ANNOYING KOMANDAN {END} ✓

By KimRyeonjin

5.2K 367 2

"Aiptu Nachita Yuananda." "Kamu tanggung jawab saya, mulai sekarang dan seterusnya." "Sampai ketemu besok ata... More

PROLOG
CHAPTER 1 : PUNISHMENT
CHAPTER 2 : NEED HELP?
CHAPTER 3 : HUJAN DAN PERTEMUAN
CHAPTER 4 : SAVIOR
CHAPTER 5 : MA SIST
CHAPTER 6 : KOMITMEN?
CHAPTER 7 : PJ?
CHAPTER 8 : INTEGRITAS
CHAPTER 9 : KENAPA PAK KADEN?
CHAPTER 10 : PRECIOUS GIRL
CHAPTER 11 : KOMANDAN SALTING?
CHAPTER 12: BEAUTIFUL ANGEL
CHAPTER 13 : FEELING
CHAPTER 14 : AYAH
CHAPTER 15 : IZIN KETEMU KOMANDAN
CHAPTER 16: LONELY GUY?
CHAPTER 17 : NANA SAYANG SEMUA
CHAPTER 19 : CLINGY
CHAPTER 20 : JEALOUSLY
CHAPTER 21 : JANGAN SAKIT PAK KADEN
CHAPTER 22 : PINNACLE OF HAPPINESS
CHAPTER 23 : SENJA, BUMI DAN MENTARI
CHAPTER 24: LAST MISSION
CHAPTER 25 : BEAUTIFUL SOUL
CHAPTER 26: ELEGI SANG MENTARI
EPILOG
MAU NANGIS LAGI?

CHAPTER 18: FREE LUNCH

132 10 0
By KimRyeonjin

Kamu adalah bukti
Dari cantiknya paras dan hati
kau jadi harmoni saat ku bernyanyi
tentang terang dan gelapnya hidup ini
kau lah bentuk terindah dari baiknya tuhan padaku
waktu tak menguasai kan cantik mu
kau wanita terhebat bagi ku
tolong kamu camkan itu
-Bukti : Virgoun

****

"Koasong Na! Bacaannya Koasong," ucap Nova menjelaskan pada Adik nya cara membaca nama makanan yang sedang trend itu.

"Itu tulisannya Croissant!" kekeuh Nana seraya menunjuk etalase kue yang bertuliskan nama nama kue.

"Ngejanya Ga sesuai bacaan lah! Sama kaya bahasa Inggris beda sama bacaannya," jelas Sang kakak lagi dengan tabah.

"Ah Ribet lah! Gue nyebut nya pastel aja. Soalnya bentukannya kaya pastel," tukas Nana seenaknya.

Casanova Yuananda sang pemilik cafe hanya menghela nafas tabah menghadapi sikap adik nya ini, yang Sakarep Karep Dewe.

Saat ini Nana sedang berada di Cafe Nova dan Bunda. Karena dia gabut di rumah jadi memutuskan untuk ikut dan saat ini bunda sedang berada di dapur memperhatikan cara kerja para karyawan lalu membantu menata nata kue yang ada di etalase, sementara Nova fokus pada bagian managerial.

Dan Nana? Jangan di tanya! Gadis itu hanya gabut sejak tadi keliling keliling cafe sambil memperhatikan segala hal yang menurut nya menarik dan aneh lalu memperdebatkannya langsung pada sang pemilik cafe.

DRRRTTT...

Gadis itu merasakan handphone dalam saku jaket varsity nya bergetar, lantas dia pun merogoh saku nya dan mengeluarkan benda pipih itu.

Begitu melihat nama yang tertera di sana, Nana tersenyum lalu segera menjawab panggilan tersebut, "Selamat Pagi Komandan."

"Selamat pagi Matahari ku," balas Pria di seberang sana dengan nada lembut membuat Nana terkekeh geli menyembunyikan salah tingkah nya.

