Petualangan Rui (Rui Untuk Do...

By wizardwind

182K 19.3K 1.7K

Musuh Dominic berhasil menyelinap kedalam Mansion, dan bermaksud menculik salah satu dari sikembar. apa yang... More

1. Awali pagi dengan Rui
2. Catu campai celupuh belac
3. penyerangan Mansion Damian
4. Awal petualangan
5 . Burung raksasa memakan orang
6. Pipi oh Pipi
7. Penderitaan Nero
8. Malam yang indah
9 . Naik turun presentase misi
10 . Rui rindu Mama
chapter bonus (Rui Ryu)
pengumuman ☺
Pemakaman putra mahkota
12. tertangkap basah
13.Rui bukan bayi
Anak monster
author mau iklan
14. kedatangan Raja.

11 . Kenapa hanya sedikit?

10K 1K 61
By wizardwind




Dikamar yang gelap dengan cahaya remang-remang seseorang sedang pulas tertidur tanpa menghiraukan keributan diluar. Padahal sedari tadi, pintu sudah diketuk beberapa kali dan alarm sudah berbunyi dengan hebohnya tapi gundukan diatas tempat tidur berbalut selimut tebal tidak bergerak sama sekali.




BAM....

Pintu terbanting, dan dalam sesaat gundukan diatas selimut telah berubah. Dari yang awalnya berupa gundukan sekarang terlihat disana seonggok manusia yang memijit kepalanya karena bangun tiba-tiba.

Merasa sedikit baikan, mata itu menatap dengan ngeri kearah pintu. Dimana, disana seorang perempuan yang menjadi pelaku pendobarkan pintu hanya dengan satu tangan berdiri dengan wajah datar menatap dirinya.

"Mom, ada apa. Aku baru saja tertidur!" Mendengar keluhan sang putra, Gloria tidak menanggapinya sama sekali. Berjalan kedalam kamar, membuka tirai tirai jendela sehingga cahaya pagi masuk kedalam kamar.

Ya, dia adalah putra kandung Gloria dan Phillip, Eleanor Von Bismarck. Beberapa bulan dibawah Edward.
Keluarga Duke hanya punya tiga orang putra tanpa putri, Edward sebagai yang tertua, di lanjutkan oleh Eleanor dan Edgard yang terakhir. Dan semua pendidikan serta tata cara kalangan atas hidup, diajarkan oleh Gloria. Membuat baik anak Reine (Edward, Edgard) dan anak kandung Gloria sendiri (Eleanor) sangat menghormati dan takut kepada Gloria. Gloria Lexus, anak tertua dari Cristhoper Lexus dan Martha.

Gloria menatap ruangan sejenak, tertegun karena setiap masuk ruangan, Gloria merasa seolah tak betada ditempatnya. Karena pemilik ruangan berbanding terbalik dengan nuansa ruangan itu.

"Bangun. Kematian putra mahkota telah resmi diumumkan, dan aku harus pergi ke istana." Sambil membuka jendela Gloria mengatakan berita menggemparkan pagi ini kepada anaknya tanpa berubahnya raut wajah datar itu.

"Oh, mereka mengumumkannya dengan cepat. Terlihat seperti kelinci yang ceria, sepertinya mereka sudah tidak sabar untuk menaikkan posisi putra kedua!" Karena cahaya yang masuk sudah memenuhi kamar itu, terlihat tatanan asli kamar yang ditempati Eleanor. Kamar dengan nuansa putih gading dengan stiker kelinci memenuhi dinding.
Serta furniture dan beberapa aksesoris lainnya juga berhubungan dengan makhluk bertelinga panjang itu.

"Baiklah, jika hanya itu. Aku ingin melanjutkan tidurku lagi." Bersiap menarik selimut, Eleanor merasa damai. Tapi tak lama kemudian dia sudah terjerembab ke lantai karena tendangan dari sang Ibu.

"Bangun. Kami harus pergi, dan kau jaga sikecil. Meskipun penjaga bayangan tidak pernah meninggalkan nya tapi, kesalahan bibimu tidak bisa diulang lagi."


Eleanor hanya mendengar kata "bangun." Kata-kata Gloria selebihnya tidak terdengar karena dia asik mengelus pantat dan sikutnya yang mencium lantai.


