My Nerd Is Perfect {END}

By VitaNori

100K 4.9K 710

👑Spin Off Ello Untuk Ola👑 (TAHAP REVISI & ON GOING) Karena kecantikan yang dimiliki Kaycia bisa membuatnya... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49 {END}

Bab 8

2.5K 130 16
By VitaNori


.............

Sepanjang membersihkan ruangan kotor itu, Kaycia terus mengumpati Asten. Dirinya begitu kesal dengan laki-laki menyebalkan itu.

Namun, ia tidak menyadari jika ruangan tersebut terpasang CCTV. Asten dan kedua temannya diseberang sana terus tertawa melihat cewek cupu yang sedang mereka kerjai.

"Lo gak boleh gitu As, siapa tau si cupu jodoh lo." ledek Tio yang melihat Asten tak berhenti tertawa.

Satu pukulan mendarat dibelakang kepala Tio. "jaga omongan lo. Amit-amit gue punya jodoh jelek kayak dia." gerutu Asten.

"Jelek-jelek gitu juga kan pacar lo." sela Ren menahan tawa.

"Kayaknya pala lo butuh gue sleding, supaya inget."

"Hehe, sorry bro sorry." Ren dengan tawa tengilnya.

"Batas waktu gue cuma satu bulan kan?" Asten bertanya dan diangguki oleh Tio dan Ren.

"Oke," Dia melangkahkan kakinya keluar dari basecamp mereka.

"Mau ke mana lo?"

"Ketemu si cupu."

Setelah membersihkan seluruh ruangan, Kaycia terduduk lemas. Ia mengecek dadanya yang mulai berdetak kencang.

Nyatanya, penyakitnya itu belum benar-benar sembuh sepenuhnya. Ini semua karena Asten si cowok setan yang mengerjainya. Dan dengan bodohnya Kaycia menuruti permintaannya.

Peluh keringatnya membasahi pelipisnya, badannya terasa pegal semua. Ia pun sejenak memejamkan matanya, tak menyadari Asten yang mulai membuka kunci ruangan tersebut.

Saat Asten membuka pintu, ia melihat Kaycia yang sudah terduduk dan menyender di sebuah lemari di sana. Ia berjongkok mensejajarkan dirinya dan menatap lamat Kaycia yang tertidur lelap.

Asten menarik sudut bibirnya, "Lo jelek banget sih," ia berdiri kembali dan menendang pelannya, "Woy bangun ..."

Kaycia menggeliat, ia terganggu dengan tendangan kecil Asten. "Apaan sih, ganggu banget." gerutunya seraya beranjak bangun.

"Lo udah gue hukum masih aja ngomong santai sama gue! Belum puas sama hukumannya?"

Kaycia menghela, "Kalau gitu, maafkanlah kesalahan hamba yang mulia. Apakah hamba sudah bisa keluar dari hukuman?" Kaycia membungkukkan badannya selayaknya si babu pada tuannya.

Asten berdecak mendengar kata yang berlebihan dari Kaycia, "Ck, jangan gitu juga kali." ucapnya menoyor kepalanya.

Kaycia menepisnya dengan berani, "Kak Asten yang terhormat, kenapa sih selalu gangguin gue? Gue 'kan gak pernah ganggu lo, kak!"

"Lo emang gak pernah ganggu gue, cuma muka cupu lo ganggu penglihatan gue."

"Apa!?" Kaycia tidak habis pikir dengan ucapan Asten. Hanya karena dirinya berpenampilan seperti ini, ia menjadi korban si pembully ini.

Tanpa menanggapi keterkejutan Kaycia, Asten yang kebetulan saat itu sedang mengunyah permen karet, ia lagi-lagi menempelkannya di rambut Kaycia.

"Kak Asten!!!" teriak Kaycia dengan wajah yang memerah menahan emosinya. Boleh saja Asten menyuruhnya membersihkan apapun itu, terkecuali mengenai rambutnya. Kaycia sensitif dengan itu.

Tanpa di duga-duga, Kaycia menendang selangkangan Asten hingga membuatnya menggaduh kesakitan. Asten belum siap menampik serangan tiba-tiba dari Kaycia.

Sedangkan disebrang sana, Tio dan Ren yang masih melihat rekaman CCTV tertawa lepas sekaligus merasakan apa yang Asten alami. Hebat juga si cupu itu, bisa melakukan hal tersebut pada Asten. Pikir mereka.

"Pertunjukkan ini semakin seru," ujar Tio dan diangguki Ren.

Kita balik lagi di mana Kaycia dan Asten berada.

"O'ow," Kaycia menutup mulutnya, sepertinya ia sudah melakukan kesalahan besar telah memancing singa yang tertidur. Salah, melainkan singa yang sudah mengaung.

Sebelum Asten mengeluarkan cakarnya, Kaycia segera berlari dari sana, menjauhi kemungkinan yang akan terjadi padanya.

Dirinya terus berlari tanpa memperdulikan orang-orang yang tanpa sengaja ia senggol. Sampai akhirnya, dirinya tak sengaja menabrak seseorang sampai dirinya terjungkal ke belakang.

