Because Love [Tahap Revisi]

By heijstory

183K 3.1K 30

Re-publish cerita yang sempat usang juga, tapi sedang dalam Tahap Revisi juga hehe More

PROLOG
Because Love|1
Because Love|2
Because Love | 4

Because Love| 3

11.4K 558 5
By heijstory

sinar matahari mengintip dari balik horden. Gadis bertubuh mungil itu masih asik bergulat dengan mimpinya. namun sesekali dia mengerjapkan matanya karna sinar matahari yang berhasil mengusik retina matanya.

Tak sampai disitu kali ini gadis itu merasakan guncangan yang cukup kuat pada tubuhnya. apakah ini gempa? eh kenapa sih orang2 gabisa biarin gue sekali aja mimpi dengan tenang
Batin prilly bersuara namun matanya masih terlalu berat untuk dibuka

"bangun prilly bukannya kamu masih harus sekolah" teriak mama nelly, yang saat ini sedang berusaha keras membangunkan putri sematawayangnya. Hal ini sudah menjadi rutinitas wajib mama Nelly setiap paginya. Putrinya memang memiliki penyakit akut susah bangun pagi, entahlah hal itu menurun dari siapa

"eeuuughhh" lenguh prilly panjang sembari meretangkan kedua tangannya

"ayoo banguun" mama Nelly menarik tangan gadis yang melakukan peregangan tanpa membuka mata

"5 menit lagi Maa" ucap prilly dengan suara seraknya

"gak Ada 5 menit bangun sekarang!" tegas mama Nelly. Dengan sekali tarikan Mama Nelly berhasil membuat prilly terduduk di tempat tidurnya

"mama ngeselin banget aaah" rajuk prilly, gadis itu mengucek matanya malas sembari mengumpulkan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya

Mama Nelly yang sudah tak sabar melihat kelakuan anaknya, dengan sigap menarik tubuh mungil gadisnya itu menuju kamar mandi

"aaahh mama masih ngantukkk" rengek prilly meronta

"husstt cepetan mandi, siap siap dan langsung ke ruang makan mama sama papa mau ngomong sama kamu" ucap mama Nelly tak terbantahkan setelah itu ia beranjak meninggalkan prilly

Prilly mendengus kesal dan menuruti perintah mamanya

Gadis itu membutuhkan waktu satu jam untuk mandi, itu sudah menjadi kebiasaan prilly yang juga sulit dirubah. Kalo Disuruh mandi susah tapi Kalo udah mandi susah juga udahannya hehe

untung saja mama Nelly dan Papa Rizal sudah terbiasa dengan sifat prilly, karena itu Papa Rizal menginginkan seseorang yang terbaik untuk prilly. Yang mampu menyayangi dirinya seperti kasih sayang mama dan papanya

Kini prilly sudah rapi dengan pakaian sekolahnya. Ia memoles wajahnya dengan sedikit sentuhan bedak dan lipglosh, agar terlihat lebih fresh. Walaupun Ujian telah usai prilly tetap diharuskan masuk agar mengetahui setiap pengumuman yang diberikan sekolah

Setelah memperhatikan penampilannya ia segera beranjak menuju ruang makan. Dari semalam dia sudah kepo maksimal dengan apa yang Akan dibicarakan kedua orang tuanya. Apakah tiba tiba papanya Akan menyetujui keinginan prilly untuk melanjutkan kuliahnya di luar negeri? entahlah itu sedikit mustahil

"morning paa.. maaa" Sapa prilly riang, Dia mencium pipi mama papanya secara bergantian

"morning too putri kecil papa" sahut papa rizal

"makan nak udah mama siapin tuh" titah mama nelly

Prilly mengangguk lalu mengambil posisi duduk di sebelah kanan papanya. mamanya sudah menyiapkan selembar roti gandum lengkap dengan selai coklat kesukaan prilly. Prilly menyuapkan potong demi potong roti gandum kemulutnya

"oh iya mama sama papa mau ngomongin apa sih?" tanya prilly

Papa rizal dan mama Nelly menyudahi sarapannya, Mereka berdua memandang prilly serius

"Jadi gini sayang, beberapa minggu yang lalu papa sama mama ketemu sama temen lama Papa om Alex. kamu ingat gak dulu waktu kamu masih kecil kita sering berkunjung ke rumah om Alex" jelas papanya

"Hmm terus?" Prilly mengangguk menyimak papanya, sembari memenuhi mulutnya dengan roti gandumnya

"Papa sama om Alex berencana menjodohkan kamu dengan putranya"

uhukk.. uhukk

"sayang pelan2 dong" mama Nelly menyodorkan segelas susu putih untuk prilly minum

