Obsessed | FangBoy ✔️

By cupwid

177K 13K 1.5K

Boboiboy berencana melakukan sesuatu pada sahabatnya yaitu Fang karena sebuah masa lalu yang dialami keduanya... More

- 01 ; Siomay dan Yoghurt
- 02 ; Jealous
- 03 ; Sleep cuddling
- 04 ; Friendzone (?)
- 05 ; Curhat
- 06 ; Salah paham
- 07 ; Something weird
- 08 ; Playing with the wrong people
- 09 ; Bahaya
- 10 ; Be mine and be free
- 11 ; Ying?
- 12 ; Sorry, I promise
- 13 ; Forever
- 14 ; What will you choose?
- 15 ; Baikan bentar
- 16 ; Rencana Boboiboy
- 17 ; Gitu deh 🔞
- 18 ; Adem ayem
- 19 ; Fang, the cunning one
- 20 ; Surprise!
- ( The past #1 )
- ( The Past #2 )
- ( The Past #3 )
- 21 ; Another gift, honey
- 22 ; The sunset is beautiful, isn't it?
- 23 ; New life
- 24 ; How could it be.. 🔞
- 25 ; Lucy
- 26 ; Who is she?
- 27 ; Aw, jealous
- 28 ; What a manipulator
- 29 ; Rumit
- 30 ; Crazy bastard
- 31 ; Kaizo?
- 32 ; Actually, who is she?
- 33 ; Disogok
- 34 ; Bersenang dahulu, bersedih kemudian
- 36 ; Ada apa dengan Fang?
- 37 ; Bunda Fang
- 38 ; Rewrite the stars
- 39 ; Kematian Shielda
Bukan up
- 40 ; Pembunuh
- 41 ; Jahat
- 42 ; Until the day i die
- 43 ; Cerita singkat Kaizo
- 44 ; Abadi
- 45 ; In another life

- 35 ; Rebutan

2K 184 23
By cupwid

⊱┄ׅ─┄─ ꒰ 𖥔 ꒱ ─┄─ׅ┄⊰

Shielda's Pov

Aku menulis di buku catatanku, menulis suatu informasi tentang seseorang yang kuintai tanpa sepengetahuan siapapun selama ini.

Ponsel yang tersambung dengan panggilan telepon bersama temanku, kuletakkan diatas meja dalam mode speaker.

Aku terus menulis apa yang dikatakan temanku, tak peduli penting atau tidak, semua yang dikatakannya sudah tertulis dibuku catatanku.

"Emang buat apa lo nanya tentang adek gue?"

Tanya temanku, Lucy.

Aku tak menjawab dan mengabaikan pertanyaan Lucy. Entah apa yang sedang kufikirkan, bertanya informasi orang yang kubenci dan menulisnya dengan sangat detail, bahkan informasi yang kudapatkan tak akan berguna untuk membalaskan dendamku.

Tetapi, mengapa aku menulis semuanya? Aku bingung pada diriku sendiri.

Aku menatap kearah beberapa gambar seseorang yang kupotret secara diam-diam, aku tak tahu sejak kapan aku memajang gambar tersebut dengan rapih pada dinding.

Tak ada orang lain yang kupajang gambarnya dikamarku, selain gambar kembarku yang terletak dimeja nakas.

Semua yang kulakukan beberapa hari ini, adalah sebuah hal yang aneh.

Tujuanku datang kesini adalah karena orang yang kusukai sejak lama, orang yang pernah mencintaiku dan pernah bersama denganku. Namun ia pergi hanya untuk seseorang yang kubenci ini.

Aku menolehkan pandanganku kearah buku yang sudah diisi dengan informasi seseorang,

Boboiboy, 13-03-00, 23th

Rasanya, aku ingin lebih tahu banyak tentang orang ini.

Aku seperti melupakan niatku mengintainya selama ini, dan melakukannya untuk hal lain.

Apa aku mulai tertarik pada orang yang bernama Boboiboy ini?

Shielda's Pov End.

----------

BRENGSEKK!

Boboiboy tergeletak lemah diatas tempat tidur dengan tubuhnya yang sakit dan pegal, dengan sangat jelas wajahnya menunjukkan ekspresi kekesalan.

Leher jenjangnya dipenuhi dengan tanda merah keunguan yang diberikan oleh Fang. Jelas sekali, mereka habis melakukan sesuatu.

Nasib gue emang diperkosa mulu sama dia apa gimana sih tai?! Batin Boboiboy dengan sangat tertekan.

Baru datang, sudah disambut dengan hal seperti ini, entah bagaimana jika Boboiboy terus tinggal dirumah Fang selamanya.

