Mengalah? Gak papa (END)βœ”

By ydistani

48K 1.5K 30

"Mengalah itu tidak mudah, makanya orang yang bisa mengalah itu hebat" ___ Note. Judul awal "Keluarga Harsa"... More

πŸ₯œ Prolog βœ”
πŸ₯œ Persiapan Lingkungan Baru βœ”
πŸ₯œ MPLS Kedua βœ”
πŸ₯œ Trio Kembar Vs Kakak Pembimbing βœ”
πŸ₯œ Hari terakhir βœ”
πŸ₯œ Cukup!!! βœ”
πŸ₯œ Aduan βœ”
πŸ₯œ Sakit βœ”
πŸ₯œ Weekend βœ”
πŸ₯œ Upacara Pertama βœ”
πŸ₯œ Gak Jelas βœ”
πŸ₯œ Gak Jelas 2 βœ”
πŸ₯œ Aish- βœ”
πŸ₯œ Don't touch βœ”
πŸ₯œ Kakel βœ”
πŸ₯œ Drama nonton film βœ”
πŸ₯œ Dua bocah main kerumah βœ”
πŸ₯œ Gombalan sepupu βœ”
πŸ₯œ Ternyata kita beda βœ”
πŸ₯œ Minum obat ya βœ”
πŸ₯œ Marga Harsa kak βœ”
πŸ₯œ Sakit berdua βœ”
πŸ₯œ Janji yang ditepati βœ”
πŸ₯œ Hujan βœ”
πŸ₯œ Marah βœ”
πŸ₯œ Anak bungsu kan? βœ”
πŸ₯œ Menerima kehadirannya βœ”
πŸ₯œ Ambil Raport βœ”
πŸ₯œ Pantai βœ”
πŸ₯œ Kepergian βœ”
πŸ₯œ Bukan ilusi βœ”
πŸ₯œ Keberadaan lebih baik βœ”
πŸ₯œ Menanyakan βœ”
πŸ₯œ Greatest School βœ”
πŸ₯œ Egois βœ”
πŸ₯œ Kenapa mukanya? βœ”
πŸ₯œ Cinderella βœ”
πŸ₯œ Minta dijodohkan? βœ”
πŸ₯œ Mereka banyak βœ”
πŸ₯œ 2 Tembakan βœ”
πŸ₯œ End βœ”
πŸ₯œ INFO
πŸ₯œ CERITA LANJUTAN??? 😯
Cerita baru tak kalah seru😎

πŸ₯œ MPLS Pertama βœ”

1.9K 50 0
By ydistani

Halooo, selamat datang kembali di cerita 'Mengala? Gak papa'. Sudah baca part persiapan lingkungan baru belum nih? Pasti sudahlah ya? Oke, itu saja kalimat pertama dari saya.
Happy Reading😆











Selamat datang di lingkungan Baru

~SMK 2 NABASTALA











Senin Pagi, trio kembar dengan semangat yang membara kini diantar ke sekolahan favorit oleh Ayah dan Bundanya. Mobil berwarna putih bersih itu berhasil sampai di depan pintu gerbang. Tak hanya mobil mereka, namun juga beberapa mobil lain yang juga mengantar anak-anak dihari pertama.

"Ingat nasihat Bunda kemarin" suara Bunda Zakira seolah memulihkan ingatan

"Emm- Iya Bunda kami akan selalu mengingatnya" jawab Cilla mewakili saudara kembarnya

"Hati-hati kalian" giliran ucapan Ayah Zero terdengar

"Iya Ayah" jawab trio kembar sambil menyalami tangan Ayah dan Bundanya, tak lupa juga kecupan kening yang mereka dapatkan.

"Dadaa, Ayah Bunda" ucap trio kembar ketika sudah berada diluar mobil sambil melambaikan tangan ke kanan dan ke kiri


___



SMK 2 NABASTALA

Nama itu melengkung setengah lingkaran di gapura pintu masuk, besar dan kokoh melekat di sana. Mereka segera memasuki gerbang dan melangkah menuju lapangan setelah melihat yang lainnya sudah duduk di lapangan.

Lapangan luas nan sejuk itu belum terkena sinar matahari atau? Tidak akan terkena sinar matahari? Entahlah mereka juga belum mengetahuinya. Di pinggir lapangan terdapat pohon-pohon yang menjulang lebih tinggi dari pada mereka.

SMK 2 NABASTALA merupakan sekolah favorit. Banyak siswa-siswi SMP yang bersaing supaya menjadi bagian dari anak didik di sana. Sekolah itu memperoleh akreditasi A.

