guo Jia dan menyaksikan wanita muda itu sudah tertidur.

Anjie yang menjaga hendak membangunkan tuannya tetapi di tahan Oleh Kasim Jung. Sanjie sedikit berpengalaman dan menawarkan bantuan kepada Kaisar Taehyun. "Yang Mulia apakah anda ingin budak membangunkan Tuan Guo?"

Kaisar Taehyun yang lelah melambaikan tangannya. Dia hampir lupa tentang masuknya selir ini. Dia sangat sibuk mengatur keberangkatan menuju kota Xiwan sebab ingin cepat-cepat menanggulangi masalah banjir. Dia benar-benar tidak berminat meniduri selirnya. Jika bukan Kasim Jung mengingatkan bahwa Guo Jia memasuki pintu dan dia harus memberikan wajah pada keluarga Guo, dia tidak akan repot-repot datang.

"Ambilkan saja aku air untuk mandi. Adapun tuanmu karena dia sudah tidur, jangan bangunkan." Ujar Taehyun tidak acuh.

Dia meminta Kasim Jung membantunya melepaskan pakaian dan Mahkota rambut di atas kepalanya. Sementara dia duduk menghadap wanita yang sedang tidur. Begitu matanya melihat wajah Guo Jia. Dia mengerutkan keningnya.

'Apakah aku pernah melihat orang ini sebelumnya?'

Dia semakin sosok itu dengan intens tetapi tidak dapat mengingat dengan jelas kapan dan dimana dia pernah melihat wanita itu.

Saat dia mengedarkan pandangannya disekitar tempat tidur. Dia menemukan sebilah jepit rambut di atas meja rias.

Bunga bakung putih yang familiar.

Sanjie membungkuk dan bergegas memanggil Kasim Bo untuk menyiapkan air panas bagi Kaisar. Sementara Anjie dengan frustasi menatap tuannya yang tertidur nyenyak. 'Tuan budak sudah memintamu untuk sabar menunggu. Lihat Kaisar benar-benar datang tetapi anda tertidur!'

Guo Jia tidur sangat nyenyak dan hanya mengetahui kedatangan Kaisar tadi malam ketika dia bangun di pagi hari.

"Apa Yang Mulia datang ke tempatku?!" Wajah Guo Jia memucat.

Anjie dengan berat hati mengangguk. "Iya tuan. Budak hendak membangunkan anda tetapi Kasim di sisi Yang Mulia melarang budak."

Sanjie dengan bijaksana menimpali. "Tuannya tidak perlu khawatir, kemarin Yang Mulia langsung tidur di sisi anda tanpa berkomentar apapun tentang tuannya. Budak rasa Yang Mulia masih menghargai tuannya dan sengaja tidak ingin mengganggu tidur tuannya. Lagipula, budak melihat bahwa Yang Mulia sangat lelah kemarin."

Guo Jia mendesah, "Benarkah? Aku tidak tahu bahwa Yang Mulia akan tetap datang kemarin. Jika tidak aku akan menunggu bahkan jika itu sampai pagi!" Dia mengusap wajahnya kasar. Dia telah merencanakan pertemuan kali ini dengan hati-hati! Dia ingin tampil dengan baik dan memberi kesan yang dapat membuat Kaisar Taehyun bisa mengingatnya!

'Sial aku terlalu ceroboh!'

Anjie sebagai pelayan kelas satu juga tidak berdaya pada awalnya tapi dia sangat bertekad untuk membantu tuannya kali ini. Hei sebelumnya dia tidak mengetahui identitas tuan Kang sebenarnya adalah Kaisar negara ini dan tuannya telah menjadi selir Kaisar yang mana mengangkat status Anjie sebagai pelayan istana pula! Dia sudah bisa melihat bagaimana masa depannya sebagai kepercayaan orang terhormat! 'Tuan harus bisa menjadi bangsawan dimasa depan. Aku tidak boleh lalai dan harus bekerja keras!'