Boboiboy mencoba duduk dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, ia terus mengumpati Fang dengan wajahnya yang nampak kesal.

"Bajingan gila, monyet tai, gue santet mampus lo" Umpatnya dengan penuh emosi.

Kini, Boboiboy tak melakukan apapun selain duduk dikasur dan mengumpati Fang, sesekali memukuli bantal, meluapkan rasa kesalnya.

Drtt drtt..

Boboiboy mendengar deringan ponsel, saat menoleh kearah sumber suara, Boboiboy mendapati ponselnya yang dihubungi oleh Shielda.

Boboiboy mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan telepon tersebut.

"Apa?" Tanya Boboiboy dengan ketus.

"Kata Kaizo, lo nyerahin diri cuma gara-gara sepuluh miliar ya?"

"Ngejek apa gimana lo?"

"Ngejek sedikit, sisanya nyindir"

"Sialan"

"Kayak jual diri aja, murah juga harga diri lo cuma sepuluh miliar"

"Terus?"

"Kalo sama gue ya, seratus miliar pun gue jabanin"

"Gak nanya"

"Ketus banget"

"Masalah?"

"Pasti abis uwaw sama-"

"Diem lo anjing!"

"Cih, ketebak banget ini mah"

"Konteks kenapa telepon?"

".... Ketemuan yuk"

"Ngapain?"

"Yaaa jalan-jalan gitu"

"Gak, males"

"Daripada seharian sama Fang dirumah?"

Boboiboy diam sejenak.

"..... Yaudahlah, jam berapa?"

"Sekarang jugaaaa"

"Yang bener aja, kasih gue mandi dulu ngapa"

"Iya ya, pasti bau abis-"

"Banyak bacot, gak jadi nih?"

"Iya-iya, abis lo mandi gimana?"

"Gak mau, mau makan dulu, laper"

"Makan diluar, gue traktir"

"Bohong"

"Kok bohong?"

"Nanti pas udah selesai makan, pasti lo ninggalin gue, terus jadinya gue yang bayar"

"Tampang gue sekriminal itu apa gimana sih bob?"

"ANJING BOB, jelek banget brengsek!"

"Haha, pacar Fang lucu ya"

"Makasih, emang lucu, tapi bukan pacar Fang"

"Pacar gue mau?"

"Ini siapa sih, kok kayak bukan si shield shield yang waktu itu?"

"Bajingan, shield shield, lo kira pelindung?!"

"Abis nama lo jelek, orangnya juga"

"Roastingnya kurang ajar banget anjing, jadi jalan gak?!"

"Harusnya gue yang nanya bangke, malah jadi shield, gak jelas lo"

"Sabar gue mahh"

"JADI JALAN GAKK"

"IYA JADI SAYANG, SANTAI DONG"

"Jam berapa?"

"Abis lo mandi, kan udah gue bilang tadi!"

"GUE MAU MAKAN DULU, LAPER NYETT"

"MAKAN DILUAR BOB ELAH, GUE TRAKTIRR"

"Oh, bilang daritadi kek"

"Abis lo mandi, kabarin gue, langsung gue jemput"

"Lo tau rumahnya Fang?"

"Tau lahh"

"Eh, emang lo kenal sama Fang?"

"Gue aja kenal abangnya, masa gak kenal adeknya?"

"Wes, tapi kalo gue gak dibolehin pergi gimana?"

"Si Fang jadi posesif gitu dah, perasaan dulu dia gak gitu ke lo, malah nyakitin lo"

"Gak tau, gak jelas em- Loh, kok lo tau?"

"Tau apa?"

"Itu, si Fang nyakitin gue, tau darimana? Fang cerita?"

"....."

"Woi!"

"Nebak aja, biasanya di cerita-cerita kayak gitu, nyakitin diawal, gak jelas diakhir"

"Apaan sih"

"Udah deh, mandi lo sono cepet"

"Ya ya ya"

Tutt!

Boboiboy mematikan sambungan telepon secara sepihak. Tanpa berfikir panjang, ia bangun dengan langkah yang pelan dan jalan yang sedikit pincang, menuju kekamar mandi dan mandi.

Saat Boboiboy sedang mandi, Fang masuk kedalam kamar dengan nampan yang terdapat makanan kesukaan Boboiboy diatasnya.

Fang melihat kesekeliling kamar dan tak mendapati Boboiboy disana, saat mendengar suara air dari kamar mandi, ia langsung tahu jika Boboiboy sedang mandi.

Fang meletakkan nampan tersebut diatas meja nakas dan duduk dikasur sembari menunggu Boboiboy.

Mata Fang menyorot ponsel yang berdering diatas bantal, ponsel boboiboy.

