Venice, Italy. [sunsun]

By vaineon

26.6K 3.5K 123

Seorang koki terkenal dari Paris, Prancis sedang melakukan kunjungan peresmian restoran cabangnya yang dibuka... More

01. Awal dari Semuanya
02. Sebuah Kisah Klasik
03. Pekerjaan Baru
04. Peresmian
05. Hari Pertama Bekerja
06. Pasar Malam
07. Nyaris tapi Masih Belum Cukup
08. Kejadian yang Tidak Terduga
09. Pertemuan Pertama
10. Perkenalan Singkat
11. Mulai Dekat
12. Menambah Masa Libur
13. Pulang ke Paris
14. Aeroporto di Venezia Marco Polo
16. AΓ©roport Paris Charles de Gaulle
17. Cerita Malam Itu
18. Bagian yang Rumpang
19. Sebuah Kebenaran
author note 🍭
20. Venesia dengan Kisah Lainnya
21. Apapun
22. Rahasia Sang Matahari
23. Penjelasan yang Sebenarnya
24. 1001 Kisah
25. Matahari yang Menyaru
26. Sebuah Alasan
27. Elegi Dunia
28. Peti Seribu Mayat
spesial edisi akhir tahun! 🍭
29. Semua Perlahan Terungkap
30. Cinta? Ada yang Salah di Antara Mereka
31. Awan Kelabu dan Langit Seoul yang Mendung
32. Benang Takdir
πŸŽ€ HERE LIES πŸŽ€

15. Rumah yang Lain

834 120 1
By vaineon

Selama di dalam pesawat, Sunghoon banyak menatap langit melalui jendela pesawat. Entah kenapa kali ini Paris bukanlah tempat yang dia nantikan untuk pulang, Paris terasa bukan seperti rumahnya.

Banyak kalimat-kalimat yang berkeliaran dengan bebas bersarang di otaknya. Sunghoon menghela napas berat, masih tidak mengerti kenapa dia merasakan hal yang jelas bukan kapasitasnya.

Jay melihat Sunghoon yang banyak melamun hanya mengacuhkannya saja, toh nanti pas pulang temannya ini tidak akan muram lagi.

"Hoon, biar ku tebak, pasti otak bodohmu sedang merutuki keinginanmu perihal menambah masa libur di Venesia tapi kamu tidak berani mengatakannya pada Samuel karena tanggung jawabmu. Demi Tuhan, Sunghoon. Sadarlah!", kan ... Sunghoon bahkan tidak menghiraukan ucapan Jay.

Jay kesal tentu saja, apa-apaan sahabatnya ini. Niatnya kan ke Venesia mau liburan, pulangnya malah galau brutal. Jay benci sunyi, biasanya dia dan Sunghoon akan mengoceh sampai lelah tapi lihat sekarang, berbicara pun Sunghoon enggan.

"Entahlah, setelah bertemu guru itu, aku selalu mempertanyakan kenapa rumah kita berbeda. Kenapa aku tidak bertemu dengannya di Paris? Kenapa dia harus menetap di Venesia? Kenapa bukan Paris? Dan masih banyak hal yang membuatku memikirkan guru itu, Jay."

"Gila ... kalian bahkan hanya mengenal sebentar dan kamu sudah jatuh cinta sedalam ini?", Jay bergidik ngeri. Sunoo pakai pelet, kah?

"Kamu juga seperti itu ketika pertama kali bertemu Jungwon di kampusnya, bajingan.", Sunghoon kesal, padahal Jay lebih parah ketimbang dirinya.

Jay dulu bisa dibilang jatuh cinta pada pandangan pertama, sedangkan Sunghoon kan karena terbiasa sering bertemu dan sifat baik Sunoo membuatnya terjatuh.

"Hahaha, itu semua karena aku tahu Jungwon berbeda dari semua mantan kekasihku yang lain."

"Ah sudahlah, melelahkan harus berbicara dengan otak dangkal sepertimu.", lihat kan? Mereka ini sebenarnya sama saja, cuman tidak mau mengaku.

"Blahblahblah, awas saja setelah ini aku tidak mau berteman denganmu lagi, Hoon.", ancam Jay.

"Terserahmu saja. Paling sehari dua hari setelah itu kamu tidak sanggup mendiamkanku."

Jay hanya mendengus kesal lalu kembali diam menikmati perjalanan pulang yang panjang ini. Seperti inilah mereka, tom & jerry setiap waktu.

