DESTROYED

By ZEZE_COMEL

191K 27.3K 14.2K

|SPIN OFF 'Mafia Insyaf'| FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA *** Arrabella Beatrix, sosok wanita yatim piatu yang be... More

{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}

{D&B}

1.1K 134 68
By ZEZE_COMEL

Jangan lupa vote dan Comment

Follow ig: Zeze_Comel

______

[AUTHOR POV]

Dua hari kemudian, tepat nya saat matahari akan terbit. Segerombolan orang berpakaian hitam mengerumuni sebuah rumah sederhana di tengah hamparan gunung. Tak lama mereka menundukan kepala hormat saat ketua mereka berjalan melewati mereka.

Sang ketua dengan topi hitam, itu menatap tajam kearah rumah yang akan menjadi target nya kali ini. Ia tidak sabar lagi untuk membantai orang yang telah mengkhianati nya. Sudah lama ia menanti hal tersebut.

"Ambil mereka. Pisahkan mereka masing-masing." titah Paman Ethan memberi perintah pada seluruh anak buah nya.

"Dan kau Al, bawa wanita jalang itu kedalam ruangan yang disiapkan untuk nya." titah nya. Alex menyesap rokok nya sambil tersenyum puas, ia juga tidak sabar ingin menghancurkan hidup Daniel, semoga tuhan melancarkan aksi nya kali ini.

"Jangan sampai ada yang gagal, atau kalian akan mati ditangan ku!" Mereka semua mengangguk tanpa kata. Setelah nya mereka bubar ke bagian masing-masing.

Yang menghuni didalam rumah itu seperti Karan, Daniel, Gega dan Bee masih tertidur lelap sedangkan Bella tengah mencuci piring sisa makan malam kemarin, sambil menyuci ia tersenyum sipu mengingat makan malam penuh hangat kemarin malam. Daniel benar-benar menjadi sosok lelaki yang berbeda dengan lelaki yang dulu penuh dendam dan amarah.

Setelah mencuci piring dan sarapan suda siap, Bella hendak membangunkan Daniel, tapi saat melewati depan kamar mandi, ia sempat  mendengar suara jendela terbuka dari arah belakang rumah. Ia berjalan pelan, mengintip mungkin ada sesuatu yang membuat jendela terbuka.

"Hanya terkena angin." gumam nya, dengan cepat ia menutup jendela itu lagi.

Kemudian Bella berjalan pelan menuju kedalam kamar. Disana ia tersenyum gemas melihat Bee tidur nyenyak diatas dada bidang Daniel yang juga tertidur pulas. Mungkin lelaki itu kelelahan karena pekerjaan malam panas bersmanya kemarin.

"Sangat meggemaskan. Semoga bisa seperti ini selamanya." gumam Bella penuh harap.

Ia melangkah mendekati ranjang tanpa menimbulkan suara. Disana ia duduk disamping Daniel yang terlelap, ia memandang pemandangan yang selama ini ia harapkan. Mata nya berkaca-kaca kala tak sengaja melihat kearah salah satu kaki Bee yang tidak tumbuh sempurna. Dirinya memang ibu yang sangat bodoh.

Air matanya tiba-tiba luruh tanpa bisa dicegah. Andaikan dulu ia tidak sebodoh itu, mungkin Bee tidak akan cacat. Tapi itu mungkin memang takdirnya, jika hal gila tersebut tidak terjadi dirinya tidak akan pernah sadar dan akan terus menyakiti banyak orang. Dan satu yang sangat ia syukuri yakni, takdirnya bersama Daniel.

"Hei Honey. Kenapa kamu menangis? Apa yang kemarin masih kurang hm?" suara Daniel serak terbangun dari tidurnya.

Bella segera menghapus air matanya. Sedangkan Daniel perlahan memindahkan Bee disamping kemudian langsung menarik tubuh Bella hingga limbung diatas tubuhnya.

Daniel menyingkirkan rambut nakal yang menutupi wajah cantik kesukaan nya. "Ada apa hm? Apa aku ada salah?"

