Mengalah? Gak papa (END)✔

De ydistani

45.2K 1.3K 30

"Mengalah itu tidak mudah, makanya orang yang bisa mengalah itu hebat" ___ Note. Judul awal "Keluarga Harsa"... Mais

🥜 Prolog ✔
🥜 MPLS Pertama ✔
🥜 MPLS Kedua ✔
🥜 Trio Kembar Vs Kakak Pembimbing ✔
🥜 Hari terakhir ✔
🥜 Cukup!!! ✔
🥜 Aduan ✔
🥜 Sakit ✔
🥜 Weekend ✔
🥜 Upacara Pertama ✔
🥜 Gak Jelas ✔
🥜 Gak Jelas 2 ✔
🥜 Aish- ✔
🥜 Don't touch ✔
🥜 Kakel ✔
🥜 Drama nonton film ✔
🥜 Dua bocah main kerumah ✔
🥜 Gombalan sepupu ✔
🥜 Ternyata kita beda ✔
🥜 Minum obat ya ✔
🥜 Marga Harsa kak ✔
🥜 Sakit berdua ✔
🥜 Janji yang ditepati ✔
🥜 Hujan ✔
🥜 Marah ✔
🥜 Anak bungsu kan? ✔
🥜 Menerima kehadirannya ✔
🥜 Ambil Raport ✔
🥜 Pantai ✔
🥜 Kepergian ✔
🥜 Bukan ilusi ✔
🥜 Keberadaan lebih baik ✔
🥜 Menanyakan ✔
🥜 Greatest School ✔
🥜 Egois ✔
🥜 Kenapa mukanya? ✔
🥜 Cinderella ✔
🥜 Minta dijodohkan? ✔
🥜 Mereka banyak ✔
🥜 2 Tembakan ✔
🥜 End ✔
🥜 INFO
🥜 CERITA LANJUTAN??? 😯
Cerita baru tak kalah seru😎
Spill loker dong

🥜 Persiapan Lingkungan Baru ✔

3K 66 0
De ydistani

Halooo, selamat datang kembali di cerita 'Mengalah? Gak papa'. Sudah baca prolognya belum nih? Pasti sudahlah ya? Oke, itu saja kalimat pertama dari saya.
Happy Reading😆

.
.
.
.
.
.
.

Lingkungan Baru untuk
pengalaman baru

~Author Ian








Minggu, rasa dingin menyeruak menembus kulit yang tertutup selimut tebal. Netra yang semula terpejam erat perlahan terbuka, ia menggulingkan badannya ke kanan dan memandang jam dinding yang tertempel di dinding berwarna abu-abu gelap.

04.30

Ia bangun dan berjalan gontai menuju kamar mandi. Tepat di depan wastafel, ia membasuh muka untuk mengurangi rasa kantuk. Hal pertama yang ia rasakan adalah rasa dingin bercampur segar yang menyentuh kulit.

Kemudian ia berwudhu untuk melaksanakan sholat subuh. Setelah melaksanakan sholat subuh dan kebiasaan paginya. Kemudian ia berjalan untuk membuka gorden dan jendela supaya terjadi pergantian udara.

Selanjutnya ia berjalan keluar kamar dan membangunkan kedua saudaranya yang masih tertidur. Baginya membangunkan mereka itu tidak sulit karena hanya dengan beberapa cara saja mereka sudah bangun.

Seperti mengoyangkan lengan, menarik selimut dan mengambil guling yang mereka pakai.

Setelah semua bangun, ia melangkah menuruni satu persatu anak tangga. Netranya menangkap sang Bunda yang tengah berkutat dengan alat dapur.

Ia berjalan pelan menuju arah sang Ibunda dan memeluknya dari belakang.
"Pagi Bundaa" sapanya riang

"Pagi juga, Ehh- Disa mau bantuin Bunda masak ya?" tanya Bunda setelah melirik sedikit kearah putrinya itu.

"Bundaa, ini Cilla" jawab Cilla merengek karena ia disangka Disa saudara kembarnya. Ya ia Arcilla Farta Harsa

Mendengar itu sang Ibunda langsung berbalik badan dan mencium kening anak gadisnya itu. "Ya Allah salah nama, maafin Bunda ya, Bunda kira Disa" ucap Bundanya

"Iyaa Bunda tidak apa-apa. Cilla bantuin buat sarapan ya" jawab Cilla menatap manik coklat milik Bundanya

"Ayo gadis kecil" ucap Bunda tersenyum lebar kearah sang Putri. Ya ia adalah Zakira Farta Bunda dari si kembar

Ibu dan anak itu berkutat cukup lama di dapur. Ada banyak menu sarapan yang mereka buat mulai dari ayam goreng, kangkung, dan sayur sop. Semua itu adalah makanan kesukaan anggota keluarga.

Tepat pukul enam

Alarm besar menggema di ruang makan. Tak lama terdengar langkah kaki dari tangga, satu orang laki-laki dewasa dan kedua putra putrinya.

Ketiga orang tersebut langsung duduk di kursi ruang makan setelah mengucapkan salam pagi untuk kedua wanita yang menyiapkan sarapan. Matanya menatap binar sarapan yang disajikan.

Tak berselang lama dentingan sendok dan gesekan gelas mulai terdengar. Mereka mulai melahap sarapan.