"Meski Yang Mulia tidak mencela tuan. Tuannya tetap tidak menghormati Yang Mulia tadi malam. Tuan, budak pikir tidakah kita harus melakukan sesuatu untuk meminta maaf pada Yang Mulia?"

Guo Jia memandang pelayannya dengan tatapan terkejut. Anjie yang biasanya impulsif akhirnya menjadi sedikit lebih pintar. "Ah kamu benar! Kita tidak bisa berpura-pura tidak terjadi apa-apa sebelumnya bukan?"

Sanjie mengangguk setuju. Masih lebih baik melakukan sesuatu daripada diam saja. "Apakah tuannya punya rencana?"

Guo Jia berpikir keras. Dia mencoba mengingat apa yang biasa dilakukan para selir untuk membujuk Kaisar Taehyun. Guo Jia sendiri berpikir bahwa Kaisar Taehyun adalah seorang yang mudah mengendalikan emosinya dan sulit menebak apa yang sebenarnya dipikirkan oleh pria itu. "Bagaimana dengan ini...."

Guo Jia berbisik kepada kedua pelayan itu.

Dan pada siang hari mendekati waktu makan siang. Orang-orang mengetahui bahwa selir baru— Nona Guo Jia memesan makan siang untuk Yang Mulia Kaisar.

Dan pada malam hari, Kaisar Taehyun membalik nama Nona Guo ini yang membuat selir lain menggertakkan gigi mereka. Tidak cukup sampai di situ, Kaisar Taehyun juga mempromosikan secara resmi Nona Guo menjadi Baolin pada keesokan harinya.

Orang-orang menebak mungkinkah babak baru selir yang disukai akan dimulai?

Menunggu dan menunggu, pada akhirnya Kaisar Taehyun tidak membalik nama Baolin Guo lagi alih-alih memberitahu semua orang bahwa keberangkatan mereka akan tiba dalam dua hari yang memecah fokus orang-orang ini. Bahkan para selir pun menjadi sibuk mempersiapkan diri, terlebih Yang Mulia memerintahkan mereka untuk bertindak lebih sederhana kali ini sebab mereka akan memasuki wilayah dimana bencana alam tengah melanda kota Xiwan.

Pada malam sebelum keberangkatan, Kaisar Taehyun memiliki waktu yang cukup senggang di halamannya. "Bantuan dari pengadilan sudah dipastikan terlambat datang. Maka kita sebagai tim yang lebih dekat harus menyiapkan lebih banyak bantuan biji-bijian ini."

"Budak juga berpikir demikian Yang Mulia. Meski kota Xiwan tidak sebesar kota-kota sekitarnya, Xiwan adalah tempat dengan ladang hijau terbaik di barat daya dan sumber air mereka selalu mengalir setiap tahun yang mencukupi kebutuhan pertanian. Satu-satunya masalah adalah banjir kali ini." Tutur Kasim Jung menyahuti.

"Hmm... Banjir kali ini terlalu besar. Zhen benar-benar ingin menyelesaikan masalah mereka segera. Lalu membenahi para pejabat setempat yang tidak becus dalam pekerjaan mereka. Beraninya mereka bermain-main dengan masalah pemeliharaan air. Mata mereka sangat buta sehingga tidak bisa melihat potensi wilayah mereka sendiri." Kaisar Taehyun mendengus dingin.

Kasim Jung menyetujui hal ini dengan baik. "Yang Mulia benar. Tetapi dengan cara ini juga bisa membuat Yang Mulia mengirim orang-orang Yang Mulia sendiri untuk memgembangkan wilayah itu sehingga para tiran lokal yang tidak beradab dapat di tekan."

"En kamu benar. Mungkin setelah kembali ke ibukota tahun depan, Zhen akan mempertimbangkan hakim daerah baru untuk kota Xiwan." Menarik nafas, Taehyun bangkit namun setelah berjalan beberapa langkah dia berhenti.

"Apakah ada sesuatu yang tertinggal Yang Mulia?" Tanya Kasim Jung.

