Dark Princess (End)

By Nifah_hamid

108K 6.8K 131

Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. "THE SECRET OF ANAYLA" Agar bisa lebih memahami jalan ceritanya... More

Prolog
1. New generation
2. Hari pertama
3. Sama seperti kemarin
4. Achernar
5. Teka teki
6. Persahabatan
7. Drama baru
8. Babu
9. Sagara
10. Siapa 'dia'?
11. Fakta baru
12. Mikhael
13. Cemburu
14. Caper
15. Musuh lain
16. Target terkunci
17. Kalah saing
18. Persiapan
19. Ultah sekolah
20. Dugaan pengkhianat
21. Rumah hantu
22. Penghianat
23. Pacaran
24. Hah?
25. Penyusup
26. Emosi lea
27. Mansion Chavez
28. Kekesalan azeyla
29. Siswi baru
30. Toxic
31. Misi penyelamatan
32. Misi part 2
33. misi part 3
34. Di hukum
35. Musuh azeyla
36. Posisi teratas
37. Acara formal
38. Acara part 2
39. Kepergian hanna
40. Adiva
41. Balapan
42. Penyerangan
43. Kebingungan
44. Bencana
45. Nanazka
46. Aga
47. Diyah palsu
48. About hanna
49. Pick me girl
50. Kekacauan
51. Kekacauan 2
52. Seno dan dea
53. Problem Seno
55. Kecelakaan
56. Problem baru
57. Kisah baru
58. Berusaha
59. Malam yang panjang
60. Part 2
61. Terbongkar
62. Rencana licik
63. rencana achernar
64. Maaf
65. Terkejoed
66. Sial beruntun
67. Leader
68. Lah??
69. Zea it's me
70. Akhiri semuanya
πŸ’™ENDπŸ’™
Extra chapter 1
Ekstra chapter 2
Sesi tanya jawab

54. Mencari kebenaran

1K 78 0
By Nifah_hamid

🧡Happy Reading🧡

~Mansion bern

Hari ini achernar (-hanna dan diyah) berkumpul di mansion bern. Mereka berencana pergi bersama menuju markas besar crystalix devils.

"Kalo kata gue sih gak mungkin rumor itu bener!" ujar lea.

"Setuju! Secara kita kan udah pernah ke sana dan dari penglihatan kita juga semuanya baik-baik aja kok" timpal alma.

"Yaa bisa aja mereka takut sama gelar 'dark princess' nya azel" ujar diva.

Lea dan alma terdiam.
"Iya juga yaa" gumam keduanya.

"Gimana sih lo berdua! Gak konsisten banget jadi orang! Kalian berdua tuh sebenarnya dukung mikhael dkk atau ngeraguin mereka?" tanya dea dengan heran.

"Gak tau juga sih hehe... tapi kayaknya gue dukung mereka deh" ujar lea.

"Kayaknya yaaa" lanjut alma ragu.

"Serah lo berdua lah!" ujar alin dengan malas.

"Tapi kalo emang mereka musuh, kenapa kunci laboratorium penting itu di kasih ke azel? Kenapa gak mereka pake aja buat persenjataan mereka?" bingung ve.

"Nah ada benernya juga tuh si bocil!" pekik alma.

"Setuju! Gue bilang juga apa rumor itu tuh gak mungkin bener" sahut lea.

"Emang sarap nih berdua" gumam dea menatap kedua sahabatnya itu.

Tiba-tiba azeyla berdiri membuat yang lain menoleh ke arah nya.
"Jalan! Mobil dah sampe"

Mereka pun berjalan beriringan menuju mobil yang di kendarai oleh supir gadungan atau lebih tepatnya anggota mafia blood diamond.

.
.
.

~Markas crystalix devils

"Rumor tentang kita semakin menyebar, cepat atau lambat mereka akan mengirim pasukan militer Q.Z the secret buat membantai kita" ujar alan.

Saat ini anggota inti crystalix devils tengah melakukan rapat mengenai rumor yang beredar.

"Tapi kan kita belum tentu salah! Mereka gak bisa seenaknya main bantai aja" kesal avan.

"Bisa aja, lagian kita gak bisa membuktikan kalo rumor itu salah" timpal iqbal.

"ANJINK EMANG! SIAPA SIH YANG NYEBAR RUMOR SIALAN INI?!" umpat tije.

Mikhael meraup wajahnya dengan kasar.

"Kenapa el? Ada masalah lain?" tanya alan membuat yang lain ikut menoleh.

Mikhael menutup matanya berusaha mengontrol emosi.
"Seno kena masalah, dia di tuduh melecehkan seorang gadis dan menghamilinya"

"APA?!" kaget iqbal, avan dan tije.

"Mereka pasti mempertanyakan rumor itu kan?" tebak alan.