"Apa kau tidak ingin bangun?" Mendapat kata datar dari ibunya, tanpa mengindahkan rasa sakit. Eleanor berdiri tegak seperti seoarang prajurit terlatih. Gloria puas dan berbalik pergi meninggalkan sang putra masih berdiri tegak dengan patuh.


Eleanor menatap sekeliling ruangan setelah ibunya pergi, kamar yang telah lama ditibggalkannya. Semenjak Eleanor bekerja untuk salah satu anak keluarga Dominic, Eleanor sudah bertahun-tahun meninggalkan ruangan ini. Baru pada malam ini dia kembali lagi ke Mansion.

Memegang dengan lembut boneka kelinci putih diatas meja samping tempat tidur, Eleanor tersenyum kearah boneka itu.

"Tuan kelinci bulan, selamat pagi!" Hampir seperti bisikan, Eleanor mengucapkan kata itu. Berbalik dan melangkah memasuki kamar mandi, Eleanor akan membersihkan diri terlebih dahulu sebelum turun untuk sarapan.


....

Menuruni anak tangga, Eleanor menatap seisi Mansion. Beberapa tahun berlalu dan Mansion telah mengalami beberapa perubahan, bahkan ada ruang tambahan.

Jika wanita melihat Eleanor yang turun dengan setelan santai saat ini mungkin mereka akan berteriak heboh, tapi setelah melihat sendal rumahan dengan motif kelinci lucu yang tersemat di kakinya. Mereka akan berhenti berteriak dan malah mengira Eleanor gila.

Maniak kelinci satu ini emang beda. Badan kekar hati hello kitty.

Menuruni tangga yang langsung keruangan tengah, sesampainya disana Eleanor menyuruh pelayan untuk membuatkannya kopi dan sandwich sebagai sarapan pagi, berniat untuk bersantai terlebih dahulu.

Berjalan kearah sofa keluarga. Eleanor duduk tanpa menatap sekeliling, duduk dengan tenang lalu menggerakkan pandangan kesamping dan seketika terkejut.

"Argghgggg .... " Karena teriakan Eleanor, pelayan dan penjaga Mansion berbondong-bondong memasuki ruangan. Takut terjadi penyerangan mendadak terhadap Mansion. Maklum, rumor tentang putra mahkota terbunuh oleh orang tak dikenal telah menyebar luas di Mansion Duke.

"Abang na, ntung dik duk Lui ndak jatuh kepelut." Rui yang juga terkejut melihat tingkah Eleanor menatap Eleanor dengan tatapan seperti melihat orang sakit. Kesian, masih muda tapi sudah sakit. Itulah arti tatapan Rui.
Menatapnya sebentar dan kembali meminum susu yang hampir habis didalam botolnya.

"Tuan muda, ada apa? Apakah terjadi penyerangan!" Para pelayan dan penjaga waspada menatap sekitar. Kemudian tatapan mereka beralih kepada Eleanor yang masih terduduk dengan gaya absurd menatap Rui yang duduk disofa.

Melihat itu para pekerja Mansion segera tau. Tuan mereka terkejut melihat Rui. Hey, apa yang dipikirkan tuan mudanya ini. Apakah anak selucu itu dikiranya hantu? Orang kaya memang susah ditebak pikirannya.

Setelah mengkonfirmasi nya, para pelayan dan penjaga pamit kepada Eleanor dengan hormat. Meninggalkan mereka berdua di ruangan dan kembali lagi pada tugas mereka masing-masing.


Setelah berdiri tegak dan kembali ke tampilan awal, Eleanor berjalan mendekati Rui yang menatap sendu pada botol susu kosong didepannya.

"Kelinci bulan, apa yang kau lakukan disini?" Mendengar panggilan biasa dari orang yang dikenalnya Rui mengalihkan pandangannya pada Eleanor.

"Bang win na! Napa macuk icekai cuga?" Pertanyaan di balas pertanyaan membuat Eleanor membeku. Meluruskan omongan Rui terlebih dahulu.

"Isekai? Rui tidak tau kalau ini .... "

"Krausss, krausss ... sayang ada pesan, chuu." Diawali dengan suara gigitan wortel dan diakhiri suara imut. Rui menatap saku Eleanor yang mengeluarkan bunyi aneh.

"Ekhem ...." Eleanor terbatuk sebentar dan segera mengangkat handphone nya hanya untuk melihat pesan singkat. Tapi dari pesan itu, Eleanor sudah tau apa maksud nya.