"Enggak."

"Lalu?"

"Aku hanya sedih, melihat kaki Bee yang tidak sempurna. Aku merasa gagal menjadi seorang ibu. Aku memang wanita yang mengerikan."

Daniel membelai lembut bibir Bella. "Ssstt.. Berhenti bicara seperti itu atau aku akan membungkam mulutmu saat ini juga."

"K-kamu selalu saja menggodaku."

Daniel terkekeh lirih. "Benarkah, bukankah kamu duluan yang selalu menggodaku honey."

Bella tersipu malu. Ia jadi teringat bagaimana kelakuannya dulu saat terang-terangan menggoda Daniel. "Sudahlah, sekarang lebih baik kamu pergi mandi. Biar aku yang mandikan Bee."

"Mau dimandiin juga. " bisiknya sensual sedikit manja.

Bella sontak menggeplak lengan kekar Daniel. Bella gemas sekaligus sedikit risih melihat sikap menggemaskan Daniel yang tidak sinkron dengan badanya nya yang besar dan gagah. Sebelum Daniel menerjangnya, Bella dengan cepat menggendong Bee kedalam kamar mandi. Melihat itu, Daniel terkekeh lucu.

"Hahahah, Bella ku yang sexy." gumamnya.

Perasaanya terhadap Cyra kini entah kemana perginya. Perlahan, ia lupa jika ia pernah mencintai Cyra. Kini perasaan tersebut, samar-samar digantikan oleh Bella. Kebersamaan mereka selama ini, membuat hati kelam Daniel hangat. Tak ingin kebersamaan keluarga kecilnya ini berakhir.

"Cyra ku pasti saat ini telah bahagia. Aku ikut bahagia jika Cyra ku bahagia." gumam Daniel.

Namun tiba-tiba tangannya kini sedikit bergetar perlahan, tanda nya ia akan mengalami sakau. Beberapa hari ini, tingkat kecanduan terhadap obat tersebut semakin parah. Jika tidak diberi obat tersebut, maka ia akan berlaku bak seperti orang gila.

"Shit! Apa yang harus ku lakukan." racau Daniel. Ia berdiri, beranjak keluar mencari keberadaan Gega dengan harapan bodyguard setianya itu masih memiliki sedikit persediaan. Daniel mencari Gega keseluruh ruangan namun sama sekali tidak ada tanda-tanda keberadaan lelaki itu.

"Gega sialan! Kau dimana." teriak Daniel tak sanggup menahan sakaunya.

Saat masuk kedalam ruangan ayah nya, ia dibuat terkejut setengah mati melihat ayahnya meninggal dengan bekas sayatan dileher. Tangannya mengepal, otak nya berfikir dan seketika tubuhnya menegang kaku.

"Apakah mereka sudah mengetahui aku disini. Bella, Bee. Merekaa...."

Daniel langsung berlari tergopoh-gopoh menuju kamar mandi. Disana ternyata kosong. Matanya membeliak ketakutan, otaknya dipenuh kemunngkinan buruk yang akan terjadi. Daniel berlari keruang tamu, namun pergerakannya berhenti karena ia tersungkur.

"Bella, kau dimana! Bella, kau dengar suaraku! Jagan bercanda!" teriak Daniel kesetanan. Tubuh nya kini tak bisa diajak kompromi. Tubuhnya mulai ikut mengigil, merasakan efek sakau yang menyiksa nya.

"Arrgghh! Sialan!" tubuhnya mengeluarkan keringat yang deras. Matanya membeliak menahan rasa dahaga, otaknya tak bisa berjalam dengan semestinya. Hanya dipenuhi meminum obat tersebut.

Tap tap tap

Suara langkah kaki terdengar mendekat kearah Daniel yang kini terkapar penuh  siksa. "Kau ingin ini, Daniel?" ucap seseorang dengan suara bass menakutkan.

Saat ini Daniel dipuncak sakau nya, ia langsung merangkak menggapai obat ditangan orang itu dengan keadaan tubuh menggigil sempurna. Tak peduli siapapun yaang memberikan obat itu.

