"aku mau kita putus!" ucap gracia air matanya sudah mengalir deras kesekian kalinya melihat shani berada di bar dengan wanita lain.
"aku gak mau GRACIA!!! kamu budeg apa! Kamu itu gak bisa ambil keputusan semuanya ada ditangan aku. Kalo gak karena aku,kamu udah hidup miskin,kamu mau jadi anak durhaka gak berguna buat ortu kamu?! udah aku bilang kamu tinggal ikutin apa mau aku aja!" ucap shani yang tak kalah tegas emosinya meluap begitu saja mendengar ucapan gadis yang baru baru ini menjadi pacarnya
"kenapa kamu nyiksa aku begini? kamu bisa sama wanita lain yang lebih cantik dari aku,aku pengin kehidupan aku normal aku pengin bebas" ucap gracia hanya bisa menangisi nasibnya setelah ayahnya mengalami kerugian yang cukup besar membuat kantornya akan bangkrut tapi shani menawarkan bantuan dengan jaminan anak pak harlan menjadi istrinya.
"Karena aku mau kamu gracia!" ucapan telak dari nona indira tidak bisa dibantah
sejak saat itu hidup gracia tidak lagi secerah langit biru dipagi hari. Bersama shani selalu saja harinya mendung,suram,shani yang kasar baik ucapan ataupun tindakannya. Kadang menghadapi shani ibarat berhadapan dengan orang gila. Selama 1 bulan menjadi pacar shani mentalnya sudah dibabat habis habisan,gracia selalu salah. Dia harus menyiapkan makanan dengan sajian yang enak,rasanya tidak cocok dimulut shani maka piring itu akan melayang di lantai, setelahnya dirinya yang akan membersihkan. Belum lagi jika shani dia pulang larut malam dengan bau alkohol yang menyengat dan yang paling menjijikan bagi gracia adalah wanginya bercampur dengan parfum wanita sudah pasti shani telah bersenang seneng dengan wanita bayaran. Mau bagaimana lagi? gracia iya sudah mengeluh kepada kedua orang tuanya pun mereka bilang " sabar nak tunggu sampai ayah bisa melunasi hutang kepada nona shani,ayah akan membawamu pulang" ya itu janji ayahnya smoga saja cepat terkumpul dan dia bisa bebas dari neraka berbentuk rumah ini.
"kenapa lo gak mati aja sih ck nyusahin, iyuh baunya "
walaupun mengeluh gracia tetap saja mengganti pakaian si indira,gracia akui beberapa kali mengganti pakaian indira ini sangat menyebalkan karena dipikir pikir kenapa indira punya body sebagus ini. Tapi di ingat kelakuannya gracia bergidik ngeri sudah memuji tanpa sengaja.
kegiatan mengganti baju shani sudah selesai. Makan malam yang sudah tersaji daripada di buang mending ia makan sendiri mubazir kalo di buang. setelahnya gracia membereskan tempat makan dan pergi ke kamarnya untuk beristirahat.
"Gracia!"
pov gracia
selalu saja shani berteriak,telingaku rasanya hampir pecah.
"iyaa,aku datang"
dengan berjalan malas aku menghampiri kamar si indira.
"ada yang bisa aku bantu?"
"pasangkan dasi saya"
"oke"
salah satu yang tak bisa shani lakukan selain tidak marah marah adalah memasang dasi. Bisa saja saat memasang dasi aku tekek langsung,pikiran gila itu biasanya muncul. Atau paling tidak menaburi racun pada makanannya tapi aku tidak setega itu,bercanda. Sebencinya aku pada orang ini kadang timbul rasa kasihan,melihat hidupnya yang sebatang kara. Dari kabar yang didengar orang tuanya meninggal dunia saat kecelakaan perjalanan bisnis,isu yang terdengar bahwa kerabatnya dalang kecelakaan orang tua shani,tapi kasus itu sampai sekarang belum juga ditemui titik terangnya. Semua bukti dan saksi dalam sekejap hilang,itulah yang membuat aku tidak tega jadi biarkan dia menjalani kehidupan yang keras ini sedikit lama.
yo sama saja gre,kamu nikmati si shani sakit -author
impas dong thor wkwk
gelap banget,butuh philips? -author
lanjut pov gre
"sudah"
"saya berangkat"
"sarapan dulu,aku udah siapin"
"sudah terlambat,saya ada meeting"
"ck yasudah"
Dia berlalu begitu saja,dia menginginkanku tapi tidak ada perhatian dari dia. Selain pemarah dia juga dingin.
Bosan juga berdiam diri dirumah,dengan ide konyolku terbesit pikiran untung menjahili shani,aku berdandan se sexy mungkin lalu kukirim kan hasil fotonya.
"hahaha gak bisa bayangin muka dia gimana? sukurin"
aku masih saja tertawa dengan tingkah konyolku bisa ku bayangkan pasti shani sedang menahan hasratnya,mengingat betapa hypernya dia.
sementara itu ditempat lain,dia shani indira melihat handphoneya menampilkan notif pesan,dia membuka aplikasi hijau itu,betapa terkejutnya dengan gambar yang dia lihat.
"awas aja kamu gracia,kamu harus tanggung jawab atas perbuatan kamu ini"
lalu shani mengambil kunci mobil bergegas keluar dari kantornya.
brak
dengan raut muka yang begitu datar shani masuk kedalam rumahnya,mencari gadis yang membuat meninggalkan pekerjaannya.