"Gombal!" cibir Nana.

"Lho kok gombal? Orang Serius juga," kata Arkan namun suara nya terdengar jauh, seperti nya dia sambil bekerja.

"Iyaaa deh percaya," sahut Nana seraya menyandarkan tubuhnya di tembok putih dekat tangga sambil melemparkan pandangannya pada para pengunjung cafe.

"Kamu lagi di mana sayang?"

"Lagi Di cafe. Bantu bantu Bunda sama kak Nov," jawab Nana.

"Cafe mana?"

"YF Cafe"

"Share location Please..." pinta pria itu.

Nana mengerutkan keningnya, "Kenapa?"

"Mas mau nyusul, mau minta temenin makan siang."

Sang gadis terkekeh kecil mendengar penuturan manja Sang kekasih, "Mau di temenin apa mau di suapin?"

"Dua duanya," jawab Arkan membuat Nana semakin tergelak.

"Kaya bayi!" cibir Nana.

"Biarin lah!" sahut si pria dengan suara rendahnya.

"Yaudah abis ini langsung di share location ya?" kata Nana.

"Oke deh. Mas lanjut kerja dulu tapi call nya jangan di matiin,"

Nana tersenyum jail lalu berkata, "Yang kerja hari ini cupu! libur dong," ejek gadis itu dengan sombong.

"Oooh ngeledek?"

"Iyaa kenapa?" tantang Nana, melupakan status kekasihnya yang masih Komandan nya.

"Awas ya? Nanti Mas kasih pelajaran," ancam Arkan tidak Serius.

"Gak takut wlee..."

"Oke liat aja nanti!"

"Oke liat aja nanti!" balas Nana meniru omongan Arkan disertai nada bicaranya juga.

"Nachita...." panggil Sang komandan dengan lembut.

"Kenapa sayang?" jawab Nana, mungkin terdengar seperti buaya, Tapi tidak. Kali ini Nana Serius untuk nyata.

Arkan tersenyum menahan diri nya di seberang sana, gadis ini benar-benar menggemaskan.

"Kangen," ucap pria itu dengan datar membuat Nana tersenyum geli.

"Mana ada orang kangen kaya gitu nada nya," cibir Sang gadis.

"Tapi itu jujur lho," sahut Arkan.

Nana menghela nafas panjang, "Tapi Nada nya salah Komandaaaan..."

"Gimana coba yang bener?" pancing Arkan dengan senyuman jail di wajahnya

"Gini. Saya ajarin, repeat after me okay?" Nana menarik nafas panjang

"Okay babe."

"Sayaaang," ucap Nana.

Arkan pun mengikuti. "Sayaaang."

"Mas Kangen..." ucap Nana dengan nada manja dan lembut

"Mas Kangen..." tutur Arkan.

"Nah itu pinter!" puji Nana dengan tawa kecil di ujungnya membuat Arkan ikut tertawa.

"Kamu ga kangen Mas juga?" tanya Pria itu.

Nana tersenyum jail. "Hmmmm.... Nggak deh kayaknya," canda Nana membuat Arkan langsung cemberut.

"Nachitaaa" tegur pria itu.

"Apa? Apa kenapa? Mau hukum? Ga bisa wleee...." Nana malah semakin menjadi membuat pria di seberang sana menghela nafas panjang, gadis ini benar-benar songong. Beruntung Arkan memiliki kesabaran yang luar biasa untuk menghadapi sikap Tengil nya Nana.

"Nana..."

Terdengar suara bunda memanggil Nana dari arah ruangan Nova, gadis itu pun menoleh.

"Iyaaa Bun. Bentar..." sahut Sang pemilik nama. "Mas udah dulu ya? Di panggil bunda," kata Nana

"Oh yaudah, Ga papa. Lanjut," balas Arkan. "Tapi jangan lupa share location nya!"

"Iya Mas cerewet... Dah ya? Byee love you..."