Dia terbiasa sibuk akhir-akhir ini jadi setelah duduk bersantai sejenak dia merasa harus melakukan sesuatu. Namun sekarang semua pekerjaan telah diselesaikan atau di serahkan pada para menteri itu, Kaisar Taehyun akhirnya mendapat libur. Masalahnya karena bukan di Istananya sendiri dan hanya hitungan jam lagi mereka akan pergi, sehingga Taehyun bingung untuk mengisi kekosongan waktu ini.

Kasim Jung menyadari hal ini dan merasa tuannya terlalu bekerja keras. Lantas bagaimana Kasim Jung akan membiarkan tuannya terus bekerja? "Mengapa Yang Mulia tidak mengunjungi para selir?" Pertanyaan Kasim Jung lebih mengarah pada saran agar Kaisar Taehyun pergi ke salah satu halaman belakang.

Taehyun berpikir lama. "Tidakah mereka sibuk sekarang?"

Kasim Jung pun juga ikut berpikir. "Tidak ada salahnya melihat-lihat dulu bukan begitu Yang Mulia?" Lebih baik tuannya mengunjungi para selir itu dan menghibur diri. Sungguh!

Taehyun mendengus halus. Tanpa menjawab Kasim Jung, Taehyun memimpin jalan menuju halaman para selir. Biasanya ketika Kaisar datang ke halaman belakang, tidak perlu waktu lama bagi para selir untuk tahu sehingga beberapa orang akan muncul secara tiba-tiba untuk membuat pertemuan tidak di sengaja. Namun saat ini, masing-masing selir sibuk untuk keberangkatan besok sehingga ketika Kaisar memasuki salah satu halaman, mereka mengetahuinya setelah beberapa saat dengan ketidak Beruntungnya.

"Sudahkah kamu menggadaikan perhiasan itu?"

"Iya tuan. Bahkan budak sudah menukar uangnya dengan banyak biji-bijian dan kain-kain tebal serta pakaian siap pakai. Ada juga beberapa kotak bahan herbal yang beguna untuk penyakit ringan."

"Bagus. Kamu bisa mengatur barang-barang ini untuk di kirim ke kota Xiwan besok. Oh ya agar lebih aman mintalah kakak ketiga ku untuk mengatur pembagian bantuan ini nanti. Kita bisa meminjam orang-orangnya nanti."

"Baik, budak ini mengerti." Hyeri membungkuk dan beranjak untuk melakukan tugas kala melihat Kaisar Taehyun berdiri di belakang tuannya. Dia pun buru-buru memberi hormat, "Budak telah melihat Yang Mulia Kaisar!"

Sontak Beomgyu berbalik. "Yang Mulia?" Astaga mengapa Kaisar selalu datang dengan cara diam-diam seperti hantu saat datang kepadanya? Pikir Beomgyu masam.

Kaisar Taehyun dengan mudah melingkarkan lengannya di sekitar leher Beomgyu. "Kamu menggadaikan perhiasanmu untuk membeli biji-bijian?" Tanya pria itu sembari menatap lurus ke arah Beomgyu.

Shou cantik yang di tatap intens segera salah tingkah. "Selir mendengar bahwa pusat kota Xiwan tengah menghadapi pengungsi dan mereka kekurangan bantuan bencana. Selir juga mendengar bahwa beberapa keluarga besar membuka dapur umum disana, selir pikir jika selir bisa sedikit membantu. Selir akan menjadi orang yang berguna juga." Kekhawatiran Beomgyu pada bencana alam seperti banjir adalah para pengungsi ini jatuh sakit. Apalagi sekarang memasuki akhir musim gugur dan cuaca semakin dingin dan dingin. Orang harus tahu bahwa pada saat itu, manusia akan rentan terhadap beberapa penyakit. Jikalau ada wabah yang muncul maka situasi akan lebih serius! Oleh sebab itu Beomgyu mengikuti contoh para warga kaya setempat untuk menyediakan bahan makanan, setidaknya para pengungsi tidak akan kelaparan.