"Bukan apa-apa." Eleanor menatap Rui yang masih menatap handphone ditangannya. Menatap mata yang penuh dengan kilau keingin tahuan, Eleanor berusaha menahan keinginan untuk memeluk anak itu. Karena saat ini, penjaga bayangan sedang mengawasinya.

"Abang masuk isekai karena ingin menemukan kelinci bulan." Perhatian Rui teralihkan oleh kata-kata Eleanor. Perhatian yang sedari tadi fokus menatap saku yang menyimpan benda aneh kembali menatap pada Eleanor.

"Oo, abang dah temu kinci bulan na?" Mata bulat berair itu menatap dengan penuh minat, pipi chubby yang kemerahan melengkapi keimuatannya. Bertanya dengan wajah seimut itu Eleanor benar-benar diuji pagi ini.

"Ya, abang sudah ketemu.Terus, kenapa Rui disini?" Eleanor menatap Rui yang tadinya ceria sekarang terlihat lesu. Dan seketika punggungnya terasa dingin, terasa beberapa tatapan tajam mengarah padanya entah darimana.

"Lui mau ikut ibu cekula. Tluc ibu na culu Lui ambil tac. Tluc Lui campai, ibu na dah ndak ada. Ibu na kabul cekula cama abang, ayah, abang lagi, abang catu lagi ...."

Melihat anak itu bercerita dan berhitung tentang "abang satu lagi" Menggunakan tangan mungilnya, Eleanor hanya bisa menatapnya dengan kosong. Mengabaikan perkataan sikecil yang tidak tau apa artinya, Eleanor sibuk melihat pipi chubby itu.

"Tluc Lui na liat cucu dicini. Lui ambil tapi cuma cikit? Hmppp ... padahal Lui na mau ikut cekula juga."

Pagi ini di Mansion Von Bismarck, Rui dibawa turun untuk sarapan. Tapi yang anehnya, semua orang berpakaian hitam. Rui berpikir seragam yang sama berarti mereka mau sekolah, sebab Rui juga mengenakan pakaian yang sana dengan sikembar dan abang Rei saat sekolah.


Setelah sarapan Rui menyaksikan anggota keluarga berbondong-bondong ke pintu keluar, Rui pergi dan mengikuti mereka dari belakang. Melihat ada yang mengekori mereka, anggota Von Bismarck membujuk Rui untuk tinggal.

Bagaimana mungkin mereka membawa anak ini! Jika yang melihat akan mengabaikan Rui, mereka bisa tenang. Tapi bagaimana jika yang melihat malah merencanakan penculikan terhadap anak itu. Maka keputusan meninggalkannya di Mansion adalah pilihan satu-satunya.

Karena Rui bersikeras ditinggal, akhirnya. Reine yang khawatir putra imutnya ikut, menyuruh Rui untuk mengambil tas. Dan seperti yang diduga, sikecil pergi dan setelah kembali tidak ada siapapun diruangan itu.

Rui menangis sebentar, dan setelah salah satu pelayan menunjuk susu diatas meja barulah Rui berhenti menangis. Tapi, kekesalan masih melanda hatinya. Bagaimana tidak susu yang ada diatas meja hanya separuh. Ingat, separuh berarti sedikit.

Ya, sikecil tidak tau saja. Separuh itu dua botol susu ukuran biasa. Tapi dimata Rui itu sangat sedikit.

Reine sebenarnya enggan meninggalkan Rui dan enggan juga memberi anak itu susu tambahan. Karena pagi ini sikecil telah meminum dua botol susu. Jika ditambah satu botol lagi maka itu bisa menjadi penyakit untuk Rui.

Dan Rui yang hanya mengeluh susunya sedikit, tidak tau soal itu. Jadi saat ibunya pulang dari sekolah, Rui akan meminta jatah susu siangnya menjadi tiga botol.
Dan disela-sela ceritanya, Rui mengangguk membenarkan rencananya.

Dua manusia, satu besar satu kecil asik dengan dunia mereka. Satu curhat tentang sedikitnya susu, satu mendengarkan dengan cermat. Tapi sebernarnya perhatiannya sedari tadi paa pipi kemerahan yang bergerak itu. Berusaha menahan dirinya agar tidak menggigit pipi chubby itu disaat berikutnya.






🌻🌻🌻



Beralih dari Mansion Von Bismarck. Saat ini di Mansion Dominic di sebuah ruangan yang temaram, terdapat dua makhluk. Satu manusia satu lagi makhluk berkaki emapat kecil dengan bulu seputih salju.