"Disa, apa sudah mempersiapkan untuk besok?" pertanyaan itu dari seorang laki-laki dewasa setelah selesai sarapan

"Sudah Yah" jawab salah satu dari ketiga anaknya. Ya ia Ardisa Farta Harsa

"Leno, apa kau sudah membuat cocard?" Ya ia adalah Ayah ketiga saudara kembar Zero Harsa

"Sudah Ayah" jawab seorang remaja laki-laki. Ya ia Arleno Farta Harsa

"Cilla, kau juga sudah mempersiapkan semuanya?" tanya Ayah Zero kepada Putri bungsunya yang belum selesai makan

"Sudah semua Ayah" jawab Cilla menghentikan tangannya

"Bagus, semangat untuk besok pagi" ucap Ayah Zero tersenyum lebar dengan menatap ketiga putra putrinya bergantian

"Terimakasih Ayah" pekik senang ketiga saudara itu menatap sang Ayah

"Kalian jaga sikap disana, kalian itu baru" nasihat Bunda Zakira sedangkan mereka menyerngit

"Maksudnya lingkungan SMP sama SMK itu beda sayang, kalian sudah remaja yang artinya harus bisa membawa nama baik diri sendiri, keluarga dan sekolah di mana pun kalian berada. Bersikap sopan jika di sana karena bagaimana pun kalian baru dan jika kita menghormati orang lain maka orang itu akan menghormati kita juga. Paham sayang?" jelas Bunda panjang lebar dengan suara yang lembut nan lugas

"Kita paham Bunda" jawab ketiga si kembar bersamaan dengan tangan memperagakan orang hormat

"Bagus, pinternya anak Ayah dan Bunda" ucap Ayah dan Bunda bersamaan


___




Siang, hari yang panas dan cerahnya. Masyaallah. Terlihat jelas ketika kita berada dibawahnya, tapi malah kita memilih bersembunyi di bawah naungan untuk berlindung dari cahayanya.

Ya, sama halnya seperti trio kembar yang satu ini. Siang-siang? Minggu? Nonton Tv aja. Minumnya es teh, sambil merengkuh camilan berukuran besar untuk menemani melihat bus yang bisa bicara.

Ets- atau mungkin hanya salah satu dari mereka saja yang dapat menikmati dengan santai.

"Cill ganti napa" ucap salah satu dari mereka dan berusaha merebut remote yang ada digenggaman sang adik

"Betul, ganti napa. Bosen tau" seorang gadis perempuan ikut menimpali dengan nada kesalnya

"Nih remotnya, gantian ya" jawab gadis dengan nama Cilla adik bungsu mereka

"Gitu dong Cill" ucap leno tertawa lebar dan mengambil remote dari adiknya

"Manggilnya Cilla, jangan Cill napa" ucap Cila sebal ya meskipun itu memang namanya

"Cill, Cill, bocil" ucap Disa dan Leno bersamaan dengan tawa lebar

"Hahaha ... "

Cilla mendengus kesal tapi ... ya meskipun begitu apa susahnya memanggil La atau Cilla. "Lahir aku bareng ya sama kalian" ucap Cilla

"Memang sama tapi Aku dan Leno beda lima menit saja" jawab Disa dan menghentikan bicaranya sebentar.

"Kalau kamu sama kita, BEDA LIMA JAM" lanjut Disa dan Leno bersamaan. Mengusili adik bungsunya adalah hobi mereka.

"Nangis nih" ucap Cilla memelas dan menunjuk bola matanya

"Nggak percaya aku tuh" jawab Disa. Mereka tahu jika Cilla tidak akan mudah nangis kecuali sesuatu hal yang  membuat hatinya sesak.

"Wlee ... aku makan semua" ucap Cilla yang berhasil menghentikan tawa mereka

"Jangan dong, kan pengen juga" ucap Disa dan diangguki Leno

"Kabuuur" ucap Cilla berlari meninggalkan mereka berdua

Tanpa basa-basi, Disa dan Leno langsung berlari mengejar Cilla dan berusaha merebut camilan yang dipegang adiknya. Karena bagaimana pun camilan itu tinggal satu. Jadi harus dibagi bukan?

___



Malam yang gelap, tapi itu diluar kalau didalam rumah? Terang. Banyak keluarga yang memanfaatkan malam untuk berkumpul bersama keluarga mereka. Namun ada juga yang rela terus bekerja karena aturan disana.

Keluarga Harsa? Tentu, mereka sekarang sedang berkumpul di ruang keluarga dengan tiga tas yang berada disana. Ya itu tas si kembar, mereka melakukan pengecekan dari Ayah dan Bundanya supaya tidak ada yang tertinggal.

Pengecekan adalah hal biasa bagi mereka karena itu sangat berguna supaya pada akhirnya tidak ada yang kelupaan.

Hari Sabtu kemarin mereka sudah diberitahukan melalui group untuk membawa beberapa hal yang diperlukan.

Seperti tali rafia kecil, pita merah putih, gunting, cocard dan lainnya.

"Siap mengikuti MPLS kids" ucap Ayah Zero lantang

"Siap Ayahh" pekik trio kembar semangat







Sampai jumpa di part selanjutnya. Saya ucapkan terima kasih telah bergabung cerita 'Mengalah? Gak papa'

Semoga kita bisa bersilaturahmi disini.

Dukung penulis dengan memberikan Vote dan Follow juga.

"Semangat menjalani hari-hari yang melelahkan" Author Ian

Continue lendo

Você também vai gostar

4.4K 1.4K 46
𝐆𝐞𝐧𝐫𝐞 : fiksi remaja | humor °°°°° "Lo ngapain ke sini?" "Mau ketemu papa. Papa udah pulang, bi?" "Papa siapa yang den maksud?" "Papanya Naya la...
381K 3.5K 23
Penghibur untuk boss sendiri! _ Sheerin Gabriella Gavin Mahendra
Cariesta (End) De Rustia Ika

Ficção Adolescente

3.5K 888 53
Difa Cariesta Salsabila siswa kelas 12 di SMA Chandra Bakti yang hanya dikenal oleh teman-teman seangkatannya. Cariesta itu nggak suka yang namanya k...
1.5M 7K 10
Kocok terus sampe muncrat!!..