"Love you too sayang" ucap Arkan.

Tut... tut... tut...

Panggilan terputus, Nana pun segera berbalik dan berjalan ke ruangan sang kakak untuk menemui bunda nya.

"Kenapa Bund?" Tanya Nana begitu memasuki ruangan kerja sang kakak yang di sana sudah ada bunda yang duduk di sofa dan Nova yang duduk di kursi yang ada di depan meja nya.

Bunda tersenyum pada anak nya itu, "Nggak papa manggil aja. Soalnya kata kak Nop kamu telponan sambil senyum senyum sendiri," goda Sang bunda membuat Nana tersipu.

Sedangkan Nova hanya nyengir lebar dari tempat nya, Lantas gadis itu mendudukkan dirinya di samping bunda.

"Telponan sama siapa sih?" yanya wanita itu lagi seraya menyenggol lengan anak nya

"Pasti sama Pak Kaden kan?" goda Sang Kakak pula semakin membuat Nana salah tingkah.

"Iyaa iyaa... udah puas kan? udah di jawab," kata Nana menanggapi bunda dan kakak nya.

Nova dan bunda terkekeh mendengar jawaban gadis itu lalu.

"Eumm Bun, Kak. Nana mau bawa Pak Kaden ke sini boleh?" Tanya Nana dengan menatap bunda dan kakak nya dengan tatapan polos membuat kedua orang itu tertawa kecil.

"Ya boleh lah dek...dek... pake nanya segala. Kalo perlu Kakak siapin space buat kalian di atas mau?" balas Nova seraya menarik kursinya lebih dekat ke arah sang adik.

Nana memasang cengiran lebar nya, "Hehe biar ga pada kaget aja."

"Ya udah. Kalo gitu nanti Bunda suruh karyawan buat sediain hidangkan best seller di cafe kita buat Pak Kaden mu itu ya?" ucap Bunda pula membuat Nana tidak enak hati.

"Eh Nana jadi ga enak bund, repot-repot segala" ucap Nana.

"Alah cocot mu Na! kaya sama siapa aja, kan emang dari dulu gitu tradisi nya. Setiap ada anggota baru pasti di kasih hidangan spesial di sini," nelas Nova kembali mengingatkan Nana tradisi keluarga mereka itu.

"Ya bener sih hehe." Nana cuma nyengir lebar.

"Yaudah Kaka ke luar dulu. Mau koordinir karyawan buat siapin semua nya," kata Nova seraya berdiri dari duduknya.

"Makasih Kakakku sayang...." ucap Nana dengan wajah yang di imut imut kan.

Membuat Nova memasang ekspresi mual mau muntah sedangkan Nana malah cekikikan melihat nya, saat kakak nya itu keluar dari ruangan dan meninggalkan Nana serta sang bunda.

"Jadi bener ya udah jadian?" tebak Bunda membuat Nana menoleh ke arah wanita itu

Sang gadis hanya terkekeh sambil menggaruk kepalanya.

"Malah cengengesan! Di jawab kak... bunda nanya," desak wanita itu meminta kepastian.

"Iyaaa bund iyaa udah jadian."

Sang bunda tersenyum puas mendengar nya, "Keren anak bunda."

"iya dong, kan anak bunda." Nana menyibak rambut nya sombong

Sang bunda hanya terkekeh kecil mendengar nya, "Di jaga ya Na? Jangan samain kaya cowok cowok seleksi -an mu yang kemarin kemarin, dia baik dan tulus. Bunda bisa liat itu," pesan bunda yang paham watak anak itu.

Pasalnya sejak dulu Nana ini sama seperti Vina, Bedanya mantan Nana cuma satu. Tapi mantan dekatan nya bisa satu kecamatan, alasannya ya itu: seleksi cari yang terbaik.

"Iya Bund kali ini Nana serius, Nana ngerasain perasaan yang ga bisa Nana rasain pas Nana sama orang lain. Nana beneran cinta sama dia," ungkap Nana dengan jujur.

