Arabella ( Thysia ) [ BDSM ]

By user0864

393K 3.1K 123

adult story !! Bdsm !! 21+ !! More

WARNING !!!
1
2
3
4
5
6
7
Keluh Kesah

8 (GxG)

20.2K 154 7
By user0864

Kay menatap lift dengan penuh amarah dan cemburu, ia seharusnya sudah pergi dari kantor Max namun kini Kay duduk di lobi dengan tangan kanannya yang menggenggam erat atau bahkan meremas majalah bisnis yang sedaritadi ia pegang. Ia sangat kesal karna untuk pertama kali Kayla di campakkan, biasanya dirinyalah yang membuat dua patner Max pergi saat ia datang namun sekarang keadaannya berbalik.

" Lift itu tidak akan bergeser kemanapun walau kau memelototinya seperti itu. "

" Kak Angela ? aku tidak sadar kau ada di sini dan sedang apa kau di sini ? Daddy sibuk dengan mainan barunya. "

Angela tersenyum kecil dan duduk di samping Kay. Ia tau betul jika gadis ini di penuhi rasa cemburu, gadis yang biasanya di nomor satukan kini merasa terbuang adalah tontonan yang menarik bagi Angela. Angela menyandarkan punggungnya ke sofa dan melepas earphonenya dan membuka majalah yang memang tersedia di meja.

Angela adalah patner pertama Max seorang perempuan yang penuh dengan ambisi dan teka teki, ia bisa menjadi rubah yang licik jika Max perlukan. Angela salah satu model milik perusahaan Max yang wajahnya kini ada di media apapun, ia adalah anjing setia milik Max.

" Tuan menyuruhku kemari untuk menemanimu hingga besok siang. " Angela masih tetap fokus membaca majalah yang ia pegang. Max memang menyuruh dirinya untuk Bersama Kay karna seperti yang Angela tau, Kay adalah gadis yang posesif dan dapat melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian yang dia mau.

" Aku mau menunggu jalang itu keluar dari lift, Daddy pasti akan memanggilku setelah itu kak. " Kay menggertakkan giginya menahan amarah.

" Kau pasti tau jika Tuan tidak akan bermain secepat itu, jadi ayo Kembali ke apartmen mu. " Angela menghela nafas dan membalikan halaman yang telah ia baca.

Kondisi Lobi saat ini cukup ramai lalu lalang pegawai yang sibuk dengan kegiatannya masing masing namun tidak ada satupun yang berani mendekati mereka berdua atau bahkan ikut campur urusan mereka. Karna bagi para pegawai di perusahaan milik Max sudah menjadi rahasia umum jika gadis gadis itu milik bosnya dan sangat amat dilarang untuk berinteraksi dengan mereka kecuali sepengetahuan Max.

" Apa yang daddy liat dari gadis yang membosankan itu, aku tidak mau pulang kak kau pergi duluan saja. "

BRAK.

Suasana lobi mendadak hening semua langkah pegawai mendadak terhenti dan mencari sumber suara, saat mengetahui darimana sumber suara itu para pegawai terburu buru melanjutkan aktifitas mereka masing masing seolah tidak mendengarkan apapun barusan.

" Tuan menyuruhku untuk membawamu pulang dengan cara apapun dan membuatmu tidak berkeliaran hingga besok siang. Menurutlah karna aku tidak mau membawa paksa dirimu dari sini Kay. " Setelah membanting majalah yang ia pegang ke meja, Angela mencengkram kedua pipi Kay dan menatapnya tajam.

Kay menurut dan mengangguk pasrah, ini bukan pertama kalinya Kay melihat Angela dengan mode sadisnya seperti ini namun tetap saja hal tadi membuatnya kaget. Tangan Kay di pegang erat oleh Angela lalu menuntunnya keluar dari lobi menuju basement. Untuk terakhir kalinya Kay menoleh ke arah lift berharap Max menghampirinya, namun harapan itu hanya menjadi angan angannya saja karna tidak terjadi apapun.

