Petualangan Rui (Rui Untuk Do...

By wizardwind

306K 30.2K 2.9K

Musuh Dominic berhasil menyelinap kedalam Mansion, dan bermaksud menculik salah satu dari sikembar. apa yang... More

1. Awali pagi dengan Rui
2. Catu campai celupuh belac
3. penyerangan Mansion Damian
4. Awal petualangan
5 . Burung raksasa memakan orang
6. Pipi oh Pipi
7. Penderitaan Nero
8. Malam yang indah
9 . Naik turun presentase misi
10 . Rui rindu Mama
11 . Kenapa hanya sedikit?
pengumuman ☺
Pemakaman putra mahkota
12. tertangkap basah
13.Rui bukan bayi
Anak monster
14. kedatangan Raja.
15. membunuh monster yang menyamar
yang mau baca silahkan datang
16. hanya bisa berdo'a
17. introgasi
18. monster dimenara.
19. akhirnya, bertemu monster.
20. reuni monster?
21. makan biskuit beracun
22. waktu pulang semakin dekat
23. lemparan tongkat ajaib
24. Hari pembalasan
promosi cerita sebelah
25. Rui pulang dulu.
26. jatah susu terancam hilang

chapter bonus (Rui Ryu)

10.7K 922 36
By wizardwind



Ingat ya, ini chapter bonus.. Bukan lanjutan chapter 12 ... Ini hanya sepenggal cerita Rui dan Ryu





"Dahulu kala, hiduplah seorang kesatria. Dia gagah berani dan juga sangat-sangat tampan. Kesatria itu merupakan jelmaan seoarang pahlawan yang dipanggil dewi hutan untuk menyelamatkan manusia dan ras kecebong dari jajahan naga kepala dua."

Terdengar di sebuah ruangan seseorang membaca buku fiksi atau fantasi. Cerita yang bisa membangkitkan minat setiap anak karena dongeng heroik dari pahlawan gagah berani.

Sama seperti anak lainnya, anak yang memiliki surai biru dengan mata safir menatap dengan penuh minat pada sipembaca. Jika kalian melihat lebih jelas anak yang bersemangat itu, maka kalian akan menemukan mata sebening telaga dengan taburan bintang di atasnya. Berkilau dan sangat menghayati cerita.


"Pa la an Lyu (pahlawan Ryu) cen matat (semangat)." Anak yang hanya terbalut popok duduk didepan seorang anak lainnya. Dia menatap kepada anak di depannya yang dikenal dengan nama Jeremy atau Ryu, yang saat ini asik menceritakan kisah heroik pada anak itu.

"Lalu, saat pahlawan Ryu telah tiba di desa kecebong dengan petunjuk dari dewi hutan. Ryu memutuskan untuk bermalam didesa yang hancur itu semetara waktu, sambil mencari informasi. Kecebong jahat mana yang telah berubah menjadi naga."

"Naga caat, bong caat. (Naga jahat, kecebong jahat.)"

Ryu berhenti sebentar untuk melihat ekspresi Rui. Benar saja, anak itu telah menekuk wajahnya dengan pipi chubby yang menggembung tumpah dan bibir terkatup rapat serta tangan terkepal kuat, memukul-mukul boneka naga kecil didepannya.
Ryu mengalihkan pandangannya pada boneka, boneka naga yang sudah berantakan dengan bulu-bulu halus mencuat. Itu karena sikecil didepannya sudah berpuluh-puluh kali memukul boneka naga itu.

Tapi ini sangat lucu, melihat pipi tumpah itu Ryu mau tak mau mengulas senyum.

"Ang Lyu. Awawacwawa?" Rui memanggil Ryu karena sipembaca berhenti bercerita. Padahal ini adalah bagian paling seru. Tidak, semua ceritanya seru menurut Rui. Dan saking serunya, Rui sudah mendengarkan cerita ini dari bang Ryu puluhan kali tanpa merasa bosan.
Jangan tanya kenapa bahasa Rui tidak bisa dipahami. Karena masih sedikit kosakata yang dimengerti Rui.

"Ekhem. Ternyata kecebong yang jahat itu suka memakan coklat, dan tidak ingin mendengarkan perkataan abangnya. Dia tidak ingin tidur dengan abangnya ketika malam dan malah tidur dengan mama papanya. Lalu, kecebong jahat suka dekat dengan kecebong yang bernama Deren. Menyebabkan kecebong baik berubah menjadi kecebong jahat dan terakhir menjadi naga."

"Ang Len? Lui ndak mau kat agi ang Len (abang Deren? Rui tidak mau dekat lagi abang Deren)"

Ryu menyeringai. Seperti sebelum-sebelumnya, saat Ryu menceritakan kisah ini, maka bisa dipastikan Rui akan menjauhi Deren dan mama papanya sehari.
Walaupun cuma sehari, tapi sudah cukup untuk Ryu bermain bersama sikecil.


Brakk....