Mikhael mengangguk.
"Sagara masih percaya sama gue, tapi sagara gak percaya sama kalian semua"

"Wajar aja, temennya di sini kan cuma lo" ujar iqbal sedikit menyindir.

"Kita jujur-jujuran aja lah! Siapa dari kalian yang curiga kalau ada penghianat di markas?" tanya avan.

Alan, avan, tije dan iqbal mengangkat tangannya. Tak lama mikhael juga ikut mengangkat tangan tanda ia juga merasa curiga.

"So, siapa penghianat di sini?" tanya tije.

Alan menatap mata mereka satu persatu.
"Yang pasti bukan salah satu dari kita"

"Ada yang menyamar!" bisik mikhael pada alan.

Alan menyerit bingung.
"Maksud lo?"

"Kejadian yang sama seperti di geng achernar"

Alan mengerti arah pembicaraan mikhael.
"Jadi, salah satu dari kita yang--"

"Bukan, perhatikan orang yang sering masuk atau sering berjaga di ruangan ini"

Alan mengangguk paham.

Drrrrrrttttttt

Mikhael meraih ponselnya dan melihat isi pesan di dalamnya.

Mikhael menyerit bingung.

"Kenapa el?" tanya iqbal.

"Queeny dateng" ujar mikhael.

Iqbal menyerit bingung.
"Maksud lo azeyla mau kesini?"

Mikhael menggeleng.
"Mereka di depan!"

Mikhael pun berjalan keluar berniat menjemput sang adik tercinta.

"Mereka?" beo iqbal, avan dan tije.

"Azeyla dateng bareng achernar" ujar alan sebelum keluar menyusul mikhael.

~Di luar markas

Achernar tampak menunggu kedatangan seseorang di dalam.

"Lama banget sih!" kesal lea.

"Mereka dandan dulu kali" ujar dea ngawur.

"Emang iya?" tanya ve.

"QUEENY!"

Mereka semua menoleh ke arah gerbang.

"Kenapa gak langsung masuk?" tanya mikhael saat sudah sampai di hadapan azeyla.

"Gak di bolehin" ujar azeyla.

Mikhael berbalik dan menatap tajam sang penjaga markas.
"Lain kali kalo gak di bolehin bunuh aja mereka"

Keempat penjaga di sana menjadi merinding mendengarnya dan langsung menunduk takut.

"Oke" sahut azeyla.

Mereka pun masuk ke dalam markas bersamaan.

"Maaf ya, seharusnya abang nyusul kamu ke NY kemarin" sesal mikhael.

Azeyla menoleh ke arah abang angkatnya.
"It's okay, gue paham kok situasinya"

Mikhael tersenyum lega.
"Setelah semuanya selesai, abang bakal ajak kamu jalan-jalan"

Azeyla mengangguk setuju seraya tersenyum sangat tipis.

Mikhael dan alan membawa mereka sampai ke ruangan anggota inti.

Azeyla sempat berhenti sejenak menatap salah satu anggota yang menjaga ruangan itu.

"Kenapa zel?" tanya diva.

Azeyla menggeleng kemudian masuk ke dalam.

Mikhael langsung duduk di sofa single kesayangannya.
Azeyla pun masuk ke dalam dan langsung duduk di tangan sofa milik mikhael.

"Ada penghianat!" bisik azeyla.

Mikhael tersentak.
"Kok tau"

Azeyla menyerit bingung. Jadi mikhael sudah tau ada penghianat di sini tapi dia belum tau siapa penghianat nya? Pikir azeyla.

"Penjaga sebelah kanan" ujar azeyla kemudian berdiri dan duduk di sofa panjang bersebelahan dengan iqbal.

"Alan!" panggil mikhael.

Alan pun mendekat ke arah mikhael dan mikhael membisikkan beberapa hal pada alan.

"Mereka ngomongin apa sih?" tanya tije.

"Soal masalah rumor mungkin" tebak avan.

Tak lama mereka melihat alan berdiri dan keluar.

BUGH
Kreeeekkk
BUGH
BUGH

Achernar (-azeyla) beserta iqbal, avan dan tije terkejut menatap ke arah pintu.

BRAK

Alan melempar sang tersangka ke dalam ruangan dan langsung menabrak meja di hadapan mikhael, azeyla, iqbal, avan dan tije.

"Shhhhh bagaimana--"

"Bagaimana gue bisa tau?" potong mikhael.

Pemuda yang baru saja di hajar itu langsung menatap mikhael. Pemuda itu mengangguk menjawab pertanyaan mikhael.

Mikhael terkekeh kemudian mencengkram dagu pemuda itu dan membuatnya menatap ke arah azeyla.
"Kenalin! Ini azeyla queeny ziyah baldewin, dark princess milik blood diamond"

Pemuda itu melotot tak percaya.