Bunda mengangguk paham, lalu mengusap lembut rambut anaknya, "Baguslah kalau gitu."

****

"Kok di sini sepi?" tanya pria itu dengan polos saat Nana membawa nya ke lantai dua, di sana bagian rooftop cafe yang merupakan area outdoor cafe mereka.

Tempat ini memang cocok untuk orang-orang ngedate dan sengaja di siapkan Nova untuk adik nya, dan pacar baru nya hehe. jadi mereka menutup sementara tempat itu khusus untuk Nachita dan Arkan Sadewa.

"Ya, karena udah di booking sama owner nya. Khusus buat kita," Jawab Nana begitu mendudukan dirinya di bangku yang berhadapan dengan kekasihnya.

Arkan menautkan sepasang alisnya, "Kamu?"

Nana menggeleng, "Bukaan, Kak Nova yang inisiatif."

Arkan mengangguk paham seraya mengedarkan pandangannya ke sekeliling, memperhatikan detail tempat yang sangat aesthetic, dari tata meja dan kursi nya, arsitektur nya serta bunga bunga yang menghiasi setiap sudut ruangan serta tumbuhan hias yang menjalar di bagian atas dan pagar rooftop.

"Harus nya Mbak Nova ga repot repot sih," kata Pria dengan Pdh kepolisian itu menatap gadis di hadapannya.

"Udah saya bilangin. Tapi katanya kita harus lanjut kan tradisi," Jawab Nana

Arkan memicing, "Tradisi?"

Nana mengangguk seraya melepaskan jaket varsity nya meninggalkan kaos putih polos. "Dalam keluarga kita, setiap ada anggota baru yang dateng ke sini harus di treat dengan baik dan di suguhi hidangan spesial di cafe ini." Gadis itu menatap pria hadapannya dengan senyuman lebar, "Mas kan udah jadi anggota baru Keluarga kami, So... Welcome to Yuananda family, Mr. Arkan Sadewa."

Arkan tersenyum haru, terlihat dari mata nya berkaca kaca. Benarkah dia memiliki keluarga baru sekarang? Keluarga hangat ini menerimanya?

Sungguh? hidupnya akan lebih berarti sekarang.

"Mas?" Panggil Nana dengan lembut seraya mengusap lembut tangan kekar kekasihnya yang berada di atas meja.

Pria itu menatap mata indah di hadapannya, dan perasaan nya tak pernah berubah yang ada Arkan malah semakin jatuh ke dalam pesona nya.

"Kamu ga sendirian lagi sekarang, ada aku dan keluarga ku, kita semua keluarga. Don't feel lonely anymore," ucap gadis itu dengan lembut.

Sementara pria di hadapannya tidak dapat berkata-kata lagi, dia merasa sangat beruntung di dunia ini, merasa sangat berharga karena ada nya Nana yang benar benar merubah hidupnya.

"Ayo kita mulai semuanya sama sama Komandan. Ayo kita buat kebahagiaan kita sendiri, canda tawa dan semua hal yang menyenangkan ayo lakuin sama sama." Nana adalah gadis yang perasa, dia tidak pernah tega membiarkan seseorang berada dalam posisi yang sulit bahkan orang asing. Apalagi orang yang di cintai nya, Tidak! Nana tidak akan membiarkannya, dia akan memberikan segala yang dia punya untuk membahagiakan orang yang dia sayang.

Karena itu dia telah berjanji pada dirinya untuk membawa kebahagiaan pada Pria yang di cintai nya, membagi segala yang dia punya dan membuat pria itu merasa berharga di dunia.

"Nachita...." panggil pria itu dengan lembut dengan senyuman hangat di wajahnya. "Ah, Saya tidak tau lagi bagaimana mengatakannya."

Nana terkekeh melihat pria nya yang salah tingkah, pria itu menundukkan pandangannya sambil menarik nafas lega lalu kembali menatap mata gadis nya.