Tentu saja Kaisar Taehyun juga memikirkan ini, maka dari itu dia bersikeras untuk mengeluarkan dana bantuan dari perbendagaraan pribadinya. Melihat bahwa Beomgyu memiliki pikiran yang sama dengannya, Taehyun merasa bahwa selir kecilnya tidak hanya cerdas tetapi juga penuh empati. Dia menepuk pucuk kepala Beomgyu dengan bangga. "Oke kamu telah melakukan hal yang bagus dan niat baik ini harus diketahui semua orang. Zhen akan meminta orang untuk mengawal dana bantuan selir ai ke kota Xiwan."

Beomgyu tersentak. "Ah?" Dia tidak mengharapkan ini sebelumnya. Jika Kaisar mengumumkan berita ini tidakah Kaisar ingin mengakui niat baik Beomgyu? Apakah Kaisar ingin dia mendapat sedikit pujian dari masyarakat? Beomgyu menggelengkan kepalanya cepat. "Tidak Yang Mulia.... Itu tidak perlu sungguh! Selir melakukannya karena selir merasa prihatin dengan korban banjir. Benar-benar ingin melakukannya karena simpati selir sendiri. Jika harus menyebarkannya ke orang luar, selir akan merasa bersalah." Bagaimana jika orang menuduhnya hanya ingin pamer dan membuat nama? Beomgyu tidak pernah merasa nyaman meski hal tersebut hanyalah fitnah orang lain.

Sikap Beomgyu membuat Kaisar berpikir bahwa selirnya terlalu rendah hati. "Jangan khawatir. Zhen tidak akan membuat kamu berada di garis depan." Dia sedikit mengerti bahwa selir kecilnya tidak ingin tampil menonjol. Taehyun pun menyukai tempramen semacam ini.

Pria itu melambaik pada Kasim Jung, "Pergi dan katakan pada Chen Fei bahwa setiap selir dapat menyumbang bantuan untuk korban banjir di kota Xiwan. Uang atau perhiasan akan di tukar dengan biji-bijian serta baut-baut Kain dapat di hibahkan secara langsung."

Dengan ini Beomgyu tidak perlu khawatir tentang menjadi pemimpin diantara para selir. Kaisar yakin begitu titahnya disebarkan, para selir itu akan berlomba-lomba mengeluarkan harta benda mereka.

Beomgyu tidak tahu apakah dia harus tertawa atau menangis. Dia merasa bahwa Kaisar benar-benar pintar menghitung orang lain. Begitu para selir tahu bahwa Kaisar ingin mereka mengeluarkan sumbangan. Mereka tidak hanya melakukannya untuk membantu tetapi juga demi menarik perhatian Kaisar Taehyun. "Yang Mulia benar-benar tahu cara menggunakan kekuatan anda ba~"

Taehyun tersenyum tanpa rasa bersalah. "Apa gunanya memiliki hal-hal ini jika tidak dimanfaatkan dengan benar?"

Benar saja, begitu Kasim Jung memberitahu Chen Fei. Han Mia segera merogoh kantong pribadinya dan mengeluarkan 2000 teal perak untuk disumbangkan. Ketika selir lain tahu, mereka menggertakkan gigi dan mulai memeriksa tabungan mereka, jika uang tidak banyak, perhiasan dikeluarkan bersama dengan tumpukan pakaian yang masih layak pakai. Yang mengejutkan, Guo Jia yang merupakan putri seorang pedagang benar-benar menyumbang ratusan kati beras dan puluhan baut Kain katun tebal. Uang yang dia keluarkan telah menunjukkan seberapa kaya dia.

Saat semua telah terkumpul, Kaisar Taehyun memeriksa buklet yang mencatat sumbangan para selir. Ada beberapa selir yang bekerjasama dengan anggota keluarga mereka untuk menyumbang bantuan ini. "Bagus sekali ini pasti cukup untuk membantu para korban selama musim dingin sebelum kita bisa mengatur wilayah baru untuk tempat tinggal mereka."