"papa apaan sih prilly gamau ya dijodohin" bantah prilly

"kamu yang tenang dong sayang" Pinta mama Nelly yang saat ini berdiri disamping prilly sembari mengeluh lembut punggung putrinya

"Prilly gamau ma.. paa.." tolak prilly lagi

"Ini semua demi masa depan kamu prilly. Papa sama mama cuma mau memastikan kamu Bahagia" jelas papanya lagi

"Tapi bukan dengan perjodohan papa! Ini udah Zaman modern bukan zaman siti nurbaya. Papa kira prilly segitu ga lakunya sampai harus dijodohin"

"Ini bukan penawaran prilly. setelah Ujian kelulusanmu setuju atau tidak, papa akan menikahkanmu dengan Putra dari sahabat Papa prilly. ini sudah menjadi rencana kita sejak kamu belum beranjak dewasa" jelas papa prilly penuh penekanan

"Ta-tapi pa prilly masih terlalu muda, Prilly masih mau lanjut kuliah juga pa! masa depan illy masih panjang " dengan tatapan memohon prilly mencoba meyakinkan papa yang sangat ia hormati itu

"Papa tidak menerima penolakan disini! keputusan papa dan keluarga Alexander sudah mutlak. Jika kamu ingin melanjutkan kuliah, kamu akan tetap melanjutkannya setelah menikah" tegas papa prilly lantang

"apa Papa tidak memikirkan perasaan prilly ha? prilly punya Danian pa Dia pacar aku" suara prilly bergetar menahan tangisnya

"abaikan tentang cinta! cinta itu bisa datang sendiri karena terbiasa prill! sudahlah malam ini keluarga alexander akan kemari jika kamu masih mau papa hidup turuti permintaan papa" mendengar perkataan papanya. hati prilly begitu perih air Mata yang sedari tadi ia tahan sudah lolos membanjiri permukaan wajah mulusnya. dengan isakan pilunya ia berlari meninggalkan area rumahnya.

"Pa seharusnya kamu bisa lebih tenang menyampaikannya" melihat putrinya menangis mama Nelly turut tak tega

"sudahlah ma, papa begini demi kebaikan dan masa depan prilly juga" keduanya sama sama hening, mereka tau ini keputusan yang berat mengingat putrinya yang baru menginjak usia dewasa.

Prilly berjalan menuju pelataran rumahnya dengan tatapan kosong air matanya tidak berhenti membasahi wajahnya. Tangan mungilnya terulur untuk mengusap wajahnya kasar, ia tak mau Danian tau dia menangis

"Dimana Dani, kenapa sampai sesiang ini lelaki itu belum menjemputnya" batin prilly. matanya menelisik mencari sosok Dani yang biasanya menunggu dirinya didepan gerbang rumahnya. "Apa dia lupa? bukannya ia yang menawarkan diri untuk menjemputku"

Prilly menghembuskan nafas panjang lalu memilih mencari kendaraan online untuk dirinya, karena malas juga jika harus meminta pak ujang mengantarkannya. Dirinya sedang dalam mode ngambek saat ini jadi gengsi dong mau balik ke rumah lagi

Setibanya ia di sekolah gadis itu hanya duduk termenung di kelasnya. rasanya enggan sekali bergabung dengan teman2nya yang sedang riuh bernyanyi ria dengan menggunakan meja sebagai alat musik

"Lo lagi Ada masalah ya prill?" Tanya Indah yang heran melihat wajah murung sahabatnya. Tak biasanya prilly yang berisik dan ekspresif jadi berubah pendiam begini

"ga ndah gue lagi ngantuk aja" kilah prilly

"yakali prill, kaya kita sahabatan baru kemarin sore aja. ga mau cerita nih? Tawar Indah. Prilly hanya menggeleng lalu menelusupkan kepalanya dikedua lengannya yang berada diatas meja

" yaudah lo baik2 ya gue beliin lo minum dikantin" tak Ada sahutan dari prilly, Indah memilih berlalu dari hadapan prilly

drrtt.. drttt

Ponsel prilly bergetar. Prilly melihat nama pengirim pesan, tertera nama Danian disana

Daniuncch❤

sayang maaf ya tadi aku gak bisa jemput kamu dan aku lupa ga ngabarin:( kamu ga marah kan? Nanti jam 12 kita bisa ketemu? aku tunggu kamu di pantai yang sering kita kunjungin ya. Ada hal yang mau aku sampein ke kamu

Iya dan, ntar aku temuin kamu disana. aku juga mau ngomong sesuatu

Setelah membalas pesan dari Dani prilly memilih kembali ke posisinya. Kepala prilly terasa pening memikirkan hubungannya dengan Dani, juga dengan kabar perjodohannya.