"Saya bukan pria yang pandai merangkai kata-kata seperti pujangga Na," kata Arkan dengan sorot sendu yang menyimpan sejuta air mata, "Tapi, Saya cuma mau bilang... Saya sangat mencintai kamu."

"Lebih dari apapun, bahkan dunia dan seisinya."

Nana tersenyum hangat mendengar nya, "Iya tau." Gadis itu dengan sombongnya seraya melipat kedua tangan di atas dada.

Hal itu membuat Arkan mengernyit heran, "Kamu ga mau balas love you too gitu?"

Nana menghembuskan nafas kasar lalu membuang pandangannya ke balkon."Ah enggak ah! Klise."

Arkan memasang wajah datar menatap kekasihnya yang entah kenapa makin hari makin menyebalkan, tapi dia malah sayang. "Kamu ga sayang mas?"

"Sayang" sahut Nana dengan cepat.

"Trus kenapa ga di bales?"

Nana tertawa melihat ekspresi merajuk sang kekasih, apa apaan masa seorang komandan ngambek begini? kaya anak kecil.

"I love you too Pak Kaden ku..." balas Nana Setelah puas membuat kesal kekasih nya

"Ngga usah pake Bapak. pake mas aja," Arkan yang sudah kehilangan mood menatap Nana cemberut.

"Ih banyak mau deh!" gerutu Nana seolah tak puas memancing kekesalan Arkan, "Kan kamu emang udah Bapack Bapack."

Arkan menajamkan tatapannya pada gadis itu tapi bukan nya takut anak bandel itu malah tertawa puas melihat nya sambil bertepuk tangan seolah sudah mencapai sebuah prestasi.

"Jangan melotot gitu! Nanti matanya jatoh ga ada yang mungut lho?" ejek Sang gadis lagi.

"Nachita..."

Seperti biasa Arkan menegur nya dengan seruan lembut namun tegas membuat Nana menghentikan tawanya.

"Iyaaa iyaaa Love you too Mas Kaden..." ucap Nana akhirnya membuat sebuah senyuman manis tercetak di wajah tampan itu.

Tak lama kemudian dua orang pramusaji datang membawa kan dua menu makanan beserta minuman dan dessert yang menjadi menu favorit dan best seller di cafe ini.

Ada plater Beef Bulogi dan Plater Chicken Katsu Gochu, serta dua gelas Lemon tea. Satu slice Red Velvet cake dan satu porsi Coctail.

"Silahkan Mas, Mbak..." ucap Seorang Pramusaji dengan name tag bernama Citra.

Nana mengangguk tipis, "Makasih ya Cit, Sha."

"Sama sama Mbak," jawab kedua nya setelah menyusun makanan dan minuman tersebut ke atas meja.

Nana menoleh karena kedua karyawati kakaknya tersebut belum beranjak dari sana. "Eh Kenapa kalian?" tanya Nana, menatap kedua cewek tersebut yang sedang tersenyum menggoda nya.

Ya. Mereka memang sudah akrab seperti teman sendiri, makanya agak terkejut dan surprise melihat seorang Nachita Yuananda berani membawa seorang pria ke mari. Walaupun mereka tau Nachita ini dekat dengan banyak lelaki, namun hanya satu laki laki ini yang dia bawa ke mari.

"Ehe Ga papa Mbak, cuma mau bilang. Mbak Nana keren pacar nya ganteng," puji Citra seraya melirik ke arah Arkan yang tersenyum malu-malu.

"Ya iyalah ganteng, punya saya." Sombong Nana membuat kedua karyawati itu terkekeh.

"Udah jangan di liatin lama lama! nanti kalian naksir lagi," kata Nana dengan nada bercanda.

"Iyaa iyaa Mbak... buset pelit amat!" kata Tasya.

Nana hanya tertawa menanggapi nya, lalu kedua karyawati itu pamit untuk melanjutkan pekerjaan.