"habis kamu gracia"
ceklek
pintu kamar terbuka menampilkan gracia dengan posisi bersandar pada headbord masih dengan penampilan sexy nya
dengan terburu shani langsung berjalan kearah gracia dan kalian sendiri sudah tau apa yang mereka lakukan😁
keduanya tertidur tanpa sehelai baju apapun,dan untuk pertama kalinya gracia melakukan itu bersama shani.
emmmh
ssshhh awww
nyeri yang gracia rasakan di pangkal pahanya, gracia mulai membuka mata mengingat apa yang barusan dia lakukan,dia menepuk jidatnya sendiri,bagaimana bisa dia sekarang berada dalam pelukan shani padahal dia ingin bebas dari hubungan macam ini.
pov gracia end
Gracia langsung terbangun dan bergegas menuju kamar mandi dengan selimut yang dia lilitkan,gerakan gracia yang terburu buru membangun shani dan melihat aksi konyol gracia.
"ck dasar bocil,udah mancing sok sok nolak tapi nikmatin juga" tanpa sadar senyum shani sedikit muncul di wajah cantik yang dingin itu, tanpa sadar perasaannya terus tumbuh untuk gadis yang terdengar sedang ngedumel di kamar mandi. Shani mengingat kembali bagaimana pertemuannya dengan gracia tidak sengaja shani yang memang sedang berbincang bisnis dengan pak harlan yang memang sedang krisis pada perusahaannya pada saat itu didepan loby restoran,shani melihat gadis dengan dress navy sedang tersenyum kepada pak harlan,seketika hati shani yang sedingin antartika yang sulit dijangkau mendadak menghangat melihat senyum gadis yang melambaikan tangannya ke arah shani, lihat saja dia sangat ceria berlari kecil ke arahnya hampir saja shani merentangkan tangannya (maen mau peluk aja) tapi gadis itu berbelok ke lelaki sebelah shani,ya pak harlan. Lantas mengetahui arah pandang shani,pak harlan dengan sopan mengenalkan shani kepada anaknya.
"maaf nona shani,ini anak tunggal saya dia masih kuliah, shania gracia sini sapa nona shani dulu nak" ucap harlan dengan nada yang lembut
Gracia dengan ramahnya menjulurkan tangan dengan senyum menawan dengan ciri khas gigi gingsulnya,sangat cantik itu yang terlintas dipikiran shani. Shani menjabat tangan gracia dan sedikit tersenyum matanya menatap intens gracia. Hatinya berkata "i want you gre"
seketika shani berucap kata yang membuat harlan menyunggingkan senyum lega
"baik saja akan membantu perusahaan anda,kirimkan kontraknya segera dan akan saya tanda tangani dan mari kita buat perjanjian. Ada yang saya ingin bicarakan serius dengan anda"
"Terimakasih nona shani,saya sangat berhutang budi dengan anda,bagaimana saya bisa membalasnya. Apapun itu saya akan kabulkan"
shani terkekeh dengan ucapan harlan
"haha saya juga senang bekerja sama dengan anda" matanya masih berfokus dengan gracia, sekilas gracia bergidik ngeri melihat senyum smirk shani.
"perasaan gue gak enak" ucap gracia dalam hati
lamunan shani kembali ke realita, dia mengingat momen dimana pertama kali bertemu dengan gracia. Rasanya dia jahat seperti film kanjeng doso (ada yang tau filmnya gak sih?) dimana si cewe yang ekonominya sulit terpaksa menikah sama orang yang udah punya banyak istri,bedanya shani belum punya istri
(tapi kan lo suka maen cewe bayaran sama aje shan - author
diam atau ku sakiti lagi gracia oshimu kan? -shani )
Gracia sudah keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya,sedangkan shani sudah memakai kemeja putih oversize selutut dan hanya memakai itu saja.
"mau aku bantu keringin? siniii"
"tumben baik" ucap gracia menatap cermin yang menampilkan shani dengan telaten mengeringkan rambutnya
"pengin aja,makasih dan maaf aku gak tau kamu masih v " ucap shani yang membalikan gracia menghadap dirinya
"kamu sangat sexy ketika di bawahku"
mendengar perkataan seduktif itu membuat pipi gracia bersemu merah, lihat shani apakah shani sedang menggoda gracia lagi, rasanya gracia ingin tenggelam ke dasar lautan saja saat ini. Masa iya imannya dengan mudah goyah karena telah berhubungan dengan shani. Sadarkan gracia untuk tidak termakan rayuan iblis berbentuk bidadari sempurna ini. Dengan tergesa gracia mendorong kuat bahu shani takut jika gracia kembali khilaf, gracia berlari dan menutup kamar dengan keras tidak tahan lagi di godain shani yang terkutuk.
Seketika tawa shani meledak melihat tingkah absurd gracia, rasanya menyenangkan baru pertama kalinya dia merasa sehidup ini setelah bermain? apakah shani telah kecanduan. Mungkin sikapnya akan sedikit melembut setelah ini mengingat dirinya terlalu keji dengan gadis mungil nan polos itu.
"huufttt maafkan aku gracia,mari kita mulai semua dari awal. Sepertinya aku menyukai ini,aku akan memastikan ya dengan benar" monolog shani akhirnya shani terbangun dan berjalan ke kamar mandi membersihkan tubuhnya yang terasa lengket akibat olahraga yang baru dia lakukan dengan gracia, shani hanya bisa menggeleng ketika otaknya secara otomatis memplay adegan itu.
End
3.2.2024