Beomgyu mengintip dan melihat bahwa di dalam daftar itu. Chen Fei, Zhen Jieyu dan Guo Jia sebenarnya adalah penyumbang paling banyak. Namun Beomgyu sama sekali tidak merasa rendah diri. Sumbangan Beomgyu juga tidak kalah banyak dan meski dia tidak mengeluarkan uang, dia memberikan sumber makanan, obat dan pakaian yang lebih diperlukan pada musim dingin.

"Bagaiman rencana Yang Mulia untuk merelokasi korban banjir ini?" Tanya Beomgyu penasaran.

Kaisar telah bersamanya sejak kemarin sampai hari ini. Bahkan Kaisar Taehyun menaiki kereta Beomgyu dalam perjalanan awal yang membuat para selir masam sepanjang jalan. Mereka pikir Beomgyu benar-benar tahu cara merayu Kaisar tanpa tahu bahwa Kaisar Taehyun dan dia tengah berbincang mengenai kota Xiwan.

Adapun mengapa Taehyun memilih Beomgyu sebagai rekan berbicaranya. Itu karena Beomgyu bisa mengimbangi topik yang dia angkat. Dan Taehyun mulai menyadari bahwa Beomgyu tidak hanya cerdas tetapi memiliki beberapa wawasan yang menyegarkan pikiran Kaisar Taehyun.

"Zhen harus melihat kota Xiwan terlebih dahulu. Lokasi desa baru harus memiliki sumber air yang cukup atau jika memungkinkan, Zhen ingin membangun lebih banyak kanal dan bendungan sebab masalah banjir kali ini apabila tidak di tangani dengan baik akan terulang lagi dimasa depan. Maka dari itu kita harus membuat persiapan lebih awal, setidaknya membangun kanal dan bendungan bisa menyimpan air yang turun di musim hujan untuk digunakan pada musim kemarau yang sulit."

Beomgyu mengangguk. Bahkan di era modern di dunia Choi Yejun, bendungan masih berfungsi sebagai tempat cadangan air. Juga beberapa waduk besar bahkan bisa membantu warga lokal untuk membudidayakan ikan dan udang yang bermanfaat sebagai mata pencaharian rakyat. Mengingat ini, Beomgyu memiliki ide.

"Yang Mulia selir memiliki saran jika Yang Mulia benar-benar berniat membangun bendungan." Ujar Beomgyu penuh arti.

Taehyun melihat wajah cerah Beomgyu dan bisa tahu bahwa selir kecil ini memiliki ide baru. "Oh apakah itu selir ai?"

Beomgyu tersenyum sampai matanya menyipit dan mulai menjelaskan tentang memanfaatkan bendungan sebagai tambak ikan. "Tidak hanya kita bisa membudidayakan ikan dan udang. Jika kita bisa menemukan ahli yang berpengalaman dalam budidaya kerang mutiara air tawar kita bisa membuat bisnis ini juga. Meski mutiara air tawar tidak semahal mutiara laut. Kita bisa menargetkan pasar pada orang-orang dari kelas menengah ke bawah. Yang Mulia bisnis seperti ini jika dimanfaatkan dapat menjadi sumber uang untuk pengadilan. Tidak hanya itu, kita bisa membantu mesejahterakan masyarakat lokal untuk pulih dari bencana banjir yang mengusur habis tanah mereka." Semakin banyak dia berbicara, semakin serius Beomgyu menyebutkan manfaat yang dia ketahui dan pikirkan.

Kaisar Taehyun mendengarkan dengan sangat serius. Sebelumnya dia hanya memikirkan cara untuk memanfaatkan tanah subur di kota Xiwan yang selalu menghasilkan beras terbaik. Dia berencana memonopoli setengah tanah di kota Xiwan sebagai milik Istana Kekaisaran. Namun mendengar saran Beomgyu tentang bisnis bendungan ini, Taehyun semakin yakin bahwa dia harus menaklukkan kota Xiwan dari tangan para tiran lokal. Tentu saja dia sangat menghargai saran Beomgyu ini, bisnis bendungan sangat layak! Paling penting, bendungan tidak memerlukan tangan para tiran lokal untuk terjun dan Kaisar Taehyun bisa langsung mencatat bisnis ini ke dalam namanya.