Ada 5 jurusan yang dapat mereka pilih. Akuntansi, Management Perkantoran, Pemasaran, Tata Busana dan Multimedia.

07.00

Semua siswa-siswi sudah berkumpul dilapangan dengan tas punggung yang melekat, tak lupa juga masker yang menempel menutupi setengah wajah mereka. Masker, salah satu hal yang wajib mereka pakai.

Trio kembar berada di tengah-tengah ratusan gelombang manusia yang memenuhi seperempat lapangan. Anggota Osis yang lebih dari 30 orang itu berdiri mengelilingi dengan peluit dan cocard sebagai kalung.

"Selamat pagi semuaaaa" suara itu menggema memenuhi telinga mereka. Tepat di depan ada 3 kakak Osis berbeda gender dan masing-masing memegang mic.

"Pagiii, kaaaa" jawaban serempak mereka lontarkan

"Tak kenal maka tak sayang, kalau sudah sayang ya jangan ditinggalkan." ucapan dari kakak laki-laki itu mendapat beberapa sorakan dari siswa-siswi sehingga ia menjeda bicaranya dan tersenyum.

Sorakan berhenti dan ia melanjutkan bicaranya. "Perkenalkan nama kakak Vitore Darha, selaku ketua Osis disini. Saya mewakili sekolah mengucapkan terimakasih karena telah memilih sekolah ini sebagai ajang untuk menambah pengetahuan dan pengalaman. Hari ini MPLS SMK 2 NABASTALA resmi dibuka." jelas Vitore dan mendapat tepuk tangan meriah

"Untuk selanjutnya saya serahkan kepada anggota Osis lainnya. Terimakasih" lanjut Vitore mengundurkan diri

Setelah sang Ketua Osis atau Ketos mengundurkan diri dari lapangan satu persatu anggota Osis memperkenalkan diri dan memberitahukan pembagian kelompok dari keseluruhan.

Trio menghela nafas lega ketika mereka dinyatakan satu kelompok. Kelompok 3 dari 5 kelompok yang ditentukan.

Hari sudah semakin siang, namun mereka tidak merasa kepanasan. Matahari tidak dapat menembus penghalang yang menjadi langit-langit lapangan.

Tadi setelah matahari akan memasuki lapangan, sebuah plantaran dengan tempelan rerumputan palsu bergerak maju dari sisi kanan dan kiri untuk bersatu. Semua sampai berdecak kagum melihat apa yang terjadi.

"Adik-adik, untuk barang bawaan yang di share di group dijadikan satu dan ikat dengan tali rafia. Selanjutnya kumpulkan pada kakak pembimbing Osis masing-masing kelompok. Kita akan mulai dari kelompok 1, jika sudah boleh langsung pulang" ucap salah satu kakak Osis yang namanya sudah mereka ketahui Desti Asila wakil ketua Osis

"Siap kaa" lontaran jawaban serempak mereka

Setelah itu mereka mengikuti arahan dengan mulai mengikat barang yang mereka bawa. Tak lupa juga memberikan nama di secarik kertas kecil sebagai penanda.

Cukup lama trio kembar menunggu, kini giliran mereka untuk maju. Mereka menyerahkan barang yang sudah mereka rakit, tak lupa juga ucapan terimakasih.

Selanjutnya, mereka berjalan menuju pintu gerbang untuk keluar. Sesampainya di luar, mereka langsung menuju kearah mobil yang sudah stay menunggu.

"Siang Pak Jaki" sapa trio kembar kepada Pak supir yang duduk dibangku setir

"Siang juga non, den" jawab Pak Jaki dengan nama panggilan yang biasa digunakan, Nona- untuk perempuan dan Aden- laki-laki

"Ayah pergi kekantor Pak?" tanya Disa yang sudah duduk dibangku belakang

"Bapak pergi ke kebun non" jawab Pak Jaki menoleh ke arah Disa

"Siang-siang gini Pak, kan panas" ucap Leno duduk dibangku samping Pak Jaki

"Ada pertemuan mendadak den" jawab Pak Jaki. "Langsung pulang ini non, den?" lanjutnya bertanya

"Iya Pak, panas soalnya" jawab Leno yang membuat Disa membulatkan matanya sedangkan Cilla mengangguk saja

"Tapi aku mau beli es cendol ditempat biasa Pak" ucap Disa yang membuat Leno menoleh

"Gausah lah, langsung pulang aja" ucap Leno kesal

"Gak, beli dulu" kekeh Disa

"Pulang"

"Gak"

"Pulang"

"Gak"

Cilla menatap kedua insan yang tengah berdebat itu dalam diam. Sedangkan Pak Jaki berusaha untuk menenangkan mereka. "Udah atuh non, den, jangan berdebat" ucap Pak Jaki

"Gak mau Pak" jawab keduanya yang membuat Pak Jaki merasa bingung dan menoleh ke arah Cilla seolah meminta bantuan.

