GOOD BOY || JKT48 Ver.

By xwchkshncrzy

18.7K 1.5K 44

Shan adalah pemuda pengidap skizofrenia, pemuda aneh dengan sejuta tabiat yang membuat siapa saja pasti akan... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29 [End]

Chapter 7

527 55 3
By xwchkshncrzy

Wannabe - Gfriend 🎶

Cuaca hari ini sangat mendukung, tidak panas, tidak juga mendung. Shan dan Chika berjalan-jalan di sepanjang jembatan yang menggantung di tengah danau. Sambil mendorong sepedanya, Shan beberapa kali mencuri pandang ke arah Chika yang berjalan di sampingnya. Warna-warna cerah muncul dan membuncah di hati dan pikiran Shan, mengaburkan sedikit warna abu-abu yang selama 17 tahun ini melingkupi dunianya. Tak sadar Shan tersenyum, dia berpikir mungkin baru saja Cupid telah memanahkan anak panah cinta ke dalam dadanya. Hingga dadanya kini berdebar.

"Tetangga." panggil Shan.

Chika menoleh, wajahnya yang putih alami dengan makeupnya yang natural, membuat Shan benar-benar jatuh cinta di buatnya. Mungkin orang lain akan berpikir, pemuda idiot sepertinya ternyata bisa juga jatuh cinta. Tunggu,, benarkah Shan jatuh cinta pada gadis jelmaan Aphrodite itu??

Jelmaan Aphrodite?? Iya. Dalam dunia Shan, Chika sangat cantik seperti Dewi Aphrodite. Dan apakah benar semua cerita tentang Dewa-Dewi Mitologi Yunani itu, Shan tidak peduli. Sedari kecil dunianya sudah di penuhi oleh sosok-sosok itu. Ya,, dalam dunia Shan tentunya. Shan kan memang mempunyai dunia sendiri.

"Boleh aku memfoto Tetangga??" tanya Shan sambil menggoyangkan ponselnya. Lalu cengiran khasnya tercetak jelas, membuat Chika menaikkan satu alisnya. Sungguh! Tidak ada yang bisa menebak kerandoman seorang Shan Dandelion.

"Mau foto bersama??"

Shan menggeleng.

"Tidak. Tidak. Tidak. Tetangga saja yang aku foto." Shan mengarahkan ponselnya.

"Kita akan berfoto di Altar saja jika berdua."

Blush...

Apa-apaan itu?!!

Ucapan Shan barusan terdengar sangat sederhana, namun sukses membuat pipi Chika bersemu merah. Apakah pemuda sedikit gila itu baru saja mengatakan bahwa dia akan menikahinya??

Chika mengerjapkan matanya, lalu menggeleng pelan untuk mengusir segala pikirannya yang jauh melanglang-buana. Menikah dengan Shan??? YANG BENAR SAJA!!!

Tapi....

Chika kembali menggelengkan kepalanya, membuat Shan yang berdiri di sampingnya menatapnya heran.

"Apa Jim dan Tave mengganggu Tetangga??" tanya Shan dengan raut wajah bodohnya.

"A ⎯  apa??" sedikit tersentak, Chika gelagapan di buatnya. Dia berdehem sambil berpura-pura merapikan anak rambutnya yang tertiup semilir angin.

"Apa Tetangga sedang memikirkan jika kita berdua menikah?? Aku ingin punya anak dua. Satu laki-laki dan satu perempuan. Tetangga tidak perlu takut jika soal materi, aku mempunyai warisan besar dan ayah sudah mencantumkan namaku sebagai pemilik beberapa saham di Ken Company." ucap Shan dengan sangat percaya diri. Bahkan kini dia bersedekap dada sambil tersenyum ke arah Chika.

HAHA!!

Chika benar-benar tertawa dalam hati. Pemuda di sampingnya ini benar-benar out of the box!! Ternyata Shan sudah berpikir sangat jauh di banding dirinya. Namun, kenapa hatinya kini malah menghangat dan muncul secercah harapan untuk menanti masa itu tiba??