Taehyun segera memeluk Beomgyu dan memberikan ciuman bertubi-tubi diwajah selir kecil itu. "Zhen benar-benar beruntung memiliki selir ai! Kamu telah membantu Zhen memecahkan masalah kota Xiwan... Tidak. Kamu membantu Zhen menyelesaikan masalah perbatasan Utara lebih dulu dengan penemuan pertamamu dan sekarang masalah ini. Apakah kamu adalah bintang keberuntungan Zhen atau apa? Sejak kamu mengeluarkan ide-ide mu, Zhen menemukan banyak kemudahan mengurus negeri ini."

"Beraninya selir mendapat pengakuan seberat itu? Selir hanya berpikir untuk membantu Yang Mulia dan selir peduli dengan negara sebagai istri kecil Yang Mulia. Selain itu, selir adalah Selir Kekaisaran yang mendapat gaji dari uang rakyat, jika selir hanya tahu bersenang-senang tanpa memperhatikan rakyat bagaimana selir bisa dengan nyaman duduk di tempat selir saat ini?" Beomgyu menjawab dengan rendah hati yang mengejutkan Kaisar Taehyun.

"Kamu ah!" Taehyun tidak tahu apakah dia harus tertawa tetapi dia jelas tersentuh dengan kata-kata Beomgyu. Selir kecil ini telah melakukan banyak hal baik berkali-kali dan dia juga orang yang perhatian dan perhatian. "Oke Zhen mengerti. Masalah bendungan ini Zhen juga akan mencatat namamu dalam daftar kontributor."

Beomgyu mengangguk pelan, dia sendiri akan mengirim orang untuk berinvetasi agar bisa menambah sumber pendapatan. Juga jika dia memiliki anak dimasa depan, dia akan menyerahkan bisnis ini kepada anaknya. "Baik selir akan menyerahkan semuanya pada Yang Mulia."

Taehyun dalam suasana hati yang baik dan menempel pada Beomgyu disepanjang jalan yang membantu para selir cemburu. Tetapi Kaisar Taehyun tidak peduli dengan toples cuka mereka dan terus bersama dengan Beomgyu hampir di sepanjang jalan. Jika saja Chen Fei tidak bergerak untuk mengatur pelayanan, orang takut bahwa Beomgyu akan memonopoli Kaisar.

Beomgyu sendiri tidak berdaya. Kaisar terikat dengannya karena masalah bisnis bukan karena mereka telah menjalin hubungan cinta. Namun sedikit banyak Beomgyu merasa senang, setidaknya Beomgyu tahu hal macam apa yang membuat Kaisar tertarik untuk berada di sekelilingnya.

Setelah perjalanan kurang dari seminggu. Mereka tiba di kota Xiwan pada malam hari. Kedatangan Kaisar disembunyikan dari masyarakat luas tetapi para pejabat setempat sudah mengetahuiny. Begitu rombongan memasuki kota pusat Xiwan. Hakim Daerah menyambut Kaisar dan buru-buru mengirim orang untuk menunjukkan kediaman baru pada anggota harem.

Kediaman baru mereka adalah rumah besar yang konon milik mantan keluarga besar. Karena keluarga tersebut terlibat dalam kejahatan, mereka semua di usir ke perbatasan dan harta benda mereka disita oleh pengadilan lokal dan sekarang diserahkan sebagai kediaman sementara Kaisar.

Kaisar Taehyun dan para menteri tanpa membuang waktu mengadakan rapat besar malam itu juga dan tanggungjawab atas halaman diserahkan kepada Chen Fei.

"Ben gong telah melihat halaman belakang dan sangat beruntung bagi kita bahwa kediaman ini besar dan nyaman. Baiklah ben gong akan membagikan halaman kalian jadi bersiaplah untuk membongkar barang."

Semua selir berbaris dengan rapi dan Beomgyu melangkah maju di samping Lee Euiwoong untuk mendengarkan safaat Chen Fei dengan serius.