🍑🍑🍑

Minicooper melaju dengan kecepatan yang lumayan tinggi membelah jalanan yang cukup sepi siang itu. Kay menghela nafas dengan kesal karna ia mau tidak mau menurut pada Angela. Apapun yang di katakan Angela itu adalah hal yang di sampaikan oleh daddynya, bagaimana Kay bisa menolak perintah daddynya. Ia sebenarnya sama sekali tidak mempermasalahkan daddynya yang memiliki beberapa Wanita lain yang menghangatkan ranjangnya, namun kali ini sangat berbeda ia merasa posisi nya terancam.

Sebuah Apartment mewah berdiri tegak di samping gedung gedung perkantoran lainnya seolah ingin beradu siapakah yang paling tinggi. Setelah memarkirkan mobilnya Angela tetap memegang erat tangan Kay dan menuntunnya seperti anak kecil. Suasana Apartement hari itu sangat sepi karna siang merupakan jam kantor yang dimana Sebagian besar penghuni apartment ini adalah pegawai atau bos bos dari gedung gedung perkantoran elit di sisinya.

Dua orang resepsionist berdiri dan tersenyum saat melihat kedatangan dua gadis itu, kemudian agak sedikit membungkuk untuk memberikan hormat saat mereka berdua melintas. Angela dan Kay memasuki lift dan dengan cepat menekan tombol '47' kemudian menekan tombol tutup secepat mungkini untuk menghindari siapapun masuk lift ini selain mereka berdua.

" Kak lepaskan tanganku, aku sudah di apartement milikku dan tak mungkin aku akan kabur untuk kembali ke kantor. " Kay mengoyang goyangkan tangannya meminta untuk di lepas namun Angela tidak menunjukkan tanda tanda untuk melepas cengkramannya.

Saat liftnya terbuka Angela tetap mencengkram pergelangan tangan Kay hingga di depan unit milik Kay ia seolah mengarahkan gadis itu untuk membuka pintu dengan key cardnya, lagi dan lagi Kay hanya menurut. Setelah Kay sudah benar benar di dalam unit apartmentnya Angela melepaskan genggamannya, dan dia meninggalkan Kay di ruang tengah sedangkan dirinya ke kamar milik Angela

Kay berjalan menuju dapur ia ingin membuat popcorn caramel untuk cemilannya saat menonton Netflix. Kay membuka kulkasnya mencari biji jagung yang masih ingat jika dirinya masing punya satu bungkus biji jagung yang tersimpan di kulkas, kemudian ia berjongkok untuk mencari di bagian bawah kulkas.

PRAK.

Sebuah collar berwarna pink lengkap dengan rantainya berada di lantai di sisi kirinya, Kay mendongak melihat Angela berdiri menatapnya. Sebenarnya Kay mengerti apa yang mau di lakukan Angela karna ini adalah yang ketiga kalinya Angela melakukan ini padanya.

" Tuan memberikan perintah untuk melakukan ini agar kamu bisa dengan tenang di dalam unitmu, ambil ini dan bawa ke ruang tengah kemudian berikan padaku. Kamu pasti mengerti cara bermainnya Kay. " Seolah Angela tau apa yang mau di tanyakan Kay, pasti berhubungan dengan perizinan Max untuk melakukan semua hal ini.

Angela pergi meninggalkan dapur, sementara Kay yang masih menatap collar itu. Tak berselang lama ia memutuskan untuk melepaskan heels yang ia pakai dan berposisi merangkak. Kay mengambil collar itu menggunakan mulutnya dan merangkak meninggalkan dapur menuju ruang tengah

Disana Angela sudah duduk di single sofa dengan secangkir teh panas dan sekotak rokok di meja. Kay menghampiri Angela dan meletakan collar yang ia bawa tepat di depan kaki Angela, kemudian Kay hanya bersimpuh di lantai menghadap kedua kaki Angela.

" Lepaskan heels itu dan jilat kakiku hingga bersih. " Perintah Angela.

Kay membuka kedua heels hitam itu dan mulai membungkuk dan mulai menjilati kaki kiri milik Angela secara perlahan dan menggoda di setiap inchinya. Angelapun sebelum menyuruh Kay melakukan itu sudah terlebih dahulu membersihkan kakinya, karna ia tahu betul bagimana tuannya menjaga kebersihan tubuhnya saat bermain dengan mainannya dan dirinyapun melakukan hal yang sama.