Tidak hanya Shan yang gila, kini Chika di buat gila juga oleh kejutan-kejutan lewat ucapan pemuda berlesung pipi itu.

"Ck!!" Chika berdecak.

"Jangan berpikir terlalu jauh bodoh! Katanya kau akan memfotoku? Cepat!!" Chika berlagak seolah dia biasa-biasa saja, dan mengaburkan khayalan Shan yang sejujurnya membuatnya sedikit melayang.

Shan tertawa renyah, entahlah apa yang lucu. Namun dia langsung memposisikan ponselnya dan mengarahkan ke Chika.

Shan tersenyum puas, lalu dia menoleh ke samping, dan mengerjapkan matanya sambil mengacungkan jempolnya. Padahal di samping Shan tidak ada siapapun, Chika berlari di depan Shan, sedikit memunggungi pemuda itu. Untung Chika tidak melihat kelakuan aneh Shan, jika melihat mungkin Chika akan bergidik ngeri dan semakin yakin jika Shan benar-benar sudah gila.

Chika berbalik, lalu dengan cepat mengambil ponselnya dari dalam tas selempang yang dia pakai. Chika mundur beberapa langkah, Shan menatap Chika dengan heran. Chika mengangkat ponselnya dan mengarahkan ke Shan yang tengah berdiri dengan raut wajahnya yang bodoh.

"HAHA!! Lucu~" Chika memperhatikan hasil jepratannya. Wajah bengong Shan terlihat lucu, apalagi bentuk bibirnya yang mengerucut membuat Chika gemas.

"Apa Tetangga memfotoku??" tanya Shan sambil berjalan ke arah Chika. Chika terkikik, lalu memperlihatkan hasil jepretannya ke Shan.

"Wajahmu terlihat sangat bodoh Shan. Apa membuat wajah bodoh seperti ini adalah keahlianmu?? Hahahahah!!" Chika tertawa renyah, hingga terbentuk eyesmile yang sangat jelas di wajahnya. Bukannya marah, Shan malah menatap Chika dengan senyuman yang mengembang.

"Aku akan membuat wajah bodoh sepanjang hidupku jika itu membuat Tetangga bahagia seperti ini. Aku suka saat Tetangga tertawa lepas hingga bulan sabit itu tercetak jelas di wajah Tetangga." ucap Shan, lalu kepalanya sedikit miring ke samping, senyum manisnya terlihat hingga sepasang lesung pipi itu tercetak jelas di wajahnya.

Blush....

Lagi-lagi Chika di buat blushing oleh kata-kata yang keluar dari mulut Shan. Kenapa tadi itu ⎯  TERDENGAR SANGAT MANIS??!!!

Chika hanya berdiri terpaku sambil menetralkan debaran jantungnya. Tak ingin terlihat salah tingkah di depan Shan, dia langsung balik badan memunggungi Shan.

Sialan laki-laki gila ini! Membuat debaran jantung Chika kembali berulah. Jika Shan tau, mungkin dia akan berpikir lagi jika Cupid telah sukses melaksanakan tugasnya.

"Shan bodoh!! Berhenti berbicara seperti itu! Ishhhhh!!!" Chika menoleh ke arah Shan dan memicingkan matanya. Namun Shan malah semakin tersenyum manis seperti anak kucing.

Damn!!

Sejak kapan pemuda idiot ini menjadi begitu menggemaskan?!

Ohh shit!!

Chika bisa melting di tempat.

.

.

.

Dari jam 8 pagi, jarum jam terus bergerak hingga kini waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang. Shan dan Chika kini tengah berjalan-jalan di sekitar hutan pinus. Pemuda dengan kaos putih itu sibuk dengan kamera ponselnya, memfoto berbagai jenis tumbuhan yang dia temui. Sedangkan Chika hanya membuntutinya sambil menikmati permen lolipop yang beberapa menit lalu Shan beli.