"Aku tau, kau bukan salah satu peliharaanku." Axel tanpa menatap makhluk didepannya masih asik membolak-balik dokumen yang harus diurusnys menggantikan sang Papa yang saat ini menggila diruangan lain.

"Woftt ...." Hanya suara susu itu yang menanggapi tapi itu sudah cukup membuktikan kalau makhluk didepannya paham.

"Pergilah, aku ingin kau menjaganya juga." Axel meletakkan dokumen itu kemudian menatap pada mpus diseberang meja.

"Wofft..." Lagi-lagi hanya itu suara yang terdengar. Tapi kali ini, makhluk putih itu berbalik dan meninggalkan ruangan. Menianggalkan Axel yang menatap kepergian makhluk itu.


Axel sadar, salah satu pekiharannya bukanlah "peliharaan sesungguhan."
Axel tau setiap anak anjing putih persilangan antara srigala salju dan Siberian peliharaannya.

Memang benar semua anak anjing yang baru-baru ini dilahirkan ada yang berwarna putih dan beberapa kelabu. Tapi, setiap Dominic memiliki intuisi yang sangat peka terhadap sekitar. Dan Axel tau anak anjing yang diberi nama, mpus. Oleh Rui, bukan dari peliharaannya.

Axel membuat beberapa penyelidikan untuk anak anjing itu dulu. Dan betapa terkejutnya Axel saat tau kebenarannya.

Ternyata anak anjing yang mengikuti adik kecilnya mempunyai kemampuan aneh. Seperti menghilang tiba-tiba dan muncul ditempat lain, serta melayangkan beberapa benda.
Tapi Axel tetap diam atas penemuannya. Membiarkan anak anjing itu mengikuti Rui.
Baru setelah anak anjing itu menyelamatkan Rui beberapa kali dari bahaya, Axel akhirnya menurunkan kewaspadaannya.

Pernah dulu Rui sat merangkak mendekati tangga, tidak ada orang di sekitarnya dan mpuslah yang menyelamatkannya. Lalu saat Rui memainkan pistol ditangannya, Lagi-lagi pemberian salah satu saudaranya. Anak anjing itu juga menyelamatkannya.

Dan setelah Rui bertemu anak anjing itu, mereka berteman baik. Bisa dibilang anak anjing itu adalah penjaga utama Rui yang tidak diketahui siapapun kecuali Axel.
Mpus sangat cerdas dan tidak pernah tumbuh ukuran maupun usia dari awal Axel melihatnya. Sudah dipastikan, anak anjing itu bisa jadi bukan dari dunianya.


....


Mpus melihat Mansion mewah didepannya. Mengendus beberapa bau yang sudah dikenalnya. Pertama tentu saja Rui, kedua bau Iyuki yang tertinggal lalu bau Eleanor yang dulu pernah datang ke Mansion Dominic bersama Lois. Lalu terakhir bau yang paling dikenalnya. Juniornya, si kucing hitam.





Tbc....


Free pict


Gloria Lexus


Eleanor von Bismarck/ Wind Lesley



Rui


Dan ini author saat ini


Untuk chapter bonus, malam nih di up ya...

Sebab chapter ini author panjangin dikit 🙈🙈🙈 chapter bonus full Rui dan Ryu ya😉








.

Continue Reading

You'll Also Like

131K 12.2K 18
Hidup Yelo bagai akara yang tidak pernah dianggap hadirnya. Lahir membawa sandangan sebagai anak haram membuat Yelo ditolak keras oleh dunia. Hidup l...
100K 7.1K 23
Perjuangan seorang balita berusia 2 tahun bertahan hidup di tengah-tengah kerasnya kehidupan tanpa adanya sosok keluarga. Pada belahan dunia lain ada...
251K 11.7K 59
Krek "Adu duhh Jay Jay turun turun" ujarnya mengaduh karena bagian pinggangnya terasa bergeser. . . . "Huh opa nih baru satu putaran saja sudah seper...
361K 22K 22
Menceritakan kisah tentang seorang anak kecil yang menggemaskan bernama zello Yang kepo yuk baca ajaa😆✌🏻 𝟏𝟐 𝐉𝐮𝐥𝐢 𝟐𝟎𝟐𝟑 𝐊𝐢𝐲🌻