"Bau, najis! Jauhin dia dari gue!" sarkas azeyla membuat pemuda itu tersentak.

"Buset nge-jleb banget gak tuh" batin achernar.

Mikhael pun menendang pemuda itu hingga terpental menjauh.

"Udah cukup jauh?" tanya mikhael.

"Lumayan" jawab azeyla.

Jawaban azeyla membuat seisi ruangan merinding.

"Girls!" azeyla memberi kode pada ke enam sahabatnya untuk menginterogasi serta mengintimidasi sang penghianat.

"Siap leader!" sahut keenam gadis di sana.

"Hay! Kenalan dikit yuk!" ajak ve menarik tangannya dan.....

Kreekkk

Yap! Tangannya patah begitu saja.

Iqbal, avan dan tije reflek meringis menatap iba pada pemuda itu.

"Siapa lo sebenarnya?" tanya alin.

"Shhhh g-gue gak--"

Kreekkk

"Jawab yang bener dong!" sentak ve.

Pemuda itu berusaha mendongak.
"Ardian arkham"

"Siapa?" tanya avan yang kurang bisa mendengarnya karena suaranya yang kecil.

"Ardian arkham katanya" jawab alma.

"Siapa tuh?" tanya tije bingung.

"Pikun lo? Dia itu pernah di keluarin dari mafia crystalix devils gara-gara hampir melecehkan siswi dari VIHS" jelas alma.

"Kok lo tau sih? Gue aja lupa njir" kaget avan.

"Apa sih yang alma gak tau... warna daleman lo aja dia tau" sahut dea.

Avan menutup tubuhnya dengan tangan. Wajahnya memerah malu menatap alma tak percaya.

"Gak segitunya juga gue" ujar alma membuat avan sedikit curiga.

"Back to topik" ujar azeyla.

Mereka kembali fokus pada pemuda yang di tahan oleh ve.

"Apa tujuan lo di sini? Dan dimana gery?" tanya alan.

Gery adalah nama penjaga asli di depan ruangan ini. Entah bagaimana ceritanya gery menghilang dan ardian menyamar menjadi gery.

Ardian hanya diam.

"Oohh emang minta di patahin ya seluruh badannya" ancam ve.

Ve menggertak dengan memegang tulang keringnya.

"JANGAN! Oke fine gue bakal jujur!"

"Kalo gitu jawab cepet! Apa tujuan lo?" kesal dea.

"G-gue di suruh sama tuan gavin buat memata-matai markas crystalix devils dan menjebak beberapa orang untuk melecehkan para gadis" jelasnya.

BUGH
BUGH

Ve memukul wajah ardian dengan emosi.
"ANJING LO!"

Seisi ruangan terkejut mendengar umpatan yang keluar dari mulut ve.

"Astagfirullah ve! Jangan ngumpat!" tegur diva.

"Astaga! Keceplosan" kaget ve.

"Trus, dimana gery?" tanya alan.

"Gery di sekap sama tuan gavin, sumpah bang gue gak tau di sikapnya di mana" jelasnya.

"Beneran gak tau atau......" ve menatapnya dengan curiga.

"Sumpah gue gak tau apa-apa! Lepasin gue..." mohon ardian.

"Wait, siapa tuan gavin?" tanya iqbal.

"Gavindra jean....... siapa lah, pokoknya dia itu otak di balik semua kejadian di sekitar kita" ujar lea.

"Gavindra jean? Aneh banget kok gue kayak pernah dengar nama itu yaa" ujar alan.

"Nah iya! Gue sempet kaget juga, kayak pernah denger tapi dimana ya?" timpal avan.

"Loh kok sama? Kita semua juga ngerasa pernah denger nama itu, tapi anehnya kita gaada yang inget sama sekali" ujar dea.

"Aneh" gumam mikhael.

"Bahkan gaada di google" tije mengangkat ponselnya yang memperlihatkan riawayat pencarian atas nama gavindra jean.

"Gue pernah ketemu dia sekali" ujar alin.

Semuanya menoleh ke arahnya.

"Tapi bukan dengan wajah aslinya, dia menyamar" lanjut alin.

"Coba deh inget-inget lagi, siapa tau kita bisa dapet petunjuk lain" ujar diva.

"Gimana kalo kita cari di data di WIHS dan VIHS? Gue curiga dia pernah bersekolah di sana dan punya dendam sama salah satu dari kita" usul lea.

"Gue udah cek" ujar azeyla.

"Trus hasilnya?" tanya alan.

Azeyla menggeleng, yang artinya nama gavindra jean tak ada dalam data.

"Apa nama belakangnya?" tanya mikhael.

"Gak di temuin, bahkan gaada petunjuk sama sekali" jawab alin.