"Aduh, sial banget sih gue!" Kaycia mengelus bokongnya.

Ia berdiri dengan tertatih seraya meminta maaf atas kesalahannya tadi. Namun, wajahnya menjadi semakin muram ketika melihat siapa yang ditabraknya itu.

Dia adalah Fani, kakak kelas yang melabraknya tempo hari.

"Ma-maaf kak," ucap Kaycia, siap menerima cercaan dari Fani.

Namun, Kaycia salah. Tanpa diduganya Fani hanya mengangguk, setelahnya pergi begitu saja dengan tergesa-gesa.

Melihat itu tentu  membuat Kaycia terheran-heran. Ada apa dengan kakak kelas galaknya itu, apa ada yang salah dengannya. Batin Kaycia penuh tanya.

Saat memikirkan hal tersebut, ia pun kembali teringat pada Asten. Ia melanjutkan larinya menuju tempat aman.

"Lo kenapa?" tanya Rere.

Dengan nafas yang tersengal-sengal sambil memegang dadanya yang sedikit sesak, Kaycia merebut sebotol air ditangan Rere lalu meminumnya. Rere dibuat bingung oleh kelakuan Kaycia. Apa Kaycia sedang bermain kucing-kucingan, pikir Rere. Rasanya tidak mungkin.

"Lo kenapa sih?" kembali, Rere bertanya.

"Dikejar setan." jawab asal Kaycia.

"Setan? Lo liat setan?" tanya Rere dibalas anggukan Kaycia.

"Jadi, lo--- Lo punya mata batin kayak Roy Kiyowo itu?" Rere nampaknya percaya dengan ucapan Kaycia.

"Kiyosi Re ... Roy Kiyosi!!" Kaycia membenarkan ucapan Rere.

"Ya itu maksudnya."

Kaycia menggeleng, "nggak. Ini yang gue liat setannya beda dari setan yang lain."

"Kayak gimana?"

Kaycia memijat pelipisnya, "Re, udah ya jangan bahas setan lagi. Gue mau istirahat bentar sebelum jam kedua dan ketiga dimulai." ucapnya, sedangkan Rere mengangguk seraya memikirkan perkataan Kaycia.

"Setan yang beda dari setan yang lain. Kayak gimana bentuknya?" pikir Rere.

🍭MNIP🍭

Akhirnya jam yang dinantikan telah tiba. Dering bel sekolah sudah berbunyi. Menandakan jam pulang datang. Semua orang tengah berhamburan keluar kelas, begitupun Kaycia dan Rere. Mereka tengah merapikan peralatan sekolah untuk dimasukkan ke dalam ransel.

Saat keduanya berjalan keluar kelas, tiba-tiba sesuatu yang lengket dan bau, meluncur bebas dari atas kepala Kaycia. Guyuran itu tepat mengenainya, hingga membuat ketiga pria tertawa terbahak-bahak melihat itu.

Mereka bertepuk tangan, menandakan keberhasilan mereka telah mengerjai Kaycia.

"Guys, liat mukanya ... Tambah jelek! Hahaha," tawa Ren.

Kedua tangan Kaycia mengepal kuat, dadanya bergemuruh hebat. Tak disangka, mereka berbuat seperti ini padanya.

Dengan tangan dikedua saku celananya, Asten berjalan menghampiri Kaycia. "Itu gak seberapa sama perbuatan yang lo lakuin tadi sama gue." menarik ujung bibirnya.

"Oh ya, besok lo harus ke kelas gue. Ada yang mau gue sampaikan," lanjutnya, lalu melangkah pergi bersamaan dengan siulannya.

'Gue gak sudi ngikutin perintah lo!' Kaycia menatap nyalang punggung Asten.

Sebelum pergi mengikuti langkah Asten, Tio menepuk pundak Rere yang masih dengan keterkejutannya. "Lo cantik, gak cocok temenan sama si cupu." bisiknya diakhir dengan kerlingan matanya, menggodanya.

"Ci, lo gak apa-apa?"

Kaycia melepas kacamatanya yang sudah dipenuhi lumpur. "Gue gak apa-apa, cuman baju gue kotor. Gue gak mungkin pulang dalam keadaan seperti ini." suara Kaycia sudah bergetar, hampir saja ia menangis, membayangkan kedua orangtuanya dan kedua kakaknya mengetahui hal ini.

"Lo pake baju gue aja yang di loker. Kebetulan baju itu belum gue pake."

"Makasih Re,"
.
.
.
.
.

To Be Continue 🦋

Continue Reading

You'll Also Like

219K 20.9K 59
Kehidupan tenang Alana perlahan terganggu oleh kehadiran seorang stalker. Membayangi kehidupannya siang dan malam. Menjajah mimpi-mimpinya. Menanamka...
504K 30.6K 44
Anak pungut sepertiku berharap apa dengan takdir? Benar katanya, aku tak pantas diperlakukan layaknya manusia, karena takdirku sudah terlanjur tengge...
976K 30.1K 42
-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...
642K 18.6K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...