Kay berpindah ke kaki kanan dan mulai menjilatinya, Kay yang tau jika Angela tidak mungkiin memberikan hal yang kotor padanya melakukan hal ini dengan perasaan yang tidak jijik. Saat Kay mengulum ibu jari kaki kanan itu, Angela sengaja mendorongnya kebelakang hingga posisi Kay Kembali bersimpuh dengan tegak. Kemudian kaki kirinya mulai mengelus paha bagian dan dalam Kay perlahan yang membuat gadis itu menggeliat kecil.

" Lebarkan kedua kakimu. " Titah Angela.

Kay membuka dengan lebar kedua kakinya hingga Angela dapat melihat dengan jelas bagimana kondisi vagina milik Kay. Ibu jari kaki kiri Angela mulai mengelus membelah vagina Kay perlahan dan mulai menggerakan ibu jarinya perlahan di klitoris. Pergerakan ibu jari yang naik turun mempermainkan klitoris milik Kay bahkan kadang menekannya klitorisnya perlahan membuat gadis itu menggeliat dan membusungkan dadanya menahan kenikmatan yang menerjang bagian bawahnya.

Kay sudah tidak fokus dengan kegiatan yang ia lakukan, yang ia fokuskan sekarang menahan desahannya dan rasa frustasinya karna pergerakkan Angela terlalu lamban ia ingin Angela mempercepat temponya. Angela tersenyum kecil dan dirinya memang sengaja melakukan pergerakan yang lambat memberikan Kay kenikmatan yang tanggung.

" Kak uuhmnn percepat gerakannya ahhhh. " Akhirnya ucapan protes itu keluar dari mulut Kay. Angela menarik kaki kanannya yang masih menyumpal di mulut Kay dan kemudian ia mencengkram kedua pipi Kay dengan keras.

" Hanya aku di sini yang bisa memberikan perintah ! lihat kondisimu seperti pelacur, hanya dengan gesekkan ibu jariku saja membuatmu basah. "

Kay megelap air liur yang ada ke sekitar mulutnya, ia masih sedikit terengah engah. Tanpa perintah Kay berdiri di hadapan Angela lalu ia bergerak erotis jari jarinya menari di atas tubuhnya sendiri, wajah Kay sangat menggoda di setiap detik ia menari striptis. Pelan tapi pasti Kay mulai melepaskan pakaiannya satu persatu dan meraba raba tubuhnya dan titik sensitinya sendiri. Sedangkan Angela memandangi Kay dengan penuh Hasrat untuk membuat Kay merintih menahan sakit dan nikmat yang ia berikan. Angela mengambil sebuah stap on dildo, ia mengangkat roknya dan kemudian memakainya.

Kay menghentikan Gerakan tariannya dan mulai merangkak sensual ke arah Angela, ia memandang strap on yang di kenakan oleh Angela dengan tatapan yang liar dan mendambakan. Tangannya ingin menyentuh dildo itu namun di hentikan oleh Angela.

" Memohonlah dan rendahkan dirimu untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan. "Angela melepaskan cengkraman tangan Kay.

" Kak izinkan pelacur ini untuk mengulum ini. " Kay menatap Strap on dildo itu penuh damba.

Angela menjambak rambut Kay ke arah belakang menggunakan tangan kirinya yang membuat Kay mengadahkan kepalanya ke atas. " Cuih. " Angela meludah ke wajah Kay lalu tersenyum mengejek, ia kemudian melahap bibir Kay dan di sambut baik oleh lidah kay yang menari Bersama dengan lidah Angela, tak lupa tangan kanan Angela meremas dengan kencang payudara milik Kay yang menyebabkan si pemilik payudara itu melenguh namun tertahan oleh tautan lidah mereka.