"Hmm... Mayaknya saya harus cosplay jadi pelayan dulu bentar," kata Nana seraya membenarkan posisi duduknya lalu menautkan kedua tangannya di atas meja.

Arkan menatap nya dengan alis bertaut sembari menunggu tingkah tingkah konyol yang akan di lakukan gadis ini selanjutnya.

"Jadi Ndan ini adalah menu favorit dan Best seller di Cafe kami. Ada chicken katsu dengan Saus Gochu dan ada Beef bulgogi. Untuk minuman nya kita pilih yang umum aja lemon tea karena siang siang gini seger nya minum Lemon tea," jelas Nana seperti Manager Cafe yang mempromosikan hidangannya, "Dessert nya ada Red Velvet cake, dan karena saya tau komandanan tidak suka makanan manis jadi saya pesenin Fruit Coctail tenang aja ini ga terlalu manis kok."

"Anyway, Saya juga tau komandanan ga terlalu suka pedes. So... saya Recom Bulogi Beef aja. itu asin, gurih dan pedes nya pas kok. Saya jamin komandanan suka."

Nana menjelaskan semua itu dengan lancar, dan gerakan tangan yang bArkan seperti para pelayan Cafe profesional. Jangan heran, dia sering membantu kakak nya di sini, dan melakukan hal yang sama pada pengunjung. Jadi dia sudah hafal semuanya di luar kepala.

Perwira itu tersenyum melihat tingkah gadis itu, lalu dia meraih tangan Nana yang bebas. Menggenggam nya dan mencium punggung tangan itu singkat. "Saya mau mbak nya aja boleh ngga ya?"

Nana terkekeh kecil "Aduh maaf ya Pak? Kalo mbak nya udah sold out, udah ada yang punya."

"Siapa yang punya?" pancing pria itu

"Cowok nya polisi lho pak? Hati hati nanti di dor."

Arkan tertawa mendengar banyolan gadis nya, benar benar menghibur. Nana yang ceria selalu bisa menciptakan tawa bagi pria yang sebelumnya jarang sekali tersenyum apalagi tertawa, namun kini hanya dengan melihat sosok nya saja Arkan bisa tersenyum lebar dan melupakan semua masalah nya.

"Udah ah main jualanan nya! Mending kita makan aja. Laper," ucap gadis itu menghentikan segala kekonyolan yang dia buat sendiri.

"Kamu sih kocak banget!" ucap Arkan.

Nana tersenyum menanggapi nya, lalu mereka pun mulai menyantap hidangan di hadapannya sambil berbincang panjang tentang hari ini, sesekali Arkan memuji cita rasa dari makanan yang dia santap dan itu tentu saja membuat Nana bangga dan tersenyum puas, mengetahui kekasihnya menyukai hidangan mereka.

Lunch itu berlangsung hingga pukul setengah dua siang, Setelah itu Arkan pamit pada Nana, bunda dan juga Nova untuk kembali ke kantor Paminal untuk melanjutkan pekerjaan nya.

****

Continue Reading

You'll Also Like

155K 9.6K 33
Ini adalah kisah tentang seorang gadis muslimah penggemar K-pop yang tidak menyangka akan bertemu dengan idolanya. Gadis itu bernama Lisa. Dia mengid...
21.8K 2.2K 49
Berawal dari kisah percintaan Audrey Valencia bersama Ravael Leo Aiden di masa SMP. Ravael mengatakan perasaannya terhadap Audrey di depan kerumunan...
8.8K 849 51
Rossy dijadikan sebagai tebusan hutang oleh ibu tirinya setelah kemarin sang ayah. Ia merasa cemas akan diperistri oleh pria tua yang menjadi juragan...
175K 6.8K 51
pertemuan antara anak SMA yang tidak pernah mengenal sesosok taruna Akmil. Diawali dengan pertemuan singkat yang bisa terukir di kedua hati. Apakah...