"Berikan! Berikan itu padaku, sialan!" teriak nya sangat marah. Orang yang membawa obat tersebut, terkekeh menjauhkan nya dari jangkauan Daniel.

"Sudah kuingatkan, untuk berhenti meminum ini, tapi kau tetap benggal. Dan sekarang lihat, kau menjadi sangat lemah seperti anjing." bisiknya mencemooh. Orang itu adalah paman Ethan. Ia tahu, kelemahan Daniel kini ada ditangannya.

"Aku tak peduli! Berikan iku padaku!" teriaknya, ia menggapai kaki Ethan mencoba mengambil obat tersebut. Paman Ethan, menendang tubuh Daniel hingga lelaki sakau itu terlempar.

"Tolong berikan aku itu, aku ingin meminumnya." teriak Daniel tak tahan. Ia tak lagi merasakan sakit akan tendangan paman Ethan, fokusnya hanya ingin mengambil obat tersebut. Melihatnya, paman Ethan bergidik ngeri, efek narkoba benar-benar merubah Daniel.

Paman Ethan berjalam perlahan memutari tubuh Daniel, wajahnya menampilkan senyum smirk yang mengerikan. "Kau ingat, dulu apa yang ada dalam perjanjian. Aku akan membunuh mu, jika kau berkhianat. Dan lihat sekarang, dengan berani kau mengkhianati ku. Lihat saja apa yang akan kulakukan padamu." ancam nya tak main-main.

"Kau mau ini kan? Tapi aku ada syarat untukmu."

"Aku mau, sekarang berikan itu padaku!"

"Eits, dengar dulu syarat dariku." Paman Ethan menjauhkannya kembali. Mencoba mempermainkan Daniel. "Syaratnya, kau harus bercinta dengan  wanita itu." tunjuknya pada wanita tanpa busana yang tiba-tiba datang dari arah dapur.

Daniel membeliak, ia teringat tentang Bella. "Tidak, aku tidak mau. Ambil saja obat sialan itu! Aku tidak butuh." teriaknya. Ia mencoba bangkit kabur, namun usahanya sia-sia. Tubuhnya gemetar kesakitan.

"Hei sayang, lakukan tugasmu." perintah paman Ethan pada wanita tersebut. Wanita itu mengangguk mendekati Daniel, mengusap lengan Daniel sensual.

"J-jangan menyentuhku, sialan!"

Paman Ethan terkekeh. "Yakin kau tidak mau obat ini? Asal kau tahu, obat ini dapat memberikan mu kewarasan. Bercinta saja dulu dengan si manis itu, setelah itu kau akan mendapatkan obat ini."

"Jangan takut, Bella tidak ada disini. Kau bisa bersenang-senang tanpa dia tahu. Aku akan merahasiakannya." bisik nya penuh kemenangan.

Daniel gemetar tak kuat. Otak nya berputar mengingat tentang kenanagan hangat nya bersama Bella. Namun, tubuhnya mengingkan berbeda, tubuhnya kini mengingkan narkoba tersebut. Daniel menggapai tubuh paman Ethan, namun wanita tersebut lebih dulu menarik Daniel dan mencium brutal bibir nya.

Daniel mencoba mendorong nya, namun efek sakau sialannya membuat tak bisa berkutik, tubuh nya sangat perlu obat tersebut. "Maafkan aku Bella." batinnya. Setelah itu ia pasrah dan terjadilah pergualatan panas, yang disaksikan paman Ethan.

Tidak hanya paman Ethan. Namun, juga disaksikan seorang wanita yang kini duduk dikursi dengan diikat tali.

"D-daniel...Hiksss..."

________

Tbc

 

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 43K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
893K 13K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
506K 54.9K 23
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santrinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah dip...
294K 14.6K 32
Anna kaget saat dia membuka matanya, bukan nya berada disurga atau alam baka dan bertemu dengan ibu dan ayahnya yang telah meninggal, dia malah terba...