Setelah beberapa saat Angela melepaskan bibir Kay, ia mengambil sebuah vibrator telur dan ia memasukannya ke vagina Kay dalam kondisi menyala dengan kecepatan penuh. Tak berselang lama Angela mengarahkan kepala Kay untuk mengulum dildo itu dengan cepat, terdengar Kay sedikit tersedak karna Angela tak memberikannya sedikit waktu untuk bernafas dengan tenang. Pantat Kay meliuk liuk kesana kemari seolah menikmati getaran dari vibrator yang berada di dalamnya.

" ahh ahhh, kak please. Aku mau itu berada di dalam tubuhku. " Wajah Kay sudah berantakan, maskaranya yang luntur menghiasi bawah matanya.

Angela bangun lalu menarik tali collar Kay yang di ikuti kay yang merangkak dengan vibrator yang masih bergetar di vaginanya. Sebuah kamar yang tidak terlalu besar dengan sebuah Kasur queen size dan sebuah nakas kecil yang berada di sisi Kasur. Setelah memasuki Kay duduk bersimpuh lantai dengan dada yang membusung yang bisa di artikan dirinya siap untuk melanjutkan permainan yang tadi tertunda.

" Puaskan dirimu sendiri dengan jari jarimu dan aku akan memberikan kenikmatan. " Angela mengambil sebuah kain satin hitam dan menutup mata Kay, dan sebuah kain yang ia gulung memanjang dan mengikatnya di mulut Kay, yang tersisa hanya bibir bagian atas dan bawah.

Kay melebarkan kedua pahanya tangan kirinya menggerakan vibrator itu keluar dan masuk dengan tempo yang acak yang membuat nafas Kay semakin memburu, tak berselang lama ia merasakan kedua putingnya yang sudah mengeras di jepit dengan penjepit puting oleh Angela. Tangan kanan Kay memainkan ujung putingnya yang mencuat karna jepitan, rasanya ngilu dan nikmat di saat yang bersamaan.

" UHHMMNN shaakhiittt. " Dadanya membusung karna kaget dan sakit yang ia rasakan ketika Angela menekan penjepit itu dengan telenjuk dan jempolnya.

Angela melepaskan vibrator yang masih bergetar itu dari dalam diri Kay, kemudian ia menggantikannya sebuah dildo yang cukup besar dan berbentuk seperti penis. Dildo itu bergetar hebat di dalam tubuh Kay. Angela menelentangkan tubuh Kay dilantai dan membuka kain yang menyumpal mulut Kay.

Angela menempatkan tubuhnya berdiri tepat berada di atas kepala Kay, Kay yang tertutup matanya tidak tau apa yang terjadi yang ia tahu hanyalah vagina terasa penuh dengan dildo yang masuk ke dalam dirinya dan dia mengigit bibir bawahnya menahan setiap desahan nikmat yang ingin keluar dari mulutnya.

Angela menurunkan tubuhnya hingga posisi berjongkok, dan mengarahkan bibir vaginanya tepat ke atas mulut Kay.

" Puaskan diriku dulu little bitch, jilat vaginaku dengan lidah lacurmu hingga aku puas dengan pelayananmu. Setelah itu akan ku berikan siksaan kenikmataan hingga kau memohon merendahkan dirimu untuk memintanya lagi dan lagi. "

🍑🍑🍑

Hallo hehehe sorry ya ga bisa nepatin janji karna ada berbagai kendala dari yang tugas kampus, UAS, dan karna nyoba pertama kali bikin bab yang mengandung unsur GxG nya

sejujurnya udah author kerjain tapi sering author hapus lagi di bagian "main" antara Angela dan Kay karna author sendiri ga ada pengalaman dengan GxG ini baru nyoba aja jadi masih kaku dan merasa aneh sama ketikkan sendiri. jadinya ini cerita belum selesai selesai.

dan ini author sendiri ngga tau bakal ngelanjutin adegan Angela dan Kay atau bakal di skip ke pagi harinya :") 


see you guys. di tunggu ya next chapternya. 

kalau ada saran untuk alur/ isi ceritanya author terima senang hati. ketik aja di kolom komentar ya ❤️❤️

Continue Reading

You'll Also Like

3.3M 168K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
2.6M 141K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
6.9M 293K 59
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
490K 53.4K 23
( On Going ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bay...