"Tidak ada tugas Biologi, kenapa kau sibuk sekali memfoto tumbuh-tumbuhan itu?" Chika bersedekap dada di belakang tubuh Shan yang sedikit membungkuk karena tengah memfoto tanaman paku yang tumbuh liar di sekitar hutan pinus.

Shan berdiri, lalu berbalik badan dan menghadap Chika.

"Paku-pakuan atau Pterophyta adalah divisi dari kingdom tumbuhan yang struktur tumbuhannya memiliki akar, batang, daun sejati, dan alat pengangkut atau pembuluh. Tumbuhan Paku berasal dari kata Pterophyta yang artinya sayap bulu dan Python yang berarti tumbuhan. Dengan demikian, tumbuhan Paku atau Pterophyta termasuk dalam tumbuhan spora combus yang menghasilkan spora dan umumnya memiliki susunan daun yang berbentuk seperti sayap." jelas Shan, membuat Chika terbengong.

"Yang ini... Ini adalah Athyrium niponicum. Spesies Paku ini adalah spesies asli Asia Timur." sambung Shan.

Chika tertawa hambar.

"Apa kau setiap hari meminum jus ensiklopedia??" Chika terlihat tidak peduli, dia malah melenggang dan berjalan ke arah bangku kayu. Shan menyusulnya.

"Aku lelah." keluh Chika, lalu terdengar bunyi gemelatuk yang di akibatkan oleh kunyahan permen yang Chika makan. Shan duduk di sebelah Chika.

"Tetangga, tau tidak mengapa danau ini di beri nama Serena??" tanya Shan, lalu mengulurkan sekaleng susu coklat yang dia ambil dari dalam ranselnya. Chika menerimanya dengan senang hati.

"Memangnya kenapa di beri nama Serena?"

"Serena di ambil dari kata Serenity. Serenity yang berarti adalah ketenangan. Terbukti dengan hawa dan vibes danau yang membuat pengunjung merasa tenang, dan cocok untuk healing melepas penat." jawab Shan.

Chika mengusap sudut bibirnya yang berbekas noda susu coklat.

"Kau tau banyak hal ya ternyata. Sudah seperti ensiklopedia berjalan saja." Chika terkekeh, dia sudah membuktikan sendiri jika Shan memang mempunyai kecerdasan yang tinggi.

Setidaknya, untuk pelajar malas seperti dirinya.

"Ohhh! Kucing!" Shan lekas berdiri dari duduknya membuat Chika tersentak karena polah Shan yang tiba-tiba. Pemuda itu lantas membuka ranselnya dan mengeluarkan bungkusan yang tak asing di mata Chika. Makanan kucing!

Shan berjongkok, lalu menuangkan makanan kucing di depannya. Beberapa ekor kucing langsung bergerak cepat dan mengerubung di depan Shan. Dia lantas menuangkan makanan kucing di sisi kiri dan kanannya, sehingga kucing-kucing liar itu tidak berkerubung di satu titik.

"Makan yang banyak ya teman-teman" Shan mengelus kepala salah satu kucing. Dan pemandangan ini sukses membuat Chika tertegun. Begitu banyak kejutan yang di berikan Shan hari ini, dan kejutan itu sangat menyenangkan.

Chika tersenyum, memperhatikan Shan yang tertawa renyah saat bermain dengan kucing-kucing liar itu.


TBC.





Continue Reading

You'll Also Like

503K 37.4K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
353K 9.8K 14
"Kak, christy sangat menyayangimu". "Kita semua pasti sayang sama lo. Kalo aja yang mati duluan itu lo, bukan mama". ••• "Keluarga? Bagiku keluarga a...
18.5K 1.3K 30
" lupain aku Callie, hidupku udah bukan lagi tentang kamu " Ucap Ella kepada Callie yang berada di hadapannya. " tak segampang itu, Ella " Ucap Calli...
11.6K 1.4K 13
nikmatin aja, masih pemula (terinspirasi dari ggs returns)