Fang mengambilnya dan mengangkat panggilan telepon dari Shielda, lalu menempelkan benda pipih itu pada telinganya.

"Woi, lo udah izin belom sama pawang kematian lo itu?"

Fang terkejut saat mendengar suara perempuan yang sangat familiar itu.

Tepat saat Fang hendak berbicara, Boboiboy keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah Fang siapkan.

Boboiboy menatap Fang yang sedang memegang ponselnya, tanpa fikir panjang, ia langsung merebut kembali ponsel miliknya dan menatap layar ponsel.

Panggilan telepon tersambung dengan Shielda.

Mampus gue, ni orang ngomong apa aja ke Fang?! Batin Boboiboy.

Fang hanya diam saja memandang Boboiboy yang sedang memasang ekspresi gugup.

Boboiboy memilih untuk mematikan teleponnya dengan Shielda dan menatap Fang sembari tersenyum seolah tak terjadi apapun.

"Kenal dia darimana?" Tanya Fang dengan nada datar.

"Dia? Shielda?"

"Jawab."

"Kenal karna kakak lo, dia juga sering dateng ke Kafe"

"Kamu mau kemana sama dia?"

Boboiboy menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Gak tau sih.. Dia cuma ngajak ketemuan terus mau makan bareng, dia yang jemput"

"Gak, gak boleh"

Ekspresi Boboiboy langsung berubah dalam sekejap, wajahnya yang awalnya gugup menjadi cemberut.

"Gak boleh? Cuma makan bareng ajaa"

"Kamu liat dimeja ada apa?"

Boboiboy menoleh kearah meja nakas, mendapati makanan kesukaannya yang berada diatas nampan, hal tersebut membuat mata Boboiboy berbinar.

"Oh oke, gak jadi aja, terimakasih!"

Seusai berbicara dengan begitu entengnya, Boboiboy mengambil nampan tersebut dan memakannya dengan lahap, mengabaikan orang disebelahnya yang masih menatapnya dengan tajam.

Saat Fang ingin membuka suara, ponselnya berdering. Fang mengangkat panggilan dari salah satu pengawal yang ada dirumahnya itu.

Setelah berbincang sekilas, Fang melirik Boboiboy yang sedang makan dengan lahap lalu beranjak pergi dari sana.

Boboiboy hanya memandang kepergian Fang dan lanjut memakan makanannya itu.

"Who's coming?" Tanya Fang kepada pengawal yang berjaga didepan rumahnya.

"A woman, I don't know who it is but she said you know her"

Fang mengerutkan dahi, ia mengenal seorang perempuan?

Tanpa membalas sang pengawal, Fang langsung berjalan keluar rumah dan mendapati seorang perempuan yang membelakanginya saat pintu dibuka.

"Who are you?" Tanya Fang dengan nada datarnya.

Saat perempuan tersebut menoleh, Fang dibuat terkejut menatap perempuan yang amat sangat dikenalinya.

"Gue mau jemput Boboiboy" Ujar perempuan tersebut dengan santai.

"Shielda?"

Shielda tersenyum tipis saat mengetahui Fang masih mengenal dirinya.

"Boboiboy gak akan pergi."

Mendengar ucapan Fang yang ketus membuat ekspresi Shielda berubah menjadi datar.

"Kenapa? Karena dia milik lo?"

Fang tak berniat membalas apapun, ia hanya berkata, "Kalo gak ada urusan lagi, pergi"

"No, urusan kita belom selesai"

"Mau apalagi lo?"

Shielda menyeringai kecil, ia mendekati pria ketus dihadapannya itu, mendekatkan wajahnya pada Fang dan berbisik pelan,

"Pacar lo itu cantik Fang"

"Huh-"

"Kalo gue bunuh lo demi Boboiboy kayak yang lo lakuin ke Sai, seru gak sih?"

"Shie-"

"Gue bakal rebut Boboiboy dari lo dan bales dendam atas apa yang terjadi ke Sai!"

"Boboiboy milik-"

"Gak, dia milik gue."

BRAKK!

[ — — — ]

🙏🏻

Continue Reading

You'll Also Like

24.9K 1.9K 17
Boboiboy adalah seorang anak yang baru saja menginjakkan kakinya di dunia perkuliahan Ia bekerja paruh waktu di sebuah cafe terkenal di Pulau Rintis...
1.7M 61.3K 40
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
158K 14.5K 22
[13+] [Atsuosa] [REVISION ON PROGRESS] Summary : Miya Atsumu dan Miya Osamu, mereka saudara kembar. Jangan heran jika sifat goblok Atsumu menular ke...
789K 41.5K 47
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...