Cilla yang faham tatapan Pak Jaki pun menghela nafas. "Kak Disa, kak Leno udah gak usah berantem. Nanti kalian pulang duluan saja. Biar aku yang antri buat beli Es" ucap Cilla yang membuat mereka diam

"Kak Leno pasti gak mau karena antrinya panjang kan? Sedangkan kak Disa mau beli tapi juga bosan antri kan?" lanjut Cilla menatap mereka yang terdiam seperti tengah memikirkan sesuatu

"Kok tahu" pekik mereka kaget

"Hm- mau gak?" tanya Cilla

"Kamu pulangnya gimana?" tanya Disa belum memberikan jawaban

"Nanti minta jemput Pak Jaki. Bisa kan Pak" ucap Cilla

"Bisa non, nanti saya langsung jemput" jawab Pak Jaki

"Oke, ayo Pak jalan, ohya jangan lupa ya kak nanti izinin Bunda sama Ayah kalau sudah pulang" ucap Cilla dan diangguki Disa dan Leno

Tak lama mobil melaju. Ketika sampai di depan Cafe, Cilla turun dengan membawa Hp dan uang untuk membayar. Setelah mobil melewatinya, Cilla balik badan dan duduk untuk mengantri. Seperti dugaan, antrinya sangat panjang sedangkan Cilla mendapat antrian belakang karena baru datang.

___

Cukup lama Cilla menunggu, kini gilirannya untuk memesan. Langkah dengan senyum lebar yang tertutup masker menghiasi wajahnya. Saat ditanya, ia langsung menjawab dengan jelas.

Ketika tengah menunggu pesanannya dibuat, telinganya mendengar pembicaraan seorang anak kecil dengan kasir.

"Maaf kak, uang aku kurang. Bolehkah aku membawanya terlebih dahulu nanti aku kembali kesini untuk membayar?" ucap anak kecil tersebut dengan takut

"Maaf ya dek tidak bisa. Bagaimana jika makanan sama minumannya disini dulu? Adik balik kerumah untuk mengambil uang yang lain." ucap kasir dengan nada yang lembut

"Maaf mengganggu kak, kalau boleh tahu kurangnya berapa ya?" tanya seorang gadis yang membuat kasir menoleh

"30 ribu kak" jawab kasir tersenyum

"Biar Cilla saja yang nambah kurangnya kak" ucap gadis tersebut. Ya ia Cilla, setelah pesanannya jadi Cilla langsung berjalan ke kasir

"Nanti tambahin sama total es Cilla ya kak" ucap Cilla dan diangguki kasir

"Totalnya 110 ribu ka" ucap kasir dan menerima uang yang disondorkan Cilla

"Adik, makanan sama minuman minumannya boleh dibawa pulang sekarang" ucap kasir kepada anak kecil tersebut

"Terimakasih ya kak Cilla, terimakasih juga kakak kasir. Aku duluan ya" ucap anak itu menatap kasir dan Cilla bergantian

"Sama-sama, hati-hati" jawab serempak kasir dan Cilla







___

Sampai jumpa di part selanjutnya. Saya ucapkan terima kasih telah bergabung di cerita 'Mengalah? Gak papa'.

Semoga kita bisa bersilaturahmi disini.

Dukung penulis dengan memberikan Vote dan Follow juga.

"Apakah harimu menyenangkan?" Author Ian

Continue Reading

You'll Also Like

106K 7.3K 35
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [Romance] || Part masih lengkap! Mencintai laki-laki yang sama memang sering kali dijumpai dalam hubungan persahabatan ataup...
72.8K 10.9K 36
hanya fiksi! baca aja!
SCH2 By xwayyyy

General Fiction

373K 45K 100
hanya fiksi! baca aja kalo mau
84.5K 5.8K 28
"Siapa yang tega menaruh anak nya disini" pulang dari tempat kerjanya Ayu menemukan bayi laki-laki di halte yang tengah menagis, bayi itu hanya di ba...