Pintu didobrak dengan kasar, menampilkan seorang remaja dengan  raut muka tak sedap dipandang dan mata memicing menatap kesatu orang didepannya.

Menatap Deren yang ada di pintu, karena tidak ingin menjadi naga jahat. Rui, segera berdiri. Berjalan tertatih dan meringkuk dipelukan Ryu, menatap Deren dengan pandangan ngeri.

Melihat reaksi anak itu, Deren merasakan hatinya berkerut sakit. Kemudian tatapan tajamnya beralih lagi pada Ryu si dalang utama yang menampilkan raut kemenangan.

"Rui, abang ...."

"Huaaaaaa ...." Ya, seperti sebelumnya. Anak itu akan menangis saat Deren mencoba mendekat.
Deren menatap tajam Ryu lagi kemudian berbalik pergi. Kalau sudah seperti ini mau dibujuk dengan cara apapun, Rui tetap tidak akan berhenti menangis. Karena Rui tidak berhenti menangis Deren hanya bisa pergi dari ruangan itu dengan segudang rencana, cara membunuh Ryu yang telah disusun Deren dengan apik di buku hitamnya.

Ya, setelah kepergian Deren. Karena Rui menangis dan sudah masuk dalam jam tidur siang Rui. Anak itu telah tertidur pulas di pangkuannya, serta terdengar sedikit isakan disana dan sisa air mata.






...




Rui saat ini sedang berpetualang dengan Ryu mengitari Mansion. Bayi berumur setahun setengah itu berjalan tertatih-tatih mengikuti seperti anak bebek dibelakang abangnya.

Paciiffier di mulutnya, sarung tangan bayi ditangannya serta sepatu berbunyi "cit cit cit" Dikakinya. Mengenakan Sleppsuit singa, tidak ada satupun pelayan ataupun penghuni Mansion yang mengabaikan sosok itu.

"Inhat Rui. Sebelum masuk isekai. Rui harus menjelajah bersama abang terlebih dahulu. Kita harus membiasakan diri supaya saat kita dipanggil dewi hutan, kita telah punya bekal."

"Cucu! Kal na? (Susu! bekalnya?)" Ryu berhenti tiba-tiba saat mendapat tanggapan dari anak itu. Maniak susu satu ini, dalam pikirannya hanya ada susu. Ryu terbatuk sebentar dan melanjutkan perjalanan mereka.

Tiba-tiba Ryu berbalik dan segera menangkap anak itu. Membawanya kepelukannya.
"Hati-hati, abang merasakan nafas naga jahat disekitar kita." Rui menatap sekeliling, memasukkan lagi Paciiffier kedalam mulutnya, meringkuk didada Ryu serta melihat sekitar dengan waspada.

"Tetap dipelukan abang, kita tidak tau dia akan datang dari mana." Ryu mengeluarkan satu set pedang naga legendaris. Pedang yang bisa mengeluarkan musik dan memiliki lampu kelap kelip saat Ryu menyentuh pedang legendaris itu.

Seperti yang diduga Ryu, sekarang mata Rui menampilkan binar seolah memuja. Tatapannya tak pernah lepas dari pedang yang ada ditangan Ryu.

"Awas," ucap Ryu. Menggerakkan pedang seolah-olah menangkis serangan. Berbalik dan lari menghindari serangan naga yang entah dari mana. Bahkan authorpun bingung, dimana naga itu berada?

Rui semakin meringkuk dalam didada Ryu saat Ryu membawanya berlari kearah rumah kaca sang Oma.

"Ang Lyu! Aga caat kejal? (Bang Ryu! Naga jahat mengejar?)" Rui melepaskan Paccifiernya, semakin panik dan semakin tidak berani menatap sekitar. Menempatkan dirinya sekecil mungkin dipelukan abang Ryu nya.

Ryu menyeringai di sela larinya. Dirinya sangat suka, saat sikecil bergantung dan hanya memeluk dirinya saat dirinya seolah tak berdaya.

"Tenang saja, bang Ryu janji akan menyelamatkan Rui." Ditambah bumbu bumbu pahlawan gagah berani, predikat pahlawan Ryu, dihati Rui telah melampaui Stevan sang Papa.

Sesampainya didalam rumah kaca, Rui berniat untuk turun karena merasa sudah aman. Tapi Ryu mengatakan ada bahaya didepan dan Rui dengan polosnya percaya.

"Lihat, Rui. Apa yang kita temukan." Rui menatap pohon didepannya. Pohon dengan daun lebar dan panjang tapi tatapan Rui terkunci pada benda tergantung diantara daun itu. Sesuatu yang berwarna merah mirip strawberry raksasa tapi lebih panjang.

"Buaa liii .... (buah strawberry)" Rui memekik gemas saat melihat benda aneh itu. Itu sudah pasti strawberry kan? Strawberry raksasa yang kalu dimakan bisa kenyang sampai tua.