———✧———

Setelah kepergian Jay dan Sunghoon, Sunoo memutuskan untuk pulang ke apartemen dan langsung siap-siap untuk bekerja.

Setelah menghabiskan minggu panjang kemarin dan membuat banyak kenangan bersama si donatur, guru ini akan memulai kembali kehidupan rutinnya di cafe.

Sunoo kali ini masuk kerja 30 menit lebih awal karena dia merasa bosan tidak kerjaan, lebih baik dia ke cafe saja. Cafe saat ini masih shift pagi, yang artinya Winter dan Ryujin lah yang berada di kasir.

"Hallo, Kak Winter!", sapa Sunoo ketika memasuki tempat kerjanya itu.

Winter cukup terkejut mengingat Sunoo masih memiliki beberapa menit sebelum shift kerjanya di mulai.

"Eh, Sunoo! Cepat sekali kamu datang? Bahkan jam kerjamu saja belum di mulai, tahu!", heran Winter. Ryujin yang tadi izin ke toilet pun terkejut melihat Sunoo yang sudah hadir.

"Hehehe, aku bosan, Kak. Jadi sekalian saja aku siap-siap untuk bekerja, hitung-hitung untuk bertemu kalian juga.", ucap Sunoo yang membuat Winter sangat gemas terhadap guru manis ini.

Yah, sebenarnya tidak ada yang tahu pekerjaan Sunoo sebagai guru sukarelawan selain temannya saat bekerja di minimarket dulu, Yuna dan Kevin.

"Oooh, aku pikir jam kerjaku sudah selesai.", ucap Ryujin.

"Kak Ryu pasti sudah tidak sabar untuk pulang, yaa..."

"Eum! Aku ada janji dengan seseorang setelah jam kerjaku selesai."

"Eiii, dengan siapa? Kekasihmu yaa?", goda Winter dan membuat Ryujin hampir memukul wajah mengejek temannya itu. Sunoo yang melihatnya pun tertawa, menyenangkan melihat hubungan tom & jerry mereka ini.

"Tutup mulutmu, aishh menyebalkan. Bukan kekasihku, hanya seorang kenalan.", ucap Ryujin sambil menahan kesal membuat Sunoo semakin tertawa.

"Hahaha, sudahlah Kak Winter, kasian Kak Ryu, lihat wajah kesalnya, hahaha.", Ryujin tidak jadi kesal, Sunoo terlalu lucu asal kalian tahu, melihat Sunoo tertawa seperti ini sangat lucu, rasanya mau dia culik!

"Ya ya ya, sudahlah aku mau bersiap untuk pulang. Hei, Win. Jam shift kita sudah berakhir.", benar saja tidak terasa 30 menit sudah terlewati dengan candaan mereka, bahkan Karina saja sudah ikut bergabung bersama mereka.

Winter dan Ryujin pun bersiap-siap pulang sedangkan Sunoo dan Karina sudah berjaga di depan kasir. Sesekali melayani pembeli yang terus berdatangan, tapi tidak sampai mengantri seperti hari pertama, kok.

"Sunoo, Kak Rina, Winter, aku pamit pulang dulu ya. Temanku sudah menungguku.", pamit Ryujin.

"Ah iya, hati-hati ya, Kak Ryu! Daaah..."

"Hati-hati Ryujin!", ucap Karina

"Kalau begitu aku pamit juga ya, Kak Rina, Sunoo. Daahh.", Winter pun juga berpamitan pada Sunoo dan Karina. Mereka melambaikan tangan dan berpisah di depan halte bus.

Selang beberapa menit setelah kepulangan Winter dan Ryujin, Sunoo dan Karina pun mulai disibukkan dengan berbagai pesanan dan permintaan para pelanggan cafe.

Saat Sunoo sedang tidak memperhatikan sekitarnya karena sedang sibuk, tiba-tiba sebuah suara yang dikenalinya menyapanya.

"Hihihi, halloo, Sun!", itu Yuna. Ingatkan jika Yuna memang ingin mengunjungi cafe tempat temannya bekerja ini tapi selalu tidak jadi karena sangat ramai.

"Astaga, Yuna! Aku kira tadi siapa.", Sunoo senang bertemu dengan Yuna, akhirnya temannya ini datang berkunjung.

"Akhirnya aku bisa datang ke sini setelah agak sepi tapi ternyata tetap saja lumayan ramai."