"Halaman untuk Zhen Jieyu adalah Paviliun Hijau di kiri dan Choi Jieyu adalah Paviliun Biru di kanan... Halaman Wanyi Shin adalah Paviliun... terakhir Paviliun Abu untuk Baolin Guo. Para pelayan bisa memimpin para tuan untuk pergi." Chen Fei membagikan satu persatu halaman selir.

"Choi Jieyu, Paviliun kita berdekatan lagi." Ujar Zhen Jieyu berbasa-basi.

Beomgyu mengangguk. "Benar, mari kita pergi bersama Zhen Jieyu."

Lantas kedua Jieyu itu mengambil langkah berbalik. Beomgyu dan Lee Euiwoong pun berjalan berdampingan. Saat itulah Beomgyu melihat wajah yang familiar dan tertegun di tempat.

"Tuan ada apa?" Hosu bertanya dan mengikuti arah pandang Beomgyu pada sosok yang sedikit jauh di depan. Yang tengah berbincang dengan Seo Cairen.

"Hah? Tuan bukankah itu Nona yang menabrak anda waktu itu?!"

Lee Euiwoong terkejut dengan tingkah dua orang ini dan mendengar kata-kata Hosu. Dia lantas mengedarkan pandangannya pada seorang wajah asing. "Bukan kah ini Baolin Guo?"

Wajah Hosu menjadi jelek dan dia segera berbicara pada Beomgyu dengan nada rendah. Meski begitu, Lee Euiwoong masih bisa mendengarnya.

"Tuan jadi Nona yang menabrak anda di restoran saat bersama Kaisar waktu itu adalah Baolin Guo? Astaga apakah ini benar-benar kebetulan? Baolin Guo telah memasuki pintu selama beberapa waktu dan dia bahkan tidak datang padamu untuk meminta maaf? Tuan budak pikir apakah Baolin Guo ini sebenarnya sudah tahu siapa Kaisar waktu itu kan? Bukankah keluarga Guo sudah lama ingin memasukan putri mereka ke harem? Ya! Pasti Baolin Guo dan dia dengan sengaja ingin bertemu dengan Yang Mulia hari itu kan? Astaga Baolin ini benar-benar licik!" Hosu begitu marah dan Beomgyu yang tersadar segera menahan pelayannya.

"Oke kendalikan amarahmu. Aku juga tidak menyangka gadis yang menabrak ku hari itu ternyata putri keluarga Guo. Apakah dia benar-benar tidak tahu bahwa pria yang bersamaku adalah Kaisar atau tidak... Hump! Jika dia benar-benar tahu. Maka Baolin Guo ini memiliki banyak pikiran dalam kepalanya." Seperti yang diharapkan dari lawan-lawan Choi Yejun.

Lee Euiwoong yang mendengarkan menundukkan kepalanya dan diam-diam merasa dingin. Perlu diketahui pada hari setalah Guo Jia tiba, dia melihat Guo Jia mengirim makanan untuk Kaisar Taehyun yang dimasak oleh Baolin Guo itu sendiri. Lee Euiwoong menemukan diantara hidangan ada kue jenggot naga yang disukai Kaisar di dalamnya. Awalnya dia berpikir bahwa itu hanya kebetulan. Tetapi setelah mendengar kejadian yang menimpa Choi Beomgyu. Lee Euiwoong berpikir ulang tentang Kue jenggot naga itu. Hanya segelintir orang yang mengetahui selera Kaisar akan kue ini dan Baolin Guo mengetahuinya.

'Apakah Baolin Guo ini sebenarnya telah merencanakan banyak hal sebelum memasuki harem? Jika itu benar, maka orang ini tidak akan memiliki ambisi yang kecil.' Mengangkat wajahnya, Lee Euiwoong menatap lurus punggung Guo Jia dalam diam.

————
Bersambung.....

Continue Reading

You'll Also Like

164K 15.6K 38
Tidak pandai buat deskripsi. Intinya ini cerita tentang Sunoo yang punya enam abang yang jahil. Tapi care banget, apalagi kalo si adek udah kenapa-ke...
195K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
76.4K 7.4K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
56.2K 4.1K 27
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.