"Jangan gegabah, itu bukan strawberry. Tapi jantung naga jahat." Mendangar itu, mata Rui membesar menatap buah aneh yang tergantung dipohon. Bukan strawberry tapi jantung naga! Hampir saja Rui memakan jantung naga jahat. Abangnya Ryunya memang hebat, bisa mengenali jantung naga dalam sekali lihat.

"Rui, perhatikan ini." Rui menatap dengan serius saat Ryu mengayunkan pedangnya. Melemparkan pedang itu kearah jantung naga jahat, sehingga jantung naga terlepas dari tangkainya dan menggelinding saat menyentuh tanah.

"Ang lyu, baatt waaaa." Rui bertepuk tangan saat Ryu memperlihatkan kekuatannya. Ya, itu adalah skill dalam membunuh didunia bawah yang ditunjukkan oleh Ryu. Tidak perlu senjata tajam, cukup dengan pedang mainan, Ryu bisa membunuh seseorang. Tapi, Rui tidak tau itu, yang Rui tau itu adalah kekuatan abangnya digabungkan dengan pedang legendaris.
Kalau saja Rui tau pedang legendaris sudah hancur berkeping-keping tidak jauh dari mereka, mungkin anak itu sudah menangis sekarang. Tapi pendaratan pedang itu tepat beberapa meter didepan. Sehingga anak itu tidak tau kondisi sang pedang.

Jantung naga jahat yang menggelinding berhenti didepan sepatu hak tinggi seseorang.
Menyadari ada orang didepan mereka, Ryu maupun Rui melihat kearahnya dan disana oma nya, Rebeca. Telah berdiri dengan tangan berada dipinggang dengan kemarahan tercetak jelas diwajahnya.

"Apa yang kalian berdua lakukan pada pohon pisang ku?" Rebeca menatap tajam Ryu, semantara yang ditatap menurunkan Rui dengan hati-hati.

"Kesini kau, Ryu. Kau harus dihukum." Rebeca sudah menyingsingkan lengan bajunya bersiap untuk menghukum Ryu.

"Rui, lari .... jauhi Oma. Dia adalah naga jahat yeng menyerupai, Oma!"

Rebeca terkejut mendengar perkataan Ryu, buru-buru Rebeca berjalan kearah Rui.

"Sayang, jangan dengarkan abang Ryu, ya! Ini Oma. Omanya Rui!" Rui mundur dengan ketakutan. Menatap abang Ryu nya sebentar kemudian kepada naga jahat menyerupai omanya yang mendekat.

"Ma ma, mama...." Rui lari keluar rumah kaca. Meskipun berjalan anak itu masih tertatih sedikit, tapi kalau sudah lari, kaki anak itu seperti memiliki magnet, tidak akan terjatuh selama pelariannya.

Rui berlari kedalam Mansion meninggalkan naga jahat dan abang Ryu nya. Biarkan abang Ryu mengalahkan naga jahat itu, setelahnya Rui akan mendengarkan cerita bagaimana Ryu mengalahkan naga jahat yang mengambil bentuk oma nya.

Didalam rumah kaca. Ryu menyeringai puas, setelah ini satu musuh lagi terhapuskan, dan sudah pasti malam ini sikecil akan menjauhi oma nya untuk satu malam.

"Dasar anak nakal, lihat. Apa yang telah kau ajarkan pada Rui. Kau memang harus di jauhkan dari sikecil. Ikut aku, kau harus mendapatkan hukuman yang setimpal" Rebeca sudah mencak-mencak ditempatnya. Menyeret telinga Ryu untuk dibawa ke ruang hukuman.

Ryu hanya mendanggapi biasa. Tubuhnya sudah kebal hukuman jika kalian lupa.
Sedari mengajarkan ajaran sesat pada Rui, Ryu sudah berulang kali memasuki ruangan penyiksaan.

Walaupun mendapatkan hukuman, tapi Ryu puas. Sebab sudah bisa dipastikan pahlawan yang sesungguhnya dihati Rui adalah Ryu dan akan tertanam seperti itu selamanya.






End....





Huhuhu, nikmati hukuman mu Ryu dan berhenti merusak pikiran anak saya 😌😌







.

Continue Reading

You'll Also Like

653K 49.9K 32
🐰🐰🐰 Hanya menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang berusia 4 tahun dengan keluarga barunya. 🐰🐰🐰
334K 14.9K 59
Krek "Adu duhh Jay Jay turun turun" ujarnya mengaduh karena bagian pinggangnya terasa bergeser. . . . "Huh opa nih baru satu putaran saja sudah seper...
Avalian By Milo

Teen Fiction

97.1K 5.4K 18
Avalian De X atau kerap kali dipanggil Ava itu merupakan sosok mungil berwajah manis. Tawa sutra bergerincing bak lonceng bel yang menggelitik. Selal...
316K 20.3K 38
"kita akan berkeliling wisata nanti saat hesa sudah besar dan papa yang akan menjadi bos di perusahaan agar bisa meliburkan diri mengajak hesa dan ma...