"ah andaikan lompat dari gedung lantai seratus ga dosa, boleh kali gue coba biar ga perlu overthinking" gerutu prilly dalam Hati. "Semoga Danian bakalan perjuangin hubungan kita, biar gue gak perlu ngikutin perjodohan gajelas itu" batin prilly lagi, ia merengek sembari memukuli mejanya membuat siswa yang lainnya memandang heran ke arahnya

__________

"wow.. wow.. Tuan Jevarliand Crazy rich Jakarta kitaa akhirnya menampakkan pesonanya, apa kabar bro makin jadi aja lo"

"hahaha kabar saya selalu baik Tuan Abimanyu Ferdyo" Lelaki itu membalas sapaan sahabatnya

"dua antek antek lo mana? tumben tuh curut ga buntutin bos gantengnya" Bima melirik ke belakang tubuh Ali mencari keberadaan orang yang dimaksud

"Si Dion sama Farhan dapet tugas negara dari bokap suruh ngirim seserahan bakal nikah" sahutnya

"Li ciyuusan lo beneran kawin? ga ngadi2 dong gosip yg beredar di majalah Bisnis?" Bima menangkup pipi Ali, memperhatikan wajah Ali lekat. Jujur saja Bima tak mempercayai kabar yang beredar akhir2 ini, bagaimana mungkin Ali yg selalu tertutup pada wanita tiba2 memutuskan menikah

"njir mulut lu bau dosa kampret" Ali menonyor dahi Bima membuat laki laki itu mundur sembari mengumpat

"lagian lo abis ngilang balik balik main kawin aja" cerocos bima

"nikah dulu Nyet kawin mulu lu ngertinya. heran gue otak mesum dan serba pas pasan gini bisa juga lu jadi CEO menengah sedikit keatas" Ali menggelengkan kepalanya

"bisa lah Nyet lo lupa hebatnya kekuatan orang dalem, lagian itu kan Kantor bokap gue jadi sabeb lah hahaha"

"asal jangan keluar di dalem aja" celetuk Ali "Tuh minta bartender lu suruh ngeracikin gue beer terbaik di Bar lo ini, awas aja Kalo ngecewain! gue Tarik saham gue disini" ancam Ali

"Ngeri emang Kalo udah urusan sama pengusaha muda tersukses number one ancemannya cukup berbisa eeuyy.. Tunggu ye ini gue sendiri yg ngeracik special buat sohib terlucknut gue" Bima berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju counter Bar yang letaknya tak jauh dari tempat Ali duduk

Ali menggeleng sembari terkekeh memperhatikan sahabatnya yang bergaya konyol seolah bartender handal. Setidaknya kali ini ia harus melepaskan bebannya, untuk menyambut beban Baru di hidupnya. Dirinya tak yakin apakah keputusan yang ia ambil sudah tepat. Tapi demi apa yang sudah ia raih, Ali tak Akan melepasnya begitu saja.

_______

Continue Reading

You'll Also Like

356K 21.2K 45
๐’๐œ๐ž๐ง๐ญ ๐Ž๐Ÿ ๐‹๐จ๐ฏ๐žใ€ข๐๐ฒ ๐ฅ๐จ๐ฏ๐ž ๐ญ๐ก๐ž ๐ฌ๐ž๐ซ๐ข๐ž๐ฌ ใ€ˆ๐›๐จ๐จ๐ค 1ใ€‰ ๐‘ถ๐’‘๐’‘๐’๐’”๐’Š๐’•๐’†๐’” ๐’‚๐’“๐’† ๐’‡๐’‚๐’•๐’†๐’… ๐’•๐’ ๐’‚๐’•๐’•๐’“๐’‚๐’„๐’• โ˜†|| ๐‘บ๐’•๐’†๐’๐’๐’‚ ๐‘ด๏ฟฝ...
1.5M 69.5K 76
แ€™แ€ฌแ€—แ€ฌแ€›แ€…แ€บ + แ€แ€ฝแ€”แ€บแ€ธแ€Šแ€ฎแ€œแ€ฝแ€”แ€บแ€ธแ€›แ€”แ€บ ( 8.9.2023)
830K 39.5K 26
1950s. ***Story contains mature scenes and Hindi phrases which are not translated in english*** Abhigyan Singh, a Sarpanch of the village named 'Tara...
1.1M 45.8K 63
Isha singh Raizadha is a girl from one of the renowned business families of Rajasthan. She completed her masters in business administration. She is...