"Kenapa gak sekalian cek data di markas blood diamond?" tanya ve.

"Ada benernya juga! Kalo gitu gue hubungi bang brayen deh" ujar dea.

"Avan, tije! Bawa dia ke penjara bawah tanah!" titah mikhael menunjuk ardian dengan dagunya.

Azeyla berdiri dan melihat keadaan di luar ruangan. Ia melihat avan dan tije yang menarik ardian namun berpapasan dengan pemuda lain yang menatap bingung ke arah avan dan tije.

Setelah avan dan tije kembali dari membawa tahanan, mikhael meminta untuk mengunci pintu ruangannya.

"Fokus! Masih ada penghianat lain di sini" bisik azeyla.

Semua mendekat pada azeyla.

"Siapa?" tanya iqbal.

Azeyla menatap tije dan avan.
"Pemuda yang berpapasan sama kalian tadi"

"Siapa? Ada banyak tadi" ujar tije.

Azeyla memutar bola matanya malas.
"Di depan ruangan"

"Ohh dia tito, penjaga penjara bawah ta-- wait! Kita barusan bawa ardian ke penjara bawah tanah! Berarti........" avan menduga-duga.

Semua orang di ruangan itu saling menatap satu sama lain.

"LO PADA NGELIATIN APAAN? TANGKAP WOY TANGKAP! ITU PENGHIANAT!" teriak lea panik.

"EH WOY MAMPUS KELUAR CEPET!" teriak tije.

Mereka pun berlari keluar menuju penjara bawah tanah.

Mikhael, azeyla, alan dan diva yang berlari sangat cepat tentu bisa sampai lebih dulu.

"Tito?" tanya mikhael pada salah seorang penjaga di sana.

"Kenapa bang? Tito? Di dalam bang" jawab pemuda itu.

Mereka pun berlari masuk.

"Sial!" umpat mikhael saat mendapati salah satu pintu sel yang terbuka.

Alan dan diva langsung berlari sekeliling untuk mencari mereka.

Azeyla melihat salah satu jendela di sel kosong.

"Bang ael! Itu!" azeyla menunjuk jendela itu.

Mikhael langsung mendobrak pintu sel kosong itu dan menyentuh jendelanya.

Jendela itu langsung kehilangan keseimbangan dan jatuh.

"ANJING! MEREKA KABUR!" teriak mikhael.

Di saat bersamaan teman-teman yang lain tiba di sana.

"Kenapa?" tanya avan.

"Cari mereka! Atau kepala kalian taruhannya!" kesal mikhael kemudian pergi dari sana.

.
.
.

~Sore harinya

16.00
Achernar memutuskan untuk pulang karena mikhael masih ingin menyelesaikan masalah yang panjang di markas crystalix devils.

"Bisa-bisanya kita kecolongan tadi" sesal lea.

"Kaget banget loh" ujar ve.

"Mana gue gak bisa ikutan lari lagi, kesel banget gue" timpal dea.

Ya! Dea masih menggunakan tongkat untuk berjalan, tentu saja ia tidak bisa ikut berlari seperti tadi.

"Kita harus tetap waspada, misteri ini belum sepenuhnya selesai... terlebih lagi crystalix devils masih menjadi tersangka perbuatan keji dan kita belum ketemu bukti yang bisa di tunjukkan ke pimpinan militer dunia bahwa mereka itu gak bersalah" jelas diva.

"Mau gimana lagi? Banyak dari geng achernar mulai di incar sekarang, fokus kita mulai terpecah dan jadinya kita lengah terus menerus" kesal lea.

"Aneh benget deh, masalah muncul terus-menerus kayak anjenk banget sialan!" umpat alma.

"Pertama masalah adiknya alin di culik, abis itu masalah hanna, trus masalahnya diyah, setelahnya masalah penyerangan, lalu masalah seno di fitnah dan terakhir masalah crystalix devils yang rumit" dea menghitung satu persatu masalah yang datang.

"Dahlah" pasrah azeyla.

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 128K 60
Happy Reading... (END) Dhavina Almaheera Smith. seorang bad girl,ketua Gangster,bar-bar,dan tomboy. gadis tersebut kerap di panggil Vina ataupun Quee...
37.4K 2.7K 30
~Bayangan Mafia di Balik Kerudung~ Semua bermula ketika seorang pria tampan yang terluka di sekujur tubuhnya, di temukan tidak berdaya di belakang...
124K 6.8K 28
Warning!!! Dilarang plagiat cerita ini!!tolong hargai karya orang lain. β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’ Granetta Azzila Ardinata, gadis penyuka darah karna kejadian ma...
178K 6.1K 27
Menceritakan seorang gadis cantik yang telah dibuang oleh keluarganya hanya karena kesalah pahaman yang telah terjadi. "Jangan pernah mencari dan mem...