"Ya begitulah, hari pertama bahkan jauh lebih parah tahu!"

"Eum, kamu bahkan bilang rasanya seperti satu Venesia berada di dalam gedung ini.", ucap Yuna sambil tertawa pelan.

"Benar-benar tidak bisa bernafas, tapi sekarang sudah lumayan sepi kok. Setidaknya kami bisa menangani ini semua tanpa penambahan pegawai."

"Syukurlah, oh iya kan tujuanku ke sini mau mencoba makanan yang terkenal itu. Rekomendasikan aku menu andalan cafe ini dong, Sun!", antusias Yuna.

"Di sini yang paling terkenal itu Sweet Mango Dessert, jadi itu dessert dengan cheesecake berlapis selai mangga dan dihiasi beberapa macaroon. Kamu pasti berpikir menu ini sangat aneh, kan? Tentu saja, karena aku pun awalnya begitu, tapi setelah mencobanya, rasanya benar-benar di level yang berbeda. Pantas saja menu ini paling laris di antara yang lain.", jelas Sunoo.

Memang benar dessert ini sangat laku keras bahkan terkadang mereka membuat stock extra untuk menu ini, padahal menu-menu yang lain juga tidak kalah enak, seperti red velvet, blackforest, creamcheese lotus, turkish choco, dll. Namun, tetap saja menu Sweet Mango Dessert lah yang sangat laku.

"Woah, sepertinya menarik, aku pesan itu dan coffe latte ya, Sun!"

"Baiklah, pesananmu akan segera datang. Mohon tunggu sebentar ya, Yuna!", setelah memberikan struk belanjaan dan nomor meja, Sunoo pun mempersilakan Yuna untuk mencari meja yang akan didudukinya. Yuna pun pamit permisi dan tersenyum pada Karina dan dibalas senyuman juga dari Karina.

"Itu tadi temanmu ya, Sun?", tanya Karina.

"Iya, Kak. Dia temanku waktu masih bekerja di minimarket dulu."

"Loh, kamu pernah bekerja di minimarket, ya?"

"Iyaaa, Kak. Hanya beberapa bulan saja sebelum akhirnya aku memutuskan untuk bekerja di cafe ini.", jelas Sunoo.

Setelah menyampaikan pesanan pada bagian dapur. Sunoo pun tiba-tiba teringat rasa penasarannya. Akhirnya dia pun menyakannya pada Karina.

"Kak Rina ... aku lupa bertanya kemarin, ini perihal boss kita, Kak. Kata Kakak restoran ini sangat terkenal, kan? Boss kita itu seperti apa sih, Kak?"

"Loh, kamu belum tahu ya, Sun? Kakak kira kamu sudah mencari tahu."

"Hehehe, lupa Kak. Saat aku ingat, aku malah sibuk akhirnya aku urungkan rasa penasaranku."

"Namanya Sunghoon Park, dia orang Prancis. Kakak dengar saat ini boss sudah pulang ke Prancis.", jelas Karina, namun Sunoo malah merasa sedikit janggal.

Nama dan negara bossnya sama dengan nama dan negara donatur di panti asuhannya, Kak Sunghoon ... apalagi tadi Kak Rina bilang jika bossnya sudah pulang ke Prancis, bukankah tadi dia mengantarkan Kak Sunghoon untuk pulang ke Prancis juga?

Tapi tidak mungkin kan, Kak Sunghoon adalah bossnya? Maksudnya ... Kak Sunghoon tidak pernah memperkenalkan dirinya secara lebih jauh dan Sunoo pun tidak pernah bercerita di mana tempatnya bekerja. Kebetulan apalagi ini...

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 81.6K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi πŸ”žπŸ”ž Homophobic? Nagajusey...
233K 21K 71
Bagaimana satu hari terasa sangat istimewa saat ini, saat dimana seharusnya hari hari terasa biasa. gxg jenlisa πŸ† Rank 1 : #gxg 21/08/2022 πŸ† Rank...
615 54 6
"Kau tahu bulan dan bintang itu? Mereka memang tidak terlalu dekat, tetapi bintang bisa melihat bulan dan bulan bisa melihat bintang. Yang membuatku...
2.3K 415 10
Kenakalan Beomgyu yang berani menggoda seorang lelaki yang menjual es krim yang sering lewat di sekitar perumahannya. Cover by @riversnow21 β€’ BeomTae...